Friday, May 23, 2014

[Kisah Inspiratif]: Juha dan Hakim Curang

Juha adalah sosok legendaris yang menggambarkan kebijaksanaan dalam kesederhanaan dan parodi. Di Timur Tengah, kisah tentang Juha sangat dikenal dan menjadi hikayat turun temurun. Ada yang mengatakan bahwa sosok Juha tak lain adalah sosok Nashiruddin sang sufi yang bijak dan kocak.

Kali ini, kita akan berbagi kisah tentang Juha dan seorang hakim curang. Syahdan pada suatu hati, Juha berjalan-jalan di pasar. Tiba-tiba ada seseorang datang dari belakang, dan tanpa ba bi bu ia menampar si Juha tepat di pipi.


Juha langsung memalingkan wajahnya kepala laki-laki itu, ia ingin memberikan perlawanan.

Akan tetapi laki-laki itu berkata:

"Mohon maaf tuan, aku tidak sengaja. Aku kira tuan ini si Fulan temanku".

Juha tidak mau menerima permohonan maaf itu. Dia bersikeras untuk membawanya ke pengadilan.

Di saat keduanya sudah saling mencela dengan suara keras, orang-orang sekitarnya mengusulkan untuk pergi kepada hakim (qadhi) di Pengadilan, supaya ia bisa memutuskan perkara mereka berdua.

Berdasarkan usulan itu keduanya berjalan menuju pengadilan. Bertepatan Qadhi tersebut salah seorang kerabat bagi si terdakwa.

Tatkala Qadhi mendengar kejadiannya, ia mengerlingkan matanya kepada kerabatnya. Maksdunya: "jangan cemas, aku akan mengeluarkanmu dari kesulitan ini".

Kemudian Qadhi itu memutuskan hukuman supaya laki-laki yang sudah menampar Juha tadi membayar 20 dinar.

Dia tegaskan itu sebagai hukumannya.

Laki-laki penampar itu berkata:

"Akan tetapi tuan Qadhi, aku tidak memiliki uang sedikitpun".

Sambil mencolek si terdakwa ia menjawab:

"Pergilah jemput uangnya sekarang, Juha akan menunggu di sini sampai kamu datang".

Laki-laki itu pun pergi meninggalkan Juha duduk di tempat Qadhi.

Namun sudah lama penantiannya.... Sudah berjam-jam berlalu laki-laki itu belum juga datang.

Saat itu baru si Juha paham permainan Qadhi......apalagi ketika ia berusaha mencari apa arti colekan Qadhi kepada lawannya.

Terus apa yang dilakukan si Juha?

Juha berdiri menghadap Qadhi, lalu tanpa ragu ia menamparnya sekuat tenaga, sampai penutup kepalanya terbang melayang.

Setelah itu ia berkata kepada Qadhi:

"Kalau lawanku tadi datang membawa uang sebanyak 20 dinar, ambil untukmu ya!!!"
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih