Tuesday, February 18, 2014

[Hikmah dari Tarikh]: Obatilah Penyakit Dengan Sedekah.... Insya Allah...

Syahdan, suatu ketika seorang laki-laki datang kepada Abdullah Ibn al-Mubarak, seorang ulama besar dari kalangan tabi’in -lahir tahun 118 Hijriyah- yang terkenal dengan ilmu, kezuhudan dan kedermawanannya, dialah ulama tempat orang-orang bertanya sekaligus mencari solusi di zamannya.

Laki-laki tersebut datang untuk bertanya dan mengadukan halnya. Ia bercerita bahwa dirinya sudah menderita penyakit selama bertahun-tahun, sudah berusaha berobat ke mana-mana, namun kesembuhan tak kunjung datang.

“Wahai Abu Abdirrahman (paggilan Abdullah), sudah tujuh tahun lamanya aku menderita borok di lututku ini. Aku sudah bertanya kepada banyak tabib dan mengobatinya dengan berbagai obat, tetapi semua tidak berhasil,” tanya orang tersebut penuh harap.

Abdullah Ibn al-Mubarak menjawab:

“Begini saja, pergilah engkau dan cari suatu daerah di mana orang-orang di sana sedang kesulitan air... lalu buatlah sumur di sana. Mudah-mudahan akan muncul mata air di sana, dan borokmu tidak lagi mengeluarkan darah dan nanah.”

Dengan segera, orang itu pun mengikuti saran Ibn al-Mubarak. Ia mencari daerah yang penduduknya kekurangan air. Ia buatkan sumur untuk mereka.

Menakjubkan, tak beberapa lama, Allah SWT pun menyembuhkan penyakit yang dideritanya itu.

* * *

Syaikh Aidh Al Qarni memberikan komentar dan penjelasan terhadap riwayat di atas:

Saudaraku... jangan engkau merasa heran, bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

ŲÆَŲ§ŁˆُŁˆŲ§ Ł…َŲ±ْŲ¶َŲ§ŁƒُŁ…ْ ŲØِŲ§Ł„ŲµَّŲÆَŁ‚َŲ©ِ
Obatilah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah” (HR. Baihaqi dan Thabrani; hasan lighairihi menurut Al Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib)

Rasulullah juga bersabda,

Ų„ِŁ†َّ Ų§Ł„ŲµَّŲÆَŁ‚َŲ©َ ŲŖُŲ·ْŁِŲ¦ُ ŲŗَŲ¶َŲØَ Ų§Ł„Ų±َّŲØِّ

Sesungguhnya, sedekah dapat memadamkan kemurkaan Tuhan” (HR. Tirmidzi dan ia menghasankannya)
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih