Dalam ajaran Islam, memelihara janggut adalah sunnah. Bahkan tak sedikit ulama yang mengatakan bahwa memelihara janggut hukumnya wajib, dan haram hukumnya mencukur janggut bagi pria.
Nah, ternyata memlihara janggut memiliki efek positif bagi kesehatan. Studi terbaru dari para ilmuwan menunjukkan bahwa janggut bisa menghindari risiko pria terkena kanker kulit.
Janggut ini ternyata menjadi perhatian ilmuwan di Ausralia. Sebuah studi di
University of Southern Queensland menunjukkan kalau semakin banyak wajah tertutupi oleh bulu, maka semakin kecil seseorang berisiko terkena kanker kulit akibat paparan sinar matahari.
Penelitian yang dilakukan menggunakan manekin ini mengujicoba pengaruh janggut di wajah dibandingkan dengan tidak ada janggut sama sekali. Manekin yang dipasang memiliki panjang janggut dari 3,8 cm hingga 88,9 cm, kemudian manekin yang bersih digunakan sebagai pembanding.
Seperti dilansir Dailymail, Rabu (20/2/2013), para peneliti ini kemudian mengukur jumlah sinar atau radiasi yang diserap dalam waktu tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan kalau janggut bisa mengurangi risiko seorang pria terkena kanker kulit hingga 90% dan 95%. Pengaruh perlindungan ini tergantung pada panjang janggut.
"Itulah mengapa wanita seringkali mengalami kerusakan sel kulit dibandingkan pria,"kata Dr Nick Lowe, dokter kulit di London.
"Ini juga soal ketebalan janggut. Hal ini mirip dengan faktor SPF. Semakin tinggi ketebalan janggut, semakin tinggi SPFnya,"jelas Nick.
Janggut juga membantu orang-orang yang terserang flu.
"Janggut tebal yang tumbuh di bawah dagu dan leher akan menaikkan suhu leher sehinga dapat membantu Anda yang terserang flu terasa lebih hangat,"kata Carol Walker, ahli medis dan rambut pemilik Birmingham Trichology Centre.
Selain itu juga Dr Martin Wade, konsultan dermatologis di London mengungkapkan bahwa mencukur kumis atau janggut harus berhati-hati karena mencukur biasanya merupakan penyebab utama infeksi bakteri di daerah janggut.
"Hal ini dapat menyebabkan infeksi akibat cukur, rambut di wajah akan tumbuh ke dalam dan akan menyebabkan folikulitis (infeksi folikel rambut yang menyebabkan bintik-bintik), sehingga orang-orang akan mendapat manfaat dari tumbuhnya janggut," katanya.
"Bukti ilmiah menunjukkan kalau janggut bisa menyebarkan infeksi," kata Dr Ron Cutler, ahli mikrobiologi di Queen Mary, University of London.
" Pria perlu mencuci dan memotong jenggot dan kumis secara teratur dan membersihkan makanan yang menempel pada kumis dan janggut," tambah Carol Walker.
Penelitian ini diterbitkan dalam journal
Radiation Protection Dosimetry.
Sumber:
Liputan6