Wednesday, February 4, 2015

Menteladani Pola Makan Rasulullah Saw

Kesehatan sangat ditentukan oleh pola makan. Apocrates, sang bapak kedokteran dunia sejak lama mengatakan bahwa perut lambung adalah sumber segala penyakit.

Pola makan yang salah berakibat buruk terhadap kondisi fisik dan mengundang potensi hadirnya berbagai penyakit, bahkan penyakit kronis.

Sebagai muslim, Rasulullah Saw telah membimbing kita bagaimana mengatur pola makan yang benar sehingga kesehatan senantiasa fit dan tubuh selalu bugar.

Kalau kita membaca biografi hidup Rasulullah Saw, beliau merupakan sosok yang sibuk luar biasa, namun demikian beliau tidak pernah sakit yang parah kecuali menjelang wafatnya.

Barangkali -wallahu a'lam- kesehatan ini disebabkan salah satunya karena pola makan beliau yang baik.

Ditinjau dari berbagai hadist, kita dapat melihat pola makan Rasulullah Saw di antaranya sebagai berikut:

1. Berdo'a sebelum dan sesudah makan. Ini menggambarkan keterikatan nilai-nilai syukur kita kepada Allah.

2. Membiasakan diri makan saat lapar, berhenti sebelum kenyang. Berhenti sebelum kenyang perlu menjadi perhatian kita.

3. Tidak pernah memakan makanan yang terlalu dingin ataupun terlalu panas.

4. Mengunyah makanan sampai lumat sehingga mudah dicerna. Makanlah makanan sampai lumat, dengan pelan-pelan dan dinikmati.

Selain membuat porsi makan tidak terlalu banyak, hal ini diakui pula di dunia kedokteran sebagai cara makan sehat.

5. Membiasakan puasa.mengawali hari dengan kurma, buka puasa juga dengan kurma yang dimakannya berjumlah ganjil 3, 5, atau 7.

Saat tidak puasa, pagi hari beliau makan kurma dan minum susu.

6. Rasulullah tidak pernah menyusahkan istrinya, apa yang tersedia beliau makan. Ini membuat otak dan emosi terkendali. Biasanya orang yang kebanyakan makan akan sulit mengendalikan emosi.

7. Tidak bernafas dalam bejana makanan ataupun minuman. Tidak meniup makanan dan minuman panas.

Rasulullah Saw melarang menghina makanan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata:
Rasulullah Saw tidak pernah merendahkan suatu makanan. Bila beliau ingin, maka beliau memakannya.
Dan bila beliau tidak suka, beliau meninggalkannya.

loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih