Wednesday, November 13, 2013

Apakah Minuman Isotonik Berbahaya Bagi Kesehatan...?

Di saat kita merasa lelah dan haus selesai beraktivitas, tentunya kita ingin meneguk minuman yang segar dan mampu mengembalikan stamina tubuh dengan cepat. Maka minuman isotonic, pun menjadi salah satu pilihan.

Disamping rasanya yang  bervariasi, minuman isotonic juga mengandung ion, yang dipercaya dapat cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang. Saat ini, banyak minuman isotonik di pasaran bebas dengan berbagai merek dan dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Banyak masyarakat mengkonsumsi karena tergiur akan manfaat yang kabarnya bisa mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat aktivitas. Aktivitas itu tidak dijabarkan secara detail, apakah aktivitas biasa yang tidak menguras tenaga atau aktivitas berat yang tentunya banyak mengeluarkan cairan tubuh.

Bicara tentang cairan tubuh, setiap harinya manusia membutuhkan cairan dengan jumlah rata-rata 2.000 sampai 2.500 ml untuk mengganti cairan yang keluar melalui ,pernapasan, keringat, dan urin. Ini jika tubuh dalam kondisi normal.

Namun jika tubuh melakukan kerja fisik yang terlampau berat atau sedang diare, jumlah cairan yang keluar pun makin banyak. Akibatnya tentu saja, tubuh lebih membutuhkan cairan pengganti. Jika tidak terpenuhi, metabolisme tubuh pun jadi menurun dan mengganggu proses pencernaan, penyerapan zat-zat gizi, hingga temperatur tubuh.

Bagaimana dengan air putih biasa sebagai penggantinya? Ternyata, cairan ini masih belum mampu mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang telah keluar. Elektrolit sendiri merupakan larutan garam yang penting bagi tubuh. Jika tidak ada larutan ini, air putih tidak akan terserap sempurna dan menimbulkan efek  dehidrasi pada tubuh.

Jadi jangan bingung ketika kita  sudah merasa cukup minum, namun masih saja ada yang terasa kurang di dalam tubuh. Sudah minum banyak air.justru perut yang jadinya kembung.

Karena air kurang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, muncullah minuman isotonik yang komposisinya di rancang dengan tekanan osmotik sama dengan tekanan darah tubuh.

Fungsinya pun tidak cukup satu. Minuman isotonik ini bisa mengganti cairan tubuh energi sampai elektrolit tubuh yang hilang.

Isotonik terdiri dari dua kata  yaitu Iso yang artinyasama dan tonik artinya tekanan.

Tekanan yang sama artinya cairan di dalam minuman isotonik harus mempunyai tekanan yang sama yang terdapat dalam sel tubuh, dalam satuan Osmolaritas.

Memang benar, minuman isotonik dapat mengganti cairan tubuh karena dirancang dengan tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah tubuh. Namun, jika meminum minuman isotonik dalam kondisi normal atau di saat tidak beraktivitas berat, tubuh tidak perlu zat-zat elektrolit dan kandungan mineral. Minuman itu akan terbuang sia-sia.Justru, ada bahaya mengintai jika meminum isotonik berlebihan.

Minuman ini diduga mengandung sejumlah bahan pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Efek terhadap tubuh tentu efek buruk, yaitu jika penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus).

Dalam literatur disebutkan, bila dikonsumsi berlebihan, timbul efek samping berupa edema (bengkak) karena retensi atau tertahannya cairan di tubuh. Bisa juga naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma lantaran pengikatan air oleh natrium. Ini bisa dimengerti karena isotonik tidak mudah diserap ginjal. Konsumsi minuman isotonik bisa memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan mineral yang tak dibutuhkan tubuh. Sangat disarankan isotonik tidak boleh diminum sembarangan, karena mengandung garam. Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Nah Jadi, kita boleh meminum minuman isotonik tetapi tidak boleh mengkonsumsi berlebihan, karena ada dampak negatifnya. Semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca.
Sumber: [http://farmasi.unpad.ac.id/padi/minuman-isotonik-bahaya-tidak/]
Admin pernah mendengar, bahwa isotonik alami sebenarnya dapat kita peroleh dari air kelapa. Jadi, alngkah lebih baik mengkonsumsi yang alami tanpa bahan pengawet.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih