Friday, March 20, 2015

Sebuah Baut Kecil di Tengah Samudera Hindia

Sebuah kapal besar terdiri dari bagian-bagian struktur lempengan-lempengan yang saling ditautkan dengan baut. Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung kapal tersebut.

Suatu ketika, sang kapan melitasi samudera Hindia yang luas dan ganas. Sebuah baut kecil terancam lepas, dan tentu saja itu juga dapat membuat ribuan baut lainnya terancam lepas pula.

Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan baut kecil tersebut:

“Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!”

Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.

Dalam kenyataan hidup sehari-hari, peran manusia juga tak jauh dari ilustrasi tersebut. Namun sayang, dalam dunia realita, misalnya dalam dunia pekerjaan, dalam sebuah instansi, seringkali yang terjadi adalah kebalikan dari hal tersebut.

Banyak orang yang justru cenderung girang melihat rekan sekerjanya “jatuh”, bahkan akan merasa bangga apabila ia sendiri yang membuat rekan kerjanya gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri.

Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan?

Rosulullah SAW mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, “Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!”

Ingat, bahwa kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih