Friday, April 17, 2015

Lihat Bagaimana Sikap Khalifah Al-Ma'mun Ketika Putranya Digugat Seorang Wanita...

Salah seorang tokoh Khalifah Bani Abbasiyah yang mengemuka dalam tarikh Islam adalah Khalifah Ma'mun al-Rasyid, yang juga merupakan ayah dari Khalifah Harun Al-Rasyid. Beliau mengawali kepemimpinan Daulat Bani Abbasiyah pada tahun 198 hingga tahun 218 H (813-833 M).

Dalam jajaran Kekhalifahan Abbasiyah, Al-Ma'mun merupakan khalifah yang ketujuh, di mana beliau merupakan pelanjut dari kepemimpinan saudaranya, Al-Amin.

Beliau dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan cinta ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan peran beliau memperluas Baitul Hikmah (Darul Hikmah)menjadi sebuah lembaga perguruan tinggi, perpustakaan, dan tempat penelitian. Lembaga ini memiliki ribuan buku ilmu pengetahuan.

Lembaga lain yang didirikan pada masa Al-Makmun adalah Majalis Al-Munazharah sebagai lembaga pengkajian keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, masjid-masjid, dan istana khalifah. Lembaga ini menjadi tanda kekuatan penuh kebangkitan Timur, di mana Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan ilmu pengetahuan dan puncak keemasan Islam.

Salah satu catatan sejarah yang menunjukkan kebijaksanaan dan keadilan beliau selaku seorang pemimpin dalam menegakkan al-haqq.

Seperti yang dikisahkan dalam tarikh, di mana ada seorang wanita datang mengadu kepada sang Khalifah. Tak tanggung-tanggung, wanita tersebut datang menggugat dan mengadukan seseorang yang dianggapnya zhalim, yang mana orang dimaksud adalah putra khalifah sendiri..

Mendengarkan pengaduan itu, Khalifah memanggil puteranya untuk diperhadap-hadapkan dengan wanita tersebut.

Akhirnya dua orang itu berdebat bahkan bertengkar di hadapan khalifah. Di saat pertengkaran itu semakin memuncak, tiba-tiba suara wanita itu meninggi melebihi suara putera khalifah dan putera khalifah malah terdiam tak lagi berbicara.

Melihat suasana seperti itu maka orang-orang yang hadir memarahi sang wanita karena berbicara tidak sopan dengan putera seorang khalifah.

Namun Khalifah al-Ma'mun malah menegur mereka yang hadir dengan berkata:

اسكتوا ! فإن الحق أنطقها والباطل أسكته

"Diamlah kalian ! Sesungguhnya kebenaranlah yang membuatnya (wanita itu) bicara dan kebathilan lah yang membuatnya (putera khalifah) terdiam".

Sungguh menakjubkan... Sang Khalifah tidak lantas membela putranya, beliau tidak merasa malu atau dipermalukan di depan orang banyak karena hal tersebut. Beliau justru menunjukkan sikap adil dan memihak kepada kebenaran.

Suatu peristiwa yang sangat langka terjadi di zaman kini !

Bahkan yang terjadi malah sebaliknya. Kebenaran membuat orang diam, kebathilan membuat orang lantang berteriak dan itu terjadi di hadapan penguasa mengaku muslim tapi buta dengan hak dan bathil.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih