Friday, January 17, 2014

[Kisah Nyata Inspiratif]: Di Balik Segenggam Pasir... Mustajabnya Doa Seorang Ibu...

Setiap kata adalah doa, begitulah kata pepatah. Kata-kata apa pun yang keluar dari mulut kita haruslah kata-kata yang baik sekali pun kita dalam kondisi yang tidak menyenangkan, karena setiap ucapan itu adalah doa.

Tentang hal ini, ada sebuah sebuah kisah yang terjadi di belahan negeri Timur Tengah, sebuah kisah yang menggugah hati kita agar senantiasa menjaga setiap kata yang keluar dari lisan.

Syahdan, di sebuah sudut kota kecil yang tenang,  tinggallah seorang anak kecil yang masih belia, ia hidup bersama ibu dan ayah di sebuah rumah sederhana. 

Suatu ketika, datanglah seorang tamu ke rumah mereka. Sebagai adat kebiasaan masyarakat Arab, mereka pun menjamu dan memuliakan tamu tersebut, mereka pun menyiapkan segala sesuatunya demi menyambut sang  tamu.

Sang ibu pun mulai memasak dan menyajikan makanan itu ke atas meja makan. Namun, tatkala sang ibu pergi sebentar meninggalkan anaknya di dekat meja makan, ternyata sang anak itu tanpa sepengetahuan ibunya tengah menggenggam pasir. 

Karena ia masih kecil dan lugu, ditaburkannya lah pasir tersebut itu ke atas makanan yang telah tersaji untuk tamu di atas meja.

Ketika ibunya datang, ia melihat makanan penuh pasir, sang ibu pun kesal dan marah, tak terbayangkan betama malunya ia kalau sang tamu mengetahui makanan tersebut.

Dalam marahnya itu, sang ibu berkata kepada anaknya "Pergi kamu dari sini, pergi sana jauh-jauh, biar kamu menjadi Imam di haramain (Mekkah dan Madinah)". kata ibunya sambil marah.

Dan Subhanallah, sungguh luar biasa! Beberapa tahun kemudian, sang anak itu benar-benar menjadi imam di Masjidil Haram. Tahukah anda siapa anak kecil itu? Ya beliau adalah Syaikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang nada tartilnya menggema di seluruh dunia Islam.

Berkat doa ibunya di kala marah yang benar-benar mustajab itu, kini ia benar-benar menjadi seorang imam. Ini menjadi sebuah pelajaran bagi para ibu, atau calon ibu, serta orangtua pada umumnya agar senantiasa mendoakan yang baik kepada anak, entah itu dalam keadaan marah atau pun kesal. Jangan pernah katakan yang buruk kepada mereka karena setiap ucapan itu adalah doa

Rasulullah SAW bersabda:.

Janganlah kalian mendo’akan (keburukan) untuk dirimu sendiri, begitupun untuk anak-anakmu, pembantumu, juga hartamu. Jangan pula mendo’akan keburukan yang bisa jadi bertepatan dengan saat dimana ALLAH mengabulkan do’a kalian…” (HR. Abu Dawud)
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih