Wednesday, September 23, 2015

[Renungan Shafa Marwa]: Suratan Takdir

Mungkin kau tak tau di mana rizkimu..
Tapi rizkimu tau di mana dirimu..

Dari lautan, bumi, gunung dan laut biru..
Allah memerintahkannya menujumu..
Allah menjamin rizkimu sejak 3 bulan kau dalam kandungan ibumu..

Amatlah keliru bila bertawakal rizki dimaknai dari hasil bekerja...
Karena bekerja adalah ibadah..
Sedang rizki itu  urusanNya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijaminNya..
Adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji...
Yang mungkin esok akan ditinggal mati...
Mereka lupa bahwa hakikat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka..
Tapi apa yang telah dinikmatinya..

Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita..
Allah menaruh sekehendakNya..

Diulang bolak balik 7 kali  shafa dan marwa..
Tapi zam zam justru terbit dari kaki bayinya.
Ikhtiar itu perbuatan..
Rizki itu kejutan..

Dan jangan lupa..
Tiap hakikat rizki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa"
Karena rizki adalah "hak pakai".
Halalnya dihisab..
Haramnya diazab..

Maka jangan kau iri pada rizki orang lainnya.
Bila kau iri pada rizkinya, kau juga harus iri pada takdir matinya..
Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia umatnya...
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya...
Jadi Yakinlah smua adalah kehendakNya.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih