Tuesday, October 28, 2014

Kisah Cinta di Pulau Rasa

Syahdan pada zaman dahulu, tersebutlah sebuah pulau yang dihuni oleh seluruh perasaan manusia, ada si Bahagia, si Sedih, Pengetahuan, Kebodohan, Cinta, Benci,  dan kawan-kawannya yang lain. Pulau itu bernama Pulau Rasa.

Suatu ketika, tersiar kabar bahwa pulau itu akan tenggelam, sehingga seluruh penduduk pulau panik, semua lalu bergegas hendak meninggalkan pulau tersebut.

Tapi ada seorang penduduk yang tetap ingin bertahan, yaitu si Cinta. Ia sama sekali tidak hendak meninggalkan pulau yang ia cintai. Ia ingin bertahan di pulau tersebut sekuat tenaga.

Hingga bencana itu benar-benar terjadi. Air laut menjadi bah dan menerjang seluruh pulau, dan tak lama kemudian pulau itu nyaris benar-benar tenggelam. Si Cinta duduk sendirian di puncak kecil dalam keadaan basah kuyup diterjang riak gelombang.

Saat itu, si Cinta berusaha mencari pertolongan. Sesaat, lewatlah temannya yang bernama 'Kekayaan' dengan menaiki perahu besar. Si Cinta lalu berkaa kepadanya:

"Wahai Kekayaan, bisakah engkau mengajakku bersamamu?".

"Tidak. Aku tidak bisa membawamu serta. Di kapal ini banyak emas dan perak, sehingga tidak ada tempat lagi buatmu". Jawab Kekayaan segera berlalu bersama riak gelombang.

Tak lama kemudian, lewat pula di dekatnya Kecantikan dan Ketampanan, keduanya menaiki sampan yang sangat indah. Si Cinta pun berkata kepadanya:

"Duhai Kecantikan dan Ketampanan, tolonglah aku, bawalah aku serta bersama kalian...!".

Keduanya menjawab:

"Kami tidak bisa menolongmu.. Engkau basah kuyup begini, nanti keindahan perahu kami bisa rusak".

Begitulah, si Cinta belum jua mendapatkan penolong. Hingga kemudian datanglah Kesedihan mendekatinya, lalu si Cinta berkata:

"Duhai Kesedihan, bolehkah aku ikut bersamamu?".

Si Kesedihan menjawab;

"Duhai Cinta, saat ini aku tengah sedih sekali, aku ingin menyendiri dan tidak diganggu siapa pun".

Lalu lewat pula Kebahagiaan di dekatnya, saat itu ia tampak gembira sekali, saking gembiranya ia tidak mendengar si Cinta memanggil-manggilnya meminta pertolongan, hingga ia pun berlalu.

Si Cinta hampir putus asa, tapi tiba-tiba ia mendengar suara:

"Wahai Cinta, kemarilah... Aku akan menolongmu!".

Cinta menoleh ke arah suara tersebut, ternyata seorang pria yang sudah sangat tua renta. Di dalamnya ada pula seseorang pria dewasa. Pria tua itu lalu membawanya hingga mereka selamat sampai ke sebuah pulau. Si Cinta begitu bahagia, hingga ia pun lupa menanyakan nama pria tua tersebut

Cinta bersama pria dewasa itu turun dari kapal, dan si pria tua pemilik kapal itu segera berlalu. Cinta merasa sangat sedih karena tidak sempat bertanya nama pria tua tersebut. Lalu ia bertanya kepada pria dewasa yang ada bersamanya:

"Siapa namamu?".

"Aku Pengetahuan". jawabnya.

"Apakah engkau tahu siapa pria tua yang menyelamat aku?".

Pengetahuan menjawab:

"Dia adalah Waktu...".

"Waktu?". Tanya Cinta.

"Iya..".

"Tapi mengapa ia mau menyelamatkanku, sementara yang lain tidak?".

Pengetahuan menjawab:

"Karena hanya Waktu lah satu-satunya yang mampu memahami betapa berharganya engkau, Cinta".
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih