Friday, August 10, 2018

[Khutbah Jum'at] Hiduplah Di Dunia Laksana Seorang Asing Atau Musafir Yang Singgah di Perjalanan

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Marilah kita senantiasa meningkatkan mutu keimanan dan kualitas ketaqwaan kita, dengan senantiasa mengoptimalkan ketaatan kita kepada Allah SWT dalam kehidupan dunia yang fana ini.

مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Imam al-Bukhari dalam riwayat haditsnya menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. memegang pundak Abdullah bin Umar r.a sambil berkata:

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ

Artinya:
"Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara"

Ungkapan pendek Rasulullah ini memberikan pelajaran yang luas dan mendalam. Sungguh, manusia yang normal, hatinya tidak akan melekat bergantung kepada sesuatu di negeri yang asing baginya, justru hatinya akan senantiasa terikat dengan negeri asalnya. Sebagus apapun hidup terasing di negeri asing, pasti dia akan tetap berpikir bagaimana kembali kenegeri asalnya, dan memperbaiki kehidupan di negeri yang tidak asing baginya.

Begitu juga seorang pengembara atau musafir, dia tidak akan membawa sesuatu yang justru akan membuat dia payah dalam perjalanannya. Dia tidak akan membangun istana di perjalanannya, yang kelak akan dia tinggalkan dan tidak akan kembali lagi. Oleh sebab itulah maka Rasulullah meminta untuk memposisikan hidup didunia seperti orang asing atau pengembara.

مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله

Bekal terbaik dalam perjalanan dunia ini adalah taqwa, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

Artinya:
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. Al Baqarah : 197)

Alangkah sangat disayangkan dan tidak masuk akal jika dalam pengembaraan di tempat yang asing dan fana ini justru perbekalan terbaik dibuang, kemudian ditukar dengan sesuatu dari negeri asing nan fana ini. Dengan alasan untuk memakmurkan negeri fana ini, taqwa justru dibuang, aturan Allah disingkirkan, syari’ah-Nya di pinggirkan untuk kemudian diganti dengan aturan-aturan yang mengatasnamakan rakyat, yang pada faktanya hanya berpihak pada konglomerat dan semakin menyengsarakan rakyat.

Sungguh ketika taqwa, bekal terbaik ini, kita tukar dengan sesuatu di negeri asing yang fana ini, maka penderitaanlah yang akan kita peroleh, bukan hanya di negeri tujuan yg kekal, namun penderitaan ini juga terasa di negeri asing nan fana ini.

Seorang musafir yang berakal tidak akan menghabiskan uangnya untuk membeli koper besar yang penuh dengan barang-barang yg tidak diperlukan di negeri asalnya. Karena koper besar itu justru akan membebani dirinya dan cenderung membuat dirinya kelelahan dalam perjalanan, yang pada gilirannya akan membuat dirinya menderita di perjalanan dg membawa sesuatu yg tdk berguna di negeri asalnya.

Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT

Namun banyak yang lupa bahwa dunia sejatinya adalah sebuah terminal persinggahan untuk menuju terminal terakhir, kehidupan akhirat yang kekal. Saat ini kita berkelana di atasnya sebagai seorang pengembara atau musafir menempuh perjalanan yang sangat jauh menuju terminal terakhir. Di sanalah kelak orang akan menuai kebahagiaan yang sejati, sebagaimana juga akan menuai penderitaan yang abadi. Allah berfirman:

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا – وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Artinya:
"Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan dunia. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS al-A’la [87]: 16-17)

Semoga dengan sisa umur kita di dunia ini, Allah menjadikan kita sebagai musafir cerdas yang tidak tertipu dengan dunia dengan menjual bekal terbaik kita yakni taqwa. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita untuk mengorbankan sebagian kesenangan kesenangan dunia kita untuk kita jadikan bekal menuju tempat abadi kelak, meluangkan waktu kita untuk mengkaji aturan-aturan Allah dan berupaya seoptimal mungkin untuk mengamalkan, menyebarkan dan memperjuangkannya. Hanya dengan itulah bekal taqwa akan kita peroleh. Bekal yang akan memudahkan kehidupan diperjalanan dunia, bahkan ketika sampai ke tempat tujuan. Allah berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya:
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al A’raf : 96)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْاَنِ الْعَظِيم، وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ الذِّكْرِ الحَْكِيْم اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيمَْ – لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ فَاسْتَغْفِرُوهُ اِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَانْصُرِ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih