Orang Rajin Bersedekah Itu Bahagia, begini penjelasan ilmiahnya...

Pernahkah kita merasakan, ketika kita mengeluarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, ketika kita bisa membantu meringankan beban orang lain, lalu muncul perasaan bahagian entara dari mana dalam lubuk hari kita?;

Monday, June 29, 2015

Falsafah dan Petuah Jawa Dalam Penyebutan Angka Bilangan

Dalam bahasa Jawa, terdapat penyimpangan pola penamaan bilangan yang konon memiliki falsafah yang amat mendalam jika dikaitkan dengan penyebutan usia seseorang.

Jika dicermati dengan seksama, penyimpangan ini memang berbeda dari lazimnya penyebutan angka-angka di kepulauan melayu atau nusantara.

Penyimpangan tersebut terjadi mulai dari beberapa angka belasan hingga sampai angka 60. Ya, sampai angka 60 saja! Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa penyebutan tersebut memang erat kaitannya dengan usia manusia, mengingat usia 60 merupakan rata-rata panjang usia seseorang.

Mari kita perhatikan dan kita renungkan sejenak:

Angka 11 hingga 19

Dalam bahasa Jawa, angka 11 tidak disebut sebagai 'sepuluh siji', 12 bukan 'sepuluh loro', 13 bukan 'sepuluh telu' dan seterusnya hingga angka 19 yang tidak disebut sebagai 'sepuluh songo'. Namun, angka 11 disebut sebagai 'sewelas', 12 disebut sebagai 'rolas' dan seterusnya hingga 19 yang disebut sebagai 'songolas'.

Apa makna dibalik semua ini? Mengapa sepuluhan diganti dengan welasan?

Filosofinya, bahwa pada usia 11 tahun hingga 19 tahun adalah saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) pada jiwa seseorang, terutama terhadap lawan jenis. Itulah usia di mana seseorang memasuki masa akil baligh, masa remaja.

Sementara dalam banyak bahasa, bilangan 11 hingga 19 memang diberi nama dengan pola yang berbeda. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan belasan. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan teen, sehingga para remaja pada usia tersebut disebut teenagers.

Angka 21 hingga 29

Seterusnya, bilangan 21 hingga 29 dalam bahasa Jawa juga dinamakan berbeda dengan pola umum yang ada.

Dalam bahasa lain biasanya sesuai pola. Misal dalam bahasa Indonesia diucapkan dua puluh satu, dua puluh dua, dan begitu seterusnya hingga dua puluh sembilan.

Sedangkan dalam bahasa jawa tidak demikian, angkaa 21 tidak disebut sebagai 'rongpuluh siji', 22 tidak disebut rongpuluh loro, dst, melainkan 21 disebut selikur, 22 disebut rolikur, dan seterusnya hingga 29 yang disebut songo likur, kecuali angka 25 yang disebut sebagai selawe.

Di sini terdapat satuan Likur yang tidak lain merupakan kependekan dari LIngguh KURsi, artinya duduk di kursi.

Mengapa disebut demikian? Falsafahnya, bahwa pada usia 21 hingga 29 itulah pada umumnya manusia mendapatkan “tempat duduknya”, baik itu berupa pekerjaannya, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya; apakah sebagai pegawai, pedagang, seniman, penulis, dan lain sebagainya.

Bahkan yang lebih menarik, angka 25 memiliki sebutan khusus, yang mana bilangan 25 tidak disebut sebagai limang likur, melainkan selawe.

Apa maknanya, Selawe konon merupakan singkatan dari SEneng-senenge LAnang lan WEdok, itulah puncak asmaranya seorang laki-laki dan perempuan, yang ditandai oleh pernikahan. Maka pada usia tersebutlah (25) pada umumnya seorang laki-laki berumah tangga (dadi manten),

Memang tidak semua orang menikah pada usia tersebut, tapi jika dirata-rata memang di antara usia 21-29. Pada saat kedudukan sudah diperoleh, pada saat itulah seseorang siap untuk menikah.

Angka 50 

Dari angka 30 hingga 49, penamaan angka dibaca normal seusai pola urutan, misalnya telung puluh, telung puluh siji, telung puluh loro, dst.

Tapi ada penyimpangan lagi nanti pada bilangan 50. Mestinya, angka ini disebut sebagai limang puluh, namun sebutan populernya tidaklah demikian, angka 50 lebih sering disebut dengan seket.

Apa makna dibalik semua ini? Konon SEKET merupakan kependekan dari kalimat SEneng KEthonan, artinya suka memakai kethu / alias tutup kepala/topi/kopiah dan sebagainya.

Hal ini menandakan usia seseorang semakin lanjut, dan tutup kepala merupakan lambang dari semua itu. Selain itu tutup kepala merupakan alat untuk menutup rambut yang mulai botak atau memutih.

Di sisi lain, tutup kepala bisa juga berupa kopiah yang melambangkan orang yang sedang beribadah. Memang demikian, pada usia 50 sudah seharusnya seseorang lebih memperhatikan ibadahnya. Setelah sejak umur likuran bekerja keras mencari kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25 tahun kemudian, yaitu pada usia 50 perbanyaklah ibadah, untuk bekal memasuki kehidupan akhirat.

Angka 60

Lain 50, lain pula 60. Angka ini tidak populer dengan sebutan enem puluh, tapi lebih sering diseut dengan sewidak atau suwidak.

Usut punya usut, konon sewidak merupakan kependekan dari 'SEjatine WIs wayahe tinDAK'.

Maknanya, sesungguhnya pada usia tersebut sudah saat seseorang bersiap-siap untuk pergi meninggalkan dunia fana ini. Maka kalau usia kita sudah mencapai 60, lebih berhati-hatilah dan tentu saja semakin banyaklah bersyukur, karena usia selebihnya adalah bonus dari Yang Maha Kuasa.

Bagaimana? Menakjubkan bukan?
loading...

10 Negara Sumber Penyebar Email SPAM Terbesar di Dunia

Spam adalah email pengganggu yang kerap masuk ke inbox surat elektronik milik seseorang. Bagaimana tidak, pengirimnya tidak diketahui, tiba-tiba masuk bertubi-tubi dan memenuhi kolom inbox.

Secara definitif, Spam diartikan sebagai surat elektronik massal yang tidak diinginkan (unsocialicited bulk email atau UBE), bias juga disebut sebagai email sampah atau junk mail, atau surat elektronik komersial yang tidak diinginkan (unsocialited commercial email atau UCE),
loading...

Sepenggal Sejarah Tengku Ali dan Penerbit Al-Ahmadiah (Al-Ahmadiah Press)

Raja Haji Ali (Tengku Selat) Bin Raja Haji
Muhammad (Tengku Nong) Ibni Raja
Abdullah Ibni Raja Jaafar Ibni Raja
Haji (Fisabilillah) Ibni Opu Daeng Cellak
Ibni Opu Daeng Rilagation
Raja Haji Ali (Tengku Selat) Bin Raja Haji Muhammad (Tengku Nong) merupakan cucu kepada Yang DiPertuan Muda Riau Ke-9, Raja Abdullah Ibni Raja Jaafar Ibni Raja Haji Ibni Opu Daeng Cellak.

Ayahnya Raja Haji Muhammad atau Tengku Nong hanya sempat menyandang gelar `Kelana' yaitu sebagai Wakil Yang DiPertuan Muda Riau ke-10, Raja Muhammad Yusuf Ibni Raja Ali.

Oleh karena ayahandanya mangkat pada 7 Rajab 1301 Hijrah bersamaan dengan 2 Mei 1884, maka tidak sempat menjadi Yang Dipertuan Muda Kerajaan Riau-Lingga. Ayah saudaranya pula Raja Haji Muhammad Tahir adalah Hakim Kerajaan Riau-Lingga.

Semua nama yang tersebut itu dan beliau sendiri, yaitu Tengku Ali atau digelar juga dengan Tengku Selat adalah tokoh-tokoh Melayu yang bertaraf ulama, berpadu dengan kearifan perkara-perkara yang bercorak duniawi.

Mereka beramal dan mendalami pengetahuan Islam, sekaligus bijak mengatur kemaslahatan kepentingan kehidupan pribadi, keluarga besar, umat Islam di persekitaran dan zamannya melalui perniagaan, pentadbiran jabatan dan pemerintahan yang mereka tangani.

Hanya dua orang tokoh besar yang pernah berperanan dalam kerajaan Riau-Lingga, sewaktu penulis (Haji Wan Mohd Shaghir Bin Wan Abdullah – ex Pengurus Anmadi & Co., Midai) masih kanak-kanak dan pemuda, yang sempat penulis temui pada akhir hidupnya, ialah Tengku Ali dan Raja Haji Ahmad bin Raja Haji Umar Endut. Tengku Ali adalah seorang tokoh besar kerajaan Riau-Lingga karena pernah menjadi Ketua Setiausaha Kerajaan Riau-Lingga. Rakyat Riau-Lingga juga pernah memperjuangkan beliau untuk menjadi Sultan Kerajaan Riau-Lingga, namun beliau menolaknya.

Tidak sedikit orang yang pernah memegang sesuatu jabatan tinggi atau berkuasa, mereka berpengaruh dan bijak, tetapi setelah tiada kuasa, mereka menjadi orang yang bodoh kerana hilang pegangan dan pedoman. Berlainan dengan Tengku Ali, sewaktu kerajaan Riau-Lingga dihapuskan oleh penjajah Belanda (1911), beliau sangat tekun beribadah, bertawakal kepada Allah. Sebahagian besar Kerabat Diraja Riau-Lingga berhijrah ke Singapura, namun Tengku Ali mempunyai pandangan tersendiri.

Kerajaan Riau-Lingga yang demikian besar pengaruhnya ketika itu telah hapus, perniagaan Raja Ali Kelana dan Raja Haji Ahmad mengalami krisis kehancuran tiada terkawalkan lagi, ketika itulah Tengku Ali muncul dengan kebijaksanaannya. Di dunia Melayu hanya beliau seorang yang diberi gelar `Gembala Perniagaan Melayu' oleh pemerintah Belanda ketika itu.

Ahmadi & Co., Midai  pada sekitar akhir tahun 1950, setelah wafatnya Raja Haji Ali (Tengku Selat)

Dalam artikel ini penulis (Haji Wan Mohd Shaghir Bin Wan Abdullah – ex Pengurus Anmadi & Co., Midai) cuba mengungkapkan kisah ulama Riau-Lingga ini membina perniagaan yang benar-benar berdasarkan syariah Islam dan menggunakan sistem persahaman yang banyak persamaan dengan yang digunapakai dunia moden sekarang ini. Kemuncak niaga yang diusahakannya ialah Al-Ahmadiah Press, 101 Jalan Sultan Singapura yang berjasa mencetak dan menerbitkan pelbagai jenis kitab, buku, majalah dan lain-lain yang melibatkan pelbagai disiplin keilmuan, budaya dan warisan Melayu dan Islam.

Untuk pengukuhan ekonomi, Tengku Ali memasuki pelbagai sektor penunjang sebagai benteng pertahanan supaya ekonomi tetap stabil. Sektor-sektor itu ialah, memiliki tanah perkebunan, memiliki tempat-tempat perniagaan sendiri, bukan menyewa kepada pihak lain, memiliki alat pengangkutan sama ada di darat mahu pun di laut, menjalankan permodalan bersama sama ada sesama keluarga atau kerabat mahu pun seluruh kaum Muslimin. Dalam hal ini perlu penentuan saham atau sher. Untuk kemaslahatan umat Islam, rangka pendek, perlu menyediakan tempat-tempat pendidikan. Untuk rangka panjang, umat Islam perlu mempunyai hak milik sendiri.

Tanda tangan Raja Haji Ali (Tengku Selat)
selaku Kepala Syarikat Al Ahmadi serta cop Syarikat.
Dalam hal ini perlu menyediakan perkebunan wakaf dan tanah wakaf. Menurut Tengku Ali modal yang paling utama seseorang insan Muslim ialah `Tawakkal `Alallah', mendahulukan pembayaran yang wajib, iaitu zakat daripada sedekah yang sunat. Mengenai ini termasuk juga mendahului pembayaran upah pekerja daripada lain-lainnya. Semua yang tersebut ini termasuk dalam kerangka pembinaan ekonomi sistem Islam Tengku Ali, yang menghendaki huraian yang sangat panjang, sekelumit di antaranya saja yang dapat diperkenalkan dalam artikel ini.

Sebagai bukti aktiviti Tengku Ali dalam sektor perkebunan di antaranya ditemui tulisan tangan beliau sendiri, bahawa beliau membuka perkebunan di Pulau Kemili, Riabu, Kepulauan Siantan. Surat yang dikeluarkan oleh Mahkamah Siantan, hari Isnin, 2 Rejab 1319 H bersamaan dengan tahun 1901 M, yang ditandatangani oleh Orang Kaya Dewa Perkasa Muhammad Usman dan Amir Serta Bakal Pangeran Siantan yang diberikan izin kepada Raja Ali bin Raja Haji Muhammad Kelana/Tengku Nong membuat kebun getah dan lainnya di tanah Pulau Siantan Darat, Teluk Tarempa. Pemilikan tanah dan perkebunan Raja Ali di sekitar Kepulauan Siantan bukan untuk keperluan peribadinya saja, tetapi untuk umat Islam.

Tanah yang disebut dalam surat di atas, adalah sangat luas, separuh gunung Tarempa, Siantan, beliau wakafkan untuk Masjid Jamik Tarempa. Selain yang tersebut Tengku Ali juga mewakafkan beberapa tanah dan perkebunan kelapa di tempat-tempat lainnya, di antaranya tanah dan kebun kelapa untuk Masjid Baitur Rahman di Pulau Midai. Masjid tersebut beliau sebagai ketua, yang peralatannya dikerjakan dan didatangkan dari Terengganu. Selain itu ada lagi tanah wakaf dan kebun wakafnya untuk masjid di Jemaja. Tengku Ali juga adalah perintis pengurusan kebun-kebun wakaf untuk guru-guru yang mengajar di Mekah dan Madinah, kerana ulama yang mengajar di kedua-dua tanah haram pada zaman itu tiada bergaji atau mempunyai penghasilan tetap seperti sekarang ini. Pengiriman uang hasil wakaf ke Mekah dilakukan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Wakil Tengku Ali dalam urusan tersebut di Mekah ialah Syeikh Abdullah Shamad al-Filfulani (Pulau Pinang).

Surat lembaran syer/share (saham) Syarikat Ahmadi & C0., Midai
Perniagaan Kerabat Diraja Riau-Lingga dicetuskan oleh Raja Haji Ahmad bin Raja Haji Umar, dimulai di Pulau Midai tahun 1324 H/ 1906 M. Tahun 1330 H/19l2 M, Raja Ali/Tengku Selat menerima penyerahan pimpinan Syarikat Ahmadi & Co. Midai daripada Raja Haji Ahmad, kerana Raja Haji Ahmad akan berangkat pindah ke Mekah. Tanggal 28 Rejab 1332 H/1913 M, surat nombor 91 dan nombor 92 Raja Ali mengirim surat kepada Raja Haji Ahmad di Mekah, bahwa beliau akan mengembangkan perniagaan Syarikat Ahmadi & Co. Midai di Singapura. Dengan Akta, Midai 1 Syaaban 1333 H/14 Jun 1915 M, ditetapkanlah untuk membuka cawangan Ahmadiah Pulau Tu-juh di Singapura yang berpejabat di Palembang Road 18 B. Aktiviti perniagaannya merupakan agensi pengumpulan hasil bumi dan laut, selanjutnya aktif dalam eksport dan import pelbagai jenis barangan.

Kemudian pindah ke Minto Road 50. Pada hari Jumaat, 22 Rabiulawal 1339 H/3 Disember 1920 M, mufakat pula mendirikan percetakan. Perusahaan di Minto Road 50 itu berkembang terus dan pada tahun 1926 M, Ahmadiah membeli sebuah rumah nombor 82 Jalan Sultan Singapura, kemudian nombornya diganti menjadi nombor 101 Jalan Sultan. Grant List Governement nombor 2650 lamanya dianggarkan 99 tahun. Telah dibeli oleh orang lain sebelumnya pada 12 Julai 1873 M. Jadi Syarikat Ahmadi & Co. Midai di Singapura hanya memilikinya sampai 12 Julai 1972 Masihi saja.

Selain sebagai Ketua Al-Ahmadiah, Raja Ali/Tengku Selat adalah sebagai sponsor dan sesepuh daripada berbagai-bagai perusahaan niaga di Pulau Tujuh, Sumatera, Singapura dan Malaya. Di antara yang sempat penulis jumpai dokumennya ialah: (1). Natuna Syarkah Sedanau, sekurang-kurangnya telah wujud tahun 1318 H/1900 M, enam tahun mendahului Ahmadi & Co., Midai.

Ahmadiah Press, Singapura pada tahun 1947.
Raja Haji Ali (Tengku Selat) duduk disebelah kiri.
Pendirinya Raja Haji Idris bin Raja Haji Umar/Tengku Endut. (2). Syarikat Air Putih (Midai). (3). Syarikat Kampar-Kuantan di Midai dan Sumatera. (4). Syarikat Semuafakat/ Moefakat (seluruh Pulau Tujuh). (5). Syarikat Subi-Pulau Panjang (6). Syarikat Letung-Jemaja. (7). Syarikat Terempa. (8). Syarikat Usaha Tenun Terengganu di Singapura. Semua syarikat tersebut ada ketua, tetapi hanya sebagai simbolik. Kuasa tertinggi sebagai penentu adalah Raja Ali/Tengku Selat. Lambang pada surat peribadi Raja Ali/Tengku Selat berbentuk tangan bersalaman dengan cogan kata (motto) di atasnya `Tawakkalna `ala Allah.' Di kanan `Bersetia Jaya', dan di kiri `Bercerai Merbahaya'.

Untuk menjadi anggota salah satu syarikat itu adalah dengan cara membeli lembaran sher atau saham. Ternyata yang paling banyak diminati oleh masyarakat Melayu ialah saham Ahmadi & Co., Midai mahu pun saham Mathba'ah Al-Ahmadiah Cawangan Singapura. Dalam penyelidikan yang penulis jalankan, penulis belum menemui sesebuah syarikat milik Melayu pada zaman itu yang mempunyai anggota yang bercorak sejagat. Orang-orang Melayu yang membeli saham syarikat itu selain Kerabat Diraja Kerajaan Riau-Lingga, termasuk beberapa orang ulama Melayu di Mekah yang berasal dari Patani, Kelantan, Kedah, Pulau Pinang dan tempat-tempat lainnya. Saham juga dibeli oleh golongan terpelajar, di antara mereka ada yang berasal dari Padang dan Betawi (Jakarta). Saham anugerah pula di antaranya pernah diberikan kepada ulama Arab bernama Syeikh Abdul Hamid al-Firdausi, bekas Mufti Kerajaan Riau-Lingga. Surat Raja Ali di Singapura, tarikh 8 Safar 1347 H, memperlihatkan niat baik atau tujuan Al-Ahmadiah ditulisnya, ``... segala perjalanan kita dari dahulu hingga ini semata-mata atas jalan pemeliharaan dan bantu membantu atas tiap-tiap kesusahan, keberatan kerabat yang jauh apa lagi yang hampir ... ``. Dalam surat ini juga dinyatakan bahawa ``yang empunya harta benda yang dipegang oleh Ahmadi itu, laki-laki yang cerdik pandai berhitung dan lainnya''.

Hubungan perniagaannya juga sangat luas, surat Tengku Ali di Singapura tarikh 26.9.1925 M, membuktikan bahawa Al-Ahmadiah 50 Minto Road, Singapura ada hubungan langsung kepada Company Robin di Amsterdam (Negeri Belanda). Surat Tengku Ali di Singapura kepada Raja Kaluk dan Raja Hasnan di Ahmadi Midai, tarikh 2 Jamadilawal 1344 H/18 November 1925 M, membuktikan Al-Ahmadiah Singapura memesan langsung alat-alat percetakan dari Mesir, Beirut dan Amerika. Selain itu surat yang sama juga membuktikan kemajuan Mathba'ah Al-Ahmadiah Singapura.

Ketika Tengku Ali mencecah usia lebih kurang 93 tahun, pada tarikh Midai 35 Julai 1954, ketika itulah beliau membuat Surat Wasiat untuk orang-orang yang meneruskan usahanya. Ada 13 perkara yang termaktub dalam surat wasiat itu. Surat wasiat ditandatangani oleh yang berwasiat, juga ditanda tangani oleh tiga orang yang menerima wasiat, ialah Haji Wan Abdullah bin Haji Wan Abdur Rahman (ayahanda kepada penulis, Haji Wan Mohd Shaghir), Raja Haji Muhammad Arif bin Raja Haji Mahmud dan Raja Muhammad Nazir bin Raja Haji Mahmud. Pada tarikh, Midai, 7 Ogos 1954 dibuat penambahan, yang beliau tanda tangani, juga ditanda tangani oleh dua orang saksi ialah Haji Abdullah bin Haji Wan Abdur Rahman dan Raja Ali bin Raja Mohd. Sa'id.

************************************************************

Tengku Ali lahir tercatat pada 1286 H/1869 M, tetapi dalam Surat Keterangan Yang Berlaku Laksana Paspot No. 21441 yang dikeluarkan di Singapura pada 10/8/1950 oleh Republik Indonesia Serikat dinyatakan bahawa Tengku Ali lahir di Pulau Penyengat (Riau) tahun 1874 M. Wafat di Pulau Midai, Kepulauan Riau, 9 Rejab 1374 H/ 3 Mac 1955 M.

Sumber: Laman Warisan Sejarah Kerajaan Riau Lingga
loading...

Sunday, June 28, 2015

Peringatan Kepada Orang Yang Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan Tanpa Uzur

Sebagai muslim, sejak kecil kita dididik dan diajarkan tentang puasa. Orangtua dan guru-guru kita sejak lama mendoktrinkan bahwa puasa adalah kewajiban atas setiap muslim secara personal.

Namun begitu, tetap saja kita melihat banyak umat Islam yang dengan mudah dan entengnya meninggalkan puasa. Bahkan, mereka seakan bangga dengan kelakuan tersebut dengan mempertontonkan di hadapan orang ramai bahwa mereka tengah tidak berpuasa!

Lihatlah, berapa banyak muslim yang merokok di siang hari di tempat ramai? Makan dan minum seenaknya di pinggir jalan di halaman rumah!
loading...

Saturday, June 27, 2015

[Sejarah] Runtuhnya Dinasti Khilafah Turki Utsmani Akibat Bank dan Hutang ? [Sebuah Perspektif]

Peta wilayah Khilafah Utsmaniyah
Bulan Oktober 1923 merupakan sejarah kelam dalam perjalanan dinasti Islam terbesar di dunia, Khilafah Utsmaniyyah.

Pada tahun tersebut, Kamal Ataturk memaksa Sultan Hamid II menyerahkan kekuasaan dan membubarkan Khilafah serta mengumumkan berdirinya negara Turki modern yang sekular.
loading...

Friday, June 26, 2015

Benarkah Kota Dearborn di Michigan Amerika Serikat Menerapkan Hukum Syariat Islam?

Baru-baru ini beredar kabar yang cukup mengejutkan publik Internasional. Ya, dilaporkan bahwa sebuah kota di Amerika Serikat mengeluarkan aturan baru yang menerapkan hukum Islam secara total di kota tersebut.

Dearborn, sebuah kota di negara bagian Michigan Amerika Serikat dilaporkan sebagai kota pertama di Amerika Serikat yang menerapkan hukum Islam setelah melalui sebuah jajak pendapat terhadap warganya. 

Tak tanggung-tanggung, berita ini disebarkan pula di salah satu portal berita nasional, berikut petikan beritanya:
loading...

Teknik Mencangkok Pepaya/Kates Ala Thailand.. Pepaya Cepat Berbuah dan Lebat!

Kemajuan pertanian di Thailand tidak diragukan lagi. Semua produk buah dan ternak yang bergelar 'Bangkok' biasanya menunjukkan pada kualitas yang bagus dan luar biasa, sebut saja jambu bangkok, ayam bangkok, dan lain sebagainya.

Dari waktu ke waktu, Thailand terus mengembangkan teknologi dan teknik pertanian yang menghasilkan produk bermutu, berukuran jumbo dan hasil yang menggiurkan.

Contohnya pepaya. Selama ini, pepaya (atau di beberapa daerah disebut kates, betik, kalikih dan lain sebagainya) yang biasa ditanam orang dengan cara pembiakan dari biji.
loading...

Thursday, June 25, 2015

Petuah dan Nasehat KH Hasyim Asy'ari Kepada Kaum Muslimin Untuk Menjaga Persatuan Dan Menghindari Perpecahan Karena Persoalan Furu'iyyah

Berikut ini adalah mutiara nasehat yang disampaikan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari yang ditujukan khususnya kepada para ulama dan kepada ummat pada umumnya, agar senantiasa menjaga persatuan, dan mencegah perpecahan karena persoalan furu'iyyah agama. 

Sungguh indahnya nasehat tersebut, amat baik kita jadikan pedoman bagi kita ummat Tslam yang hidup pada hari ini. Meski ditulis puluhan tahun lalu, namun nasihat tersebut masih sangat aktual dan relevan dengan situasi kekinian ummat Islam.
loading...

Wednesday, June 24, 2015

Sholat Tarawih 100 Rakaat di Kota Tarim, Yaman.

Menara masjid al-Muhdhar di Tarim
Berapa raka'at sholat tarawih di daerah kamu? Sebelas? Dua puluh? Tidak usah dipermasalahkan ya. Yang penting kamu tetap sholat tarawih dan mendirikan qiyam Ramadhan dengan amal-amal sholeh. Mudah-mudahan kita semua mendapat karunia lailatul qadar yang penuh kemuliaan itu.

Nah, bicara tentang raka'at sholat tarawih, tahukah anda bahwa di kota Tarim, Hadhramaut, Yaman, sebagian penduduk muslim di sana melaksanakan sholat tarawih sebanyak 100 rakaat!

Wah, luar biasa ya. Ya, begitu semangatnya umat Islam di tempat ini melaksanakan syiar-syiar Islam di bulan suci Ramadhan, bahkan di tengah kondisi perang dan kacau seperti saat sekarang ini.
loading...

Tuesday, June 23, 2015

Kisah Masuk Islamnya Lauren Booth Yang Menggugah...

Lauren Booth, barangkali namanya asing bagi anda. Tapi jangan kaget, ia adalah ipar mantan perdana menteri Inggris Tony Blair. 

Nama lengkapnya adalah Sarah Jane Booth. Ia lahir di ibu kota Britania Raya, London pada tanggal 22 Juli 1967. Sosoknya dikenal sebagai penyiar, jurnalis, dan akhiinya menjadi aktivis pro-Palestina di negerinya.

Perjalanannya menemukan Islam sebagai jalan hidup sungguh menggugah kita semua.
loading...

Temanmu Eksis di Sosial Media? Berbaiksangkalah Terhadapnya...

Sebagian teman kamu mungkin suka mengupdate statusnya di Facebook atau sosial media lainnya.. Setiap aktifitasnya yang baik selalu ia posting dan kabarkan buat rekan-rekannya.

Nah, bagaimana sebaikya kita menanggapi hal ini? Banyak orang yang lantas mengkritik kawannya tersebut dengan mengatakan dia sombong atau riya. Atau ada pula yang malas berteman lagi dengan dia!
loading...

Monday, June 22, 2015

Merdunya Irama Zanzibar dan Tanzania, Serupa Dengan Zapin Melayu

kelompok musik Swahili asal Tanzania / Zanzibar
Pulau Zanzibar yang terletak di lepas pantai Tanzania, Afrika Timur merupakan wilayah yang sangat masyhur sejak dahulu kala. Pulau yang 95% penduduknya beragama Islam ini menjadi tujuan para pelayar yang melintas samudera Hindia dan sepanjang Afrika Timur.

Bila kita kenal Indonesia -khususnya Maluku- sebagai kepulauan rempah-rempah, tapi di Afrika sana, Zanzibar lah yang dikenal sebagai pulau rempah tersebut.

Saat ini, meski wilayah Zanzibar termasuk dalam wilayah Tanzania, tapi kepulauan ini memiliki presiden tersendiri sebagai kepala pemerintah yang mengurus hal-hal wilayah Zanzibar.

Bila ditinjau dari letak geografis, tak mengherankan bila pulau ini memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kepulauan-kepulauan melayu. Sejak lama,  nenek moyang manusia di seluruh wilayah kepulauan saling bermigrasi sehingga menciptakan suatu kebudayaan yang memiliki kesamaan, dari austronesia hingga Madagaskar.

Belum lagi pengaruh Islam yang sangat kuat. Disebutkan, bahwa Zanzibar dihuni oleh para imigran bangsa Persia dari Shiraz. Bahkan, nama Zanzibar sendiri berkemungkinan berasal dari bahasa Persia: زنگبار Zangi-bar yang artinya "Pesisir Orang Hitam". Namun, nama Zanzibar mungkin pula berasal dari bahasa Arab: Zayn Z'al Barr, artinya "Daratan ini lumayan bagus".

Bi Kidude, artis Tanzania yang mendunia
Oleh karena perbauran kebudayaan ini, Zanzibar dipengaruhi oleh unsur-unsur Persia, Arab, Portugis dan Afrika. Bahasa Swahili yang menjadi lingua franca masayarakat kawasan Afrika Timur merupakan pengaruh bahasa Arab yang kental.

Begitu pun bangunan-bangunan unik di Zanzibar banyak ditemukan menggambarkan keragaman budaya tersebut, sebut saja misalnya rumah Livingstone, Jembatan Guliani, dan Rumah Keajaiban, sebuah istana kediaman Sultan Barghash pada 1883.

Salah satu bentuk pengaruh akulturasi budaya yang dapat kita lihat Zanzibar atau Tanzania ini misalnya dapat kita lihat dari kesenian musik, yang mana alunan musik swahili di negeri ini memiliki kemiripan dengan musik Zapin atau gambus melayu yang sama-sama terpengaruh dengan irama Arabia atau persia.

Salah seorang seniman Tanzania kelahiran Zanzibar yang cukup terkemuka adalah Bi Kidude yang wafat tahun 2013 lalu. Penyanyi yang bernama asli Fatimah binti Barakah ini melanglang buana membawakan irama Zanzibar dan mendapat sambutan hangat di Timur Tengah hingga Eropa.

Fatimah binti Barkah lahir sekitar tahun 1910, ia disebut-sebut sebagai duta seni Afrika. Ia wafat dalam usia di atas 100 tahun, dan masih menggeluti dunia seni hingga masa tuanya.

Ia pernah melantunkan suaranya di pertunjukan dan opera Paris, banyak pennghargaan disematkan kepadanya. Tahun 2005, ia memperoleh penghargaan Wimax atas usahanya mempertahankan kesenian Zanzibar.

Dalam laporan BBC, ketika Fatimah meninggal dunia, Presiden Tanzania turut mengiringi jenazahnya

Lagu-lagu yang dilantunkan Bi Kiddude dan irama yang mengiringinya sangat mirip dengan irama Zapin melayu. Kalu ingin tahu, silahkan simak di video di bawah ini:


Lagu lainnnya silahkan simak di bawah ini:


loading...

Sunday, June 21, 2015

3 Tanaman di Sekitar Kita Yang Ternyata Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah [Obati Diabetes]

Pola hidup di zaman modern yang sarat gaya hidup tidak sehat membuat berbagai macam penyakit mudah menjangkiti tubuh manusia.

Salah satu penyakit yang paling ditakuti manusia zaman sekarang adalah penyakit gula atau yang lebih dikenal dengan diabetes atau kencing manis.
loading...

Di Balik Pengharaman Sesuatu, Allah SWT Tunjukkan Kasih Sayang-Nya Kepada Kita

Banyak orang yang mempertanyakan atau -nauzubillah- mengeluh dengan ajaran agama yang menurutnya serba menyulitkan.

"Ah, dikit-dikit haram... dikit-dikit haram... susah amat!" begitulah kira-kira ucapan sebagian orang yang terhalang keinginan hawa nafsunya karena apa yang hendak ia kerjakan itu haram.

Akibatnya, banyak yang alergi dengan kata haram. Begitu mendengar kata-kata haram, ia mengernyitkan dahi dan berkata: "Ah, nggak usah bawa-bawa agama lah...". Astaghfirullah...

Bagi orang semacam ini, kata haram sangat tidak enak didengar, Baginya, kata haram mengekang kehidupan, hingga hidup tak penuh warna. Ini haram, itu haram, membuat hidup tak lagi menyenangkan.

Tapi sadarkah kita, bahwa ternyata di balik haramnya sesuatu, itu menunjukkan betapa sayangnya Allah kepada kita?

Cobalah ingat-ingat kembali kehidupan kita di masa kecil, saat itu ayah kita sering melarang kita melakukan sesuatu. Melarang kita jajan sembarangan, melarang kita main dengan sembarang kawan, pokoknya sering melarang yang menjadi kesenangan kita.

Kita pun marah dan merajuk, kita menganggap ayah kita tak suka kita bersenang-senang. Kadang kemarahan ini segera sirna. Tapi kadang kemarahan ini terpendam hingga bertahun-tahun lamanya.

Hingga kita menjadi dewasa dan memiliki bekal pengetahuan cukup, kita sadar bahwa ayah bermaksud baik ketika melarang kita. Ayah melarang kita karena dia sayang. Ada kasih sayang di balik larangannya. Dan kita pun mengucapkan terima kasih kita kepada ayah. Tapi sering kali kata terima kasih itu tak terucap.

Tapi kadang kita terlambat sadar.  Kadang kita sadar ketika kita ayah telah pergi, telah berpindah tempat tinggal, dan tinggal di pemakaman. Ketika itu kita akan sedih. Kita ingin berterimakasih kepadanya, tapi kita tidak menemukannya di rumah.

Allah Maha Penyayang, Allah adalah menyayangi kita. Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah lebih sayang kepada kita daripada orang yang paling menyayangi kita di dunia ini, ayah dan ibu kita.

Allah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Allah maha pengasih dan penyayang. Allah menciptakan semua makhluk, termasuk kita manusia, dan mencurahkan kasih sayangNya. Kasih dan sayang Allah meliputi seluruh makhluk.

Termasuk ketika mengharamkan sesuatu, ada kasih sayang dibalik haramnya itu. Ada kehendak Allah untuk agar manusia mendapatkan manfaat di balik larangan itu. Ada kasih sayang di balik kata haram.

Jika kita bisa menerima ketika ayah kita melarang, maka kita lebih bisa menerima ketika Allah melarang. Siapa yang lebih sayang kepada kita, ayah ataukah Allah? Apakah kasih sayang ayah melebihi kasih sayang Allah? Tidak. Sekali-kali tidak. Bukankah ayah adalah salah satu dari kasih sayang Allah? Allah mengirimkan ayah kepada kita untuk mengasihi kita.

Allah sudah terlalu sayang kepada kita. Kasih sayang Allah tidak terkira. Kasih sayang Allah tercurah kepada kita setiap saat. Kita begitu bergantung kepada kasih sayang Allah. Meskipun kita berdosa, meski kita kerap melanggar perintahNya, Allah tetap sayang kepada kita. NikmatNya tak dicabut karena maksiat kita.

Jangan kita pisahkan kata haram dengan kasih sayang Allah. Ketika Allah mengharamkan sesuatu, Allah tidak ingin manusia mendapatkan bahaya ketika melakukan itu. Allah tidak ingin manusia mendapatkan kemarahanNya ketika melakukan yang haram. Allah sayang kepada kita.

Ketika kita memisahkan kata haram dengan kasih sayang Allah, maka kata haram nampak keras dan tak enak didengar. Kata haram jadi tidak enak kita dengar, karena kita memisahkannya dari kasih sayang Allah.

Allah akan semakin sayang kepada kita ketika kita mentaatiNya. Kasih sayang Allah akan tercurah semakin deras. Rahmat Allah akan tercurah. Jika disayang ayah membuat kita merasa gembira, maka disayang Allah akan memudahkan kita jalan ke surga.

Ketika Allah makin sayang, maka Allah makin memudahkan hal-hal yang bermanfaat kepada kita. Hidup kita semakin mudah, semakin terarah menuju arah yang benar. Semakin banyak yang kita dapatkan dalam hidup ini. Kita tidak mampu melihat kasih Allah yang ada di balik kata haram. Padahal bukti kasih sayang Allah sudah begitu besar dan banyak. Tapi kita tidak bisa melihatnya, apa karena kita tidak mau melihat? Atau kita yang tidak bisa melihat?

Maka kita tidak bisa melihat kasih sayang Allah di balik kata haram. Kita tidak bisa melihat cinta di balik kata haram. Akibatnya kata haram jadi menakutkan. Kita jadi sinis kepada kata haram.

Akibatnya perbuatan haram begitu mudah kita lakukan. Larangan Allah begitu mudah kita langgar. Akibatnya kita sendiri yang rugi. Allah sayang kita, Allah ingin kita menjauhi perbuatan haram karena sayang. Allah ingin kita menjauhi perbuatan haram demi kepentingan kita, agar Allah tak marah kepada kita. Agar Allah makin mencurahkan sayangNya kepada kita.Tapi kita enggan. Kita sendiri yang rugi. Kita sendiri yang merasakan akibatnya.

Jangan marah kepada mereka yang memberitahu kita akan haramnya sesuatu. Jangan terburu benci pada mereka yang mengatakan padamu: ini haram. Sebenarnya mereka mengajak kita menuju kasih sayang Allah. Sebenarnya mereka ingin agar kita mendapat kasih sayangNya.
loading...

Friday, June 19, 2015

Ketamakan... Kera dan Toples Berleher Sempit

Ada salah satu teknik yang sangat unik yang dilakukan orang-orang Afrika untuk menangkap monyet di hutan. Dengan teknik ini, si pemburu dapat menangkap monyet dalam keadaan hidup tanpa harus menggunakan senapan atau juga obat bius.

Cara menangkap monyet itu sangat sederhana, dan biasa dilakukan oleh orang-orang Bushman di Kalahari, pedalaman Afrika. Jika penasaran, silakan tonton videonya di bagian akhir tulisan

Apa yang mereka lakukan?  Para pemburu itu hanya menggunakan toples-toples berleher panjang dan sempit. Toples-toples itu mereka isi kacang atau juga pisang yang telah diberi aroma untuk memancing monyet-monyet itu datang.
loading...

Thursday, June 18, 2015

[Tarikh]: Siapa Gerangan Raja Hindia Yang Bertemu Dengan Rasulullah SAW? Adakah Kemungkinan Salah Seorang Raja di Nusantara?

lukisan tentang Cheraman Perumal
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak (kitab al-‘At’imah Vol. 4, halaman 150), dari sahabat Sa'id al-Khudri r.a, disebutkan bahwa ada seorang raja dari negeri India (al-hind) yang datang membawa hadiah kepada Rasulullah Saw berupa tembikar yang berisi jahe.

Hadits tersebut secara lengkap berbunyi sebagai berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «أَهْدَى مَلِكُ الْهِنْدِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَرَّةً فِيهَا زَنْجَبِيلٌ فَأَطْعَمَ أَصْحَابَهُ قِطْعَةً قِطْعَةً وَأَطْعَمَنِي مِنْهَا قِطْعَةً

Artinya:
loading...

Tuesday, June 16, 2015

Gelombang Atheisme di Timur Tengah / Jazirah Arab

Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan berita tentang seorang tokoh Salafi Arab yang mengumumkan dirinya menjadi seorang ateis. Beliau adalah Ahmad Husain Harqan / أحمد حسين حرقان yang merupakan murid dari Syaikh Yasir Birhami, tokoh salafi besar di Mesir.

Lewat sebuah laman propaganda atheis Arab, Syaikh yang hafal Al-Qur'an itu menjelaskan alasan dirinya menjadi seorang atheis: yaitu karena menurutnya banyak sekali kotradiksi di dalam ayat-ayat al-Qur'an, misalnya saja -katanya- tentang penciptaan langit dan bumi (Silahkan lihat videonya di sini).
loading...

Sunday, June 14, 2015

[Manuskrip]: Hubungan Diplomasi Antara Kesultanan Brunei Darussalam dan Jambi

Pelabuhan kota Brunei dalam lukisan tahun 1844.
 [The city of Brunei in c.1844] Frank S. Marryat, 

Borneo and the Indian Archipelago
(London: Longman, 1848). British Library, W7007. - 
Pada abad ke-XVI (enam belas), kerajaan Brunei merupakan salah satu dari negara Melayu dengan pengaruh dan kekuatan terbesar di Asia Tenggara. Pengaruh kerajaan ini membentang sepanjang pantai utara pulau Kalimantan hingga mencapai wilayah utara teluk Manila.

Hanya Sulu lah yang menjadi saingan Brunei saat itu. Sulu memegang kendali di wilayah timur di saat cengkeraman brunei memegang kendali kuat atas politik regional.
loading...

Friday, June 12, 2015

[Penerapan Hukuman Mati Di Arab Saudi]: Kejahatan Apa Saja Yang Diancam Hukuman Mati di Arab Saudi?

Di negara-negara yang menerapkan hukum Islam, hukuman mati menjadi salah satu bagian dari penegakan hukum atas beberapa jenis kejahatan. 

Salah satu negara Islam yang cukup tegas menerapkan hukuman mati adalah Kerajaan Arab Saudi. Konstitusi negara ini secara tegas menyatakan bahwa hukum yang berlaku di negara tersebut adalah hukum Islam,

Hukuman mati yang berlaku di Arab Saudi ini kerap mendapat kecaman dari berbagai pihak yang tidak senang. Berdasarkan data, Sejak Mei 2013, Arab Saudi telah mengeksekusi 47 pelaku kejahatan berat. Sementara di 2012 dan 2011 Arab Saudi melakukan eksekusi mati terhadap 82 orang.

Dalam penegakan hukuman mati ini, hukum Arab Saudi tidak pandang bulu, baik terhadap warga asli, pendatang, maupun warga asing. Bahkan, seperti diberitakan beberapa waktu lalu, seorang keluarga kerajaan pun pernah dihukum mati. Hal yang sama juga terjadi pada 1975, saat itu anggota keluarga Kerajaan bernama Faisal bin Musaid Al Saud terbukti membunuh pamannya Raja Faisal sehingga ia dihukum mati, 

Ada 3 jenis pelaksanaan hukuman mati di Saudi Arabia tergantung kejahatan yang dilakukan terpidana, yaitu: dengan cara dipancung dengan pedang, atau dirajam dengan batu sampai mati, dan ada kalanya dengan tembak mati.

Berbeda dengan eksekusi mati di negara lain yang dilakukan secara tertutup dan rahasia, eksekusi mati di Arab Saudi terkadang juga dilakukan di depan khalayak umum, misalnya di alun-alun kota atau di pelataran tempat ibadah. Hal inilah yang makin mengundang kecaman pihak-pihak aktivis hak asasi manusia yang menilai hal tersebut tidak manusiawi. John R. Bradley misalnya, dalam tulisannya Saudi Arabia Exposed, ia menyebutkan bahwa proses eksekusi ini menjadi semacam 'hiburan' bagi masyarakat layaknya pertandingan sepak bola.

Menurut hukum (hukum Islam) yang berlaku di Arab Saudi, ada tiga jenis kejahatan (jinayah) yang menyebabkan seseorang dapat dihukum mati, yaitu:

Pertama, karena hukuman hadd. Ketentuan tentang hadd sudah tertulis jelas di dalam Al-Qur'an maupun hadits. 

Kedua, karena qishash, yaitu hukuman setimpal, kejahatan pembunuhan disengaja harus dibalas dengan hukuman bunuh (mati)

Ketiga, karena ta'zir, yaitu hukuman yang ditetapkan berdasarkan kebijakan negara atau peradilan, hukumannnya bervariasi dari yang terendah hingga hukuman mati. 

Alun-alun Al-Shafa di kota Riyadh, biasanya di tempat inilah eksekusi mati
terbuka sering dilaksanakan seusai sholat Jum'at
Proses peradilan dan pembuktian untuk dijatuhkan vonis hukuman mati tak jarang memakan waktu cukup lama dan dilakukan dengan sangat hati-hati agar seseorang tidak dihukum karena kezaliman. Karena itu kita lihat terkadang seseorang diadili dan dijatuhi vonis setelah melewati proses peradilan bertahun-tahun.

Lantas kejahatan apa saja yang diacam hukuman mati di Arab Saudi? Berikut selengkapnya:
  1. Perzinaan yang dilakukan oleh mereka yang terikat perkawinan.
  2. Murtad dari agama Islam.
  3. Pembunuhan Disengaja (baik berencana maupun tidak).
  4. Pemerkosaan
  5. Perampokan (yaitu mengambil hak orang lain secara paksa dengan ancaman senjata).
  6. Menyamun.
  7. Penghinaan / Pelecehan terhadap Agama Islam.
  8. Pembajakan pesawat terbang.
  9. Penyelundupan Narkotika.
  10. Homoseksual.
  11. Menyembah berhala.
  12. Perdukunan dan sihir.
  13. Terorisme
  14. Makar atau provokasi massa untuk melakukan kerusuhan.
  15. Pengkhianatan terhadap negara
Hanya saja, untuk beberapa tindak pidana, seseorang bisa terbebas dari hukuman mati dengan syarat tertentu, misalnya dalam kejahatan pembunuhan, yang mana seseorang bisa bebas dari hukuman mati apabila mendapatkan maaf dari ahli waris korban.

Penting juga diingat, bahwa pihak kerajaan atau pemerintah tidak berwenang memberi maaf atau pengampunan kepada pelaku kejahatan atau sekedar untuk meringankan hukumannya (remisi). Maaf hanya bisa diperoleh dari keluarga korban. 

Beberapa contoh eksekusi mutakhir:
  • Pada bulan Desember 2011, seorang warga Arab Mauritania bernama Muhammad Baba dieksekusi mati di Madinah al-Munawwarah karena terbukti memperkosa 3 orang wanita,
  • Pada tanggal 2 Januari 2012, dua orang pria bernama Musthafa Zain dan Anas Duhaim dieksekusi mati dengan cara dipenggal kepalanya karena kejahatan menyelundupkan narkotika.
  • Pada tanggal 2 Februari 2012, seorang pria bernama Abdurrahman Al-Qarni dieksekusi mati kota Al-Bajah karena kejahatan pembunuhan.
  • Pada tanggal 4 Januari 2012, seorang pria bernama Shabir Sami dihukum mati dengan cara dipancung di kota Madinah al-Munawwarah karena kejahatan pemerkosaan terhadap anak perempuan dan membunuhnya.
  • Bulan Januari 2013, Rizana Nafeek, seorang pembantu rumah tangga asal Srilanka dihukum mati di Dawadmi karena membunuh anak majikannnya. Eksekusi ini mendapat protes keras dari Srilanka hingga Srilanka menarik duta besarnya dari Arab Saudi.
Seperti diketahui, hukuman mati sejak lama menjadi kontroversi di kalangan pakar hukum dan sosiologi. Ada yang berpendapat, bahwa hukuman mati bertentangan dengan Hak Asasi Manusia yang paling mendasar, yaitu hak untuk hidup.

Sementara ahli hukum lain berpendapat bahwa hukuman mati sangat efektif untuk menekan angka kejahatan dan menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan kejahatan serupa. Ada yang mengatakan, bahwa contoh rendahnya angka kejahatan di Arab Saudi menjadi bukti efektifnya hukuman mati. 

Secara de facto, di negara paling demokratis sekalipun, hukuman mati tetap berlaku. Misalnya saja di Amerika Serikat, di mana hukuman mati di negara adidaya ini dilakukan dengan berbagai prosesi, seperti dengan penembakan, kursi listrik atau suntik mati.

Nah, bagaimana pendapat anda? Silahkan berbagi di komentar. 
loading...

[Psikologi Anak]: Anak Laki-laki Suka Main Boneka, Pertanda Apa...? Bagaimana Menyikapinya..?

Anak adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Anaklah tempat tercurahkannya kasih sayang, harapan orangtua di masa mendatang.

Kita tentu maklum bahwa semua orangtua ingin anaknya tumbuh besar sesuai dengan kodratnya. Pertumbuhan yang baik pada anak akan sangat berpengaruh pada hidupnya di masa depan.

Perkembangan zaman dan teknologi yang pesat membuat banyak orangtua khawatir dengan perkembangan buah hati tercinta. Sejak dini, mereka mengantisipasi hal-hal tersebut dengan berbagai sikap. Sudah biasa misalnya orangtua melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan atau ketika memiliki anak laki-laki juga tidak diizinkan bermain boneka.
loading...

Thursday, June 11, 2015

[Renungan]: Apakah Arti Kesuksesan Itu...?

Untukmu yang selalu mendamba kesuksesan...
Yang menghabiskan waktu mengejar kesuksesan...
Pernahkah engkau renungkan apa kesuksesan itu...?

Pernahkah engkau sadari,
bahwa...

Pada umur 4 tahun...
sukses adalah kalau kita tidak ngompol di celana
loading...

Hikayat Sejarah di Negeri Mahat, Negeri Seribu Menhir

Nagari Mahat Kecamatan Bukik Barisan kabupaten Limapuluh Kota  terletak pada sebuah lembah, dipagari perbukitan dan mempunyai tiga (3) anak sungai , yaitu Batang Kincuang, Batang Sugak dan Batang Penawan yang ketiganya masuk ke Batang Mahat sebagai sungai terbesar.

Selain keindahan alam yang mempesona Nagari Mahat juga memiliki situs peninggalan kepurbakalaan yang dapat dijadikan sebagai objek wisata budaya dan penelitian.
loading...

Wednesday, June 10, 2015

Kisah Taubatnya Ibrahim Bin Adham Yang Menggugah Kesadaran

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah Swt sangat bergembira ketika ada hambaNya yang bertaubat dan kembali kepadanya.

Rasulullah Saw menggambarkan bahwa kegembiraan Allah Swt terhadap hamba yang bertaubat adalah melebihi gembiranya seorang musafir yang kelaparan dan kehausan di tengah guru, sementara kuda dan seluruh perbekalan hilang entah ke mana,hingga ia putus asa dan pasrah pada kematian, tapi kemudian tiba-tiba kudanya itu kembali dengan membawa seluruh perbekalannya itu!

Alangkah indahnya pertaubatan, kembalinya kesadaran akan kebaikan. Sungguh banyak kita menemukan kisah-kisah pertaubatan yang menyentuh hati. Salah satunya adalah kisah taubatnya Ibrahim bin Adham, seorang ulama besar dari Balkh.

Sekedar mengulang perkenalan dengan Ibrahim bin Adham, beliau adalah seorang ulama yang lahir di Balkh dari keluarga bangsawan Arab. Dalam sejarah sufi, ia disebutkan sebagai seorang penguasa yang meninggalkan kerajaannya, lalu mengembara ke arah Barat untuk menjalani hidup bersendirian yang sempurna sambil mencari nafkah melalui kerja kasar yang halal hingga ia meninggal dunia di negeri Persia kira-kira tahun 165H/782M.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Ibrahim terbunuh ketika mengikuti angkatan laut yang menyerang Bizantium. Taubatnya Ibrahim merupakan sebuat kisah yang unik dalam kehidupan kaum muslimin.

Syahdan, awalnya Ibrahim bin Adham adalah seorang penguasa di Balkh dan memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas. Ke mana pun ia pergi, empat puluh buah pedang emas dan empat puluh buat tongkat kebesaran emas diusung di depan dan di belakangnya.

Pada suatu malam ketika ia tertidur di bilik istananya, atas bilik itu berderak-derik seolah-olah ada seseorang yang sedang berjalan di atas atap. Ibrahim terjaga dan berseru:

“Siapakah itu?”

“Sahabatmu. Untaku hilang dan aku sedang mencarinya di atas atap ini,” terdengar sebuah sahutan.

“Bodoh, engkau handak mencari unta di atas atap?” seru Ibrahim.

“Wahai manusia yang lalai,” suara itu menjawab. “Apakah engkau hendak mencari Allah dengan berpakaian sutera dan tidur di atas katil emas?” suara itu menjawab.

Kata-kata itu sangat mengecutkan hati Ibrahim. Ia sangat gelisah dan tidak dapat meneruskan tidurnya. Ketika hari telah siang, Ibrahim pergi ke ruang tamu dan duduk di atas singgahsananya sambil berfikir-fikir, risau dan merasa amat bimbang. Para menteri berdiri di tempat masing-masing dan hamba-hamba telah berbaris sesuai dengan tingkatan mereka. Kemudian dimulailah pertemuan terbuka.

Tiba-tiba seorang lelaki berwajah menakutkan masuk ke dalam ruang tamu itu. Wajahnya begitu menyeramkan sehingga tidak seorang pun di antara anggota-anggota mahupun hamba-hamba istana yang berani menanyakan namanya. Semua lidah menjadi kelu. Dengan tenang lelaki tersebut melangkah ke depan singgasana.

“Apakah yang engkau inginkan?” tanya Ibrahim.

“Aku baru sahaja sampai ke tempat persinggahan ini,” jawab lelaki itu.

“Ini bukan tempat persinggahan para kafilah. Ini adalah istanaku. Engkau sudah gila!” Ibrahim menghardiknya.

“Siapakah pemilik istana ini sebelum engkau?” tanya lelaki itu.

“Ayahku!” jawab Ibrahim.

“Dan sebelum ayahmu?”

“Kakekku!”

“Dan sebelum kakekmu?”

“Ayah dari kakekku!”

“Dan sebelum dia?”

“Kakek dari kakekku!”

“Ke manakah mereka sekarang ini?” tanya lelaki itu.

“Mereka telah tiada. Mereka telah mati,” jawab Ibrahim.

“Jika demikian, bukankah ini tempat persinggahan yang dimasuki oleh seseorang dan ditinggalkan oleh yang lainnya?”

Setelah berkata demikian lelaki itu hilang. Sungguh, ada yang mengatakan bahwa orang tersebut adalah Nabi Khidir as.

Sejak hari itu, kegelisahan dan kerisauan hati Ibrahim semakin menjadi-jadi. Ia dihantui oleh bayang-bayangnya sendiri dan terdengar suara-suara di malam hari; kedua-duanya sama merisaukan.

Akhirnya karena tidak tahan lagi, pada suatu hari Ibrahim berkata:

“Siapkan kudaku! Aku hendak pergi berburu. Aku tidak tahu apakah yang telah terjadi terhadap diriku sejak kebelakangan ini. Ya Allah, bilakah semua ini akan berakhir?”

Setelah kudanya disiapkan lalu ia berangkat pergi memburu. Kuda itu dipacunya melalui padang pasir, seolah-olah ia tidak sadar akan segala perbuatannya. Dalam kerisauan itu ia terpisah dari rombongannya. Tiba-tiba terdengar olehnya sebuah seruan:

“Bangunlah!”

Ibrahim pura-pura tidak mendengar seruan itu. Ia terus memacu kudanya. Untuk kali keduanya suara itu berseru kepadanya, namun Ibrahim tetap tidak mempedulikannya. Ketika suara itu berseru untuk kali ketiganya, Ibrahim semakin memacu kudanya. Akhirnya untuk kali keempat, suara itu berseru: “Bangunlah sebelum engkau kupukul!”

Ibrahim tidak dapat mengendalikan dirinya. Di saat itu terlihat olehnya seekor rusa. Ibrahim hendak memburu rusa itu tetapi tiba-tiba binatang itu berkata kepadanya: “Aku disuruh untuk memburumu. Engkau tidak dapat menangkapku. Untuk inikah engkau diciptakan atau inikah yang diperintahkan kepadamu?”

“Tuhan, apakah yang menghalang diriku ini?” seru Ibrahim. Ia memalingkan wajahnya dari rusa tersebut. Tetapi dari tali pelana kudanya terdengar suara yang menyerukan kata-kata yang serupa, Ibrahim kebingungan dan ketakutan. Seruan itu semakin jelas karena Allah Yang Maha Berkuasa mau menunaikan janji-Nya. Kemudian suara yang serupa berseru lagi dari bajunya. Akhirnya sempurnalah seruan Allah itu dan pintu syurga terbuka bagi Ibrahim. Keyakinan yang teguh telah tertanam di dalam dadanya. Ibrahim turun dari tunggangannya. Seluruh pakaian dan tubuh kudanya basah oleh cucuran air matanya. Dengan sepenuh hati Ibrahim bertaubat kepada Allah.

Ketika Ibrahim menyimpang dari jalan raya, ia melihat seorang gembala yang memakai pakaian dan topi dibuat dari bulu kambing biri-biri. Pengembala itu sedang menggembalakan sekumpulan binatang. Setelah diamatinya ternyata si pengembala itu adalah hambanya yang sedang menggembalakan biri-biri kepunyaannya. Kepada pengembala itu Ibrahim menyerahkan pakaian yang bersulam emas, topinya yang bertatahkan batu permata dan biri-biri tersebut, sedang dari pengembala itu Ibrahim meminta pakaian dan topi dari bulu biri-biri yang sedang dipakainya. Ibrahim lalu memakai pakaian dan topi bulu milik pengembala itu dan semua malaikat menyaksikan perbuatannya itu dengan penuh kekaguman.

“Betapa megah kerajaan yang diterima putera Adam ini,” malaikat-malaikat itu berkata. “Ia telah mencampakkan pakaian keduniaan yang kotor lalu menggantikannya dengan jubah kepapaan yang megah.”

Dengan berjalan kaki, Ibrahim bermusafir melalui gunung-ganang dan padang pasir yang luas sambil menyesali segala dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Akhirnya ia sampai di Merv. Di sini Ibrahim melihat seorang lelaki terjatuh dari sebuah jambatan. Pasti ia akan mati dihanyutkan oleh air sungai.

“Dari jauh Ibrahim berseru: “Ya Allah, selamatkanlah dia!”

Seketika itu juga tubuh lelaki itu berhenti di awang-awangan sehingga orang lain tiba dan menariknya ke atas. Dan dengan merasa heran mereka memandang Ibrahim:

“Manusia apakah itu?” seru mereka.

Ibrahim meninggalkan tempat itu dan terus berjalan sampai ke Nishapur. Di kota Nishapur Ibrahim mencari sebuah tempat terpencil di mana ia dapat tekun mengabdikan diri kepada Allah. Akhirnya bertemulah ia dengan sebuah gua  yang akan menjadi amat terkenal. Di dalam gua itulah Ibrahim menyendiri selama sembilan tahun, tiga tahun pada setiap ruang yang terdapat di dalamnya. Tidak seorang pun yang tahu apakah yang telah dilakukannya baik siang maupun malam di dalam gua itu, karena hanya seorang manusia yang luar biasa gagahnya yang sanggup sendirian di dalam gua itu pada malam hari.

Setiap hari Kamis, Ibrahim memanjat keluar dari gua tersebut untuk mencari kayu api. Keesokan paginya ia pergi ke Nishapur untuk menjual kayu-kayu itu. Setelah melakukan solat Jum'at ia pergi membeli roti dengan uang yang diperolehnya. Roti itu separuhnya diberikan kepada pengemis dan separuhnya lagi untuk membuka puasanya. Demikianlah yang dilakukannya setiap minggu.

Pada suatu malam di musim salju, Ibrahim sedang berada di tempat beribadah. Malam itu udara sangat dingin dan untuk bersuci Ibrahim harus memecahkan ais. Sepanjang malam badannya menggigil namun ia tetap mengerjakan solat dan berdoa hingga fajar menyinsing. Ia hampir mati kedinginan. Tiba-tiba ia teringat pada api. Di atas tanah dilihatnya ada sebuah kain bulu. Dengan kain bulu itu sebagai selimut ia pun tertidur. Setelah hari terang benderang barulah ia terjaga dan badannya terasa hangat. Tetapi ia segera sadar bahwa yang disangkanya sebagai kain bulu itu  adalah seekor naga dengan biji mata berwarna merah darah.

Ibrahim berdoa: “Ya Allah, Engkau telah mengirimkan mahkluk ini dalam bentuk yang halus, tetapi sekarang terlihatlah bentuk sebenarnya yang sangat mengerikan. Aku tidak kuat menyaksikannya.”

Naga itu segera bergerak dan meninggalkan tempat itu setelah dua atau tiga kali bersujud di depan Ibrahim.

Ibrahim bin Adham pergi ke Makkah
Ketika kemasyhuran kealimannya tersebar luas, Ibrahim meninggalkan gua tersebut dan pergi ke Makkah. Di tengah perjalanan, Ibrahim berjumpa dengan tokoh besar agama yang mengajarkan kepadanya Nama Yang Teragung dari Allah dan setelah itu pergi meninggalkannya. Dengan Nama Yang Teragung itu Ibrahim menyeru Allah dan sesaat kemudiaan nampaklah olehnya Nabi Khidir as.

“Ibrahim,” kata Nabi Khidir kepadanya.  “Saudaraku Daud yang mengajarkan kepadamu Nama Yang Teragung itu.”

Kemudian mereka berbincang-bincang mengenai berbagai masalah. Dengan izin Allah swt Nabi Khidir adalah manusia pertama yang telah menyelamatkan Ibrahim.

Mengenai kisah selanjutnya, perjalanannya menuju ke Makkah Ibrahim menceritakan seperti berikut ini: “Setibanya di Zatul Iraq, kudapati seramai tujuh puluh orang yang berjubah kain perca bergelimpangan mati dan darah mengalir dari hidung dan telinga mereka. Aku berjalan di sekitar mayat-mayat tersebut, ternyata salah seorang di antaranya masih hidup.”

“Anak muda, apakah yang telah terjadi?” Aku bertanya kepadanya.

“Wahai anak adam,” jawabnya padaku. “Duduklah berhampiran air dan tempat solat, janganlah menjauhinya agar engkau tidak dihukum, tetapi jangan pula terlalu dekat agar engkau tidak celaka. Tidak seorang manusia pun bersikap terlampau berani di depan sultan. Takutilah Sahabat yang memukul dan memerangi para penziarah ke tanah suci seakan-akan mereka itu orang-orang kafir Yunani. Kami ini adalah rombongan sufi yang menembus padang pasir dengan berharap Allah dan berjanji tidak akan mengucapkan sepatah katapun di dalam perjalanan, tidak akan memikirkan apa pun kecuali Allah, sentiasa membayangkan Allah ketika berjalan mahupun istirehat, dan tidak peduli kepada segala sesuatu kecuali kepada-Nya.”

Setelah kami mengharungi padang pasir dan sampai ke tempat di mana para penziarah harus mengenakan jubah putih, Khidir as datang menghampiri kami. Kami mengucapkan salam kepadanya dan Khidir membalas salam kami. Kami sangat gembira dan berkata: “Alhamdulillah, sesungguhnya perjalanan kita telah diredhai Allah, dan yang mencari telah mendapatkan yang dicari, kerana bukankah orang soleh sendiri telah datang untuk menyambut kita.” Tetapi saat itu juga berserulah sebuah suara dalam diri kami: “Kamu pendusta dan berpura-pura! Begitulah kata-kata dan janji kamu dahulu? Kamu lupa kepada-Ku dan memuliakan yang lain. Binasalah kamu! Aku tidak akan membuat perdamaian dengan kamu sebelum nyawa kamu Kucabut sebagai pembalasan dan sebelum darah kamu Kutumpahkan dengan pedang kemurkaan! Manusia-manusia yang engkau saksikan bergelimpangan di sini, semuanya adalah korban dari pembalasan itu. Wahai Ibrahim, berhati-hatilah engkau! Engkau pun mempunyai cita-cita yang sama. Berhati-hatilah atau pergilah jauh-jauh dari situ.?

Aku sangat takut mendengar kisah itu. Aku bertanya kepadanya: “Tetapi mengapakah engkau tidak turut dibinasakan?”

Kepadaku dikatakan: “Sahabat-sahabatmu telah matang sedang engkau masih mentah. Biarlah engkau hidup sesaat lagi dan akan menjadi matang. Setelah matang engkau pun akan menyusul mereka.”

Setelah berkata demikian ia pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Ibrahim pun tiba di Makkah

Empat belas tahun lamanya Ibrahim mengarungi padang pasir dan selama itu pula ia selalu berdoa dan merendahkan diri kepada Allah. Ketika hampir sampai ke kota Makkah, para sesepuh kota hendak menyambutnya.Ibrahim mendahului rombongannya agar tidak seorang pun dapat mengenali dirinya. Hamba-hamba yang mendahului para sesepuh tanah suci itu melihat Ibrahim, tetapi karena belum pernah bertemu dengannya, mereka tidak mengenalinya.

Setelah Ibrahim begitu dekat, para sesepuh itu berseru:” Ibrahim bin Adham hampir sampai. Para sesepuh tanah suci telah datang menyambutnya.”

“Apakah kamu inginkan dari si bida'h itu?” tanya Ibrahim kepada mereka. Mereka langsung menangkap Ibrahim dan memukulnya.

“Para sesepuh tanah suci sendiri datang menyambut Ibrahim tetapi engkau menyebutnya bid'ah?” herdik mereka.

“Ya, aku katakan bahwa dia adalah seorang bida'ah,” Ibrahim mengulangi ucapannya.

Ketika mereka meninggalkan dirinya, Ibrahim berkata pada dirinya sendiri: “Engkau pernah menginginkan agar para sesepuh itu datang menyambut kedatanganmu, bukankah telah engkau peroleh beberapa pukulan mereka? Alhamdulillah, telah kusaksikan betapa engkau telah memperoleh apa yang engkau inginkan!”

Ibrahim menetap di kota Makkah. Ia selalu ditemani beberapa orang sahabat dan ia memperolehi nafkah sebagai tukang kayu.
loading...

Tuesday, June 9, 2015

[Kisah Nyata Inspiratif]: Suami Yang 4 Kali Menolak Menikah Demi Merawat Istrinya Yang Sakit Selama 25 Tahun

Indahnya cinta ketika berbalut kesetiaan, semaraknya kasih berbunga kemesraan. Hari-hari akan dijalani penuh keindahan, kepenatan hidup akan dirasa bagai kenikmatan. Kesetiaan itu begitu indah.

Namun, kisah tentang kesetiaan ini sedikit sukar ditemui dalam kehidupan nyata. Kesetiaan adalah ujian cinta, tak semua orang mampu melaluinya dengan mudah.

Berikut, kita akan berbagi kisah nyata kesetiaan seorang suami kepada istrinya. Sebut saja namanya Suyatno. Kisahnya dimuat dalam Majalah Tarbawi tahun 2009, di kala itu usianya sudah 58 tahun.
loading...

[Tarikh] Charles Adriaan van Ophuijsen dan Berakhirnya Aksara Melayu / Jawi di Hindia Belanda

Seperti diketahui, bahasa Indonesia yang digunakan di tanah air berasal dari bahasa Melayu.

Memang, sedari dulu bahasa Melayu merupakan lingua franca yang dapat dimengerti oleh masyarakat di kepulauan Melayu yang saat ini sudah terbagi-bagi menjadi beberapa negara.
loading...

Monday, June 8, 2015

Kisah Hasan Al-Bashri: "Iman Apakah Yang Engkau Maksud...?"

Suatu ketika, Imam Hasan Al-Bashri bertemu dengan seorang laki-laki. Lantas laki-laki tersebut bertanya:

"Wahai Abu Said (panggilan Hasan al-Bashri),  apakah engkau yakin bahwa engkau adalah orang beriman?".

Hasan Al-Bashri menjawab sambil bertanya:

"Iman apakah yang engkau maksud...?

Ketahuilah, bahwa iman itu ada dua macamnya. Jika yang engkau maksud dengan iman itu adalah iman kepada Allah, Malaikat, para Rasul, Kitab-kitab, Hari Kiamat, Surga, Neraka, Hisab, Qadha dan Qadar... maka aku benar yakin termasuk orang beriman.

Tapi, jika yang engkau maksud dengan iman itu adalah sebagaimana dalam firman Allah Swt:

إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت قلوبهم وإذا تليت عليهم آياته زادتهم إيمانا وعلى ربهم يتوكلون ... الذين يقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون ... أولئك هم المؤمنون حقا

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka ( karenanya ) dan kepada tuhanlah mereka bertawakkal... Yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagaian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka... Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya,...".

Jika iman itu yang engkau maksud, maka sungguh aku tidak tahu, apakah aku sudah termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beriman atau belum...

* * *

Subhanallah... bahkan seorang ulama besar selevel Hasan al-Bashri pun, belum masih khawatir dirinya belum termasuk orang-orang beriman yang sebenarnya... 

Bagaimanakah dengan kita...?

loading...

Sunday, June 7, 2015

Kisah Inspiratif : Siapa Mau Melompat Dari Pesawat Terbang Tanpa Parasut...?

Ini sebuah kisah tentang pentingnya kehati-hatian dalam hidup. Sebab, tak jarang di antara kita membiarkan dirinya hanyut dalam kecerobohan sehingga merugikan diri sendiri.

Alkisah, ada seorang bijak bertemu dengan seorang anak muda. Orang bijak tersebut berkata:

"Hai Nak, jika kutawarkan kepadamu: aku akan memberimu uang 500 juta rupiah, tapi dengan syarat maukah engkau melompat dari pesawat terbang tanpa parasut? Dan...".

"Ah, tentu tidak!". jawab anak mudah itu segera tanpa menunggu orang tersebut bicara.
loading...

Saturday, June 6, 2015

[Menguak Tabir Sejarah]: Zombie Merupakan Salah Satu Nama Pahlawan dan Pemimpin Islam di Brazil.. Benarkah?

Aktor TP Cooke sebagai Frankeinstein 1823
Kalau anda peminat film-film Holywood, khususnya yang bergenre Horor atau Thriller, tentu istilah Zombie bukan perkataan asing bagi anda.

Ya, mendengar kata Zombie, anda pasti langsung membayangkan sejenis makhluk menakutkan, mayat yang hidup kembali dalam kondisi menyeramkan akibat ia mati tak wajar dan kemudian menghantui orang-orang di sekitarnya.

Yah, dalam budaya Barat, Zombie identik dengan mayat hidup yang menjadi horor bagi manusia sekitarnya. Biasanya zombie digambarkan sebagai sosok mayat hidup yang berjalan tanpa alas kaki, atau  juga membawa senjata kampak raksasa dan siap menghabisi nyawa-nyawa musuhnya dengan sadis, terlebih orang-orang yang ia menaruh dendam kepada mereka.

Menurut Wikipedia, Zombie merupakan mayat hidup yang kelaparan memakan daging manusia. Istilah ini diperkirakan berasal dari cerita rakyat Haiti (Haiti Perancis: sihir, Haiti Creole: zonbi), di mana zombie adalah mayat animasi dengan kekuatan sihir pada dirinya. Dalam dunia modern, penggambaran tentang zombie sudah dimbubui pula dengan aspek ilmiah zombie yang menebarkan virus berbahaya.

Kepercayaan semacam ini nyaris ada pada seluruh kebudayaan, sama misalnya dengan kepercayaan pada sundel bolong, kuntilanak, pontianak, dan lain sebaginya.

Nah, mari kita tinggalkan dulu kepercayaan tersebut di atas. Kita akan membahas sesuatu yang cukup mengejutkan bagi kita sebagai muslim.

Dalam kitab "Mi'ah min uzhama ummatil Islam ghayyaru majra al-tairkh" (مائة من عظماء أمة اﻹسلام غيروا مجرى التاريخ) atau yang berarti "100 tokoh ummat islam yang mengubah arus sejarah" disebutkan bahwa Zombie pada mulanya merupakan nama salah seorang tokoh pemimpin Islam di Selatan Amerika.

Kitab karya Jihad At-Turbani
Kitab yang ditulis oleh sejarawan bernama Jihad At-Turbani ini (terbit tahun 2010 oleh penerbit Darut Taqwa, Mesir, dan menjadi salah satu buku best seller tahun 2010) mengetengahkan kisah lain tentang Zombi selama ini tidak dikenal orang.

Menurut At-Turbani, Zombi merupakan nama seorang pahlawan dan pemimpin kaum muslimin di Amerika Selatan, khususnya di kawasan Brazil saat ini yang menjadi momok kaum imperialis Portugal yang hendak menguasai tanah tersebut.

At-Turbani mengulas tentang Zombie dalam bukunya mulai dari halaman 291 hingga 292. Secara ringkas, At-Turbani menjelaskan bahwa Zombi merupakan salah seorang pemimpin negro Islam yang mendirikan negara Islam di Brazil.

Ketika imperialisme Eropa masuk ke benua Amerika, mereka membagi benua tersebut menjadi dua koloni besar, yaitu sebelah utara sebagai koloni Inggris dan Perancis, da sebelah selatan sebagai koloni Portugal dan Spanyol.

Menurut At-Turbani, pola koloni utara dan selatan amat jauh berbeda. Penjajah Inggris dan Perancis cenderung menetap di darah koloni mereka dan mendirikan kawasan yang mereka sebut sebagai New Indian. Dengan ambisi itu, mereka ingin membasmi habis penduduk Indian yang ada, maka terkenallah slogan mereka 'Indian yang baik hanyalah Indian yang sudah jadi mayat'.

Sedangkan Portugal dan Spanyol hanya datang untuk merampas kekayaan alan, sebab itu slogan yang mereka bawa adalah: kuasai, ambil dan pulang! Hal inilah yang membuat perbedaan tingkat ekonomi antara utara dan selatan Amerika hingga saat ini. Lihat saja, Amerika Utara seperti USA dan Kanada menjadi kekuatan ekonomi dunia, sedangkan Selatan Amerika seperti Chili, Argentina, Bolivia, Peru, Brazil, Guyana, Uruguay, dan negara-negara lainnya di kawasan tersebut menjadi daerah terkebelakang dan miskin.

Di wilayah Selatan ini, Portugal menguasai mayoritas tanah Brazil, sedangkan selebihnya dikuasai oleh Portugal. Penjajah Portugal menghabisi penduduk asli dan menyedot kekayaan alam mereka.

Nah, salah satu yang mereka ingin ambil adalah piramida emas yang ada di sana. Tapi pasukan Portugal kewalahan karena kekurangan tenaga. Akhirnya mereka berinisiatif menyerang kerajaan-kerajaan Islam di pantai barat Afrika untuk menjadi pendudukan sebagai budak dan pekerja yang akan dibawa ke Brazil.

Tahun 1538 merupakan tahun pertama kali para budak muslim afrika mendarat di Brazil dibawa oleh kapal-kapal Portugal. Dalam dalam kurun waktu 14 tahun, sekitar 14.000 budak muslim afrika telah ada di Brazil, mereka nyaris menjadi mayoritas di tengah-tengah penduduk asli saat itu yang tidak lebih dari 60 ribu orang. Bahkan, di tahun-tahun berikutnya, kedatangan muslim Afrika ini semakin besar, dari Angola saja, Portugal mengangkut tak kurang dari 642.000 muslim dari etnis Zenj. Menurut manuskrip yang tersimpan di beberapa museum Brazil saat ini, bahwa mayoritas budak afrika tersebut adalah  beragama Islam, namun kemudian mereka dimurtadkan dengan paksa di kemudian hari.

Atas penindasan ini, bangkitlah perlawanan dari para budak tersebut dan dipimpin oleh salah seorang dari mereka yang bernama Zombi. Ia menggalang kekuatan sehingga berhasil mendirikan negara Islam di Brazil yang diproklamirkan pada tahun 1643.

Keberadaan negara ini semakin kuat hingga membuat Portuga merasa khawatir. Hingga 50 tahun kemudian, negara ini eksis dan menunjukkan sikap anti imperialisme.

Hingga kemudian Raja Portugal mengirim armada besar untuk menghancurkan perlawanan mereka hingga akhirnya negara Islam ini dapat dilumpuhkan pada tahun 1695. Pada tahun tersebut, Zombie wafat dan para pengikutnya pun berguguran satu demi satu.

Itulah sekelumit ulasan historik tentang Zombie yang tersembunyi dari catatan sejarah.

Pertanyaan kita, adakah hubungan antara Zombie sang pemimpin Islam ini dengan Zombie yang menjadi kepercayaan masyarakat di barat tersebut?

Untuk menjawab hal ini, kita tentang harus membuat kajian yang mendalam.Menurut wikipedia, Kata bahasa Inggris "zombie" pertama kali tercatat pada tahun 1819, yaitu termuat dalam sejarah Brazil oleh penyair Robert Southey. Robert mengidentikkan kata zombie dengan arti 'sihir'.

Sementara The Oxford English Dictionary menyebutkan bahwa kata Zombie berasal dari bahasa masyarakat Afrika Barat. Mari lihat apa kata Oxford English Dictionary tentang Zombie:
Zombi, the title whereby he [chief of Brazilian natives] was called, is the name for the Deity, in the Angolan tongue
Selain itu, dikatakan pula bahwa kata zombie berasal dari bahasa masyarakat Afrika pedalaman seperti dalam bahasa Kongo 'nzambi' yang berarti "dewa" atau juga "Zumbi" yang berarti "jimat".

Bagaimana makhluk-makhluk menyeramkan ini kemudian disebut "zombie" di tengah masyarakat barat tidak sepenuhnya jelas. Dalam " Night of the Living Dead", zombie digambarkan sebagai mayat hidup yang menjadi hantu, hal ini tentu saja menjadi antagonis. Meskipun George Romero menggunakan istilah "hantu" dalam skrip aslinya, dalam wawancara kemudian ia menggunakan istilah "zombie". Kata "zombie" digunakan secara eksklusif oleh Romero dalam script-nya 1978 untuk sekuelnya Dawn of the Dead, Menurut George Romero, kritikus film yang berpengaruh, dalam pergaulan akhirnya zombie lebih dikenal sebagaimana makhluk dalam filmnya itu. Dia akhirnya menerima hubungan ini meskipun ia tetap yakin pada saat itu "zombie" amat berhubungan dengan para mayat budak yang hidup dari Haiti Vodou seperti yang digambarkan dalam karya Bela Lugosi, White Zombie.

cuplikan Night of Living Dead karya George A Romero
Nah, berbagai keterangan ini membuat kita menemukan keterkaitan antara kata Zombie dengan nama pahlawan muslim sang Zombie. Pertama, bagaimana kata tersebut diakui pertama kali muncul dalam sejarah masyarakat Brazil. Kedua, kata tersebut diyakini pula berasal dari kawasan masyarakat Afrika Barat atau juga Angola, yang mana masyarakat ini lah yang diangkut sebagai budak oleh Portugal ke tanah Brazil.

Jadi, tidak salah kemudian ada yang menduga, bahwa makhluk zombie ini sangat erat kaitannya dengan pahlawan Zombie. Barangkali, para budak muslim afrika yang ada di Brazil tersebut menggelari pemimpin mereka dengan istilah Zombie sebagai bentuk kekaguman mereka atas wibawanya. Sedangkan, penjajah Portugal yang gerah dengan sang Zombil kemudian mempelesetkan kata Zombie sebagai hantu yang memang menjadi momok bagi mereka.

Tapi, hal itu baru sebatas dugaan. Kita tunggu para sejarawan yang menggali keterkaitan ini lebih lanjut. 
loading...