Orang Rajin Bersedekah Itu Bahagia, begini penjelasan ilmiahnya...

Pernahkah kita merasakan, ketika kita mengeluarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, ketika kita bisa membantu meringankan beban orang lain, lalu muncul perasaan bahagian entara dari mana dalam lubuk hari kita?;

Tuesday, December 18, 2018

[Kisah Hikmah] Pemenang Hidup Yang Sejati

Alkisah, pada suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah.

Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu.

Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.

Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”

Sahabatnya menjawab,

“Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak ? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”

“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel...

“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita.... Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita..... Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”

Sahabat,

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita.....
Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi....
Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi....
Kalau orang lain pelit terhadap kita....
kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu....
Org lain belum menyapa kita tdk mau menyapa...
Tunggu orang baik baru kita baik.....

Coba renungkan.
Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain ?
Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu ??
Jaga suasana hati....
Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak....
Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.
Rendahkanlah hati kita...

“Pemenang kehidupan”

adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas.. yang tetap manis di tempat yang sangat pahit....
yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar......
serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat....

INILAH PEMENANG HIDUP YANG SEJATI NAN HAKIKI

Bahagiakan hatimu Dan biarkan seluruh dunia turut merasakan pancaran aura bahagiamu....
Menurut Prof Stephen Covey, tindakan di atas disebut dengan proaktif sementara masyarakat atau kita memaknai proaktif sebagai tindakan super aktif.

Semoga bermanfaat..

loading...

Thursday, December 13, 2018

Cara Mengatasi Mesin Mobil Terasa Brebet (Ndut Ndutan) Dengan Mudah dan Benar

Merawat kendaraan pribadi itu perlu, terutama bagi anda yang suka melakukan perjalanan jauh. Mempunyai mobil pribadi sendiri memang menjadi impian bagi banyak orang. Namun berpikir untuk memilikinya saja tidak cukup lo sobat. Anda juga wajib memikirkan bagaimana proses perawatannya juga. Karena perawatan mobil membutuhkan budget khusus yang wajib anda sediakan.

Perawatan motor aja sekali service harus mengeluarkan biaya ratusan ribu, apalagi mobil? Sudah bisa kebayang bukan, jika anda memutuskan membeli mobil berapa biaya perawatan yang harus dikeluarkan rutin. Nah untuk mengambil setiap keputusan jangan memikirkan yang enak – enak saja, melainkan wajib mempertimbangkan kemungkinan – kemungkinan buruknya juga.

Cara Mengatasi Mesin Mobil Brebet

Kurangnya perawatan yang anda lakukan terhadap mobil, memang akan berdampak buruk bagi mobil anda sendiri. Jika sudah mengalami kerusakan parah, anda sendiri yang repot sobat. Jadi anda wajib melakukan perawatan rutin ya sobat.

Membahas mengenai masalah yang sering terjadi pada mobil, pernahkan sobat mengalami masalah mesin mobil brebet? Saya rasa sih pasti anda pernah mengalaminya. Karena pada dasarnya mesin mobil jika tidak diperhatikan, pasti akan brebet pada saat awal penggunaan dan banyak juga yang mengalami gas mobil ngempos saat sedang dalam perjalanan.

Pada artikel kali ini saya bermaksud ingin membagikan sedikit informasi yang saya ketahui mengenai cara mengatasi mesin mobil brebet. Jika anda ingin mengetahuinya lebih lanjut dan lebih dalam lagi, yuk kita simak bersama – sama penjelasan di bawah ini sebagai berikut :

1. Panaskan Mesin Mobil Secara Rutin dan Sebelum Digunakan

Kebiasaan menggunakan motor tanpa dipanasi terlebih dahulu memicu terjadinya mesin mobil brebet saat digunakan. Brebet ini diakibatkan karena mesin yang masih dingin sudah langsung dijalankan motornya. Wajar saja mesin brebet, oli belum panas dan belum bekerja secara maksimal.

Setelah anda mulai gas dan jalankan mobilnya, pasti brebet tersebut lama kelamaan akan hilang, karena bagian mesin juga secara perlahan akan bekerja dengan baik setelah kondisinya panas. Pemanasan mesin mobil ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu tips perjalanan jauh menggunakan mobil sobat. Karena pemanasan mobil memang sangat penting untuk menjaga kondisinya tetap baik.

2. Periksa Bagian Selang yang Terhubung Langsung ke Bagian Pompa Bensin

Selanjutnya setelah anda melakukan pemanasan bagian mesin secara rutin, namun mesin mobil masih terasa brebet, maka anda bisa melakukan pengecekan pada bagian selang yang terhubung langsung dengan bagian pompa bensin ya sobat.

Bahan bakar seperti halnya bensin, biasanya akan menyisakan kotoran saat proses pembakaran. Kotoran ini nantinya akan mengendap di dalam tangki yang lama kelamaan akan semakin menumpuk. Kotoran yang menumpuk ini secara otomatis akan tersedot oleh selang dan menjadi menumpuk di bagian pompa bensin. Kondisi inilah yang menyebabkan mobil terasa brebet saat anda sedang mengegasnya.

Kurangnya pengecekan sebenarnya sangat menentukan kondisi dari pompa bensin itu sendiri. Kotoran yang menyumbat akan membuat bagian ini menjadi semakin melemah dan bahkan tidak sedikit kasus mesin menjadi mati karena terlalu banyak kotoran yang terdapat di bagian tersebut.

Saya sarankan jika mobil anda sudah terasa brebet saat digunakan, padahal anda sudah melakukan pemanasan secara rutin, segeralah lakukan pengecekan pada bagian pompan bensin ya sobat, takutnya nanti saat anda paksa gunakan malah mogok di jalan.

3. Lakukan Pengecekan Pada Bagian Saringan Bensin

Jika anda melihat dan memperhatikan secara seksama pada bagian saringan bensin, pasti anda akan menemukan perbedaan dari kedua katupnya. Dua katup ini terhubung ke bagian yang berbeda juga lo sobat. Katup yang satunya terhubung langsung dengan bagian pompa bensin dan katup yang satunya lagi terhubung ke bagian karburator atau pun ke bagian injeksi.

Saringan bensin yang sudah kotor juga akan menyebabkan suatu masalahnya seperti mobil brebet saat sedang di gas. Kebersihan memang menjadi salah satu solusi terbaik sobat. Untuk itu selalu lakukan pengecekan rutin terhadap komponen – komponen mobil yang berhubungan dengan bahan bakar ya sobat. Terkadang tidak sedikit orang yang melihat saringan bensinya dipenuhi dengan uap air yang tentu saja ikut menyumbang masalah brebetnya mobil anda.

4. Lakukan Pemeriksaan Pada Bagian Busi

Bagian busi juga merupakan salah satu komponen penting yang wajib anda jaga kondisinya. Tidak sedikit masalah yang terjadi pada bagian busi sehingga menyebabkan mobil menjadi brebet dan terkadang juga menjadi penyebab knalpot mobil nembak. Busi memang sangat riskan terkontaminasi dengan kotoran secara langsung. Untuk itu anda wajib memberikan perhatian lebih ya sobat.

Bukan businya saja yang membuat mobil menjadi brebet, namun bagian kabel busi juga bisa membuat mobil brebet lo sobat. Bagi sobat yang belum mengetahui ciri fisik dari kabel busi, sobat bisa perhatikan sekarang. Kabel busi yang baik, kondisinya akan baik tanpa adanya retakan ataupun pecah.

Jika anda melihat terdapat retakan atau pun bahkan pecahan di bagian kabel tersebut, maka anda bisa langsung menggantinya dengan kabel yang baru. Kerusakan yang terjadi jika tidak segera diganti akan mengurangi kinerja dari busi itu sendiri.

Selanjutnya apabila businya juga tidak kelihatan baik, ada baiknya anda menggantinya juga. Harganya tidak mahal kok sobat. Namun yang perlu anda ingat adalah merk yang digunakan. Samakan merknya dengan sebelumnya, jika tidak maka mobil kemungkinan akan pincang dan timbulah brebet pada mobil tersebut.

5. Gunakan Bahan Bakar Dengan Kualitas Baik

Bahan bakar dengan kualitas baik seperti halnya pertamax, akan membuat mobil anda tetap prima dan dalam kondisi baik. Sehingga masalah brebet pada mobil bisa dihindari bahkan bisa ditekan. Jangan lihat dari segi harganya saja layaknya premium yang harganya murah, namun dampaknya pada mesin mobil anda cukup memprihatinkan.

Sisa pembakaran premium akan menghasilkan kotoran yang mengendap di mesin tersebut. Boleh saja anda menggunakan premium, yang terpenting anda wajib memberikan selingan pertalite atau pertamax untuk menstabilkan peformanya. Selain itu penggunaan bahan bakar yang tepat merupakan cara merawat tangki bahan bakar mobil yang baik agar tidak cepat keropos karena kotoran yang telah lama mengendap.

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel mengenai cara mengatasi mesin mobil brebet yang sudah diulas di atas secara detail dan dikemas dengan baik diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi sehingga layak dijadikan sebagai sumber referensi.

Sampai disini dulu ya artikel kali ini yang membahas mengenai cara mengatasi mesin mobil brebet. Semoga bisa bermanfaat bagi sobat sekalian dan terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel saya ini.
loading...

Monday, November 19, 2018

Cara Membuat Konversi Kalender Masehi Hijriyah untuk HTML

Pada postingan kali ini kita akan sedikit berbagi tentang cara membuat konversi kalender masehi ke hijryah.

1. buatlah 1 buah file dengan notepad atau jenis editor lain yang bisa digunakan untuk mengcoding :) kemudian source code ini bisa kalian coding dan pahami

<html>
<head>
<meta http-equiv=”Content-Type” content=”text/html; charset=UTF-8″>
<script type=”text/javascript” src=”js/jquery-1.10.2.min.js”></script> <!– Embed Script jQuery–>
<script type=”text/javascript”>
$(document).ready(function() {
$(“#ConvertMasehi”).click(function() {
// Event yang akan dijalankan ketika tag dengan id ConvertMasehi di click
var tglMasehi = $(“#tglMasehi”).val(); //Mendapatkan tanggal dari tag ber-id tglMasehi
var blnMasehi = $(“#blnMasehi”).val(); //Mendapatkan bulan dari tag ber-id blnMasehi
var thnMasehi = $(“#thnMasehi”).val(); //Mendapatkan tahun dari tag ber-id thnMasehi

$.ajax({
url: “convert.php”, //url untuk eksekusi
type: “POST”, //method
data: “tglMasehi=”+tglMasehi+”&blnMasehi=”+blnMasehi+”&thnMasehi=”+thnMasehi, //data yang akan dikirim
dataType: “json”, //data type yang diterima JSON
success: function(data) {
$(“#tglHijri”).val(data.tanggal); //Set value untuk tag ber-id tglHijri
$(“#blnHijri”).val(data.bulan); //Set value untuk tag ber-id blnHijri
$(“#thnHijri”).val(data.tahun); //Set value untuk tag ber-id thnHijri
}
});
});
});
</script>
<title>Konversi Masehi ke Hijriah</title>
</head>
<body  style=”background-image:url(a.jpg)”><center>

<h1>Konversi Masehi ke Hijriah</h1>

<table width=”600″ border =”3″  >
<tr>
<td bgcolor=”6699FF”><table width =”600″ border=”0″  >
</td>
</tr><center>
Tanggal

<select id=”tglMasehi” name=”tglMasehi”>
<option value=”1″>01</option>
<option value=”2″>02</option>
<option value=”3″>03</option>
<option value=”4″>04</option>
<option value=”5″>05</option>
<option value=”6″>06</option>
<option value=”7″>07</option>
<option value=”8″>08</option>
<option value=”9″>09</option>
<option value=”10″>10</option>
<option value=”11″>11</option>
<option value=”12″>12</option>
<option value=”13″>13</option>
<option value=”13″>14</option>
<option value=”13″>15</option>
<option value=”13″>16</option>
<option value=”13″>17</option>
<option value=”13″>18</option>
<option value=”13″>19</option>
<option value=”13″>20</option>
<option value=”13″>21</option>
<option value=”13″>22</option>
<option value=”13″>23</option>
<option value=”13″>24</option>
<option value=”13″>25</option>
<option value=”13″>26</option>
<option value=”13″>27</option>
<option value=”13″>28</option>
<option value=”13″>29</option>
<option value=”13″>30</option>
<option value=”13″>31</option>

</select>

Bulan
<select id=”blnMasehi” name=”blnMasehi”>
<option value=”1″>Januari</option>
<option value=”2″>Februari</option>
<option value=”3″>Maret</option>
<option value=”4″>April</option>
<option value=”5″>Mei</option>
<option value=”6″>Juni</option>
<option value=”7″>Juli</option>
<option value=”8″>Agustus</option>
<option value=”9″>September</option>
<option value=”10″>Oktober</option>
<option value=”11″>November</option>
<option value=”12″>Desember</option>
</select>
Tahun <input type=”text” id=”thnMasehi” name=”thnMasehi” size=”5″><br><br>
<input type=”button” value=”Conversi ke Hijriyah” id=”ConvertMasehi”>
<br/><br/>
</center>
<center><b>Hasil Konversi Masehi ke Hijriyah</b> </center>
<center> <input type=”text” id=”tglHijri” value=”” size=”2″ disabled/>
<input type=”text” id=”blnHijri” value=”” size =”9″ disabled/>
<input type=”text” id=”thnHijri” value=”” size=”2″ disabled/><br><br>
<b>CopyRight:Putri_Rahayu 11650101</b>
</center>
</table>
</table>
<center>
</body>
</html>

2. Kemudian buat lagi satu file, dan source codenya seperti di bawah ini

<?php

function GregorianToHijriah($GYear, $GMonth, $GDay) {
$y = $GYear;
$m = $GMonth;
$d = $GDay;
$jd = GregoriantoJD($m, $d, $y);
$l = $jd – 1948440 + 10632;
$n = (int) (( $l – 1 ) / 10631);
$l = $l – 10631 * $n + 354;
$j = ( (int) (( 10985 – $l ) / 5316)) * ( (int) (( 50 * $l) / 17719)) + (
(int) ( $l / 5670 )) * ( (int) (( 43 * $l ) / 15238 ));
$l = $l – ( (int) (( 30 – $j ) / 15 )) * ( (int) (( 17719 * $j ) / 50)) – (
(int) ( $j / 16 )) * ( (int) (( 15238 * $j ) / 43 )) + 29;
$m = (int) (( 24 * $l ) / 709 );
$d = $l – (int) (( 709 * $m ) / 24);
$y = 30 * $n + $j – 30;

$Hijriah[‘year’] = $y;
$Hijriah[‘month’] = $m;
$Hijriah[‘day’] = $d;

return $Hijriah;
}

$GYear = $_POST[‘thnMasehi’];
$GMonth = $_POST[‘blnMasehi’];
$GDay = $_POST[‘tglMasehi’];

$bulanHijriah = array(1 => “Muharram”, “Shofar”, “Robi’ul Awwal”, “Robi’uts Tsani”,
“Jumadil Ula”, “Jumadil Akhiroh”, “Rojab”, “Sya’ban”,
“Romadhon”, “Syawwal”, “Dzulqo’dah”, “Dzulhijjah”);

$Hijriah = GregorianToHijriah($GYear, $GMonth, $GDay);

$hasil = array(“tanggal” => $Hijriah[‘day’],
“bulan” => $bulanHijriah[$Hijriah[‘month’]],
“tahun” => $Hijriah[‘year’]);

echo json_encode($hasil);
?>

3. Nah, dua file yang telah kita buat tadi masukan dalam satu folder, misal folder kalender. dan jangan lupa kalian masukan JQuery di dalam folder tersebut agar program yang kita buat tadi bisa diakses ketika dijalankan.

Adapaun cara memasukkan dan mendowloadnya bisa kalian googling sendiri yaa..

Mungkin cukup sekian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua
loading...

Thursday, November 15, 2018

Cara Mudah Belanja Transaksi Online di AliExpress Lewat Doku di ALFAMART

Di era globalisasi sekarang ini, kehadiran ecommerce makin dibutuhkan, dan sekaligus membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam berbelanja.

Selain adanya situs-situs ecommerce maupun marketplace lokal seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, MatahariMall, dan Lazada Indonesia, pilihan masyarakat akan semakin beragam dengan adanya situs Aliexpress Indonesia.

Seperti yang diketahui, Aliexpress merupakan anak perusahaan Alibaba yang menjual produk-produk dari negeri Tirai Bambu. Keunggulan produk-produk di sana adalah, harganya yang murah dan kualitasnya yang bagus.

Karena memiliki banyak kelebihan, banyak orang yang ingin tahu cara berbelanja di situs Aliexpress, akan tetapi mereka terkendala dengan metode pembayaran. Ada yang tidak punya kartu kredit, aku Paypal juga ngga ada, jadi bingung kan? (baca juga postingan sebelumnya tnetang : Cara belanja di AliExpress dengan Webmoney)

Nah, tapi tahukah bahwa anda tak perlu punya semua itu? sebab pembayaran Aliexpress bisa dilakukan melalui Alfamart atau Alfamidi yang ada di samping rumah anda?

Apabila bisa, lantas bagaimana cara membeli barang di Aliexpress dengan pembayaran via Alfamart?

Tanpa berbasa-basi lagi, berikut ini cara berbelanja di Aliexpress dengan pembayaran melalui Alfamart:

1. Pilih barang yang anda inginkan dengan mengetik nama produk di kotak pencarian yang tersedia.

2. Jika anda membeli 1 barang saja, silahkan pilih tulisan 'Buy Now' di bagian bawah dari produk pilihan anda. Apabila anda ingin membeli lebih dari 1 barang, silahkan pilih tulisan 'Add to Cart', kemudian cari lagi barang lainnya yang ingin anda beli.

3. Setelah anda memilih barang yang akan anda beli, selanjutnya anda akan diarahkan ke laman review belanja sekaligus pengisian alamat anda. Pastikan anda mengisi alamat dengan lengkap dan teliti (jangan sampai salah tulis), karena apabila keliru sedikit saja -- produk tak akan sampai ke tangan anda.

4. Silahkan pilih jasa pengiriman yang diinginkan. Direkomendasikan agar anda memilih Free Shipping via AliExpress Standard Shipping, karena anda tak akan dikenakan biaya tambahan selain harga barang yang tertera di situs. Namun metode pengiriman ini memiliki kekurangan, yakni memakan waktu yang lumayan lama hingga sampai ke tempat tujuan (kisaran 20 - 35 hari).

5. Setelah anda memilih opsi pengiriman, selanjutnya anda akan diminta memilih metode pembayaran yang tersedia di Aliexpress. Sesuai judul artikel (cara berbelanja di Aliexpress tanpa kartu kredit), maka opsi yang dipilih bukan kartu kredit -- melainkan melalui DOKU Payment.

6. Cara memilih DOKU Payment, silahkan ceklist "Other payment methods" pada opsi "Payment Method", kemudian ceklist pada kolom "I agree to disclose my email address to this member", lalu akhiri dengan mengklik tombol "Confirm & Pay".

7. Selanjutnya, anda akan diminta memasukan ID DOKU beserta Passwordnya. Pastikan anda sudah mendaftar dan memiliki ID DOKU.


8. Kemudian pilih Minimart Klik Get Payment Code , Maka akan muncul kode pembayaran. Kode pembayaran yang muncul segera dicatat dengan benar. Sebab kode tersebut digunakan dalam proses pembayaran di Alfamart. Catatan:

- Kode pembayaran hanya memiliki masa aktif 5 hari setelah pembelian online. Jika lewat dari tenggat waktu tersebut, maka pembelian dibatalkan.

- Pembayaran di Aliexpress menggunakan metode via Alfamart ini memiliki limit 2 juta per transaksi.

Untuk diketahui, estimasi pengiriman barang dari luar negeri adalah selama sekitar 14-30 hari.

9. Berikut ini langkah-langkah pembayaran di kasir Via Alfarmart:

  • Silakan anda datangi gerai Alfarmat terdekat, atau gerai yang masih berada di bawah naungan ALFA Group seperti alfamidi dan Alfa Express.

  • Katakan ke kasir Alfamart kalau anda ingin bayar belanja lewat DOKU Wallet. Maka kasir akan menanyakan nama toko online dan meminta kode pembayaran.
  • Kasir akan menginput kode pembayaran yang anda berikan, kemudian ia akan menyebutkan nominal harga yang harus anda bayar (total belanja + biaya admin Alfamart). Silahkan bayar sesuai nominal yang diminta.
  • Simpan struk bukti pembayaran yang diberikan kasir kalau sewaktu-waktu dibutuhkan.

Itulah dia penjelasan singkat tentang cara berbelanja (membeli barang) di Aliexpress dengan pembayaran via Alfamart.

Semoga pemaparan di atas bermanfaat, khususnya bagi anda yang ingin membeli produk di Aliexpress -- namun tak memiliki kartu kredit.
loading...

Wednesday, November 14, 2018

8 Ucapan Ajaib Untuk Membentuk Karakter Anak

Berikut ini 8 ucapan atau kata-kata ajaib yang penting diajarkan kepada anak-anak sejak kecil. Ucapan ini akan membentuk karakter positif anak.

1. Salam
Ajarkan dan biasakan ucapan "Assalamu 'alaikum" kepada anak agar terbiasa dengan salam yang Islami. Tiap masuk rumah atau masuk kamar orangtua atau ketemu orang lain, ucapannya selalu salam. Ucapan ini membentuk jiwa penuh kedamaian pada diri anak.

2. Dzikir
Biasakan ucapan yang mengandung muatan dzikir kepada Allah dalam merespon segala sesuatu. Misalnya astaghfirullah, subhanallah, alhamdulillah, masyaallah, insyaallah, barakallah, dan lain sebagainya. Bukan ucapan: Astaga! Gila! Bego! Dzikir menciptakan karakter taqwa pada diri anak.

3. Tolong
Biasakan anak untuk mengucapkan kata ‘tolong’ setiap ia meminta bantuan kepada orang lain. Jika terbiasa dengan kata ini, akan tumbuh karakter rendah hati dan tidak sombong.

4. Terimakasih
Biasakan mengucapkan kata terimakasih untuk berbagai hal yang positif, sebagai apresiasi kepada orang lain yang telah memberikan pertolongan bagi dirinya. Anak yang tumbuh dengan menghargai orang lain akan menumbuhkan kebesaran jiwa.

5. Maaf
Ajarkan anak untuk mudah meminta maaf walaupun ia tidak melakukan kesalahan. Apalagi jika ia memang melakukan kesalahan. Anak yang terbiasa meminta maaf akan tumbuh sikap empati dan kasih sayang.

6. Iya / Siap / Baik
Ajarkan anak untuk mengucapkan kata "iya" atau "siap" sebagai respon dari nasihat atau perintah dari orangtua. Kadang saat ibu atau ayah meminta anak untuk melakukan sesuatu, ia hanya mengangguk atau bahkan diam saja. Ungkapan ini membentuk karakter peduli dan menghargai.

7. Izin/Permisi
Biasakan anak untuk meminta izin dalam berbagai kondisi. Misalnya minta izin untuk menggunakan benda yang bukan miliknya.
Hal ini membentuk karakter tertib.

8. Bisa
Ajarkan anak berpikir dan bersikap optimistik. "Aku bisa" adalah ungkapan optimistik.
Membuat anak tumbuh dengan percaya diri

loading...

Friday, November 2, 2018

[Kisah Hikmah]: Anjing Yang Pintar dan Tuannya Yang Bodoh

Seorang penjual daging mengamati suasana sekitar tokonya. Ia sangat terkejut melihat seekor anjing datatng ke samping tokonya. Ia mengusir anjing itu, tetapi anjing itu kembali lagi.

Maka, ia pun menghampiri anjing itu dan melihat ada suatu catatan di mulut anjing itu. Ia mengambil catatan itu dan membacanya,” tolong sediakan 12 sosis dan satu kaki domba. Uangnya ada di mulut anjing ini.”

Si penjual daging melihat ke mulut anjing itu dan ternyata ada uang sebesar 10 dollar disana. Segera ia mengambil uang itu, kemudian ia memasukkan sosis dan kaki domba ke dalam kantung plastik dan diletakkan kembali di mulut anjing itu. Si penjual daging sangat terkesan. Kebetulan saat itu adalah waktu tutup tokonya, ia menutup tokonya dan berjalan mengikuti si anjing.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan dan sampai ke tempat penyeberangan jalan. Anjing itu meletakkan kantung plastiknya, melompat dan menekan tombol penyeberangan, kemudian menunggu dengan sabar dengan kantung plastik dimulut, sambil menunggu lampu penyeberang berwarna hijau. Setelah lampu menjadi hijau, ia menyeberang sementara si penjual daging mengikutinya.

Anjing tersebut kemudian sampai ke perhentian bus, dan mulai melihat “papan informasi jam perjalanan”.

Si penjual daging terkagum-kagum melihatnya. Si anjing melihat “papan informasi jam perjalanan” dan kemudian duduk di salah satu bangku yang disediakan. Sebuah bus datang, si anjing menghampirinya dan melihat nomor bus dan kemudian kembali ke tempat duduknya.

Bus lain datang. Sekali lagi bus lainnya datang. Sekali lg si anjing menghampiri dan melihat nomor busnya. Setelah melihat bhw bus tersebut adalah bus yang benar, si anjing naik. Si penjual daging, dengan kekagumannya mengikuti anjing itu dan naik ke bus tersebut.

Bus berjalan meninggalkan kota, menuju ke pinggiran kota. Si anjing melihat pemandangan sekitar. Akhirnya ia bangun dan bergerak ke depan bus, ia berdiri dengan dua kakinya dan menekan tombol agar bus berhenti. Kemudian ia keluar, kantung plastik masih tergantung di mulutnya.

Anjing tersebut berjalan menyusuri jalan sambil dikuti si penjual daging. Si anjing berhenti pada suatu rumah, ia berjalan menyusuri jalan kecil dan meletakkan kantung plastik pada salah satu anak tangga.

Kemudian, ia mundur, berlari dan membenturkan dirinya ke pintu. Ia mundur, dan kembali membenturkan dirinya ke pintu rumah tersebut. Tidak ada jawaban dari dalam rumah, jadi si anjing kembali melalui jalan kecil, melompati tembok kecil dan berjalan sepanjang batas kebun tersebut. Ia menghampiri jendela dan membenturkan kepalanya beberapa kali, berjalan mundur, melompat balik dan menunggu di pintu.

Si penjual daging melihat seorang pria tinggi besar membuka pintu dan mulai menyiksa anjing tersebut, menendangnya, memukulinya, serta menyumpahinya.

Si penjual daging berlari untuk menghentikan pria tersebut,

”Apa yang kau lakukan ..??!! Anjing ini adalah anjing yang jenius. Ia dapat masuk televisi untuk kejeniusannya.”

Pria itu menjawab:

"Apa? Kau katakan anjing ini pintar??? Dalam minggu ini sudah dua kali anjing bodoh ini lupa membawa kunci rumah ..!!!”

***

Inspirasi Cerita :
Si penjual daging melihat sisi yang luar biasa dari anjing tersebut. Sedangkan majikan anjing itu hanya melihat kekurangan anjingnya saja...

Begitu juga kehidupan kita. Banyak orang yang tidak bisa menghargai orang lain, tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka dapat dari karunia orang sekitarnya. Seringkali orang tidak menghargai bawahannya yang telah bekerja dengan setia selama bertahun-tahun.

Atau sebaliknya, boleh jadi ada orang yang tidak menghargai atasannya yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kebutuhan nya. Ia selalu hanya melihat sisi-sisi negatif dan kesalahan serta kelemahan tanpa melihat kelebihan dan jasa orang lain.
loading...

Thursday, November 1, 2018

Renungan Kehidupan: Bersayukurlah, Cintai Keluargamu, dan Berbahagialah...

Suatu renungan penuh inspirasi untuk kita semua....

Pada kamu yang malam tadi berdebat dengan istri. Merasa lelah mendengar keluhannya yang tak henti. Membawa kesal itu dalam tidurmu, sehingga emosi belum reda pagi ini..

Berpelukanlah sebelum pamit berangkat kerja nanti.

Karena bisa jadi,
Inilah waktumu melihatnya terakhir kali..

Pada kamu yang akhir akhir ini merasa hidup berat sekali. Kelelahan mengurus rumah sendiri, tumpuk setrikaan tanpa henti, kepusingan mengatur tagihan yang datang bertubi. Lalu diam diam, kau rutuki karir suamimu yang tidak juga naik posisi...

Sambutlah ia ketika pulang nanti.

Katakan betapa bersyukurnya memiliki suami yang senantiasa bekerja keras dan menjaga kehalalan gaji. Ucapkan terimakasih dengan tulus hati.

Kau tidak pernah tahu,
Bisa jadi untuk melakukannya esok, kau tak lagi punya waktu..

Pada kamu yang hari ini merasa pusing mendengar berisiknya anak di rumah. Padahal sepulang dari kantor mata rasanya hanya ingin terpejam dan badan butuh rebah.  Lalu diam diam, kau simpan itu menjadi emosi marah..

Tersenyumlah lebar buat mereka hari ini.
Saat hendak pergi, dan saat nanti pulang kembali.

Luangkan waktu untuk menatap wajah mungil itu yang bercerita riang tentang hari harinya padamu. Dengarkan intonasi suaranya. Rekam baik baik binar mata dan ekspresi mereka.

Karena sungguh bukan sebuah ketidakmungkinan,
Besok lusa tak ada lagi kesempatan..

**

Kebersamaan menahun seringkali membuat kita lebih mudah mendeteksi kekurangan, daripada menemukan kebaikan.

Lebih lancar memberi kritik, daripada memberi apresiasi.

Lebih cenderung mengeluh. Dan lupa mensyukuri satu sama lain.

Padahal kita tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan berhenti. Bisa jadi hari ini. Bisa jadi besok. Bisa jadi sebentar lagi.

Hargai setiap momen yang kita punya saat ini.

Minta maaf selagi bisa.

Berterimakasih selagi masih ada waktu.

Bercanda, berbincang, tertawa..., selagi kesempatan masih ada.

Berpelukanlah.

Selagi hangat tubuhnya masih bisa dirasa.

**

Deep condolence untuk seluruh awak dan penumpang Lion Air JT610..

Yang diantaranya ada seorang Ayah, yang pagi kemarin baru saja pamit bekerja setelah menghabiskan weekendnya untuk mengunjungi anak istri yang tinggal di Jakarta. Melepas rindu setelah sepekan tak bertemu.

Ada juga seorang Ibu yang semalam masih bercanda dengan putri kesayangannya. Menemaninya tidur.  Lalu paginya berangkat untuk dinas luar kota. Bekerja. Menjemput pahala.

Dan ada pula seorang lelaki yang baru menikah dua hari. Kemarin pagi mengecup istrinya di bandara. Mesra. Sembari meminta doa. Sebelum terbang mencari nafkah pertamanya.

*

Kita betul betul gak pernah tau.

Bisa jadi salam yang kita berikan hari ini, adalah salam terakhir buat orang orang tercinta.

Lakukanlah selagi bisa....
loading...

Monday, October 29, 2018

[Belajar Bahasa Al-Qur'an] Siapa Yang Memberi Titik Pada Huruf Qaf (ق) Dan Fa (ف)

Pada zaman Nabi Saw dan para sahabat bentuk huruf Qaf (ق) sama dengan huruf Fa (ف). Tidak ada pembeda sama sekali. Tidak ada titiknya. Demikian pula huruf yang lain. Banyak yang kembar. Ada yang kembar lima yaitu huruf Ba (ب), huruf Ta (ت), huruf Tsa (ث), hurun Nun (ن) dan huruf Ya (ي). Ada yang kembar tiga yaitu huruf Jim (ج), huruf Ha (ح), dan huruf Kha (خ). Dan ada juga yang kembar dua.

Yang kembar dua ada tujuh pasang. Yaitu huruf Dal (د) dan Dzal (ذ), huruf Ra (ر) dan Zay (ز), huruf Sin (س) dan Syin (ش), huruf Shad (ص) dan Dhad (ض), huruf Tha (ط) dan Zha (ظ), huruf ‘Ain (ع) dan Ghain (غ), lalu huruf Fa (ف) dan Qaf (ق). Terlihat di sini huruf Fa dan Qaf termasuk pasangan kembar dua sama dengan enam pasang huruf lainnya.

Imam Nashr bin ‘Ashim (w. 90 H.) menambahkan pembeda pada huruf kembar dua dengan menambahkan satu titik di bawah huruf pokok dan satu titik di atas huruf cabang. Misalnya huruf Dal dan Dzal. Maka huruf Dal sebagai huruf pokok diberi titik satu di bawah. Dan huruf Dzal sebagai cabang diberi titik satu di atas. Demikian pula huruf Fa  dan Qaf. Huruf pokoknya, yakni Fa, diberi titik satu di bawah, dan huruf cabangnya, yakni Qaf, diberi titik satu di atas.

Lalu imam Yahya bin Ya’mur (w. -+100 H.) menyederhanakan titik yang dibuat Nashr bin ‘Ashim (w. 90 H.) dengan menghapus titik di bawah huruf pokok dan menetapkan titik di atas huruf cabang. Huruf Dal, Ra, Sin, Shad, Tha, dan ‘Ain menjadi tidak bertitik. Sedang huruf Dzal, Zay, Syin, Dhad, Zha, dan Ghain bertitik satu di atas seperti yang kita lihat sekarang. Kecuali huruf Fa dan Qaf. Titiknya dibiarkan seperti semula. Yakni Fa tetap dengan satu titik di bawah dan Qaf dengan satu titik di atas.

Banyak yang mengatakan bahwa yang melakukan penyederhanaan dengan membuang titik di bawah huruf pokok dan menetapkan titik di atas huruf cabang kecuali pada Fa dan Qaf adalah imam Nashr bin Ashim sendiri. Bukan imam Yahya bin Ya’mur. Ada juga yang mengatakan imam Nashr bin Ashim sudah melakukannya bersama imam Yahya bin Ya’mur dari awal. Mungkin hal ini disebabkan karena tarikh hidup imam Yahya bin Ya’mur yang diikhtilafkan para ulama. Imam Ibn Hajar al-Asqalani (w. 852 H.) mengatakan “Yahya bin Ya’mur wafat sebelum tahun 100 hijrah dan ada yang mengatakan setelah tahun 100 hijrah.”

Mengapa imam Nashr bin A’shim dan imam Yahya bin Ya’mur tidak menyederhanakan formasi titik huruf Fa dan Qaf? Seandainya dilakukan mungkin sekarang kita akan melihat huruf Fa tanpa titik dan huruf Qaf dengan titik satu di atas. Tidak ada referensi yang menjelaskan alasannya. Hanya saja tampaknya untuk membedakan dengan huruf ‘Ain dan Ghain saat di tengah.

Bentuk huruf Fa dan Qaf yang berada di tengah kata, yakni tidak di pembuka dan tidak di penutup kata, akan mirip dengan huruf ‘Ain dan Ghain di posisi yang sama. Jika Fa dihilangkan titiknya di bawah maka akan tertukar dengan ‘Ain yang juga tidak punya titik. Fa yang bertitik pula tidak akan tertukar dengan Ghain. Karena titik Fa ada di bawah sedang titik ghain ada di atas.

Lalu sejak kapan titik di atas Qaf menjadi dua dan titik di bawah Fa naik ke atas? Ini diinisiasi oleh imam al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi (w. 170 H.) saat menyempurnakan bentuk harakat Al-Quran setelah sebelumnya hanya berupa titik oleh Abu al-Aswad al-Duali (w. 69 H.). Pada mulanya titik di bawah Fa dipindahkan ke atas kepala Fa agar badan Fa, tampaknya, tidak khawatir disangka Ba. Lalu huruf Fa menjadi kembar lagi dengan Qaf maka Qaf ditambah titik satu lagi di atas sehingga menjadi dua.

Huruf Qaf dengan dua titik di atas dan huruf Fa dengan satu titik di atas menjadi huruf resmi yang dipergunakan dalam tulis-menulis huruf Arab, khususnya tulisan Al-Quran, kecuali di wilayah Islam bagian Barat yang meliputi Maroko, Libya, Tunisia, Muritania dan lain-lain. Huruf Qaf mereka masih ditulis satu titik di atas dan huruf Fa dengan satu titik di bawah. Bahkan hingga sekarang mushaf Al-Quran yang dicetak di sana menggunakan huruf Qaf dan Fa yang lama dengan riwayat Warsy dan Qalun dari imam Nafi’.

loading...

Friday, October 26, 2018

Cara Mudah Mengatasi File PDF Yang Tidak Bisa Dicopy, Diprint dan Sebagainya

Saat sekarang ini, banyak dokumen-dokomen ilmiah seperti buku, makalah, jurnal, tesis, skripsi dll yang disimpan dalam bentuk file PDF.

Ada kalanya, kita ingin mengcopy sebagian atas seluruh dari isi dokumen tersebut, tapi ada masalah: ternyata kita tidak bisa mengambil dan mengcopy isi, teks, gambar, tabel, grafik, dll, yang pada file pdf tersebut, Ada pula yang file PDF Yang tidak bisa diprint.

Apa penyebab File PDF tidak bisa dibuka? Ternyata dile tersebut adalah file yang  terproteksi (SECURED).

Biasanya saat mendownload file PDF, menjumpai file PDF yang tidak bisa di copy ataupun di Print. Itu dikarenakan file PDF tersebut di Kunci oleh yang membuat file PDF tersebut.

Jadi bingung saat dapat filenya tetapi tidak bisa digunakan? Bisa saja tulis ulang file tersebut tetapi itu akan memakan waktu yang lama, bukan?



Gambar di atas adalah contoh dari file PDF yang terkunci. Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa file PDF itu terkunci atau SECURED dan saat di klik kanan tidak muncul kata COPY.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Cara membuka LOCK dari file PDF dapat diatasi dengan beberapa cara berikut:

1. Buka dengan aplikasi PDF Unlocker. Silahkan cari programnya di internet.

2. Secara online, bisa melalui beberapa layanan web berikut:

situs: Unlock-pdf.com


Unlock-pdf adalah salah satu cara membuka file PDF yang terkunci, caranya sangat mudah. Pertama buka unlock-pdf.com.

Lalu browse file PDF yang ingin Unlock. Lalu klik UNLOCK FILE, tunggu sebentar. Dan download file PDF yang sudah di Unlock.


3. Melalui situs : Crackmypdf.com


Sama seperti pembuka PDF diatas, cara menggunakan crackmypdf juga demikian.

Pertama buka crackmypdf.com lalu browse file PDF yang akan di Unlock, setelah file PDF dibrowse kemudian klik UNLOCK.

Tunggu beberapa saat, lalu download file PDF yang sudah di UNLOCK tadi.

4. Melalui situs:  Pdfunlock.com


Pertama buka pdfunlock.com untuk membuka file PDF. Lalu pilih PDF yang akan di Unlock dengan menekan My Computer, Lalu tekan UNLOCK untuk membuka file PDF. Tunggu beberapa saat lalu downloadlah file PDF yang sudah di UNLOCK tadi.

Jadi begitulah cara membuka file PDF yang terkunci/terproteksi. Setelah membuka proteksi dari PDF, sekarang bisa mengcopy-paste, print dan sebagainya. Tanpa perlu menulis ulang PDF tersebut.
loading...

Thursday, October 25, 2018

[Tarikh] Syeikh Muhammad Zain Nuruddin Batu Bahara Indera Pura, Qadhi dan Ulama Kharismatik Dari Batubara

Istana Lima Laras di Batubara
Muhammad Zein Nuruddin al-Alim as-Syaikh Abbas Al-Imam al-Khalidi bin Haji Muhammad Lashub bin Haji Abdul Karim Tuan Fakih Negeri Batu Bara, Pesisir. Namun beliau lebih akrab dikenal dengan nama Syeikh Muhammad Zein.

Beliau dilahirkan ibunya - Hajjah Shofiah - di Desa Dahari Selebar, yang sekarang di wilayah Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, pada tahun 1881 atau sekitar 1301 Hijrah. [Baca juga: Biografi Syekh Silau Asahan]

Beliau dibesarkan didaerah kelahirannya dibawah pengawasan dan didikan ayahnya, al-Alim Syeikh Abbas al-Khalidy, yaitu seorang penganut Tarikat Naqsabandy al-Khalidiy yang kuat.

Pertama sekali Syeikh Muhammad Zein mempelajari ilmu agama - seperti baca al-Quran, tata bahasa arab dan ilmu agama Islam lainnya - melalui ayahnya. Perhatian khusus dan kecemerlangan otaknya, maka beliau dapat menguasai buku-buku karangan Imam al-Asy'ari dan al-Ghazali. Madzhab Syafii adalah merupakan madzhab anutannya dalam bidang fikih.

Pada tahun 1901 M beliau berangkat menuntut ilmu ditanah Malaya (Malaysia), dan bermukim disana selama dua tahun. Kemudian kembali ke kampung halamannya di Sumatera Timur. Setahun lamanya di Sumatera beliau berangkat menunaikan ibadah haji. Namun setelah pelaksanaan haji ini, beliau tidak langsung pulang ke tanah air. beliau bermukim di Mekah selama 8 (delapan) tahun. Beliau belajar di Mekah dengan para ulama ulama disekitar Masjidil Haram.

Setelah itu beliau kembali ketanah air dan dijodohkan dengan seorang puteri Pesisir, yang bernama Kemala Intan. Setelah meaksanakan rukun Islam yang ke lima, Kumala Intan, ditambah namanya menjadi Kumala Intan Hajjah Fatimah binti Haji Muhammad Tayyib Idris.

Setelah setahun di kampung halamannya, beliau kembali ke Mekkah. Kemudian kembali lagi ketanah air. Kali ini beliau berhasrat untuk memboyong isterinya ke Mekkah. Namun karena tidak disetujui orangtua dan mertuanya, beliau mengurungkan niatnya. Beliau kembali ke Mekkah, selama setahun beliau kembali lagi dengan membawa kitab-kitab yang beliau baca dan pelajarinya di Mekkah.

Beberapa tahun menetap di Pesisir Dahari Selebar (sekarang : Kecamatan Talawi), beliau diangkat menjadi Qadhi (Hakim) Islam oleh pemerintahan setempat, yang pada masa itu dikepalai oleh Datuk Pesisir, Batu Bara. Kepada Syeikh Muhammad Zein inilah orang pada saat itu belajar agama dan meminta fatwa tentang hukum Islam. Beliau sempat mengambil sumpah pengukuhan jabatan Datuk Abdul Jalil sebagai Datuk menggantikan Datuk Peisir yang telah habis masa jabatannya (pensiun).

Beberapa lama kemudian, terjadi kesalahpahaman antara beliau dengan datuk Abdul Jalil dalam suatu permasalahan, maka Syeikh Muhammad Zein mengundurkan diri dari jabatan Qadhi. Dan karena tidak puas dengan pemerintahan seteempat maka beliau meninggalkan daerah kelahirannya ini menuju ke Kerajaan Indrapura, tepatnya di kampung Mualim sebagai tempat bermukimnya (sekarang adalah wilayah Desa Lalang Kecamatan Medang Deras. Pada saat itu kerajaan Sipare Indrapura diperintah oleh seorang raja yang bergelar Tengku Bungsu. Beliau Menetap disini sampai akhir hayatnya dengan mengadakan kegiatan dakwah. Atas prakarsa beliau bersama dengan masyarakat mendirikan masjid Mualim yang sekarang berada di Desa Lalang. Disinilah beliau memusatkan kegiatan dakwahnya dalam menyampaikan ajaran Islam.

Karya tulis

Sebagai seorang ulama, beliau juga telah menulis beberapa karya berupa kitab. Di antara karangan Syeikh Muhammad Zain Nuruddin yang telah ditemui hanya dua judul,

Yang pertama, kitab yang berjudul Fawaid az-Zain fi ‘Ilm al-‘Aqaid Ushul ad-Din (فوائد الزين فى علم العقائد وأصول الدين), diselesaikan waktu Dhuha, pukul 8, hari Jumaat, 7 Rabiulakhir 1342 H/16 November 1923 M (pada cetakan dinyatakan 7 Rabiulawal 1342 H, adalah salah cetak). Dicatatkan “Pada masa kerajaan Saiyiduna wa Maulana wa Qudwatuna Abdullah yang bergelar Datuk Muda Lela Wangsa ibni al-Marhum Datuk Tih ibni al-Marhum Datuk Samuangsa Tua Raja yang memerintah Negeri Pesisir Bahara ... “ Dicetak oleh Mathba’ah at-Taqaddum al-‘Ilmiyah, Mesir, yang dimiliki oleh waris Saiyid Abdul Wahid Bek at-Thubi, Mesir, tanpa dinyatakan tarikh.

Kandungan kitab ini membicarakan tentang persoalan akidah dengan menggunakan berbagai rujukan kitab-kitab Arab, karya ulama-ulama dunia Melayu dan karya guru-gurunya.

[Berdasarkan keterangan penulis asli artikel ini, Kitab ini ia diperolehi hari Isnin, 28 Rejab 1417 H/9 Disember 1996 M berasal dari milik seorang ulama bernama Syeikh Abdul Ghani bin Abdul Hamid, Pinang Baik, Selayang, Selangor]

Kitab yang kedua adalah kitab yang berjudul Miftah ash-Shibyan fi ‘Aqaid al-Iman (مفتاح الصبيان فى عقائد الإيمان), kitab ini selesai ditulis pada 11 Safar 1366 H/4 Januari 1947 M. Tanpa menyebut nama percetakan, hanya disebutkan oleh pengarangnya, “Telah al-haqir benarkan mencetak atau menthaba’ ini risalah yang bernama Miftah ash-Shibyan fi ‘Aqaid al-Iman akan akhina al-Fadhil, lagi Arif, Muhammad Qasim bin al-Marhum Tuan Haji Muhammad ‘li barang di mana-mana tempat cetak dan thaba' dengan tiada dakwa dakwi, demikianlah adanya.”

Pada mukadimah Fawaid az-Zain, Syeikh Muhammad Zain Nuruddin memetik pendapat dua ulama dunia Melayu yang beliau bersanad kepadanya. Kedua-dua ulama itu ialah Syeikh Muhammad Zain bin Faqih Jalaluddin Aceh dan Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad al-Fathani, kata beliau, “Kata ulama, haram belajar ilmu usuluddin pada orang yang tiada mahir ilmunya dan tiada mengambil daripada gurunya ...”

Pada konteks ini beliau tulis pada halaman depan kitab Miftah ash-Shibyan dengan merujuk kitab Syeikh Muhammad Zain bin Faqih Jalaluddin Aceh saja katanya, “Bahawa adalah kitab yang kita baca itu yang mengarangnya orang yang dibilang orang, dengan sekira-kira barang mana negeri dimasuknya maka tiada disalahkan orang ilmunya. Dan lagi pula bahawa adalah itu dengan mengambil daripada gurunya jangan ditelaah saja pada kitabnya. Kerana tiada hasil ilmu itu melainkan dengan pengambilan. Dan daripada kerana inilah kebanyakan manusia yang mendakwa dirinya alim, mentelaah dengan tiada pengambilan daripada gurunya maka tiba-tiba disalahkan oleh orang awam, dan orang yang dungu. Dan terkadang dia pula menyalahkan kitab mazhab orang yang lain bukan mazhab dirinya. Demikianlah kelakuan mereka itu.” (Miftah ash-Shibyan, hlm. kulit).

Daripada perkara-perkara disebutkan inilah barangkali menjadi sebab Syeikh Muhammad Zain Nuruddin sangat cermat menyebut beberapa orang gurunya, yang kemudian diiringinya dengan sanad. Tentang sanad kata beliau, “Dan hamba menyebutkan sanad itu kerana perkataan ulama, iaitu al-Alim al-Allamah as-Saiyid Ahmad bin as-Saiyid Abdur Rahman an-Nahrawi, “Bahawasanya mengetahui sanad itu setengah daripada pekerjaan agama. Dan barang siapa tiada baginya sanad, maka iaitu seperti anak yang dipungut, yang tiada tentu bangsanya ...” (Miftah ash-Shibyan, hlm. 30).

Petikan dari Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad al-Fathani saja, katanya, “Dan setengah daripada mereka itu yang berpegang dengan ayat Quran yang mutasyabihat atau hadis yang mutasyabihat padahal tiada dilintungkan dengan qawathi’ aqliyah dan naqliyah yang muhkamat tetapi diambil akan zahir mutasyabihat itu, maka jadi jatuh mereka itu pada laut kufur. Maka sesat mereka itu dan mereka itu menyesatkan pula akan manusia yang awam ... Maka adalah mereka itu seperti Dajjal. Atau lebih jahat lagi daripada Dajal.” (Fawaid az-Zain, hlm. 3).

Mengenai ini Syeikh Muhammad Zain Nuruddin menjelaskan selanjut bahawa asal kufur dan asal bidaah tujuh perkara. Ketujuh-tujuhnya beliau sebut satu persatunya, pada konteks di atas ialah yang keenam, berpegang pada iktikad iman dengan semata-mata zahir Quran dan hadis dengan tiada takwil atas beberapa barahin aqliyah dan qawathi' yang syar'iyah. (Fawaid az-Zain, hlm. 7).

Syeikh Muhammad Zain Nuruddin menyebut bahawa rujukan mengenai ini ialah dari kitab Muqaddimat oleh Imam Sanusi. Perkara yang sama juga disebut oleh Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani dalam ad-Durr ats-Tsamin, Syeikh Ahmad al-Fathani dalam Jumanah at-Tauhid, dan ulama-ulama yang lain dalam kitab-kitab mereka.

Amalan wirid
Menurut Syeikh Muhammad Zain Nuruddin sebab-sebab yang boleh memerdekakan diri dari api neraka beliau telah memetik tulisan al-Allamah asy-Syeikh Muhammad Shalih Kamal bin Shiddiq Kamal, Mufti Mekah daripada Syeikh al-Allamah Alauddin. Dari demikian banyak yang disebutkan disimpulkan saja, ada hadis riwayat daripada Bazzar, daripada Malik, dari Nabi s.a.w., “Barang siapa membaca surah al-Ikhlas 100,000 kali, maka sungguhnya ia telah membeli akan dirinya daripada Allah ... “

Maksud hadis ini ialah menebus dirinya atau orang lain daripada api neraka jika dibacakan dengan ikhlas jumlah demikian sepanjang hidupnya. Mengenai ini dikaitkan pula bahawa ada hadis, “Barang siapa membaca tahlil 70,000, nescaya adalah ia tebus dirinya daripada api neraka.” (Miftah ash-Shibyan, hlm. 19).

Sesudah menyebut satu rangkaian zikir dan wirid yang agak panjang, Syeikh Muhammad Zain Nuruddin menyebut bahawa wirid yang tersebut beliau terima daripada Syeikh Ahmad Khathib di Mekah (Miftah ash-Shibyan, hlm. 20). Sungguh pun sangat popular dalam sejarah bahawa Syeikh Ahmad Khathib al-Minankabawi sangat anti terhadap Tarekat Naqsyabandiyah. Namun Syeikh Muhammad Zain Nuruddin juga membicarakan tarekat tetapi beliau tidak menolaknya.

Bahkan Syeikh Muhammad Zain Nuruddin menyebut dalil mengenai zikir itu beliau petik dari tulisan Syeikh al-Islam al-Alim al-Allamah Muhammad al-Khalili pada fatwanya dan daripada Fat-h al-Mubin, oleh al-Allamah Syeikh Ahmad Khathib Imam asy-Syafie di Makkah al-Musyarrafah. Syeikh Muhammad Zain Nuruddin menyebut, Kitab yang tersebut diijazahkan Syeikhuna kepada hamba al-Haqir pada masa di dalam Mekah al-Musyarrafah. (Miftah ash-Shibyan, hlm. 21).

Syeikh Muhammad Zain Nuruddin juga sempat belajar dengan Syeikh Wan Ali Kutan al-Kalantani. Oleh itu pada bicara pelbagai jenis amalan seperti wirid, selawat, istighfar, dan lain-lain beliau sebut judul kitab ulama Kelantan itu, iaitu Lum’atul Aurad (Miftah ash-Shibyan, hlm. 30-32). Di antara amalan yang sangat penting beliau sebutkan ialah dua jenis selawat yang dibangsakan kepada wali Allah Syeikh Ahmad al-Badawi yang menurut beliau sangat besar fadilat mengamalkannya. Untuk memperoleh sesuatu fadilat perlulah beramal dengan kekal.

Sumber tulisan: 
Wan Mohd. Shaghir Abdullah dalam Harian © Utusan Melayu (M) Berhad. Link di sini: UTUSAN MELAYU
loading...

[Kisah Hikmah] Belajar Dari Sifat Kepiting

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tahu enaknya makan kepiting tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap & memakan kepiting sawah.

Kepiting sawah itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepitingitu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah tanpa diikat.

Keesokan harinya, kepiting-kepitingini akan diserebus lalu disantao untuk lauk. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga mereka dengan menggunakan capit²nya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha untuk meloloskan diri. Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat dari kepiting.
Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar. Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun! Dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.
Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua & matilah sekawanan kepiting yang dengki itu satu sama lain.

Sahabat...
Begitu pula dalam kehidupan ini. Tanpa sadar manusia terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu. Yang seharusnya sama-sama bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan namun malah mencurigainya, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yαήg tidak benar.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yαήg mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata & kalau tidak segera kita sadari, tanpa sadar itu sudah membunuh diri sendiri.

Jangan sampai sifat kepiting tersebut ada di dalam kehidupan :
- Keluarga,
- Antar kakak adik
- Pekerjaan dan sesama rekan kerja
- Pelayanan
- Berbangsa & bernegara

Seharusnya kepiting-kepitingitu tolong-menolong keluar dari baskom, sebab dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya.

Demikian hidup makin berarti & makin indah kalau satu sama lain saling mendukung.

Hendaklah kita saling membantu menanggung beban orang, supaya ϑengαή demikian kita mentaati perintah Tuhan.
loading...

Wednesday, October 24, 2018

Menangislah... Orang Yang Bisa Menangis Itu Sungguh Beruntung.

Saudaraku... Menangis itu bukan tanda kelemahan. Menangis itu tanda kelembutan hati dan kasih sayang.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS. Al-Anfal: 2)

وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi." (QS. Al Ma'idah: 83)

Tidak mau menangis itu tanda keras hati. Tanda bahwa Syaitan sudah berhasil menyusupkan penyakit ujub dan sombong ke dalam diri kita.

Ketika kita sudah sulit atau bahkan tidak bisa lagi menangis saat melihat atau mendengar sesuatu yang menyentuh, maka ber-istighfar-lah dan mohon ampun kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala, dosa apa yang sudah kita lakukan sampai tidak lagi memiliki kemampuan untuk menangis.

Jika kita menganggap menangis itu tanda orang cengeng sehingga tidak mau melakukannya. Maka jangan menyesal jika di hari akhir kita harus menangis darah untuk memohon pengampunan-NYA.

Abdullah bin Umar radhiyallahu ’anhu telah melihat keuntungan jual beli ini, dia berkata, ”Sesunggunya, aku menangis karena takut kepada Allah, ini lebih aku cintai dari pada bersedekah sebanyak seribu dinar.”

Mari kembali belajar menangis sebagaimana kita pertama kali dilahirkan ke dunia ini.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ

“Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Menangis itu dibagi menjadi sepuluh bagian, yang satu bagian karena Allah dan yang sembilan bagian semuanya karena riya’. Jika yang satu bagian itu terjadi setahun sekali, insya Allah dia akan selamat dari neraka.”

Mari melatih mata ini untuk meneteskan air tanda kesedihan dan pengharapan ketika berdzikir, membaca Al Qur'an, atau mengingat dosa serta kesalahan. Insyaa ALLAH Penuh Berkah.

Sumber tulisan:
FB Ust. Muhammad A.
loading...

Tuesday, October 23, 2018

[Artikel] Menikmati Kelelahan Dalam Kehidupan Perkawinan

Rutinitas hidup berumah tangga bisa menyebabkan rasa jenuh dan lelah.

Sebagaimana dalam semua kegiatan hidup lainnya, berumah tangga juga bisa mengalami rasa kelelahan. Suami dan istri merasa lelah, sehingga mudah menimbulkan sejumlah komplikasi dalam hidup mereka.

Semacam rasa bosan yang kadang menghinggapi orang yang setiap hari mengkonsumsi nasi, lalu ia pengen ada variasi dengan mengkonsumsi roti atau singkong. “Lelah makan nasi”, kira-kira begitu ungkapannya.

Ungkapan kelelahan biasa kami dengarkan di ruang konseling, sebagai ekspresi atas kekecewaan terhadap pasangan dan akumulasi masalah dalam waktu yang panjang.

Suami dan istri yang menghadapi konflik dan tidak mampu menyelesaikan, atau mengalami kekecewaan yang tidak bisa terobati; atau sengaja menumpuk konflik tanpa diselesaikan, berakibat menimbulkan tumpukan rasa berat dan tertekan pada perasaan.

Akumulasi perasaan tertekan dalam waktu lama inilah yang menimbulkan kelelahan.

1. Kembalikan pada motivasi ibadah

Jika menikah adalah ibadah, kelelahannya membawa berkah. Seperti saat naik haji dengan berbagai kegiatan yang berat, namun semua terasa nikmat.

2. Kembalikan kepada visi

Jika visi hidup berumah tangga adalah ingin menggapai surga, maka jalan menuju surga memang tidak mudah. Wajar jika terasa lelah. Namun akhirnya sangat indah.

3. Mudahkan, simpelkan, jangan dirumitkan

Hidup berumah tangga itu rumit, jika kita rumitkan. Hidup berumah tangga itu mudah, jika kita mudahkan. Hidup berumah tangga itu sumpel, jika kita simpelkan.

Maka biarlah jiwa kita bisa merasakan nikmatnya kelelahan dalam kehidupan pernikahan. Karena *lelah itupun indah. Selama di jalan Allah*.

***
Sumber: Tulisan Ust. Cahyadi T.
loading...

Monday, October 22, 2018

[DOWNLOAD] Kitab Al-Arba'un Al-Buldaniyyah ... Dan Mutiara Sanad Hadits 'Cinta Bangsa'

Banyak ulama yang menyusun kitab ‘al-Arba’un’, kitab yang berisi empat puluh hadis Nabi. Namun tidak begitu banyak di antara ulama -khusunya muta'akhkhirin- yang mampu menyusun kitab jenis ‘al-Arba’un al-Buldaniyyah.

Selain menghimpun empat puluh matan hadis yang berbeda, kitab “al-Arba’un al-Buldaniyyah” menyaratkan empat puluh hadis tersebut diperoleh langsung dari empat puluh guru yang berbeda dan masing-masing guru tersebut berada di/berasal dari empat puluh daerah (balad) yang juga berbeda. Bukan hal mudah untuk menemui banyak guru di empat puluh daerah yang berbeda, kemudian mendapatkan hadis yang berbeda-beda beserta sanad yang menyambung hingga Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wasallam-.

Syaikh Muhammad Yasin bin ‘Isa al-Fadani (1335-1410H/1915-1990 M.) merupakan salah satu ulama yang mendapat anugrah besar ini. Di antara kitab ‘al-Arba’un’ yang beliau susun, salah satunya adalah “al-Arba’un al-Buldaniyyah: Arba’un Haditsan ‘an Arba’ina Syaikhan min Arba’ina Baladan”. Karya ini menjadi bukti ketelatenan dan keuletan beliau dalam melakukan ‘rihlah’ mengunjungi berbagai daerah –bukan untuk menikmati keindahan alam atau destinasi-, namun untuk mendengarkan langsung hadis-hadis Nabi dari lisan mulia para pewarisnya yang tinggal di berbagai negeri. [Link download kitab ini ada pada bagian akhir tulisan ini]

[Sebelum Syaikh al-Fadani, telah ada beberapa ulama yang juga menulis kitab dengan judul yang sama, misalnya Al-Hafizh Ibnu 'Asakir (w. 571 H) yang juga menulis kitab al-Arba'un al-Buldaniyyah.]

Kembali ke kitab Syaikh Al-Fadani, dari empat puluh ulama yang dijumpai dan disebut Syaikh Yasin dalam kitab “al-Arba’un al-Buldaniyyah”, dua belas di antaranya berasal dari daerah-daerah di Nusantara. Yaitu (1) Palembang; (2) Jakarta; (3) Tangerang; (4) Serang Banten; (5) Semarang; (6) Lasem; (7) Surabaya; (8) Jombang; (9) Jember; (10) Malang; (11) Purbolinggo; dan (12) Johor Malaysia. Di daerah-daerah ini Syaikh Yasin menemui para ulama untuk mendapatkan hadis dan menyambung sanad hingga Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-

Salah satu hadis yang menarik dalam kitab tersebut adalah hadis ke 36. Hadis ini diriwayatkan oleh seorang tabi’in perempuan yang tinggal di Damaskus bernama Fusailah. Beliau pernah mendapat cerita dari ayahnya yang bernama Watsilah ibn al-Asqa’ –radliyallahu ‘anhu- tentang sebuah kenangan indah saat ayahnya tinggal di Madinah berjumpa Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam-. Dikisahkan sahabat Watsilah bertanya kepada Rasulullah:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمِنْ الْعَصَبِيَّةِ أَنْ يُحِبَّ الرَّجُلُ قَوْمَهُ؟

“Wahai Rasulallah, apakah termasuk ‘ashobiyyah (fanatisme jahiliyah yang dilarang) jika seseorang mencintai kaumnya?”

Nabi menjawab:

لَا

“Tidak”. Lalu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- melanjutkan,

وَلَكِنْ مِنْ الْعَصَبِيَّةِ أَنْ يُعِينَ الرَّجُلُ قَوْمَهُ عَلَى الظُّلْمِ

“Yang termasuk ‘ashobiyyah adalah jika seseorang menolong kaumnya berbuat kezhaliman.”

Ikatan sedarah-seketurunan merupakan faktor pembentuk utama sistem sosial bangsa Arab pada masa Nabi. Komunitas yang tinggal di satu tempat dapat dipastikan berasal dari satu kabilah yang seketurunan. Orang-orang Yahudi di Madinah, tidak berkumpul di satu tempat atas dasar agama, melainkan berdasarkan keturunan. Bani Qainuqa berkerumun tinggal di tengah kota Madinah. Sementara keturunan Bani Nadhir dan Bani Quraizhah membangun komunitas di selatan Madinah. Begitu juga dengan penduduk asli Madinah suku Aus dan Khazraj, yang kemudian banyak yang masuk Islam. Di Makkah keadaanya juga tidak jauh berbeda. Bani Bakr, Bani Taghlib, Quraisy, Kinanah, Ghathfan, Hawazin merupakan nama-nama kabilah yang membentuk komunitas-komunitas ekslusif di daerah Makkah dan sekitarnya waktu itu. Masa itu sulit dibayangkan seseorang dari satu kabilah membangun kehidupan keluarga di tengah-tengah kabilah lain.

Unsur pengikat antar anggota kabilah adalah ‘ashabiyyah, fanatisme terhadap komunitas. Merasa sedarah dan bernasab sama. Semangat ini menumbuhkan kecintaan dan solidaritas yang kuat antar sesama anggota kabilah. Tolong-menolong dan bahu membahu menjadi tradisi yang mengakar di dalam satu kabilah. Namun di sisi lain ‘ashobiyyah menimbulkan problem relasi antar kabilah. ‘Ashobiyyah yang berlebih memicu berkembangnya narasi kebencian antar kabilah. Sebagian diekspresikan melalui syair-syair haja’, sebagian lain melalui cemoohan dan ejekan harian. Permasalahan sepele antar kabilah dapat menjadi pemicu konflik bahkan berakhir dengan pertumpahan darah. Perang al-Basus antara kabilah Bakr dan Taghlib berawal hanya karena seekor unta milik warga Bani Bakr terbunuh. Perang yang mengoyak ketenangan dan ketentraman ini berkecamuk lama hingga empat puluh tahun.

Watsilah ibn al-Asqa’ pernah merasakan kehidupan seperti itu. Kehidupan yang penuh kebanggan terhadap kelompoknya, plus cibiran dan kebencian terhadap komunitas lainnya. Tahun 9 hijriah saat Nabi hendak ke Tabuk, Watsilah datang dan menyatakan masuk Islam. Dalam naungan ukhuwwah Islamiyyah, sahabat yang berasal dari kabilah Kinanah ini merenung apakah setelah menjalin ikatan dengan Islam, ikatan terhadap suku dan kabilah harus dilepas? Ia merasa menghapus rasa cinta dan bangga terhadap komunitasnya adalah bukan perkara mudah. Dia pun memutuskan untuk bertanya kepada Nabi, “Apakah termasuk ‘ashobiyyah (fanatisme jahiliyah yang dilarang) jika seseorang mencintai kaumnya?” Dengan tegas Nabi pun menjawab, “Tidak”

Cinta kepada suku atau kabilah tempat di mana seseorang dibesarkan adalah fitrah; kecenderungan orisinil yang ada pada diri setiap manusia. Cinta seperti ini adalah cinta anugrah ilahi. Namun kecintaan itu menjadi terlarang apabila melewati batas proporsinya; mendorong timbulnya kebencian kepada pihak lain, memicu konflik dan pertumpahan darah. Yang terakhir inilah ‘ashobiyyah jahiliyyah yang dilarang.

- II -

Hadis di atas diriwayatkan Syaikh Yasin dengan sanad yang terdiri dari dua puluh tujuh perawi yang menyambung hingga Rasulullah-shalallahu ‘alaihi wa sallam-. Di balik rangkaian sanad tersebut tersimpan kisah sejarah. Mengamati perjalanan transimisi hadis ini melalui rangkaian sanad dari satu generasi ke generasi sangatlah menarik. Penyebaran hadis tersebut selama empat belas abad hijriah ternyata tidak hanya berkutat di Madinah dan Makkah saja, tempat awal Nabi menyampaikannya. Hadis ini menyebar ke beberapa negeri, dan setidaknya ada enam daerah penting yang dilalui jalur penyebaran hadis ini.

Yang pertama adalah kota suci Madinah tempat perjumpaan Watsilah dengan Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa salllam-. Watsilah membersamai Nabi di Madinah tidak lebih dari tiga tahun. Sepeninggal Nabi, Watsilah memutuskan untuk menuju Syam dan tinggal di sana. Kenangan indahnya bersama Nabi di Madinah kemudian ia ceritakan kepada putrinya bernama Fusailah yang berdomisili di kota Damaskus. Kota besar pusat pemerintahan Umawiyyah masa itu. Di daerah ini hadis tersebut kemudian diriwayatkan kepada generasi berikutnya, ‘Abbad Ibn Katsir (w. 171) yang juga berasal dari Syam tepatnya dari Palestina.

Daerah ketiga yang menjadi jalur perlintasan periwayatan hadis ini adalah Iraq dan sekitarnya. Kota tua yang penuh sejarah yang dikuasai umat Islam pada masa ‘Umar Ibn al-Khaththab. Pindahnya periwayatan dari Damaskus ke Iraq terjadi setelah Ziyad ibn al-Rabi’ al-Bashri (w 185) pergi ke Damaskus dan kemudian memboyong periwayatan hadis tersebut untuk disebarkan di daerah asalnya, Bashrah. Dari kota Bashrah ini hadis tersebut kemudian teriwayatkan di kota Baghdad melalui Imam Ahmad Ibn Hanbal (164-241), putranya yang bernama ‘Abdullah (213-290), Abu Bakr al-Qathi’i (273 - 368), Ibn al-Mazhab (355-444) dan terakhir Hibatullah al-Syaibani (432-525).

Setelah empat abad berada di sekitar Iraq, hadis yang mengisahkan dialog antara Nabi dan sahabat Watsilah ini kemudian kembali lagi ke Syam pada abad ke enam hijriah. Ceritanya adalah saat Hanbal al-Rashafi (510-604) –seorang ‘alim Baghdad yang namanya merupakan pemberian Syaikh ‘Abdul-Qadil al-Jilani- pergi ke Damaskus. Di sana beliau disambut dengan baik. Banyak ulama Syam yang menemuinya untuk mendengarkan hadis-hadis yang ia riwayatkan. Di antara yang beruntung menemuinya adalah seorang perempuan ahli ibadah dan ahli hadis bernama Zainab binti Makki al-Harraniyyah (w. 688). Waktu itu Syaikhah Zainab masih sangat kecil belum lewat sebelas tahun. Dari perempuan ‘musnidah’ ini lah akhirnya hadis ini kembali beredar di Syam tepatnya di kota Damaskus. Di kota ini pada tahap berikutnya, Ahmad Ibn Muhammad al-Jaukhi (lahir 683) menjadi orang yang amat beruntung. Di saat masih kecil belum lewat tujuh tahun, ia mendapat anugrah kesempatan berjumpa Syaikhah Zainab yang usianya sudah senja. Ia mendapatkan ijazah periwayatan hadis tersebut dan akhirnya ia pun menjadi penerus silsilah sanad hadis ini di Damaskus.

Tradisi yang menarik, anak-anak pada generasi terdahulu, dibimbing orang tuanya untuk belajar, mendengarkan hadis dan mendapatkan ijazah dari guru-guru, meskipun usianya masih sangat belia. ‘Tahammul hadis’ (mendapatkan periwayatan hadis) memang tidak disyaratkan usia dewasa. Bukankah Sayyidina Husain yang masih kecil sering mendengar ucapan dan melihat datuknya, kemudian setelah dewasa beliau menceritakan dan meriwayatkannya?

Kota berikutnya yang mendapat berkah menjadi jalur perjalanan transmisi hadis ini adalah Mesir. Pada abad ke delapan hijriah seorang alim Mesir al-‘Izz ‘Abdurrahim Ibn al-Furat (735-807) bertekad melangkahkan kaki melakukan perjalanan thalabul-ilmi ke Damaskus. Ia sengaja ingin berjumpa dengan al-Jaukhi –seorang ‘alim yang terkenal di Damaskus waktu itu. Ia pun belajar kepadanya dan mendapat ijazah periwayatan hadis ini, kemudian membawanya dengan penuh kegembiraan ke negeri kelahirannya, Mesir. Hadis yang penuh berkah itupun akhirnya mengalir di Mesir seperti mengalirnya sungai Nil yang penuh keberkahan. Periwayatan hadis cinta bangsa di kota ini berlangsung cukup lama hingga enam abad, melalui sebelas ulama kesohor pada setiap generasi sampai abad ketiga belas hijriah. Di mulai dari Syaikh Ibn al-Furat yang membawa hadis ini dari Syam, kemudian Imam al-Suyuthi (w. 911), Yusuf al-Armiyuni (w. 958), Ibn Hajar al-Haitami (909-973), ‘Ali al-Ziyadi (w. 1024), Ali al-Halabi yang wafat di Mesir 1044 H, Ali Syubra-Malisi (997-1087), al-Budairi (w. 1140), Syaikhul-Azhar ke-8 Syaikh Muhammad Salim al-Hifni (w. 1181) dan terakhir Syaikhul-Azhar ke 12 Syaikh ‘Abdullah al-Syarqawi (w.1227) yang hidup saat Mesir diekspansi oleh Prancis.

Waktupun terus berjalan, di abad ketiga belas hijriah periwayatan resmi hadis ini kemudian berpindah ke kota Makkah. Syaikh Utsman al-Dimyathi (1196-1265) –seorang alim Mesir- murid dari Syaikh al-Syarqawi meninggalkan tanah kelahirannya dan melakukan perjalanan menuju Makkah al-Mukarramah. Di kota suci ini beliau memutuskan untuk menghabiskan sisa umurnya dan akhirnya wafat di sana. Kota Makkah menjadi daerah kelima, setelah Madinah, Syam, Iraq dan Mesir yang menjadi tempat perlintasan penyebaran hadis Nabi ini. Di kota yang menjadi saksi parahnya ‘‘ashabiyyah jahiliyyah” pada masa Nabi dulu, Syaikh Utsman al-Dimyathi yang berasal dari Mesir mengijazahkan hadis cinta bangsa tersebut kepada muridnya bernama Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (1231-1304) yang memang lahir di Makkah. Mufti Syafi’iyyah di Makkah ini kemudian meriwayatkan kepada muridnya bernama Sayyid Abu Bakr Muhammad Syatha (1226-1310), seorang ‘alim bermazhab Syafi’i pengarang kitab I’anah al-Thalibin dan menjadi rujukan utama para pelajar dari berbagai negara yang menuntut ilmu di Makkah masa itu.

Sungguh beruntung daerah di timur jauh belahan bumi yang bernama Indonesia, memiliki seorang ‘alim bernama Syaikh Mahfuzh al-Tarmasi (1285-1338) yang waktu itu bertekad mengarungi samudera menuntut ilmu ke Makkah, dan berguru kepada Sayyid Abu Bakr Syatha. Bahkan ia menjadi murid kinasihnya, belajar banyak ilmu kepadanya dan akhirnya hadis yang mengisahkan dialog tentang ‘Cinta Bangsa’ ini keberkahannya juga mengalir ke bumi Nusantara. Dari Syaikh Mahfuzh ini-lah kemudian hadis tersebut diijazahkan kepada murid mulia beliau Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari (1282-1369), tokoh penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan juga pendiri Nahdlatul Ulama.

K.H. Hasyim Asy’ari dari Jombang inilah yang memberi silsilah sanad hadis ‘Cinta Bangsa’ kepada Syaikh Yasin (1335-1410) saat berkunjung ke Indonesia dan kemudian beliau abadikan dalam kitabnya yang berjudul ‘al-Arba’un al-Buldaniyyah’ pada urutan hadis yang ke 36.

- III-

Petuah Nabi yang bermula di Madinah ini laksana air sejuk mengaliri kehidupan umatnya dari generasi ke generasi, berkelok mengguyurkan berkah ke berbagai negeri; ke utara di Damaskus, dan Baghdad, lalu ke arah barat menuju Mesir, mengalir lagi ke timur menuju Makkah dan akhirnya sampai ke timur jauh, yaitu negeri tercinta ini, Indonesia.

Hadis ini membawa pesan kuat bahwa ‘cinta bangsa adalah fitrah manusia’. Mungkin unsur pengikat komunitas sudah mengalami perubahan, tidak lagi sama seperti pada masa Nabi. Ikatan kabilah bisa jadi sudah bergeser berganti pada ikatan bangsa dan negeri. Namun pesan hadis tetap sama, bahwa cinta bangsa bukanlah ‘ashobiyyah yang tercela dan tidak pula bertentangan dengan agama. Cinta tersebut menjadi nista jika bergerak menjadi nafsu-angkara, saling hina dan saling mencela.

Tidak terlalu sulit untuk membayangkan bahwa ulama-ulama yang tertulis namanya dalam rangkaian sanad panjang tersebut adalah orang-orang yang mencintai negerinya. Syaikh ‘Abdullah al-Syarqawi (w.1227) pengarang “Hasyiyah al-Syarqawi ‘ala Syarh al-Tahrir” adalah contoh konkritnya. Sewaktu menjabat syaikh al-Azhar, beliau bersikap tegas terhadap siapapun yang hendak mengoyak kedaulatan dan menjatuhkan martabat bangsa Mesir. Kesewenang-wenangan Prancis dan gabungan Utsmani-Inggris silih berganti beliau lawan dengan menggerakkan warga Mesir baik muslim maupun non-muslim di Jami’ al-Azhar. Sejarah mencatat dengan dramatis sikap tegas al-Syarqawi ‘membuang Syal kebesaran Prancis’ saat diletakkan dipundaknya oleh Napoleon Bonaparte. Sikap seperti ini merupakan wujud implementasi hadis yang ia riwayatkan, bahwa cinta negeri adalah fitrah ilahi dan membela harkat-martabat bangsa adalah titah nabawi.

Begitu juga dengan KH Hasyim Asy’ari. Fatwa Jihad yang beliau tetapkan pada 17 September 1945, kemudian disusul resolusi jihad 22 Oktober 1945 untuk melawan Sekutu merupakan wujud implementasi sunnah Nabi, untuk membela bangsa dari tirani dan juga wujud cinta bangsa dan negeri. Kiranya tidak berlebihan jika dikatakan, cinta tanah air bukanlah ‘ashobiyah jahiliyyah’, cinta negeri adalah ‘sunnah nabawiyyah’.

___________________

Hadis yang tercantum dalam kitab ‘al-Arbaun al-Buldaninyyah’ ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam al-Musnad. Dalam jalur sanad Imam Ahmad terdapat perawi bernama ‘Abbad ibn Katsir al-Syami, murid dari tabi’in perempuan bernama Fusailah. Oleh banyak ulama ‘Abbad dikategorikan perawi ‘dha’if’. Namun perlu diketahui ‘Abbad tidak sendirian meriwayatkan hadis ini dari Fusailah, ada perawi lain bernama Salamah ibn Bisyr al-Dimasyqi yang juga meriwayatkan dari Fusailah (sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dalam al-Sunan dan al-Baihaqi dalam al-Sunan). Meskipun Salamah ibn Bisyr ini juga kualitasnya dha’if, namun dengan bergabungnya dua jalur sanad tersebut setidaknya jalur sanad ini mempunyai kualitas ‘hasan li ghairihi.

Hadis ini juga tercatat diriwayatkan oleh selain Watsilah, yaitu oleh Sahabat Anas ibn Malik (sebagaimana diinformasikan dalam Sunan al-Baihaqi dan juga Tarikh Dimasyq karya Ibn ‘Asakir), namun dalam sanadnya juga terdapat perawi yang kualitasnya ‘dha’if’. Redaksi hadis dalam Sunan al-Baihaqi berbunyi:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمِنَ الْعَصَبِيَّةِ أَنْ يُعِينَ الرَّجُلُ قَوْمَهُ عَلَى الْحَقِّ؟ قَالَ صلى الله عليه وسلم: " لَا "

Sahabat Anas ibn Malik berkata, ada seseorang mendatangi Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah termasuk ‘ashobiyyah jika seseorang menolong kaumnya dalam perkara yang hak?” Nabi menjawab, “Tidak.”

Dengan adanya beberapa jalur sanad ini Ibnu Muflih al-Maqdisi (w. 763) dalam kitab ‘al-Adab al-Syar’iyyah’ juz 1, hlm 81 menyimpulkan bahwa hadis ini mempunyai kualitas hasan.

- Rahimahumullaah wa jazaahum ‘anaa khairan - 
- Wallahu a’lam bi al-shawaab- 
______
Sumber tulisan: Copas dari Ust. Arif

DOWNLOAD KITAB AL-ARBA'UN AL-BULDANIYYAH karangan Syaikh Yasin Al-Fadani
loading...

Sunday, October 21, 2018

Mengenal Metode Baghdadiyah dan Keunggulannya [Belajar Mengaji]

Bagi generasi Zaman dulu,selain kenangan indah tentang masa bermain, masa belajar juga memiliki memori indah tersendiri. Salah satunya adalah Belajar Mengaji (baik mengaji di masjid, surau, ataupun rumah).

Dulu untuk belajar membaca Alquran,metode yang sering digunakan oleh Ustad dan atau guru mengaji adalah metode Bahgdadiyah. Jauh sebelum bermunculan metode-metode baru yang menawarkan kemudahan membaca Al-Quran, rasanya belum ada yang menandingi metode Baghdadiyah ini.

Kitab belajar mengaji Baghdadiyah ini banyak di jual di pasar dengan harga yang sangat murah, hanya sekitar 5.000 rupiah saja! Itupun sudah dilengkapi dengan Juz 'Amma, yang menggambarkan bahwa kitab ini memang dirancang khas untuk kanak-kanak.

Bayangkan, harga sebungkus rokok saja sudah Rp. 20.000! Tapi masih banyak juga orangtua yang merasa berat membelikan kitab ini untuk anak mereka!

Penerbit kitab Baghdadiyah ini tidak perlu membayar royalti penulis, karena hingga saat ini belum diketahui siapa penemu dan penulis metode membaca Al-Qur'an yang penuh berkah ini!

Sesuai namanya, metode ini dikenal berasal dari Baghdad, Irak. Banyak sumber mengatakan, metode ini ada mulai zaman Daulah Abbasiyah, namun siapa yang menyusun metode ini belum ada sumber yang valid. Setiap huruf dieja dengan harakatnya. Alif fathah a, alif kasrah i, alif dhammah u, bacanya a-i-u.


Di Sumatera dan juga berbagai tempat di negeri Melayu, metode ini juga disebut belajar an in un. Di kawasan pesisir barat Sumatera, khususnya di ranah Minangkabau, terkenal ungkapan baduo di ate ban, baduo di bawah bin, baduo di dopan bun, dengan irama khas yang diajarkan oleh para guru kepada murid di Surau. (Maksudnya, huruf Ba dengan harakat dua di atas dibaca Ban... dst)

Di tanah Semenanjung (Malaya) dan Negeri Melayu pada umumnya, belajar metode ini biasa disebut sebagai Muqaddam (biasa juga disingkap Mukadam atau Kadam), yang berarti permulaan, karena memang kitab ini diperuntukkan bagi mereka yang mula-mula sekali belajar mengaji.

Sementara di tanah Jawa, ada yang menyebut metode ini dengan istilah Turutan. Ada yang menyebutnya Alifan, Quran Kecil, Juz Amma, dan masih banyak lagi penamaannya sesuai daerah masing-masing.

Metode Baghdadiyah ini sendiri selain dikenal sebagai metode Membaca Alquran Tertua, juga memiliki 5 Keunggulan,yaitu:

1. Pola Bacaan yang Unik
2. Penekanan Keterampilan Mengeja
3. Pengenalan Hitungan Arab
4. Santri Hapal Huruf Hijaiyyah
5. Penguatan Dasar Tajwid

Selain metode baghdadiyah, buku yang digunakan untuk belajar mengaji memiliki kesan tersendiri.
Satu hal lagi, kata orang tua dulu..jika anak itu lancar mengaji, maka dia akan pintar mencerna pelajaran di sekolah.
loading...

Friday, October 19, 2018

Suami Saya Susah Diajak Sholat, Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Karena shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab saat hari kiamat, tidak diragukan lagi bahwa hidup bersama dengan seorang suami yang tidak shalat adalah sebuah petaka dimana kemungkaran yang tidak diperbolehkan secara syar'i.

Ada pertanyaan dari seorang ikhwati muslimah,  bagaimana menyikapi suami yang malas shalat, sementara istrinya wanita muslimah yang taat dan bagaimana kedudukan ana sebagai istri selama bertahun-tahun menunggu tetapi tidak ada perubahan.?

Tidak diragukan lagi bahwa hidup bersama dengan seorang suami yang tidak shalat adalah sebuah petaka dimana kemungkaran yang tidak diperbolehkan secara syari, apalagi anda telah bersabar selama ini dalam masa yang panjang. Shalat memang perkara berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Shalat adalah hubungan langsung antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab.

Shalat adalah timbangan yang dengannya kita bisa mengetahui agama dan kebaikan seseorang. Barangsiapa menjaganya, maka dia memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat, dan akan dikumpulkan bersama Fir’aun, Haman, Qorun dan Ubay ibn Khalaf.

Shalat adalah sebuah kewajiban yang tidak akan gugur dari seorang manusia selagi dia bernafas dan punya ingatan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada ‘Imran ibn Husain radhiallahu ‘anhu artinya:

“Shalatlah dalam keadaan berdiri, jika anda tidak mampu maka dengan duduk, jika tidak mampu maka dengan (berbaring) di atas lambung.” (Al-Bukhari, 1006)

Beberapa perkara yang dapat membantu memperbaiki suami yang malas shalat. Di antara hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyandarkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Tunduk kepada-Nya demi hidayah kepada laki-laki tersebut, dan yang benar adalah kita berdo’a untuk seseorang di waktu malam, dan mendakwahinya di waktu siang, sesuai dengan kadar keikhlasan dan kejujuran kita, maka kebaikan dan pengabulan akan datang.

2. Mengambil jalan masuk yang baik menasihatinya

Menyampaikan kata-kata yang indah, memilih waktu-waktu yang sesuai, dan sebutkanlah kebaikan-kebaikan serta sifat-sifatnya yang baik. Dan berusahalah membantunya untuk mempersiapkan kepercayaan dirinya dengan mengatakan, misalnya:

“Anda alhamdulillah adalah seorang yang baik, anda bertanggung jawab, dan manusia menyebutmu dengan kebaikan, dan akan sangat bagus lagi kalau anda konsisten mengerjakan shalat lima waktu. Karena sesungguhnya aku senang melihat suamiku keluar seperti laki-laki lain bersama keluarganya menuju rumah-rumah Allah.”

3. Minta Bantu Kerabat yang Shalih

Mendorong orang-orang shalih dari mahrammu untuk menziarahinya dan mengajaknya shalat tanpa dia merasa bahwa hal tersebut adalah sebuah kesepakatan di antara kalian. Dan lebih memilih waktu-waktu shalat dalam ziarah hingga dia bisa pergi ke masjid bersama mereka.

4. Memberikan buku tentang shalat

Membelikan buku-buku kecil yang menjelaskan hukum orang yang meninggalkan shalat, serta hukuman orang yang meremehkan pelaksanaan shalat pada waktunya, dan meletakkan buku-buku kecil tersebut pada tempat yang biasa dia jangkau dengan tangannya.

5. Mengajak shalat dengan cara yang santun

Berambisi agar dia konsisten dalam mengerjakan shalat lima waktu untuk pertama kalinya, kemudian mendakwahinya agar mendirikannya dengan kekhusyu’annya, rukuknya dan tumakninahnya. Hal yang demikian tidak akan terjadi kecuali dengan rutin mengerjakan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuji orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya dengan berfirman artinya:

“Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS Al-Mukminun: 9)

Dikarenakan rutin dan menjaga shalat akan menghantarkan kepada kekhusyukan, dan shalat tidak akan bermanfaat kecuali dengan khusyuk.

6. Mengajaknya ke Masjid

Jika rumah tidak jauh dari Masjid, ajaklah suami ke Masjid untuk shalat jama'ah.
Dengan adanya shalat berjama'ah hatinya akan tertarik untuk shalat.
Demikian pula ketika adzan sudah berkumandang,  ingatkan bahwa Allah SWT telah memanggil umatnya untuk shalat.

7. Menjelaskan bahayanya meninggalkan shalat tepat pada waktunya

Mush’ab ibn Sa’ad ibn Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu pernah berkata kepada bapaknya saat membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala artinya:

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,” (QS. Al-Ma’un: 5)

Dia berkata,

“Wahai bapakku, apakah mereka adalah orang-orang yang tidak shalat?” Maka berkatalah Sa’ad: “Tidak, seandainya mereka meninggalkan shalat, maka mereka telah kafir, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang mengakhirkan (menunda)nya dari waktunya.” (HR Al-Bazzar 1145, dan Thabarani dalam Al-Aushath 2276)

8. Memberikan warning

Menggunakan sarana-sarana dan senjata berpengaruh yang dimiliki oleh seorang wanita untuk memaksanya agar rutin mengerjakan shalat, seperti menolak makan bersamanya, duduk dengannya, serta menolak tidur di pembaringan, dan tidak ada larangan menyampaikan keinginan cerai jika dia tidak menjaga pelaksanaan shalat.

Perkara shalat ini bukan perkara kecil namun sangat penting, prihatin jika melihat suami dengan mudahnya melalaikan shalat.

Ini perkara surga dan neraka, dan ini perkara Allah tak sudi menolong kita dan anak-anak kita gegara selalu melalaikan shalat. Naudzubillahi mindzalik, semoga Allah memudahkan perjalanan hidup kita sampai ke jannahNya.
loading...