Saturday, February 14, 2015

[Legenda Tiongkok]: Kisah Hakim Bao Bersama Petani dan Pemburu

Hakim Bao adalah legenda keadilan dari tanah Tiongkok yang tak terlupakan sepanjang sejarah. Ketegasannya dalam keadilan menjadi contoh bagi para penegak hukum hingga akhir masa.

Ada banyak kisah yang dapat diambil hikmah dari perjalanan sang hakim ini. Bukan hanya tentang keadilan, tapi juga kebijaksanaan, di antaranya adalah kisah berikut ini:

Pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak, namun anjing-anjing tersebut kurang terlatih.

Akibatnya, anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba milik petani. Sang petani itu sudah meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi sang pemburu tidak mau peduli.

Pada suatu ketika, aning-anjing tersebut melompati pagar dan menyerang beberapa kambing sehingga terluka parah. Ini kejadian yang sudah ke sekian kali.

Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada hakim Bao. Hakim Bao mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata:

"Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang lebih engkau sukai, tetanggamu menjadi teman atau musuhmu?”

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

“Baik, saya akan menawari Anda sebuah solusi, dengan solusi ini, kamu akan dapat menjaga domba-dombamu supaya tetap aman, dan sekaligus juga membuat tetanggamu tetap sebagai teman".

Hakim Bao lalu membisikkan sesuatu ke telinga petani tersebut. Setelah mendengar solusi hakim Bao, petani itu setuju dan pulang ke rumah.

Ketika sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi hakim Bao. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu. Anak-anak tersebut sangat gembira dengan kambing pemberian itu.

Sang pemburu itu bukan main gembiranya. Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah menggangu domba-domba petani.

Di samping rasa terima kasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yang baik.
***

Sebuah ungkapan Tiongkok Kuno mengatakan, “Cara Terbaik untuk mengalahkan dan mempengaruhi orang adalah dengan kebajikan dan belas kasih.”
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih