Ab honesto virum bonum nihil deterret – Tak ada yang menakutkan (menggetarkan) orang baik yang melaksanakan kewajiban / tugasnya dengan jujur.
Abite nummi, ego vos mergam, ne mergar a vobis– Pergilah wahai uang, saya akan menenggelamkan kamu, sehingga kamu tidak bisa menenggelamkan saya.
Accipere quam facere praestat injuriam –Lebih baik menerima dampak kesalahan orang lain apa adanya daripada sendiri melakukan kesalahan itu. Lebih baik menderita ketidakadilan daripada berbuat ketidakadilan.
Ad astra per aspera – Mencapai bintang melalui pengorbanan, rintangan, kesulitan.
Ad augusta per angusta – Mencapai tempat tinggi melalui jalan-jalan sempit.
Ad maiorem dei gloriam (AMDG) – Untuk kemuliaan Allah yang lebih besar.
Ad praesens ova cras pullis sunt meliora – Telur sekarang lebih baik daripada anak ayam besok. Contoh yang mirip: Seekor burung di tangan lebih berharga daripada dua ekor burung di semak-semak, hutan.
Altissima quaeque flumina minimo sono labi – Aliran sungai yang terdalam mengalir tenang (dengan bunyi terkecil).
Amantium irae amoris integratio est – Amarah antar-kekasih memadukan, mempersatukan cinta. Pertengkaran antar-kekasih memperbarui cinta. (Terence)
Amare et sapere vix deo conceditur – Bahkan dewa pun sulit mencintai dan bijaksana sekaligus (pada waktu bersamaan).
Amor animi arbitrio sumitur, non ponitur – Cinta dipilih melalui pertimbangan pikiran, tidak berlaku untuk berhenti mencintai. Saya memilih mencintai, tapi saya tidak memilih untuk berhenti mencintai. (Publilius Syrus)
Amor est vitae essentia – Cinta adalah hakikat kehidupan. Cinta adalah esensi kehidupan. (Robert B Mackay)
Amor ordinem nescit – Cinta tidak mengenal aturan. (St. Jerome)
Animus facit nobilem – Semangat melahirkan hal yang mulia.
Astra inclinant, non necessitant – Bintang mengarahkan, tidak menentukan.
Audio, video, disco – Saya dengar, saya lihat, saya belajar.
Audio, video, facio, intellego – Saya dengar, saya lihat, saya membuat, saya mengerti. (S Belen)
Audio, video, intellego – Saya dengar, saya lihat, saya mengerti. (S Belen)
Avarus animus nullo satiatur lucro – Pikiran rakus tidak puas dengan keuntungan berapa pun.
Bellum omium contra omnes – Perang semua orang melawan semua orang. (Thomas Hobbes)
Si vis pacem, para bellum. Jika anda menginginkan perdamaian, siapkan perang.
Beneficium accipere libertatem est vendere – Menerima kebaikan sama dengan menjual kebebasan. (Publilius Syrus)
Bis repetita placent – Apa pun yang menyenangkan diulangi dua kali. Yang menyenangkan menuntut pengulangan. (Horatius)
Bis vincit qui se vincit in victoria – Siapa yang menang atas dirinya menang dua kali. (Syrus)
Bis vivit qui bene vivit – Siapa yang hidup baik hidup dua kali.
Bonum vinum laetificat cor hominis – Anggur yang baik menyenangkan hati manusia.
Caeca invidia est – Iri hati itu buta. (Livy)
Caeci caecos ducentes – Orang buta membimbing orang buta.
Caelum non animum mutant qui trans mare currunt – Siapa yang menyeberangi laut mengubah langit, bukan jiwanya. (Horatius)
Canis timidus vehementius latrat quam mordet – Anjing penakut menggonggong lebih keras dari gigitannya. (Curtius Rufus)
Cave ab homine unius libri – Hati-hati dengan orang yang hanya memiliki atau membaca satu buku. (Latin Epigram)
Cave quid dicis, quando, et cui – Berhati-hatilah terhadap apa yang anda katakan, dan kepada siapa.
Commune periculum concordiam parit – Bahaya bersama membawa harmoni.
Concordia res parvae crescent – Kesepakatan menumbuhkan yang kecil menjadi besar. Bekerja sama menghasilkan lebih banyak.
Coniecturalem artem esse medicinam – Pengobatan adalah seni menebak. (Medicine is the art of guessing). (Aulus Cornelius Celsus)
Corruptio est extraordinarium crimen. Corruptio est incredibile crimen. (S Belen). Korupsi adalah kejahatan luar biasa.
Corruptio optimi pessima – Korupsi apa yang terbaik itu amat buruk.
Cotidie damnatur qui semper timet – Yang tiap hari menuduh adalah orang yang selalu takut. Orang yang selalu takut (penakut) tiap hari menuduh. (Syrus)
Credite amori vera dicenti – Percayalah bahwa cinta mengatakan hal-hal yang benar. Percayalah, cinta mengatakan kebenaran. (St. Jerome)
Credula vitam spes fovet et melius cras fore semper dicit – Harapan yang dilandasi kepercayaan mendukung kehidupan dan selalu mengatakan bahwa hari esok akan lebih baik. (Tibullus)
Crescit amor nummi, quantum ipsa pecunia crevit– Cinta uang bertumbuh sejalan dengan bertambahnya uang. Semakin banyak mendapatkan uang, semakin bertambah cinta anda kepada uang. (Juvenalis)
Crudelius est quam mori semper timere mortem – Lebih kejam selalu takut mati daripada kematian itu sendiri. Selalu takut mati lebih buruk daripada kematian itu sendiri. (Seneca)
Cui peccare licet peccat minus – Siapa yang diizinkan berdosa, dosanya lebih kecil. (Ovid)
Cuiusvis hominis est errare; nullius nisi insipientis in errore perseverare – Manusia siapa pun berbuat salah; hanya orang yang tidak bijaksana (bodoh) yang terus saja berbuat salah.
Cum audio, obliviscor, cum video, memoro, et cum facio, intellego. Bila Saya dengar, saya lupa; bila saya lihat, saya ingat, dan bila saya melakukan saya mengerti. (S Belen)
Cum catapultae proscriptae erunt tum soli proscript catapultas habebunt – Bila katapel dilarang (hukum), hanya penjahat yang memiliki katapel.
Cum tacent, clamant – Bila mereka diam, sebenarnya mereka berteriak. Diam adalah teriakan dalam bentuk lain. Diam berbicara lebih keras dari kata-kata. (Cicero)
Cum tormenta proscripta erunt tum soli proscript tormenta habebunt – Bila senjata dilarang (hukum), hanya penjahat yang memiliki senjata. (S Belen)
De duobus malis, minus est semper eligendum – Dari dua hal yang jahat, harus selalu dipilih yang kurang jahat. (Thomas a Kempis)
De minimis non curat praetor – Walikota tidak mempedulikan hal yang paling sedikit. Penguasa (raja, ratu, presiden) tidak mempedulikan hal-hal yang tidak penting. (Prinsip “De minimis non curat praetor” sering digunakan di bidang hukum. Misalnya, hakim menolak mengadili si terdakwa yang hanya mencuri seekor ayam. Atau, pengadilan menolak perkara gugatan kekurangan Rp 100 000 dalam perjanjian jual-beli 1 milyar rupiah).
De mortuis nil nisi bonum – Tentang orang mati, bicaralah hal-hal yang baik saja. (Chilon)
Deus et natura non faciunt frusta – Tuhan Allah dan alam tidak membuat potongan-potongan terpisah. Kerja Tuhan dan alam tidak bertentangan. Kerja Tuhan dan alam tidaklah sia-sia.
Difficile est longum subito deponere amorem – Sulitlah tiba-tiba menghentikan cinta yang telah lama berlangsung. (Catullus)
Draco dormiens nunquam titillandus – Jangan mengganggu (kili-kili) naga yang sedang tidur. (Motto di alma mater Harry Potter)
Dulce bellum inexpertis – Perang itu harum (‘enak’) bagi yang belum mengalaminya. (Pindaros)
Dulce et decorum est pro patria mori – Harum dan mulia mati demi tanah air. (Horatius)
Eventus stultorum magister – Kejadian, peristiwa adalah guru orang-orang bodoh. Pengalaman adalah guru orang-orang bodoh.
Facilius est multa facere quam diu – Lebih gampang membuat banyak hal daripada satu hal dalam jangka panjang. (Quintilianus)
Facta, non verba – Perbuatan, bukan kata-kata. (Actions speak louder than words, tindakan berbicara lebih keras dari kata-kata).
Falsus in uno, falsus in omnibus – Salah dalam satu hal, salah semuanya.
Fama crescit eundo – Rumor (gosip, kabar burung) berkembang, menyebar ke mana-mana. (Vergilius)
Fama nihil est celerius – Tak ada yang lebih cepat daripada rumor (gosip, kabar burung).
Fama volat – Rumor (gosip, kabar burung) terbang. Rumor (gosip, kabar burung) memiliki sayap-sayap. (Vergilius)
Fas est et ab hoste doceri – Tepatlah diajarkan bahkan oleh musuh. Tepatlah belajar bahkan dari musuh. (Ovid)
Fiat justitia (et ruat caelum) – Biarlah keadilan tegak (walaupun langit runtuh).
Fortes fortuna adiuvat – Nasib baik, keberuntungan menolong orang yang kuat. Nasib baik, keberuntungan berpihak kepada orang yang berkuasa. (Terence)
Fortiter in re, suaviter in modo – Tegas dalam masalah (substansi), lembut dalam cara.
Gutta cavat lapidem, non vi sed saepe cadendo – Tetesan air menghilangkan batu, bukan dengan kekuatan tapi dengan sering jatuh menimpa. (Ovid)
Historia est vitae magistra – Sejarah adalah guru kehidupan.
Hoc est vivere bis vita posse priore frui – Orang yang mengambil hikmah dari hidup sebelumnya hidup dua kali.
Hoc tempore obsequium amicos, veritas odium parit – Pada zaman sekarang, orang mendapatkan teman melalui pemberian pelayanan (service), kebenaran malah menimbulkan kebencian. (Terence)
Homines libenter quod volunt credunt – Orang lebih mudah percaya apa yang mereka inginkan. (Terentius)
Honores mutant mores – Gila hormat mengubah perilaku.
Ignorantia juris neminem excusat – Ketidaktahuan hukum tidak memaafkan siapa pun.
Imperium in imperio – Pemerintah dalam pemerintah. Dalam bahasa populer sering dikatakan “negara dalam negara.”
In alio pediculum, in te ricinum non vides – Anda melihat kutu pada orang lain, tidak melihat kerudung pada dirimu. (Petronius). Mirip pepatah: Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.
In dubiis non est agendum – Dalam kebimbangan janganlah bertindak.
In medio stat virtus – Kebajikan berada di tengah. (Horatius)
In medio tutissimus ibis – Anda aman jika berada di tengah. Aman mengambil jalan tengah. (Ovid)
In necessariis unitas, in dubiis libertas, in omnibus caritas – Dalam keadaan terjepit, persatuan, dalam kebimbangan, kebebasan, dalam semuanya cinta kasih.
Iniqua nunquam regna perpetuo manent – Kerajaan yang tidak adil tidak pernah bertahan selamanya. (Seneca)
Inter arma silent leges – Di antara senjata, diamlah hukum. Di waktu perang hukum tidak berlaku.
Inter caecos regnat strabo – Di antara orang buta, orang bermata juling-lah yang memerintah. (Erasmus)
Ius est ars boni et aequi – Hukum adalah seni kebaikan dan keadilan.
Labor omnia vincit – Kerja mengalahkan semuanya. (Virgilius)
Legum servi sumus ut liberi esse possimus – Kita adalah hamba hukum agar kita menjadi orang bebas. Kita adalah budak hukum agar kita dapat meraih kebebasan. (Cicero)
Libertas inaestimabilis res est – Kebebasan adalah sesuatu yang tak ternilai (harganya tak terhitung). (Corpus Iuris Civilis)
Lupus est homo homini – Manusia adalah serigala bagi manusia lain.
Mater artium necessitas – Kebutuhan adalah ibu kesenian
Mea mihi conscientia pluris est quam omnium sermo – Hati nurani saya bernilai lebih banyak daripada semua kotbah. (Cicero)
Medicus curat, natura sanat – Dokter merawat, alam menyembuhkan.
Mendacem memorem esse oportet – Pembohong harus memiliki ingatan yang kuat. (Quintilianus)
Multi famam, conscientiam pauci verentur – Banyak orang takut nama baik (reputasi), hanya segelintir orang yang takut suara hatinya. (Pliny)
Nam et ipsa scientia potestas es – Pengetahuan adalah kekuatan, kekuasaan. Knowledge is power. (Sir Francis Bacon)
Natura in minima maxima – Alam itu mahabesar pada hal-hal yang amat kecil.
Natura nihil fit in frustra – Alam itu satu kesatuan, tidak terpisahkan
Natura, artis magistra – Alam, guru kesenian.
Nec mortem effugere quisquam nec amorem potest – Tak ada orang yang dapat melarikan diri dari kematian dan cinta.
Nemo autem regere potest nisi qui et regi – Tak ada orang yang mampu memerintah sekarang kalau ia tidak pernah diperintah. (Seneca)
Nemo propheta in patria sua – Tak ada nabi di tanah airnya sendiri.
Nemo surdior est quam is qui non audiet – Tak ada yang lebih tuli daripada orang yang tidak mendengarkan.
Nemo timendo ad summum pervenit locum – Tak ada penakut yang mencapai puncak, tempat tertinggi. (Syrus)
Nervos belli, pecuniam. (Nervus rerum.) – Saraf perang, uang. Uang adalah saraf perang. (Cicero)
Nihil sub sole novum – Tak ada yang baru di bawah matahari
Nihil tam munitum quod non expugnari pecunia possit – Tiada benteng yang sedemikian kuat yang tidak dapat ditaklukkan dengan uang. (Cicero)
Non est ad astra mollis e terris via – Tak ada jalan mulus dari bumi ke bintang-bintang. (Seneca)
Non est vivere sed valere vita est – Hidup itu sia-sia jika tidak bermakna.
Non mortem timemus, sed cogitationem mortis – Kami tidak takut kematian tapi takut pikiran tentang kematian. Pikiran tentang kematian lebih menakutkan daripada kematian itu sendiri. (Seneca)
Non omne quod nitet aurum est – Tidak semua yang berkilau itu emas.
Non omnes qui habemt citharam sunt citharoedi – Tidak semua yang memiliki sitar adalah pemain sitar. Tidak semua orang yang memiliki alat musik adalah musisi. (Bacon)
Non teneas aurum totum quod splendet ut aurum– Jangan anggap emas setiap benda yang bersinar seperti emas.
Non uno die roma aedificata est – Roma tidak dibangun dalam satu hari.
Nulla regula sine exceptione – Tidak ada peraturan tanpa kekecualian.
Nullum magnum ingenium sine mixtura dementiae– Tak ada kejeniusan hebat tanpa tercampur dengan kegilaan.
Nullum saeculum magnis ingeniis clausum est – Tak ada generasi yang berakhir tanpa orang jenius yang hebat. (Seneca)
Numquam aliud natura, aliud sapientia dicit – Tak pernah alam berkata lain dan kebijaksanaan berkata lain.
Omnia vincit amor; et nos cedamus amori – Cinta menaklukkan semua hal; marilah kita pun menyerah kepada cinta. (Vergilius)
Pecunia est non omnis in omnibus sed sine pecunia inveniemus difficultates in omnibus. Uang bukan segala-galanya tapi tanpa uang susah segala-galanya. (S Belen)
Crescit amor nummi, quantum ipsa pecunia crevit – Cinta uang bertumbuh sejalan dengan bertambahnya uang.
Pecunia potest aperire omnia ostia nisi ostium caeli. Uang dapat membuka semua pintu, kecuali pintu surga. (S Belen)
Primus edere deinde philosophari. Pertama-tama makan dulu baru berfilsafat. Perut lapar tak bisa berfilsafat
Primus laborare deinde philosophari. Pertama-tama bekerja dulu baru berfilsafat. (S Belen)
Tantum eruditi sunt liberi – Hanya orang terdidik yang bebas. (Epictetus)
Tantum religio potuit suadere malorum – Betapa hebatnya agama sampai bisa mendorong orang melakukan perbuatan jahat. (Lucretius)
Tempora mutantur, nos et mutamur in illis – Waktu berubah, dan kita berubah bersamanya. (John Owen)
Timor mortis conturbat me – Rasa takut mati membuat saya kacau (bangkrut)
Ubi amor, ibi oculus – Di mana ada cinta, di situ ada mata. Di mana ada cinta, di situ orang mampu melihat kecantikan / kegantengan / kebaikan orang yang dicintai.