Orang Rajin Bersedekah Itu Bahagia, begini penjelasan ilmiahnya...

Pernahkah kita merasakan, ketika kita mengeluarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, ketika kita bisa membantu meringankan beban orang lain, lalu muncul perasaan bahagian entara dari mana dalam lubuk hari kita?;

Thursday, November 30, 2017

[Kisah Khalifah Harun Al-Rasyid]: Berebut Sandal Guru

Siapa yang tidak kenal Khalifah besar Harun Ar Rasyid. Harun sangat serius mendidik calon penggantinya kelak. Apalagi kekuasaannya terbesar dan terkuat di muka bumi saat itu.

Al Amin dan Al Makmun. Mereka belajar dari banyak ahli ilmu. Di antaranya belajar kepada alim besar bernama Al-Kisai.

Suatu hari Al Amin dan Al Makmun baru selesai belajar. Al Kisai pun berdiri dan berniat meninggalkan majlis.

Al Amin dan Al Makmun segera berlari menuju sandal Al Kisai dan berebut siapa yg menyiapkan sandal gurunya. Akhirnya mereka berdua sepakat bahwa Al Amin menyiapkan sebelah dan Al Makmun yg sebelah lagi.

Berita ini sampai ke Amirul Mu'minin  Harun Ar Rasyid.

Harun memanggil guru anak-anaknya, Al Kisai.

Harun Ar Rasyid bertanya : "Siapakah orang paling mulia?".

Al Kisai : "Aku tdk melihat ada yg lebih mulia dari amirul mu'minin."

Harun : "Justru orang paling mulia adalah orang yg ketika hendak pergi dari majlisnya, dua putra mahkota muslimin berebut utk menyiapkan sandalnya, sampai keduanya sepakat menyiapkan satu-satu."

Mendengar itu Al Kisai menduga bahwa Khalifah marah. Dan segera meminta maaf.

Tapi ternyata Harun Ar Rasyid malah berkata :

"Kalau kamu hentikan kebiasaan mereka berdua itu, aku akan memarahimu. Karena hal itulah yg mengangkat derajat keduanya."

(Allahu Akbar, itu khalifah besar menyikapi kedua anaknya yg kelak keduanya jadi khalifah besar.

Kini, tahukah kita kiamat pendidikan itu?
Kita ini...
Khalifah bukan...
Amirul Mu'minin bukan...
Tapi menempatkan guru anak-anak kita, selayaknya karyawan yg kita gaji.

Kalau ini dilanjutkan... kita bukan bagian dari kebangkitan dan kebesaran.

Maafkan kami, guru...😭

{disadur dari tulisan Ust. Budi Ashari yang viral di Medsos]
loading...

Wednesday, November 29, 2017

[Kisah Imam Abu Hanifah]: Gara-gara Dosa

Dalam kitab al-Jawahir al-Mudhiyyah diriwayatkan sebuah kisah:

وَكَانَ الإِمَامُ أَبُوْ حَنِيْفَةَ إِذَا شَكَلَتْ عَلَيْهِ مَسْئَلَةٌ قَالَ لِأَصْحَابِهِ : مَا هَذَا إِلاَّ لِذَنْبٍ أَحْدَثْتُهُ.. وَكَانَ يَسْتَغْفِرُ وَرُبَّمَا قَامَ وَصَلَّى فَتَنْكَشِفَ لَهُ الْمَسْئَلَةُ وَيَقُوْلُ : رَجَوْتُ أَنِّي تِيْبَ عَلَيَّ، فَبَلَغَ ذَلِكَ فُضَيْلَ بْنَ عِيَاض فَبَكَى بُكَاءً شَدِيْدًا ثُمَّ قَالَ : ذَلِكَ لِقِلَّةِ ذَنْبٍ، فَأَمَّا غَيْرُهُ فَلاَ يَتْنَبِهُ لِهَذَا. (الجواهر المضية في طبقات الحنفية، 2/487)

Dahulu, imam Abu Hanifah jika ada suatu permasalahan yang menyulitkannya, maka beliau pun berkata kepada murid-muridnya :

"Tidaklah hal ini terjadi, melainkan sebabnya adalah dosa yang telah aku lakukan”,

Lalu beliau beristighfar memohon ampun atau juga bangun lalu melaksanakan sholat, maka setelah itu terjawablah permasalahan tadi, dan beliau berkata :

"Aku berharap telah diterima taubatku".

Kisah ini pun sampai kepada Fudhail bin ‘Iyadh, maka dia pun menangis dengan sangat pilu, kemudian berkata :

"Hal itu karena sedikitnya dosa, adapun orang selainnya tidak akan memperhatikan hal seperti ini".
 [Lihat al-Jawahir al-Mudhiyyah fii Thabaqat al-hanafiyyah Juz. II. hlm. 487].

Lihatlah bagaimana akibat dari dosa, maka sudah seharusnya kita memperhatikan dosa-dosa kita, yang menjadikan permasalahan kehidupan kita, banyak yang tidak terjawab dan tidak ada jalan keluarnya.

Oleh karena itu marilah kita bertaqwa kepada Allah dan segera berhenti dari segala perbuatan dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

{...وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا}

Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. [QS. ath-Thalaq : 2]

Waffaqanallah..
loading...

Sunday, November 26, 2017

[Ushul Fiqh] Dalil-Dalil Tentang Ta'lil Al-Ahkam

Makna ta’lil al-ahkam adalah mengakui bahwa hukum-hukum syar’i itu mu’allalah (mengandung 'illat, maksud, hikmah dan alasan) dengan berbagai ‘illah yang dimengerti atau berpeluang dapat dimengerti yang disebut juga dengan ta’lil maqashidi. Juga telah dijelaskan bahwa ‘illah yang dimaksud dalam Maqashid Syari’ah berbeda dengan ‘illah dalam Mushthalah Hadits, juga berbeda dengan ‘illah dalam Ushul Fiqih dalam pembahasan Qiyas, walaupun mungkin saja beririsan.

Di sini akan dijelaskan dalil-dalil tentang ta’lil maqashidi tersebut.

Dalil dari Al-Qur’an Al-Karim

Al-Qur’an menjelaskan tentang hikmah diutusnya para rasul alaihimussalam yaitu agar tak ada alasan lagi untuk membantah Allah di hari pengadilan kelak:

رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa: 165).

Al-Qur’an menegaskan bahwa asset dan harta tidak boleh berputar hanya diantara orang-orang kaya saja:

مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ

Apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. (QS. Al-Hasyr: 7).

Ibnu ‘Asyur rahimahullah menjelaskan:

فَتَيْسِيرُ دَوَرَانِ الْمَالِ عَلَى آحَادِ الأُمَّةِ وَإِخْرَاجُهُ عَنْ أَنْ يَكُونَ قَاراً فِي يَدٍ وَاحِدَةٍ أَوْ مُتَنَقِّلاً مِنْ وَاحِدٍ إِلَى وَاحِدٍ مَقْصِدٌ شَرْعِيٌّ، فُهِمَتِ الإِشَارةُ إِلَيْهِ مِنْ قَوْلِهِ تَعَالَى فِي قِسْمَةِ الفَيْءِ: {كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ}. فَالدُّولَةُ - بِضَمِّ الدَّالِ - تَدَاوُلُ المَالِ وَتَعَاقُبُهُ، أَيْ: كَيْلَا يَكُونَ مَالُ الفَيْءِ يَتَسَلَّمُهُ غَنِيٌّ مِنْ غَنِيٍّ ..

Memudahkan berputarnya harta diantara beragam komponen ummat dan mengeluarkannya dari monopoli satu tangan atau hanya berpindah dari orang-orang perorang (tertentu) adalah salah satu tujuan syariat. Hal ini dapat dipahami dari isyarat firman Allah ta’ala tentang pembagian fai: “supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu”. Kata “dulah” adalah peredaran harta dan perpindahannya, maksudnya jangan sampai harta fai diterima oleh orang kaya dari orang kaya. (Maqashid Asy-Syari’ah Al-Islamiyyah, Muhammad Ath-Thahir bin ‘Asyur, 3/475).

Dalil dari As-Sunnah

Rasulullah menegaskan bahwa disyariatkannya meminta izin kepada tuan rumah adalah demi menjaga aurat tuan rumah dari pandangan mata orang lain yang tidak halal memandangnya.

إِنَّمَا جُعِلَ الاِسْتِئْذَانُ مِنْ أَجْلِ البَصَرِ (متفق عليه)

Sesungguhnya dijadikan (syariat) meminta izin itu semata karena (urusan) pandangan mata. (Muttafaq ‘alaih).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengakui dan mendiamkan para sahabat yang berijtihad menyimpulkan maksud sabda beliau:
edited
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْأَحْزَابِ : " لَا يُصَلِّيَنَّ أَحَدٌ الْعَصْرَ إِلَّا فِي بَنِي قُرَيْظَةَ ". فَأَدْرَكَ بَعْضُهُمُ الْعَصْرَ فِي الطَّرِيقِ، فَقَالَ بَعْضُهُمْ : لَا نُصَلِّي حَتَّى نَأْتِيَهَا. وَقَالَ بَعْضُهُمْ : بَلْ نُصَلِّي لَمْ يُرِدْ مِنَّا ذَلِكَ. فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمْ يُعَنِّفْ وَاحِدًا مِنْهُمْ. (رواه البخاري)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada hari (perang) Ahzab: “Janganlah seorang diantara kalian shalat Ashar kecuali di (perkampungan) Bani Quraizhah.” Maka sebagian mereka melakukan shalat di perjalanan, sebagian lain berkata, kita tidak boleh shalat sebelum sampai di sana. Dan sebagian (yang shalat) mengatakan, bahkan kita harus shalat karena beliau bukan bermaksud seperti (pendapat kalian) itu. Lalu diceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau tidak mencela seorang pun diantara mereka. (HR. Al-Bukhari).

Maksudnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menyalahkan sebagian sahabat yang menyimpulkan maksud sabda beliau, meskipun maksud tersebut tidak tersurat darinya. Mereka menyimpulkan bahwa Rasulullah meminta mereka untuk mempercepat perjalanan agar saat waktu Ashar sudah sampai di Bani Quraizhah, dan ketika waktu Ashar sudah masuk tapi mereka belum sampai maka mereka harus segera shalat.

Sementara sebagian sahabat yang lain memahami sabda Rasulullah apa adanya, sehingga mereka baru shalat Ashar saat tiba di Bani Quraizhah meskipun waktu Ashar telah habis. Kedua pemahaman ini tidak ada yang dicela oleh beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dalil dari Ijma’ Ulama

Para ulama telah sepakat bahwa Syariat Islam ditetapkan oleh Allah untuk mewujudkan kemaslahat hambaNya. Sebagian ungkapan mereka telah kami kutip pada kiriman MS sebelum ini.

Dalil dari Istiqra

الاِسْتِقْرَاءُ : تَتَبُّعُ الجُزْئِيَّاتِ المُتَشَابِهَةِ فِي أَمْرٍ مِنَ الأُمُورِ، لِلْوُصُولِ إِلَى تَقْرِيرِ أَمْرٍ كُلِّيٍّ وَأَصْلٍ يَجْمَعُ كُلَّ تِلْكَ الجُزْئِيَّاتِ.

Istiqra adalah meneliti bagian-bagian yang serupa dari suatu hal demi menetapkan satu kesimpulan umum dan prinsip menyeluruh yang dapat menyatukan bagian-bagian tersebut.

Dari istiqra terhadap hukum-hukum terkait rukhshah shalat, puasa, safar, sakit, hujan .. maka dapat disimpulkan prinsip umumnya yang menjadi salah satu tujuan syariat yaitu meringankan dan menghilangkan kesulitan yang memberatkan mukallaf.

Dari istiqra terhadap dalil-dalil jual beli yang melarang menjual ikan yang masih berada di air, burung yang masih terbang di udara, unta yang lepas, menjual janin hewan dalam perut induknya … dapat disimpulkan bahwa syariat melarang menjual sesuatu yang majhul (tak diketahui), atau yang belum dapat diserahterimakan. Tujuannya adalah untuk menghindarkan diri dari penipuan, madharat, ketidakjelasan yang berakibat mengambil harta orang lain dengan cara yang batil, atau menghindarkan diri dari perselisihan dan permusuhan karenanya.

Dalil Logika Akal Sehat

Syariat Islam adalah syariat yang laik dan sesuai untuk setiap tempat dan waktu. Hal ini mustahil terjadi kecuali jika ia memiliki hikmah dan tujuan demi kemaslahatan semua manusia di manapun dan kapanpun mereka berada.

Sumber: ‘Ilm Al-Maqashid Asy-Syari’iyyah, Nuruddin bin Mukhtar Al-Khadimi, hlm 45-47.

loading...

Friday, November 24, 2017

Sahabat, Perjalanan Bersama Kita Ini Terlalu Singkat...

Seorang wanita muda tengah duduk santai di dalam bis yang melaju ke tengah kota.  Di satu pemberhentian bis, seorang wanita tua yang cerewet dan berisik naik ke dalam bis dan duduk di samping wanita muda tadi.  Tas-tas bawaannya yang berat dia tumpuk begitu saja di atas kursi, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas-tas berat dan jendela bis.

Seorang pemuda yang duduk di bangku sebelah melihat kejadian itu dengan kesal, dan bertanya kepada wanita muda itu,

"Kenapa kamu tidak bicara saja, katakan pada wanita tua itu bahwa kamu jadi terganggu..."

Wanita muda itu menjawab sambil tersenyum:

 "Aku rasa tidak perlu bersikap kasar dan beradu argumentasi untuk sesuatu yang sepele seperti ini, perjalanan bersama kita ini terlalu singkat.  Saya juga akan turun di perhentian bis berikutnya di depan nanti"

Jawaban wanita muda tadi sangat pantas untuk ditulis dengan huruf emas:

 "Kita tidak perlu berdebat untuk sesuatu yang sepele Perjalanan kita bersama amat singkat."

Alangkah indahnya kalau masing-masing kita bisa menyadari bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini  sangat singkat ; sehingga kita tidak akan membuang waktu untuk membuat perjalanan hidup kita jadi suram dengan macam-macam perdebatan, atau dengan adu argumentasi yang sengit dan tajam.

Kalau kita tahu bahwa perjalanan hidup ini begitu singkat, maka kita tidak akan mau membuang tenaga dengan terus mengeluh, merasa tidak puas, bersikap mencari-cari kesalahan... karena semua hanya membuang waktu kita di perjalanan yang singkat ini.

Apakah seseorang sudah melukai bahkan menghancurkan hatimu?  Tetaplah tenang, perjalanan hidupmu terlalu singkat.

Apakah seseorang sudah menghianati kamu, mengejek-ejek  kamu, menipu atau bahkan menghina kamu?

Tetaplah tenang, maafkan mereka, karena perjalanan hidup kita sangat singkat.

Apapun masalah yang dibuat oleh orang lain kepada kita, mari kita selalu ingat bahwa perjalanan hidup kita sangat singkat.

Tidak seorang pun yang tahu kapan perjalanan hidupnya akan berakhir.

Tidak ada orang yang tahu kapan dia akan tiba di perhentian bis yang berikutnya.
Perjalanan hidup kita bersama sangat singkat.
Mari kita saling memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan teman-teman kita.

Mari kita saling menaruh hormat, saling berbuat baik dan saling memaafkan satu dengan yang lain.

Mari kita isi hidup ini dengan rasa syukur dan bersukacita selalu.*

Kalau saya pernah menyakiti hati, saya mohon dimaafkan .
Bila sahabat atau saudaraku pernah menyakiti hatiku , aku sudah maafkan semua......                           karena perjalanan hidup kita terlalu singkat.

Selamat beraktifitas dan menebar kebaikan ...

loading...

Thursday, November 23, 2017

Apotek Sebagai Warisan Budaya Islam

Peradaban Islam dikenal sebagai perintis dalam bidang farmasi. Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam sudah berhasil menguasai riset ilimiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obatan sederhana dan campuran.  Selain menguasai bidang farmasi, masyarakat Muslim pun tercatat sebagai peradaban pertama yang memiliki apotek atau toko obat.

Sharif Kaf al-Ghazal dalam tulisannya bertajuk The valuable contributions of Al-Razi (Rhazes) in the history of pharmacy during the Middle Ages, mengungkapkan, apotek pertama di dunia berdiri di kota Baghdad pada tahun 754 M. Saat itu, Baghdad sudah menjadi ibukota Kekhalifahan Abbasiyah. ''Apotek pertama di Baghdad didirikan oleh para apoteker Muslim,'' ungkap al-Ghazal.

Jauh sebelum peradaban Barat mengenal apotek, masyarakat Islam lebih dulu menguasainya.  Sejarah mencatat, apoteker pertama di Eropa baru muncul pada akhir abad ke-14, bernama Geoffrey Chaucer (1342-1400). Ia dikenal sebagai apoteker asal Inggris. Apotek mulai menyebar di Eropa setelah  pada abad ke-15 hingga ke-19 M, praktisi apoteker mulai berkembang di benua itu.

buku Science in medival Islam
''Umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan pertama,'' papar Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam .  Philip K Hitti dalam bukunya yang terkenal bertajuk  History of Arab, juga mengakui bahawa peradaban Islamlah yang pertama kali mendirikan apotek.

''Selain itu, peradaban Islam juga merupakan pendiri sekolah farmasi pertama,'' ungkap K Hitti. Ia juga membuktikan bahwa umat Muslim di era kekhalifahan sebagai pencipta pharmacopoeia yang pertama. Perkembangan ilmu farmasi yang begitu cepat, membuat apotek atau toko-toko obat tumbuh menjamur di kota-kota Islam.

Hampir di setiap rumah sakit besar di kota-kota Islam dilengkapi dengan apotek atau instalasi farmakologi. Apotek-apotek itu dikelola oleh apoteker yang menguasai ilmu peracikan obat. ''Kaum Muslimin menyumbang begitu banyak hal terhadap perkembangan apotek atau obat,'' ungkap Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam .

Di era kejayaan Islam, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan. Toko obat yang banyak jumlahnya tak cuma hadir di kota Baghdad - kota metropolis dunia di era kejayaan Abbasiyah - namun juga di kota-kota Islam lainnya. Para ahli farmasi ketika itu sudah mulai mendirikan apotek sendiri. Mereka menggunakan keahlian yang dimilikinya untuk meracik, menyimpan, serta menjaga aneka obat-obatan.

Pemerintah Muslim pun turun mendukung pembangunan di bidang farmasi. Rumah sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.Keamanan obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat. Secara periodik, pemerintah melalui pejabat dari Al-Muhtasib - semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh toko obat dan apotek. Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari obat yang digunakan.

Pengawasan yang amat ketat itu dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam obat dan sirup. Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang tak sesuai dengan aturan. Pengawasan obat-obatan yang dilakukan secara ketat dan teliti yang telah diterapkan di era kekhalifahan Islam.

Perkembangan  ilmu botani dan kimia telah mendorong umat Muslim untuk mengembangkan farmasi.  Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti  Muhammad ibnu Zakariya al-Razi (865-915 M) alias Razes turut mengembangkan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan.  Selain itu, dokter dan ahli farmasi Muslim lainnya  Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis (936-1013 M) juga tercatat sebagai saintis perintis dalam bidang distiliasi dan sublimasi.

Tak cuma itu, Sabur ibnu Sahl (wafat 869 M), juga tercatat sebagai dokter pertama yang mencetuskan  pharmacopoedia. Ia telah menjelaskan beragam jenis obat-obatan  untuk mengobati penyakit. Saintis Muslim lainnya yang turut menopang tumbuhnya aoptek di era Islam adalah  al-Biruni (973-1050 M). Sang ilmuwan legendaris Islam itu telah menulis buku farmakologi yang sangat berharga bertajuk  Kitab al-Saydalah ( Buku tentang Obat-obatan).

Dalam kitabnya itu, al-Biruni menjelaskan secara detail pengetahuan mengenai peralatan untuk pembuatan oba-obatan, peran farmasi, fungsi serta tugas apoteker. Ia juga menjelaskan tentang apotek. Ilmuwan Muslim lainnya, Ibnu Sina  alias Avicenna juga menulis tak kurang dari 700 persiapan pembuatan obat, peralatannya, kegunaan dan khasiat obat -obatan tersebut.  Kontribusi Ibnu Sina dalam bidang farmasi itu dituliskannya dalam bukunya yang sangat monumental  Canon of Medicine.

Ilmuwan Muslim lainnya yang turut menopang berdiri serta berkembangnya apotek di dunia Islam adalah al-Maridini dan Ibnu al-Wafid (1008-1074). Kedua karya ilmuwan Muslim itu  telah dicetak dalam bahasa Latin lebih dari 50 kali. Kitab yang ditulis keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul   De Medicinis universalibus et particularibus dan   Medicamentis simplicibus.

”Kaum Muslimin telah menyumbang banyak hal dalam bidang farmasi dan pengaruhnya sangat luar biasa terhadap Barat,” papar Turner. Menurut Turner, para sarjana Muslim di zaman kejayaan telah memperkenalkan sederet obat herbal yang terbukti berkhasiat untuk kesehatan, seperti, adas manis, kayu manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan racikan obat-obatan.

Menurut K Hitti, kemajuan peradaban Islam dalam farmasi dan apotek ditopang oleh banyaknya buku dalam bidang farmakologi yang ditulis ilmuwan Muslim. K Hitti mencatat, buku farmakologi pertama di dunia Islam ditulis oleh  Jabir bin Hayyan.  Selain itu, ada pula karya  al-Razi, Ibnu Sina, Tabari dan d Majusi. ''al-Razi dan Ibnu Sina adalah dua dokter yang paling terkemuka di zamannya,'' ujar K Hitti.

Sejak dulu, apotek yang dikelola apoteker merupakan bagian yang tak terpisahkan dari  institusi rumah sakit. Hal itu sama halnya dengan  farmasi dan farmakologi yang juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ilmu kedokteran. Dunia farmasi profesional secara resmi terpisah dari ilmu kedokteran di era kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah.

Terpisahnya farmasi dari kedokteran pada abad ke-8 M, membuat farmakolog menjadi profesi yang independen dan farmakologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Menurut Howard R Turner, praktisi seperti herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik, air aromatik, serta apoteker merupakan profesi yang menopang geliat farmasi di dunia Islam. heri ruslan


Ilmuwan Muslim Penopang Apotek

* Abu Ja’far Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi kontribusi dalam pengembangan farmakologi dan farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami’ Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Risalah itu memaparkan tentang pendekatan dalam metodelogi, eksperimen, serta observasi dalam farmakologi dan farmasi.

* Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)
Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori pharmacopoeia. Kontribusinya dalam bidang farmakologi dan farmasi juga terbilang mata besar. Dia menjelaskan beragam jenis obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmakologi dan farmasi dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin.

* Yuhanna Ibnu Masawayh (777 M - 857 M)
Orang Barat menyebutnya Mesue. Ibnu Masawayh merupakan anak seorang apoteker. Kontribusinya juga terbilang penting dalam pengembangan farmasi dan farmakologi. Dalam kitab yang ditulisnya, Ibnu Masawayh membuat daftar sekitar 30 macam aromatik.Salah satu karya Ibnu Masawayh yang terkenal adalah kitab Al-Mushajjar Al-Kabir. Kitab ini merupakan semacam ensiklopedia yang berisi daftar penyakit berikut pengobatannya melalui obat-obatan serta diet.

* Abu Hasan ‘Ali bin Sahl Rabban at- Tabari
At-Tabari lahir pada tahun 808 M. Pada usia 30 tahun, dia dipanggil oleh Khalifah Al-Mu’tasim ke Samarra untuk menjadi dokter istana. Salah satu sumbangan At-Tabari dalam bidang farmakologi adalah dengan menulis sejumlah kitab. Salah satunya yang terkenal adalah Paradise of Wisdom. Dalam kitab ini dibahas mengenai pengobatan menggunakan binatang dan organ-organ burung. Dia juga memperkenalkan sejumlah obat serta cara pembuatannya.

Sumber: Republika
loading...

Monday, November 20, 2017

Kenapa Gelisah? Kan Ada Al-Waqi'ah

Pembaca yang mulia akhlaknya...

Dikisahkan bahwa pada era pemerintahannya, Sayyidina Umar Bin Khottob menunjuk Sayyidina Abdullah Bin Mas’ud untuk menjadi hakim di Kufah sekaligus penganggung jawab baitul mal, kalau peoples zaman now mungkin semacam menteri keuangan gitu...^_^.

Beliau adalah salah satu sahabat agung yang meriwayatkan sekitar delapan ribu hadits Nabi Muhammad Shollohu alaihi wa sallam. Kealiman dan kedekatannya dengan Nabi menjadikan Beliau sebagai sosok yang sangat dihormati, apalagi Beliau juga merupakan hakim dan menteri yang menjabat selama bertahun-tahun hingga zaman Sayyidina Utsman bin Affan. Dengan segala kelebihan yang Beliau miliki, Ia tetap menjadi sosok yang low profile, hidup dengan penuh kesederhanaan karena pendapatan yang Beliau dapatkan habis untuk membantu masyarakat di sekitarnya.

Pada suatu hari Beliau berkunjung ke Madinah untuk menziarahi Makam Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam dan mengunjungi keluarganya. Setibanya di sana Beliau jatuh sakit dan karena keterbatasan ekonomi akhirnya Beliau hanya dirawat seadanya oleh putra dan keluarganya.

Kabar tentang sakitnya ini tersebar begitu cepat di Madinah hingga berita pun sampai kepada Sayyidina Utsman bin Affan yang saat itu tengah menjabat sebagai khalifah.

Mendengar kabar ini Sayyidina Utsman bergegas menjenguk lantas bertanya kepada nya, “Wahai Abdullah, katakan kepadaku apa yang engkau butuhkan untuk mengobati sakitmu”. Beliau menjawab, “ Tidak wahai Kholifah, aku tidak membutuhkan apapun, Aku hanya butuh kepastian bahwa ALLAH mengampuniku”.

Mendengar jawaban itu dan melihat kondisinya yang semakin melemah Sayyidina Utsman pun melanjutkan pertanyaannya,

“Apakah Engkau membutuhkan hadiah atau harta untuk engkau jadikan sebagai peninggalan untuk anak-anakmu?”.

“Tidak Wahai Menantu Rasulullah, aku sama sekali tidak mengkhawatirkan kebutuhan mereka, karena aku telah mengajari mereka untuk membaca Surat Al-Waqiah setiap malam. Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ اْلوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لـَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا 

Barangsiapa rutin membaca Surat Al-Waqiah di setiap malam maka tidak akan mengalami kefakiran untuk selamanya”. (Lihat Kitab Al-Jauharul lu’luiyyah Syarh Arbain Nawawiyyah halaman 61).

Dalam Riwayat yang lain Nabi juga berpesan,

عَلِّمُوْا نِسَائَكُمْ سُوْرَةَ اْلوَاقِعَةِ فَإِنَّهَا سُوْرَةُ اْلغِنَى

Ajarkanlah anak-anak dan keluargamu untuk membaca Surat Al-Waqiah, karena sungguh surat itu adalah surat untuk mendapatkan kekayaan”. (Lihat Kitab Al-Jauharul lu’luiyyah Syarh Arbain Nawawiyyah halaman 61)

KENAPA GELISAH? KAN ADA WAQIAH

Kita sering gelisah dengan nasib kita atau anak-anak kita sehingga tidak jarang kegelisahan ini membuat kita mengahalalkan segala cara atau meninggalkan perintah ALLAH subhaanahu wa ta’ala. Padahal Nabi telah memberikan jurus pamungkas untuk mendapatkan segala macam kebaikan dan kecukupan dalam hidup.

Yuk, amalkan bareng-bareng! Semoga ALLAH senantiasa melapangkan segala urusan kita, memberi keberkahan dalam hidup kita dan mengihami hati agar selalu bisa bersyukur sehingga selalu merasakan dengan segala yang kita miliki. Inget Broo,

ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس 

“Kekayaan dan kebahagiaan itu bukan hanya tentang banyaknya harta saja, akan tetapi kekayaan yang sejati itu adalah memiliki jiwa yang selalu merasa cukup” (Hadits Riwayat Imam Muslim).

BISMILLAH AND KEEP ISTIQOMAH ^_^

***
Sumber: https://www.facebook.com/AjirUbaidillah/posts/1814847082138984
loading...

Friday, November 17, 2017

Untaian Kata Bernas Inspirasi Kehidupan

Saudaraku, mari kita renungkan untaian kalimat bijak ini dengan hati terbuka.

من الطبيعي أن ترى السفينة في الماء لكن من الخطر أن ترى الماء في السفينة فكن أنت في قلب الدنيا ولا تجعل الدنيا في قلبك

 Adalah hal biasa jika kau melihat perahu di atas air, namun bahaya bila melihat air dalam perahu .... "Maka engkau boleh berada di hati dunia tapi jangan kau tempatkan dunia didalam hatimu."                              
 إن خسِرت شيئًا لم تتوقع يومًا أن تخسره ، فإن الله سيرزقك شيئًا لم تتوقع يومًا أن تملكه . 

Jika kau pernah merasa rugi sesuatu yang tidak pernah kau sangka suatu hari, maka sesungguhnya Allah akan memberimu rezeki suatu hari yang tidak pernah kau kira akan memilikinya

 تفاءل عندما تصعب عليك الأمور ، فإن الله تعالى أقسم مرتين فإنّ مع العُسر يُسرا ، إنّ مع العسر يسرا

"Optimislah saat segala urusan terasa sulit bagimu, kerana Allah telah bersumpah dua kali ... "Sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan, sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan"

 الحياة سألت الموت :
لمآذا البشر يحبونني ويكرهونك ؟
أجاب الموت : ﻷنك كذبة جميلة وأنا حقيقة مؤلمة

Kehidupan bertanya kepada kematian:
mengapa manusia mencintaiku dan membencimu?
 maka maut menjawab: "Kerana kau adalah kebohongan yang indah, sedangkan aku adalah kenyataan yang menyakitkan"

 لا نعلم بعد رحمة الله ما الذي سيدخلنا الجنة ؟؟ 
أهي ركعة ، أو صدقة ، أو سقيا ماء ، أو حاجة مؤمن قضيناها ، أو دعوة ، أو ذكر !!!!
فاعمل ولا تستصغر !!!!!!

Kita tidak tahu setelah Allah merahmati kita, apalagi yang boleh membuat kita masuk syurga?? ... Apakah itu rukuk atau sedekah, atau air yang kita berikan, atau keperluan orang beriman yang kita tunaikan, atau doa, ataukah dzikir kita?? ... maka beramal lah dan jangan mempertikaikan!

 ضع قليلاً من العاطفة على عقلك حتى يلين
  وضع قليلاً من العقل على قلبك كي يستقيم .

Letakkan sedikit perasaan pada akalmu agar dia lembut dan letakkan sedikit akal pada perasaanmu agar dia lurus

تعجبني القلوب التي تستقبل الألم بصمت و تبرر أخطاء الآخرين بحسن نيه .

Aku takjub kepada hati yang menerima kesakitan dengan diam, dan menilai kesalahan orang lain dengan niat yang baik

 عندما تظن بأن بعد الشقاء سعاده ، وبعد دموعك إبتسامة فقد أديت عبادة عظيمه ألا وهي حسن الظن بالله

Ketika kau meyakini bahawa setelah  kesengsaraan adalah sebuah kebahagiaan dan setelah air mata yang mengalir adalah senyuman, maka sesunggunhnya kau telah melaksanakan ibadah yang amat agung iaitu berprasangka baik kepada Allah.

 إذا أتعبك ألم الدنيا فلا تحزن .. فربما أشتاق الله لسماع صوتك وأنت تدعوه .. لا تنتظر السعادة حتى تبتسم .. ولكن ابتسم حتى تكون سعيد .. لماذا تطيل التفكير والله ولي التدبير .. ولماذا القلق من المجهول وكل شيء عند الله معلوم .. لذلك إطمئن فأنت في عين الله الحفيظ .. وقل بقلبك قبل لسانك « فوضت أمري إلى الله » طيب الله أيامكم بذكره

Jika sakitnya dunia membuatmu lelah maka janganlah bersedih .........
barangkali Allah ingin mendengar suaramu dalam doamu........
dan jangan kau tunggu kebahagiaan untuk tersenyum ........
namun tersenyumlah sehingga kau bahagia.........
mengapa kau berfikir banyak sedangkan Allah adalah yang Maha Mengatur ....
mengapa gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedangkan segala sesuatu Allah sudah tahu ........
oleh kerana itu tenanglah karena engkau selalu berada pada pengawasan Allah yang Maha Menjaga ......
dan ucapkan dengan hatimu sebelum dengan lisanmu ...........
aku serahkan segala urusanku kepada Allah.

إذا لم تعرف عنوان رزقك.. فلا تخف.. لأن رزقك يعرف عنوانك.. فإذا لم تصل إليه.. فهو حتما سيصل إليك.

Jika kau tidak tahu alamat rezekimu...... janganlah takut......kerana rezeki Allah tahu dimana alamatmu...jika kau tidak boleh sampai kepadanya......nescaya dia akan sampai kepadamu...

إذا قابلنا الإساءة بالإساءة.. فمتى ستنتهي الإساءة؟!
قال تعالى: "فمن عفا وأصلح فأجره على الله"

Jika kita membalas keburukan dengan keburukan maka bila keburukan ini akan berakhir?!
Allah berfirman "dan barangsiapa yang memaafkan dan memperbaiki maka pahalanya ada di sisi Allah".

عندما نتأخر عن الدوام ندخل برأس منكوس وكلام مهموس حياء من المدير.. فهل نشعر بنفس هذا الشعور عندما نتأخر في الصلاة ونقف بين يدي الله؟!

Ketika kita terlambat masuk kerja, kita masuk dengan kepala tertunduk dan suara yang lesu kerana malu kepada majikan .....
maka apakah kau merasakan hal yang sama saat kau terlambat dalam shalat dan berdiri di hadapan Allah ?!

لاتحسد أحدا بنعمة فأنت لاتعلم ماذا أخذ الله منه.. ولاتحزن بمصيبة فأنت لاتعلم ماذا سيعطيك الله عليها "إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب"

Jangan kau iri kepada seorang pun kerana sebuah nikmat, karena kau tidak tahu apa yang telah Allah ambil darinya ......
dan janganlah bersedih karena sebuah musibah, sebab kau tidak tahu apa yang akan Allah hadiahkan untukmu .........
Allah berfirman "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala tanpa dikira kira"

حكمة يابانيةُِ : ليس كل سقوط نهاية  فسقوط المطر أجمل بدايةُ

Kata bijak dari Jepang:
Bukan semua kejatuhan itu merupakan akhir segalanya, karena (jatuh) turunnya hujan adalah awal yang paling indah

يقول حكيم يوناني:
كنت ابكي لأنني أمشي بدون حذاء 
ولكنني توقفت عَنَ البكاء عندما رأيت رجلاََ بلا قدمين..
دائما الحمدلله علىَ كل حال ''

Seorang bijak dari Yunani berkata:
Dahulu aku menangis kerana aku berjalan tanpa alas kaki ....
namun akhirnya aku berhenti menangis saat aku melihat lelaki tanpa kedua kakinya ......
maka selalu ucapkanlah Alhamdulillah pada setiap keadaan.

يوماً ما ستكتشف:
"أن حزنك حماك من النار
  وصبرك أدخلك الجنة"

Pada suatu hari kau akan menemukan bahwa kesedihanmu akan menyelamatkanmu dari neraka dan kesabaranmu akan memasukkanmu kedalam syurga.

من عجائب الإنسان أنه يستفز من سماع (النصيحه) و ينصت لسماع (الفضيحه).

Di antara keajaiban manusia adalah, dia merasa resah mendengarkan nasihat dan terdiam saat mendengarkan keburukan.

- لا تتوقع من نهاية اليوم إلاَّ الرِّضَا وسترضى..
استعن بالكريم
استعنْ بالرحيم
استعن بالعظيم

Jangan biarkan manusia mengetahui sesuatu darimu melainkan kebahagiaanmu, dan jangan sampai mereka melihat kesedihanmu kecuali senyummu.


•إن ضاقت عليك أمورك! 
    » ففي القرآن جنتك . 

• إن آلمتك وحدتك ! 
    » فإلى السماء دعوتك .

• إن سألوك عن أخبارك ! 
    » فاحمد الله و ابتسم .

Jika semua urusanmu terasa sempit maka di dalam Al Qur'an ada syurgamu
Dan jika kesendirianmu menyakitimu , maka kelangit kirimkan doamu
dan jika mereka bertanya tentang khabarmu maka katakan Alhamdulillah dan tersenyumlah.


أخيرا
• إذا نويت نشر هذا الكلام!
 »  انو به خيراً لعل الله يفرج لك بها كربة من كرب الدنيا

Sebagai penutup..
Jangan lah lupa berniat baik/Luruskan Niat ... Semoga dengan niat baik ini Allah Swt berikan kelancaran dalam segala urusan kita ..... Keberkahan dalam rezeki kita ..... Dijaga dari segala mara bahaya ..... Diluaskan rezeki kita ..... Dijaga aqidah kita beserta keluarga dan anak cucu daripada segala aliran dan aqidah yang menyimpang ..... Dan ditutup umur kita semua dalam keadaan husnul khatimah,
Amiinn Allahumma Amiinn..

هدية للأحباب..
أرسلها لقائمتك ليشهدوا لك بذلك غداً ولا تحرم نفسك الأجر بإذن الله

*Hadiah untuk saudaraku yang kucinta..
Berbagilah akan faedah ini kepada handai taulan supaya mereka kelak menjadi saksi akan ibadah ini.*
loading...

Tuesday, November 14, 2017

10 Langkah Menuju Kesuksesan Menurut Tuntunan Islam

#1 Niatkan Maka Kau Akan Mendapatkan

Jangan sepelekan dengan kekuatan niat. Niat akan membawa keberhasilan. Bagaimana Anda akan mendapatkan sesuatu jika Anda tidak meniatkan diri untuk mendapatkan. Adalah betul, niat saja tidak cukup dan saya tidak mengatakan hanya niat untuk meraih sukses. Yang saya maksudkan adalah niat sebagai awal Anda dalam meraih sukses.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadist:

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw bersabda :

"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. (HR Bukhari Muslim).

Penting Untuk Membaca Penjelasan lengkap disini: Niatkan, maka Anda akan mendapatkan

Sudahkah Anda punya niat sukses?

Akan lebih baik, jika niat Anda diperluas. Niat yang baik, positif, dan membawa kepada sukses dunia akhirat.

#2 Mendoakan Saudara

Rahasia sukses yang kedua dari 10 Cara Sukses dalam Islam Dijamin Dahsyat itu ialah: mendo’akan saudara kita kebaikan yang sama dengan yang kita inginkan tanpa sepengetahuan orang tersebut. Jika kita mendo’a saudara kita, tanpa sepengathuan kita, insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita do’akan.

Dari Abu Darda ra bahwasannya ia mendengar Rosululloh SAW bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: Dan untuk kamu pula seperti itu”. (HR. Muslim)

Perhatikan poin “tanpa sepengetahuan saudaranya”. Ini akan menjaga keikhlasan kita. Tidak perlu mengatakan kepada seseorang bahwa kita sudah dan biasa mendoakannya. Biarkan dia tidak mengetahuinya karena kita hanya berharap do’a dari para malaikat dan dikabulkan oleh Allah.

#3 Miliki Ilmunya

Entah kenapa, ada saja orang yang mengkampanyekan kita supaya bodoh. Padahal menuntut ilmu ada kewajiban kita sebagai umat Islam. Yang salah adalah menuntut ilmu saja tanpa diamalkan. Menjadi bodoh karena malas menuntut ilmu juga salah. Bertindak tanpa ilmu seperti berjalan di kegelapan.

Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)

“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i

Anda mau sukses apa? Belajarlah cara meraihnya. Banyak orang tidak bisa meraih sukses tertentu karena dia tidak mengetahui ilmunya.

#4 Berubahlah

Allah yang menentukan, namun perintah Allah juga agar kita mau mengubah diri sendiri. Maka, jika Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan atau mengubah kondisi Anda, maka berubahlah.

“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah nasib atau keadaan yang ada pada dirinya ” (QS Ar-Ra’d:11)

Sungguh aneh, banyak orang yang mengeluh dengan kondisinya, menginginkan sesuatu belum tercapai, dan tidak ada peningkatan dalam hidupnya. Tapi dia tidak berubah.

Berubahlah menjadi lebih baik, mulai dari pola pikir, kemampuan, target-target, dan juga ilmu.

#5 Silaturahim

Silaturhim atau silaturahmi adalah kunci sukses berikutnya. Jangan karena sudah terhubung melalui facebook, kemudian kita tidak pernah bertemu secara langsung. Luangkan waktu untuk bertemu orang. Baik orang yang sudah kita kenal maupun orang baru.

Silaturahmi itu untuk menjaga kedekatan dengan yang sudah kita kenal juga untuk menambah teman atau saudara baru.

“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya atau dikenang bekasnya (perjuangan atau jasanya), maka hendaklah ia menghubungkan silaturahmi.” (HR Muslim)

“Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)

Programkan silaturahmi setiap hari menemui 1-2 orang atau lebih dan lihat perubahan yang terjadi.

#6 Berdo’a

Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Q.S Al-Baqarah :186).

Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda : “Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)

# 7 Tawakal

Dari Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-sebenarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang.”
(Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

#8 Shadaqah

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261)

# 9 Syukur

Jika kamu bersyukur pasti akan aku tambah (nikmat-Ku) untukmu dan jika kamu kufur maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih” (QS Ibrahim: 7)

# 10 Bertaqwa

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaaq:2-3)
loading...

Friday, November 3, 2017

Kisah Imam al-Syafi'i Dan Muridnya... Bersikap Bijak Kala Berbeda Pendapat

Diriwayatkan bhw ada seseorang yang bernama Yunus bin 'Abdul A'la. Dia adalah salah seorang murid Imam Syafi'i.

Pada suatu waktu, ia berbeda pendapat dgn Imam Muhammad bin Idris asy Syafi'i dalam satu permasalahan di saat beliau sedang mengajar di masjid. Dalam perdebatan itu, Yunus merasa kalah dalam dalil naqli (Al Quran dan Al Hadits) maupun dalil 'aqli (logika).

Yunus pun kesal, kemudian berdiri sambil marah dan  meninggalkan majelis pengajian itu, pulang ke rumahnya.

Malam tiba.

Yunus mendengar suara pintu rumahnya diketuk orang.

"Siapa..?" Tanya Yunus.

"Muhammad bin Idris.." Kata yang mengetuk.

Pikiran Yunus menerawang pada orang lain yang namanya Muhammad bin Idris.

"Ini Syafi'i.."

Waktu pintu dibuka, Yunus kaget luar biasa..!

Ternyata Imam Syafi'i, gurunya...

Berkatalah sang guru, Imam Syafi'i, menasihati Yunus :

"Wahai saudaraku Yunus, selama ini ratusan masalah menyatukan kita, mengapa hanya karena satu masalah kita berpisah..?"

"Janganlah engkau berupaya untuk selalu menang dalam setiap perdebatan, karena memenangkan hati lebih utama daripada memenangkan perdebatan."

"Jangan kau hancurkan jembatan yang sudah kau bangun & kau seberangi. Karena  bisa jadi engkau membutuhkannya untuk kembali di satu hari nanti..."

"Upayakan engkau selalu membenci kesalahan, bukan membenci pelakunya.."

"Marahlah engkau pada kemaksiatan, tapi maafkan pelakunya."

"Kritiklah pendapat orang, namun tetap hormatilah orang yang mengatakannya."

"Tugas kita dalam hidup ini adalah membunuh penyakit, bukan membunuh orang yang sakit.."

"Jika orang datang padamu meminta maaf, berilah maaf..."

"Jika engkau didatangi orang bingung, dengarkanlah curhat2an nya."

"Jika orang yang butuh datang padamu, berilah ia dari sebagian apa yang telah Allah berikan padamu."

"Bila ada yang datang menasehatimu, berterima kasihlah kepadanya..."

"Meskipun engkau hanya memanen duri di satu hari, tetaplah kau tanam bunganya & jangan pernah ragu."

"Karena  balasan dari Dzat yang Maha Kasih & Maha Dermawan jauh lebih mulia daripada balasan manusia... "
loading...

Thursday, November 2, 2017

Rahasiakanlah Dosa-dosamu... Untukmu Yang Terlanjur Terjerembab ke Jurang Maksiat

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

اجتَنِبُوا هذه القاذورة التي نهى الله عنها، فمَنْ أَلَمَّ؛ فلْيَسْتَتِرْ بسَتْرِ اللهِ، ولْيَتُبْ إلى اللهِ، فإنَّه من يُبْدِ لَنَا صفْحَتَه نُقِمْ عليهِ كتابَ اللهِ -عز وجل-
.
"Jauhilah olehmu perbuatan-perbuatan nista ini yang telah dilarang Allah.  Siapa yang pernah melakukannya, hendaknya dia merahasiakan dengan tabir yang telah diberikan Allah, karena siapa yang melaporkannya kepada kami, akan kami tegakkan hukum Allah pada dirinya”. [HR. al-Baihaqi: 2719 dalam ash-Shugra]

al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,

سَترُ اللهِ مستلزمٌ لسَتْرِ المؤمنِ على نفسِه، فمن قصدَ إظهارَ المعصيةِ والمجاهرةَ بها أغضبَ ربَّه فلم يستُرْه، ومن قصدَ التَّسَتُّرَ بها حياءً من ربِّه ومن النَّاسِ، مَنَّ الله عليهِ بسَتْرِهِ إيَّاه
.
"Tabir yang diberikan Allah pada hamba atas dosa-dosanya melazimkan hamba untuk merahasiakan perbuatan dosa tersebut. Allah murka pada seorang yang sengaja menampakkan bahwa dia telah berbuat kemaksiatan dan niscaya Allah takkan lagi memberi tabir baginya. Dan seorang yang menutupi kemaksiatan karena malu pada Rabb-nya dan orang lain, niscaya Allah akan memberikan tabir penutup bagi dirinya".
.
an-Nawawi memberikan kriteria mujaharah (menampakkan dosa). Beliau mengatakan,

هم الذين جاهروا بمعاصيهم  وأظهروها وكشفوا ما ستر الله –تعالى- عليهم فيتحدَّثون بها لغير ضرورة ولا حاجة
.
"Mujahirun (orang yang menampakkan dosa) adalah mereka yang menampakkan bahwa mereka telah berbuat maksiat padahal sebelumnya telah ditutup Allah. Mereka pun membocorkan kemaksiatannya sendiri tanpa alasan atau hal yang bersifat genting".
.
al-Baihaqiy rahimahullah meriwayatkan dari al-Awwam bin Hausyab rahimahullah, dia berkata,

الابتهاجُ بالذَّنْبِ أشدُّ من ركوبِه
.
"Bangga dengan dosa lebih parah daripada melakukan dosa".
.
Sumber: Atsar adz-Dzunub 'alaa al-Afrad wa asy-Syu'ub karya Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullah.
loading...

Wednesday, November 1, 2017

[Hikmah] Kisah Musafir Yang Cerdas

Suatu hari, seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul dan ramai sekali. Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang bersedia mau menjadi Ketua Kampung.

Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin yang telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.

Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berfikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.

Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menandatangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas.

Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar.

Pada tahun ketiga ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya.

Tahun keempat ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa.

Tahun kelima ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.

Tahun keenam sampai kedelapan  ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.

Akhirnya pada tahun kesembilan ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar.

Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana.

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.

Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap.

 Jadilah orang yang cerdas!

_Manfaatkan hari ini untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana. Amin
loading...