Wednesday, June 24, 2015

Sholat Tarawih 100 Rakaat di Kota Tarim, Yaman.

Menara masjid al-Muhdhar di Tarim
Berapa raka'at sholat tarawih di daerah kamu? Sebelas? Dua puluh? Tidak usah dipermasalahkan ya. Yang penting kamu tetap sholat tarawih dan mendirikan qiyam Ramadhan dengan amal-amal sholeh. Mudah-mudahan kita semua mendapat karunia lailatul qadar yang penuh kemuliaan itu.

Nah, bicara tentang raka'at sholat tarawih, tahukah anda bahwa di kota Tarim, Hadhramaut, Yaman, sebagian penduduk muslim di sana melaksanakan sholat tarawih sebanyak 100 rakaat!

Wah, luar biasa ya. Ya, begitu semangatnya umat Islam di tempat ini melaksanakan syiar-syiar Islam di bulan suci Ramadhan, bahkan di tengah kondisi perang dan kacau seperti saat sekarang ini.

Untuk diketahui, Tarim merupakan sebuah kota kecil yang kuno lagi bersejarah yang terletak sekitar 500 kilometer dari ibu kota Yaman, Shana'a. Ensiklopedia Islam menyebutkan bahwa kota itu sering disebut sebagai kota Seribu Wali dan terkenal sebagai pusat ilmu dan penyebaran Islam ke seluruh dunia.

Secara geografis, Tarim termasuk dalam daerah Hadhramaut. Menurut Yaqut al-Hamawi dalam kitabnya Mu'jam al-Buldan, kota ini dinamakan dengan Tarim diambil dari salah satu nama Kabilah Hadhramaut yang ada di sana. Yaqut menyebutkan bahwa dulunya ada dua kabilah di Hadhramaut, yaitu Syibam dan Tarim. Sedangkan Az-Zabidi dan kitabnya Tajul Arus secara tegas menyebutkan bahwa nama Tarim merupakan nama dari Tarim bin Hadhramaut yang keturunannya tinggal di daerah tersebut.

Bagi kaum muslimin Indonesia dan Kepulauan Melayu secara umum, Tarim sebenarnya merupakan kota yang istimewa bagi mereka. Mengapa demikian? Sebab dipercaya bahwa dari kota inilah para penyiar Islam datang ke negeri kita ratusan tahun lalu, ini dan kemudian nenek moyang menetap di sini dan menjadi warga lokal.

Sebut saja beberapa marga Arab Yaman yang berasal dari Tarim yang telah menetap di Indonesia, eksistensi mereka dapat diketahui dari nama marga yang ada di akhir nama mereka, beberapa di antaranya adalah: Al-Kaff  (Alkaf) الكاف , Balfaqih  بلفقية  Aidarus  العيدروس  Syihab  Shahab  شهاب   Basalamah باسلمه  Al-Attas / Alatas العطاس   Assegaf  السقاف  Bafadhal   بافضل  Bawazir   Bakatsir Baasyir  dan lain sebagainya. Nenek moyang merekalah yang dulu datang menyebarkan Islam di kepulauan ini sambil berdagang. Banyak dari dari keturunan mereka hingga hari ini menduduki posisi penting di negeri ini, baik di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Nah, bagi anda pencinta para wali dan para habaib, tidak ada salahnya anda berziarah ke kota ini mengunjungi makam para auliya, atau belajar dengan ulama-ulama besar di sana. 
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih