Friday, January 31, 2014

[True Story]: Bahkan, Menelan Ludah Pun Ia Tak Mampu... Tapi Ia Tetap Berbagi Bahagia...

Suatu saat di tahun 1995 di Perancis, ada seorang pria berumur 44 tahun yang terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut "Locked-In Syndrome", yaitu suatu kelumpuhan total yang disebutnya ’seperti pikiran di dalam botol’.

Pria itu bernama Jean Dominique Bauby. Ia masih sangat bisa berpikir jernih, tetapi ia sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Bahkan menelan ludah di mulutnya sendiri pun ia tak mampu!!!

Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi hanya dengan kelopak mata kirinya itulah ia berkomunikasi dengan para perawatnya, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.

Kisah Jean Dominique yang diangkat ke layar lebar
Untuk mengetahui apa yang diinginkan pria itu, mereka menunjukkan huruf demi huruf, kemudian si pria akan berkedip bila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. Demikian, hingga tersusun satu kata atau kalimat yang akhirnya dimengerti oleh mereka apa yang diinginkan si pria ini.Semangat dan tekad pria ini sangat istimewa.

Ditengah keterbatasan fisiknya itu, ia bersikeras menulis buku yang berisi kisah hidupnya. “Agar bisa berbagi kepada orang lain...” katanya.

Ia menulis dengan bantuan para perawat yang menunjukkan huruf demi huruf dan dia menyusun kata serta kalimat dari huruf-huruf itu dengan kedipan kelopak matanya yang hanya sebelah..!!.

Setahun kemudian, di Tahun 1996 akhirnya ia meninggal dunia dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang “ditulisnya” secara sangat luar biasa..! Buku itu diberinya judul “Le Scaphandre et le Papillon” atau dalam Bahasa Inggris berarti : The Bubble and the Butterfly = Gelembung dan Kupu-kupu.

Ia meninggal dunia 3 hari setelah bukunya diterbitkan. Bukunya pun menjadi ‘Best Seller’.

Dalam kata pengantarnya, ia menulis sebuah kalimat yang sangat menyentuh:

I would be the happiest man in the world if I could just properly swallow the saliva that permanently invades my mouth” (Sungguh, aku akan menjadi orang yang paling bahagia sedunia, andai saja aku bisa menelan ludahku yang selalu meleleh di mulutku)".

Bayangkan...., menelan ludah pun ia tak mampu..!. Tapi membagi inspirasi nya untuk banyak orang lain...!!!

Kita ? Apa sudah dibagi oleh kita untuk banyak orang ?. Berapa orang ?.

Untuk jadi renungan bersama. Jangan pernah lelah membagi kebaikan & inspirasi. Barakallah fiikum.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih