Tuesday, July 23, 2013

[Kisah Inspiratif]: Aku Pilih Saudaraku...

Kata Sahibul Hikayat, tersebutlah Hajjaj bin Yusuf Ats Tsaqafy memerintahkan untuk menangkap 3 orang pria dalam sebuah kasus dan memasukkan mereka ke dalam penjara.Selanjutnya ia memerintahkan algojonya untuk memenggal kepala ketiga orang itu.

Tatkala mereka digiring ke depan algojo, Hajjaj melihat seorang perempuan cantik menangis dengan sangat memilukan.

Lalu ia berkata: "Bawa perempuan itu ke hadapanku!"

Ketika ia sudah berada di depannya, ia bertanya: "Apa yang membuatmu menangis?"

Perempuan itu menjawab:

"Orang-orang yang engkau perintahkan untuk dipancung itu adalah suamiku, saudara kandungku dan juga anak kesayanganku, bagaimana aku tidak akan menangis?"

Lalu Hajjaj memutuskan untuk memaafkan salah seorang di antara ketiga tahanan itu sebagai penghargaan terhadap perempuan tersebut. Dan ia berkata:

"Pilihlah salah seorang di antara mereka bertiga untuk aku maafkan".

Dalam perkiraan Hajjaj, perempuan itu pastilah akan memilih anaknya.

Suasana menjadi tegang dan sunyi senyap. Seluruh mata tertuju kepada perempuan itu, menunggu siapa yang ia pilih untuk dimaafkan.

Ia diam sejenak, kemudian angkat bicara:

"Aku pilih saudaraku".

Hajjaj menjadi kaget mendengar jawaban perempuan itu. Langsung saja ia bertanya apa rahasia dibalik pilihannya terhadap saudaranya?

Perempuan itu lantas ia menjawab:

"Adapun suami masih bisa dicari...(Artinya ia masih mungkin menikah lagi dengan laki-laki lain)... Begitu juga anak... (Artinya setelah menikah lagi ia bisa memperoleh anak kembali)... Tapi saudara, ia akan hilang tak terganti (Karena ibu dan bapaknya sudah tidak ada)".

Jadilah ungkapan perempuan itu sebagai pribahasa dan kata-kata hikmah yang membuat Hajjaj jadi tercengang melihat kebijaksanaan dan kepintarannya.

Akhirnya Hajjaj memutuskan untuk memaafkan mereka semua.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih