Hari ini, kamis 31 Agustus 2017 adalah hari arafah, bertepatan dengan tanggal 9 zulhijjah 1438 H. Hari ini seluruh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia melaksanakan wuquf di padang Arafah.
Inilah hari yang sangat utama dan mulia di sisi Allah Ta'alaa. Kemuliaannya terungkap dari dalil-dalil umum dan khusus. Dari hadits Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Artinya: "Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini”. Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allâh ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun.” (HR al-Bukhâri no. 969 dan at-Tirmidzi no. 757).
Secara umum, hari Arafah masuk dalam 10 hari pertama di bulan Zulhijjah yang diistimewakan oleh Allah Ta'alaa.
Secara khusus, hari Arafah menjadi paling mulia karena beberapa alasan:
1. Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya:
"Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” (HR. at-Tirmidzi no. 3585, dishahih oleh al-Albani).
2. Puasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang besar. Menjadi puasa sunat yang paling besar pahalanya. Dimana, puasa sehari ini menghapuskan dosa dua tahun, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Qatâdah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya:
"Puasa hari Arafah aku harapkan dari Allâh bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. (HR. Muslim no. 1162).
3. Pada hari Arafah inilah iblis dan syetan berada pada kondisi paling hina dan kerdil. Sebagaimana Imam Mâlik rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadits berikut :
Artinya:
"Tidaklah setan pernah terlihat lebih kerdil, terjauhkan, hina dan marah daripada saat hari Arafah, dan itu tidak lain karena ia melihat turunnya rahmat dan pengampunan Allâh atas dosa-dosa besar, kecuali apa yang ia lihat saat Perang Badar". (HR Malik, al-Muwatha’ no. 944).
4. Puncak keistimewaan hari Arafah ini adalah, di hari ini Allâh Azza wa Jalla paling banyak membebaskan manusia dari api neraka. Ibunda Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Artinya:
"Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1348).
Maka sangatlah jelas kemuliaan dan keutamaan hari ini. Jam demi jam di hari ini sangatlah mahal. Karena merupakan waktu terbaik untuk berdoa dan peluang terbesar untuk terbebas dari neraka.
Agar kebebasan dari neraka ini dapat terwujud dan betul-betul diraih, seharusnyalah hari ini kita isi dengan:
1. Memperbanyak doa kepada Allah, baik dengan doa terbaik yang diajarkan Rasulullah saw, dilantunkan oleh para Nabi (seperti hadits di atas), maupun doa-doa lain yang dibolehkan.
2. Berpuasa sunat di hari ini dengan penuh ikhlas dan penghambaan diri kepada Allah Ta'alaa, mengikutkan suami/istri dan anak-anak.
3. Menyegerakan bertaubat dan menghentikan dosa-dosa yang masih terus mengotori diri. Sebab, ibadah yang baik bila tidak diiringi dengan penghentian dosa dan maksiat, tentu tidak akan berguna sama sekali.
4. Memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di hari ini dan sampai waktu ashar tanggal 13 Zulhijjah.
5. Menjauhkan diri dari berbagai dosa dan perbuatan maksiat. Karena berbuat dosa di hari yang Allah muliakan merupakan sebuah sikap yang lebih kurang ajar.
Wallahu A'laa wa A'lam.
Dikutip dari tulisan Ust. Irsyad S
Inilah hari yang sangat utama dan mulia di sisi Allah Ta'alaa. Kemuliaannya terungkap dari dalil-dalil umum dan khusus. Dari hadits Ibnu Abbâs Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ ». فقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ”.
Secara umum, hari Arafah masuk dalam 10 hari pertama di bulan Zulhijjah yang diistimewakan oleh Allah Ta'alaa.
Secara khusus, hari Arafah menjadi paling mulia karena beberapa alasan:
1. Doa terbaik adalah doa pada hari Arafah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya:
"Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” (HR. at-Tirmidzi no. 3585, dishahih oleh al-Albani).
2. Puasa di hari Arafah memiliki keutamaan yang besar. Menjadi puasa sunat yang paling besar pahalanya. Dimana, puasa sehari ini menghapuskan dosa dua tahun, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Abu Qatâdah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
"Puasa hari Arafah aku harapkan dari Allâh bisa menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. (HR. Muslim no. 1162).
3. Pada hari Arafah inilah iblis dan syetan berada pada kondisi paling hina dan kerdil. Sebagaimana Imam Mâlik rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hadits berikut :
مَا رُئِيَ الشَّيْطَانُ يَوْمًا هُوَ فِيهِ أَصْغَرُ وَلاَ أَدْحَرُ وَلاَ أَحْقَرُ وَلاَ أَغْيَظُ مِنْهُ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ وَمَا ذَاكَ إِلاَّ لِمَا رَأَى مِنْ تَنَزُّلِ الرَّحْمَةِ وَتَجَاوُزِ اللَّهِ عَنْ الذُّنُوبِ الْعِظَامِ إِلَّا مَا أُرِيَ يَوْمَ بَدْرٍ.
"Tidaklah setan pernah terlihat lebih kerdil, terjauhkan, hina dan marah daripada saat hari Arafah, dan itu tidak lain karena ia melihat turunnya rahmat dan pengampunan Allâh atas dosa-dosa besar, kecuali apa yang ia lihat saat Perang Badar". (HR Malik, al-Muwatha’ no. 944).
4. Puncak keistimewaan hari Arafah ini adalah, di hari ini Allâh Azza wa Jalla paling banyak membebaskan manusia dari api neraka. Ibunda Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
"Tidak ada hari di mana Allâh Azza wa Jalla membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim no. 1348).
Maka sangatlah jelas kemuliaan dan keutamaan hari ini. Jam demi jam di hari ini sangatlah mahal. Karena merupakan waktu terbaik untuk berdoa dan peluang terbesar untuk terbebas dari neraka.
Agar kebebasan dari neraka ini dapat terwujud dan betul-betul diraih, seharusnyalah hari ini kita isi dengan:
1. Memperbanyak doa kepada Allah, baik dengan doa terbaik yang diajarkan Rasulullah saw, dilantunkan oleh para Nabi (seperti hadits di atas), maupun doa-doa lain yang dibolehkan.
2. Berpuasa sunat di hari ini dengan penuh ikhlas dan penghambaan diri kepada Allah Ta'alaa, mengikutkan suami/istri dan anak-anak.
3. Menyegerakan bertaubat dan menghentikan dosa-dosa yang masih terus mengotori diri. Sebab, ibadah yang baik bila tidak diiringi dengan penghentian dosa dan maksiat, tentu tidak akan berguna sama sekali.
4. Memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di hari ini dan sampai waktu ashar tanggal 13 Zulhijjah.
5. Menjauhkan diri dari berbagai dosa dan perbuatan maksiat. Karena berbuat dosa di hari yang Allah muliakan merupakan sebuah sikap yang lebih kurang ajar.
Wallahu A'laa wa A'lam.
Dikutip dari tulisan Ust. Irsyad S
loading...