Friday, October 25, 2013

Cara Mengatasi dan Menghindari Kesurupan

Kesurupan atau trance sudah menjadi fenomena yang kerap terjadi. Hal ini menarik perhatian, dan tak jarang, di masyarakat umum, fenomena ini sering dikaitkan dengan fenomena gaib. Umumnya, orang mengatakan bahwa orang yang mengalami kesurupan disebut-sebut telah dirasuki oleh makhluk halus atau metafisik yang tak kasat mata.

Orang yang mengalami kesurupan itu bersikap seolah-olah dia adalah orang lain dan bersikap bukan dirinya sendiri. Bahkan perilaku mereka bisa secara tiba-tiba menjadi sangat agresif dan tak terkendali.

Yang lebih menarik, di Indonesia, kesurupan tidak hanya terjadi pada satu orang. Tapi juga ‘berjamah’. Dalam satu waktu, anak-anak dalam satu kelas bisa mengalami kesurupan di sekolah.

Menurut para pakar, salah satu faktor yang yang bisa memicu terjadinya kesurupan adalah faktor psikologis, bisa itu stress, depresi atau semacamnya. Orang yang mengalami stress mudah sekali tersugesti dengan berbagai hal dikarenakan biasanya orang yang stress itu seringkali melamun yang menandakan kosongnya pikiran sadar.

Jika pikiran sadar kosong sudah pasti pikiran bawah sadarlah yang mendominasi dan di ikuti oleh intervensi jin untuk diam dalam tubuh manusia dan mengontrol semua gerak, pikiran, ucapan, dalam satu hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إن الشيطان يجري من ابن آدم مجرى الدم 

Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no. 7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175).

Oleh karena nya ada satu metode khusus yang direkomendasikan Rasulullah untuk kita, yaitu ruqyah syariah. Yang perlu diperhatikan adalah bagi orang yang sering menderita kesurupan janganlah terlalu banyak melamun, memperbanyak volume  ibadah agar alam sadar dan alam bawah sadar kita selalu terpenuhi secara penuh dengan cahaya Allah SWT.

loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih