Saturday, October 25, 2014

Penjaga Kunci Ka'bah Syaikh Abdul Qadir Thaha Al-Syaibi Meninggal Dunia...

إنا لله وإنا إليه راجعون...
Inna Lillahi Wa Inna ilaihi Raji'un... kabar duka datang dari tanah suci Makkah al-Mukarramah. Syaikh  Abdul Qadir Taha Al-Syaibi sang penjaga kunci pintu Kaabah dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Raja Khaled, Saudi Arabia, hari Kamis [23/11/2014] kemarin dalam usia 74 tahun.

Syaikh  Abdul Qadir Taha Al-Syaibi merupakan pemuka Bani Syaibah di tanah Haram yang mewarisi penjagaan kunci Ka'bah sejak 16 abad lampau, yaitu semenjak zaman Jahiliyah, dan mandat tersebut diteruskan oleh Rasulullah SAW yang tetap mempercayakan Bani Syaibah sebagai pihak yang dihormati untuk menjaga pintu rumah suci.

Syaikh Abdul Qadir mulai dipercaya menyimpan kunci Ka'bah sepeninggal pendahulunya, Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Al-Syaibi pada tahun 2010 lalu.

Syaikh As-Sudais bersama Syaikh Abdul Qadir Al-Syaibi
Sesuai aturan yang berlaku di keluarga Bani Syaibah, tugas mulia ini nantinya akan diteruskan oleh Syaikh Shalih bin Zainal Abidin Al-Syaibi sebagai pihak tertua.

Tugas membuka dan menutup pintu Ka'bah ini biasa disebut sebagai Sadanah (سدانة), dan kadang disebut juga sebagai hijabah (حجابة). Sementara para petugasnya disebut sebagai hajabah (حجبة), karena mereka bertugas menutup atau menjaga Ka'bah.

Berdasarkan beberapa kitab Tarikh, tugas sadanah ini mulanya dilaksanakan oleh keturunan Nabi Isma'il secara turun temurun. Namun di suatu masa, salah satu puak keturunan merebut dan menguasainya, yaitu Jurhum. Lalu direbut pula oleh Khuza'ah dari Jurhum, namun kemudian diambil alih kembali oleh Qushai bin Kilab (kakek ke-IV Rasulullah SAW) hingga dipegang oleh Abd al-Dar di masa menjelang pra-Islam dan setelah datangnya Islam. Hal ini berlanjut dan kunci Ka'bah dipegang oleh keturunan Abd al-Dar hingga kemudian berpindah kepada Utsman bin Thalhah bin Abi Thalhah. Namun ketika Utsman meninggal dunia, ia tidak meninggalkan keturunan yang akan mewarisinya, hingga kemudian kunci Ka'bah diserahkan kepada sepupunya yang bernama Syaibah bin Utsman, dan anak-anaknya yang menjaga kunci Ka'bah hingga hari ini.

Kunci Ka'bah
Sewaktu terjadi peristiwa Fathu Makkah, Rasulullah SAW sempat meminta kunci Ka'bah dari keluarga Syaibah, karena beliau ingin membersihkan Ka'bah dari patung-patung dan berhala.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa para hari Fathu Makkah, Rasulullah SAW menunggangi unta milik Usamah bin Zaid hingga unta tersebut berhenti di halaman Ka'bah, kemudian Rasulullah SAW memanggil Utsman bin Thalhah dan berkata: "Berikan kepadaku kuncinya". Utsman kemudian mengadu kepada ibunya, dan ibunya enggan memberikan. Namun setelah perundingan, akhirnya kunci itu diberikan kepada Rasulullah SAW, dan Rasul masuk ke dalam Ka'bah bersama Bilal, Usamah bin Zaid, Utsman bin Thalhah, lalu beliau memerintahkan untuk menutup pintu Ka'bah dan mereka berada di dalamnya beberapa lama, setelah itu mereka keluar (HR. Bukhari).

Setelah itu, Rasulullah SAW mengembalikan kunci ka'bah kepada Utsman bin Thalhah dan bersabda:

 «خذوها يا بني أبي طلحة (أي السدانة) خالدة تالدة لا يظلمكموها إلا كافر»

"Ambillah kembali kunci ini wahai Bani Abi Thalhah, kalianlah yang menjaganya selama-lamanya, tidak ada yang menzalimi kalian tentang itu kecuali orang kafir".

Kunci ka'bah dengan kiswah pembungkusnya
Mengutip kantor berita Islamion, sebelumnya sempat terjadi perselisihan antara penerus Bani Syaibah dengan otoritas Saudi Arabia setelah Kerajaan berniat mengambil alih penjagaan kunci Ka'bah dari Bani Syaibah.

Namun kabar lain menyebutkan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah kerajaan berniat menukar pintu dan kunci Ka'bah dengan yang baru karena pintu dan kunci lama sudah tidak layak digunakan karena sudah rapuh dan banyak kerusakan. 
loading...

1 comment:

  1. inalillahi wainna ilaihi roji'un... semoga penerusnya tetap dari bani syaibah.

    ReplyDelete

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih