Thursday, December 15, 2016

Bermacam Arti Tangisan dan Air Mata Menurut Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah

Imam  Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam kitab-nya Zaadul Ma'ad:

أنواع البكاء
والبكاء أنواع . أحدها : بكاء الرحمة والرقة . والثاني : بكاء الخوف والخشية. والثالث بكاء المحبة والشوق . والرابع بكاء الفرح والسرور . والخامس بكاء الجزع من ورود المؤلم وعدم احتماله . والسادس بكاء الحزنوالفرق بينه وبين بكاء الخوف أن بكاء الحزن يكون على ما مضى من حصول مكروه أو فوات محبوب وبكاء الخوف يكون لما يتوقع في المستقبل من ذلك والفرق بين بكاء السرور والفرح وبكاء الحزن أن دمعة السرور باردة والقلب فرحان ودمعة الحزن حارة والقلب حزين . والسابع بكاء الخور والضعف . أقسى الناس قلبا . والتاسع البكاء المستعار والمستأجر عليه كبكاء النائحة بالأجرة فإنها كما قال عمر بن الخطاب : تبيع عبرتها وتبكي
شجو غيرها والعاشر بكاء الموافقة وهو أن يرى الرجل الناس يبكون لأمر ورد عليهم فيبكي معهم ولا يدري لأي شيء يبكون ولكن يراهم يبكون فيبكي

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan bahwa tangisan ada 10 jenis yaitu :

  1. Tangisan kasih dan kelembutan (الرحمة والرقة )
  2. Tangisan takut dan khawatir. ( الخوف والخشية )
  3. Tangisan cinta dan rindu. ( المحبة والشوق )
  4. Tangisan gembira dan kebahagiaan ( الفرح والسرور )
  5. Tangisan kegelisahan karena datangnya suatu penderitaan yang tidak mampu untuk ditanggung
  6. Tangisan kesedihan... ( بكاء الحزن )
  7. Perbedaan antara tangisan ketakutan dengan tangisan kesedihan adalah tangisan kesedihan (hazn) adalah tangisan kesedihan atas apa yαng telah terjadi atau berlalu, sementara tangisan ketakutan (khouf) adalah tangisan ketakutan akan sesuatu yαng belum terjadi di masa yang akan datang.
  8. Tangisan kelemahan dan ketidak mampuan
  9. Tangisan kemunafikan, dimana matanya berlinang sementara hatinya keras membatu, dia menampakkan kekhusyuan tetapi hatinya merupakan hati yang paling keras.
  10. Tangisan pinjaman, seperti tangisan orang yang dipinjam untuk meratapi mayyit. Umar bin Khattab radhiallahu anhu pernah berkata : " Dia menjual ucapannya dan menangis bersama mereka."
  11. Tangisan ikut - ikutan. 
  12. yaitu ketika seseorang melihat seseorang menangis karena sesuatu lalu dia menangis bersama mereka meskipun dia tidak tahu untuk apa dia menangis akan tetapi dia melihat mereka menangis kemudian dia ikut menangis. "

Zadul Ma'aad 1/185-186 cetakan Muasasah Ar Risalah - Mesr
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih