Thursday, February 5, 2015

Biografi Syaikh Abdul Wahhab Khallaf, Ulama Pakar Ushul Fiqih dari Mesir

Bagi mahasiswa yang kuliah di Fakultas Syari'ah atau Ushuluddin di IAIN, UIN dan universitas keislaman lain, tentu tidak asing lagi dengan nama Syaikh Abdul Wahhab Khallaf.

Beliau adalah pengarang Kitab Ilmi Ushul al-Fiqh yang menjadi buku diktat wajib di setiap kampus Fakultas Syari'ah. Selain pakar di bidang Ushul Fiqih, beliau adalah pakar hukum tata negara, bahasa Arab dan yurisprudensi.

Berikut ini akan kita bahas sedikit tentang biografi kehidupan beliau.

Syaikh Abdul Wahhab Khallaf lahir pada bulan Maret 1888 M di kampung Kafr al-Zayyat, Mesir. Sejak kecil, beliau menghafal al-Qur'an di sebuah kutab milik Al-Azhar di kampung halamannya.

Setelah menamatkan hafalan al-Qur'an, pada tahun 1900, beliau memulai pelajaran di lembaga Al-Azhar dan meneruskannya di Sekolah Tinggi Kehakiman Islam (Madrasah al-Qadha' al-Syar'i) yang juga bernaung di bahwa Universitas al-Azhar, beliau menamatkan pendidikan di sana pada tahun 1915.

Selepas menjadi alumni, pada tahun 1915 itu juga, beliau diangkat menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Kehakiman Islam tersebut.

Ketika terjadi Revolusi 1919 di seantero Mesir, Syaikh Abdul Wahhab Khallaf termasuk ulama yang terlibat aktif dalam revolusi tersebut. Hingga akhrrnya beliau berpindah instansi dari pengajar di sekolah tinggi menjadi Hakim di Mahkamah Syar'iyyah Mesir.

Beliau diangkat pertama kali sebagai hakim pada tahun 1920, lalu diangkat pula menjadi Direktur urusan mesjid yang berada di bawah Kementerian Wakaf pada tahun 1924. Jabatan itu terus beliau sandang hingga kemudian ditunjuk menjadi Inspektur pengawas pengadilan Islam pada tahun 1931.

Pada tahun 1934, beliau diminta oleh pihak Cairo University untuk menjadi guru besar di kampus ternama tersebut. Di sanalah beliau mengabdi hingga akhirnya beliau pensiun pada tahun 1948.

Kendati sudah pensiun, beliau terus mengajar, bahkan di sekitaran tahun 1955-1956, beliau tetap mengajar meski harus sambil duduk karena sakit yang dideritanya.

Sepanjang hayatnya, beliau mengunjungi banyak negara-negara Arab untuk mencari dan mempelajari naskah-naskah serta manuskrip lama. Beliau juga dipercaya menjadi dewan pakar di Arabic Language Academy (Mujamma' al-Lughah al-'Arabiyyah).

Beliau sering pula menjadi penceramah di radio dan televisi Mesir. Dan selama bertahun-tahun pula beliau rutin mengisi pengajian tafsir di auditorium Darul Hikmah, Kairo.

Foto langka Syaikh Abdul Wahab Khallaf, klik gambar untuk memperbesar
Dalam perjalanan ilmiahnya, beliau pernah terlibat kontroversi ilmiah dengan Syaikh Ali Abdul Raziq tentang politik dan kekuasaan dalam Islam. Seperti diketahui, bahwa Syaikh Ali Abdul Raziq menyatakan bahwa Islam tidak mengatur tentang kekuasaan politik, sedangkan Syaikh Abdul Wahab Khallaf punya pandangan yang berbeda.

Pemikiran kontroversial beliau yang lainnya adalah tentang kehalalan aktfitas perbankan, yang mana beliau melontarkan pandangan yang berbeda dengan para ulama di masa itu, yang mana beliau memperbolehkan berinteraksi dengan perbankan.

Namun, menurut Syaikh Sayyiq Sabiq, penulis Fiqih Sunnah, pandangan tersebut muncul karena persepsi Abdul Wahhab Khallaf tentang transaksi perbankan yang keliru. Dan setelah beberapa pakar menjelaskan kepada beliau tentang hakikat perbankan, justru beliau berbalik pandangan dan mengatakan : "kalau begitu, bank-bank tersebut harus ditutup". [Lihat Majalah At-Tauhid milik Jama'ah Anshar As-Sunnah, Edisi 472 Terbitan Rabiul Akhir 1432 H).

Beliau meninggalkan banyak karya tulis yang diwariskan hingga generasi sekarang, dan menjadi bahan rujukan utama dalam berbagai disiplin ilmu.

Di antara karya beliau adalah (tersedia link download buku tersebut dalam bentuk PDF):

- 'Ilm Ushul al-Fiqh (علم أصول الفقه)
- Ahkam al-Ahwal al-Syakhshiyyah (أحكام الأحوال الشخصية)
- Khulashah al-Tasyri' al-Islami (خلاصة التشريع الإسلامي)
- Syarh Wafi Li Qanunai al-Waqf wa al-Mawarits
- Al-Siayasah al-Syar'iyyah
- Al-Suluthat al-Tsalats fi al-Islam
- Nur min al-Islam

Syaikh Abdul Wahab Khallaf wafat pada tanggal 19 Januari 1956 bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Akhir 1357 H, dan dikuburkan di pemakaman Ghufair. Semoga Allah Swt merahmatinya.

NB. harap cantumkan alamat link kami ini ketika anda menyadur atau mengutip artikel ini untuk keperluan ilmiah.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih