Tuesday, November 3, 2015

Bersama Ilmu, Kita Takkan Kesepian

Apakah engkau merasa asing di tengah kerumunan manusia? Apakah engkau merasa ditinggal oleh sahabat-sahabatmu? Apakah engkau merasa hidupmu tak diacuhkan?

Bacalah renungan-renungan di bawah ini...

Ada seorang bijak ditanya oleh sahabat-sahabatnya:

"Siapa gerangan teman-temanmu?"

Orang bijak itu lantas menunjukkan buku-bukunya dan berkata:

"Inilah sahabatku...".

Lalu ia ditanya lag:

"Maksud kami, teman-teman darai kalangan manusia, siapakah?.."

Orang bijak itu kembali menjawab:

"Oh sangat banyak, yaitu para pengarang buku-buku  ini".

[Dari kitan Taqyiidul Ilmi halam. 125]

Salah seorang ulama bernama Nuaim bin Hammad pernah bercerita:

Seungguhnya Abdullah Ibn al-Mubarak selalu diam di rumah, sehingga ada yang bertanya:

"Tuan, tidakkah kamu merasa kesepian??.. "

Abdullah ibn al-Mubarak menjawab:

"Bagaimana saya kesepian, sementara  Nabi bersama saya?!".

Maksudnya, Ibn al-Mubarak ingin mengatakan bahwa ia tengah bersama-sama dengan Rasulullah Saw di saat menelaah hadits dan kitab-kitab sunnah.

***

Diriwayatkan pula dari  Syaqiq bin Ibrahim ia berkata:

"Ada seseorang bertanya pada Ibnul Mubarok:

"Tuan, ketika engkau selesai sholat bersama kita, mengapa tuan tidak duduk -duduk dahulu bersama kami?? "

Ibn al-Mubarak menjawab:

"Aku lebih suka duduk-duduk bersama shahabat dan thabi'in...".

Si penanya tercenang dan berkata:

"Bagaimana caranya Tuan bertemu shahabat dan tabi'in??"

Ibn al-Mubarak menjawab:

"Aku pergi melihat ilmuku (bukuku), maka aku temui jejak hidup mereka dan amalan mereka. Sementara dengan kalian, apa yang aku lakukan jika bersama kalian, kalian kerjanya membicarakan aib orang lain ( ghibah)?"

Kisah tersebut terjadi tahun 200 H.

 فالبعد من كثير من الناس أقرب إلى الله ، وفرّ من الناس كفرارك من أسد ، وتمسّك بدِينك يسلم لك

Maka menjauhlah dari kebanyakan manusia untuk mendekatkan diri pada Allah, larilah  dari manusia (yang buruk ) seperti lari dari singa , pegang teguhlah agamamu kamu akan selamat
📗"سير أعلام النبلاء8/398".
siyar a'lamun nubala /imam Adz-Dzahabi. 
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih