Monday, October 20, 2014

Kisah: Anak Kecil dan Ahli Permata

Di sebuah negeri yang jauh di sana, ada seorang ahli permata tua yang sangat terkenal. Kepiawaiannya mengasah permata dan membedakan permata asli dan palsu sudah terkenal ke mana-mana. Orang-orang datang dari berbagai negeri untuk menguji keaslian permatanya kepada ahli tersebut.

Syahdan, ada seorang anak lelaki yang merasa takjub pada pria tua yang menguasai kemampuan menakjubkan itu. Anak itu ingin sekali menjadi seorang ahli permata seperti pria tua tersebut, lalu dia mencoba mengambil kesempatan untuk menjadi muridnya.

Setelah beberapa kali dia mencoba meyakinkan pria tua tersebut bahwa dia bisa menjadi muridnya, akhirnya pria tua tersebut menerima anak lelaki ini dan memberikan peraturan yang harus dipatuhi.

Hari demi hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan kemudian, waktu berlalu.

Setelah hampir 5 bulan, anak lelaki tersebut mulai merasa bosan. Sejak hari pertama dia menjadi murid, sang pria tua tidak pernah memberikannya pelajaran apapun. Setiap hari, anak lelaki tersebut hanya mendapatkan tugas untuk menggenggam beberapa batu permata di tangannya, dari pagi sampai petang.

Sang pria tua itu berkata bahwa dia harus melakukannya secara terus menerus sampai bulan ke enam.

Si anak lelaki mulai merasa kalau dia hanya dipermainkan dan tidak mendapatkan pelajaran dan pengalaman apapun. Dia bertemu sang pria tua tersebut dan ingin mengundurkan diri sebagai muridnya.

Sang pria tua menjawab dengan tenang:

"Kamu bisa keluar, tetapi aku akan memberimu satu hari lagi untuk mencoba"

Di hari terakhir, anak lelaki itu datang dan pria tua tersebut memberikannya beberapa batu permata. Pada saat ini, si anak lelaki bisa merasakan perbedaannya dan berkata ke orang tua tersebut

“Ini bukan permata yang asli.”

Lalu sang pria tua bertanya,

“Bagaimana kamu bisa tahu?”

Lalu anak lelaki menjawab.

“Aku tak yakin ini asli, karena aku bisa merasakan yang mana yang asli dan yang bukan".

Sang pria tua tersenyum dengan tulus dan berkata:

“Selamat, kamu telah lulus dan menjadi ahli permata!”

Setelah selama ini, anak lelaki tersebut tidak sadar bahwa sang pria tua sedang mengujinya dari kebiasaan yang telah anak lelaki tersebut lakukan.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih