Orang Rajin Bersedekah Itu Bahagia, begini penjelasan ilmiahnya...

Pernahkah kita merasakan, ketika kita mengeluarkan sedekah kepada orang yang membutuhkan, ketika kita bisa membantu meringankan beban orang lain, lalu muncul perasaan bahagian entara dari mana dalam lubuk hari kita?;

Saturday, October 31, 2015

Benarkah Shaf Yang Renggang Diisi Celahnya Oleh Setan...?

Sering kali kita lihat dalam pelaksanaan sholat berjamaah, kaum muslimin yang sholat berdiri denga jarak berjauhan dalam shaf yang ada sehingga terdapat celah-celah di antara mereka.

Dalam sebuah ceramah, ada ustadz yang mengatakan bahwa shaf yang terdapat celah demikian akan diisi oleh setan! Benarkah demikian?

Sebelumnya perlu diketahui bawha semua setan bisa disebut Iblis, karena setan bertindak sesuai kemauan Iblis.

Dan sebelum membahasa kajian ini lebih lanjut, penting bagi kita mengetahui dan membaca beberapa hadis yang berisi perintah merapatkan shaf ketika shalat berjamaah,

Pertama, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyiapkan shaf shalat jamaah dengan memerintahkan,

رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالأَعْنَاقِ فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنِّى لأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ

Rapatkan shaf kalian, rapatkan barisan kalian, luruskan pundak dengan pundak. Demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Sungguh aku melihat setan masuk di sela-sela shaf, seperti anak kambing.” (HR. Abu Daud 667, Ibn Hibban 2166, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Kedua, hadis dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyiapkan shaf shalat jamaah. Beliau memerintahkan makmum,

أَقِيمُوا الصُّفُوفَ فَإِنَّمَا تَصُفُّونَ بِصُفُوفِ الْمَلاَئِكَةِ وَحَاذُوا بَيْنَ الْمَنَاكِبِ وَسُدُّوا الْخَلَلَ وَلِينُوا فِى أَيْدِى إِخْوَانِكُمْ وَلاَ تَذَرُوا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ وَمَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ

"Luruskan shaf, agar kalian bisa meniru shafnya malaikat. Luruskan pundak-pundak, tutup setiap celah, dan buat pundak kalian luwes untuk teman kalian. Serta jangan tinggalkan celah-celah untuk setan. Siapa yang menyambung shaf maka Allah Ta’ala akan menyambungnya dan siapa yang memutus shaf, Allah akan memutusnya" (HR. Ahmad 5724, Abu Daud 666, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Ketiga, hadis dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika merapatkan shaf, beliau mengatakan,

وَسُدُّوا الْخَلَلَ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ فِيمَا بَيْنَكُمْ بِمَنْزِلَةِ الْحَذَفِ

Tutup setiap celah shaf, karena setan masuk di antara shaf kalian, seperti anak kambing.” (HR. Ahmad 22263 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Bagaimanapu, selaku muslim kita harus meyakini kebenaran hadits-hadits shahih tersebut di atas!

Memang, setan tidak bisa kita lihat. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa melihatnya. Sangat mudah bagi Allah untuk membuat Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa melihat setan.

Sebagai orang yang telah mengikrarkan syahadat, menyatakan beliau sebagai utusan Allah, Konsekuensinya, kita wajib mengimani dan meyakini setiap informasi yang beliau sampaikan.

Ketika beliau menyatakan, “Setan masuk di celah shaf kalian ketika shalat, seperti anak kambing..” akankah kita tertawakan?

Di mana pengagungan kita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Kita bisa bayangkan, andai tokoh ormas ini ada di tengah shaf sahabat, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya untuk merapatkan shafnya, agar tidak diisi setan. Lalu dia komentar sambil berseloroh, “Ya Rasulullah, alhamdulillah kalo setan mau jamaah…

Bukankah pernyataan semacam ini berisi pelecehan terhadap hadits Rasulullah Saw?

Tujuan Setan Hadir di Tengah Shaf

Semua orang yang membaca tentu sadar, bahwa kehadiran setan di sela-sela shaf tentu saja bukan untuk ikut shalat jamaah. Kehadiran setan adalah untuk menggoda peserta shalat jamaah. Mari disimak hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا نُودِىَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ ، فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ ، حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ ، حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطُرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ ، يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا ، اذْكُرْ كَذَا . لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ ، حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِى كَمْ صَلَّى

"Ketika adzan dikumandangkan, setan menjauh sambil terkentut-kentut, sehingga tidak mendengarkan adzan. Setelah adzan selesai, dia datang lagi. Ketika iqamah dikumandangkan, dia pergi. Setelah selesai iqamah, dia balik lagi, lalu membisikkan dalam hati orang yang shalat: ingat A, ingat B, menngingatkan sesuatu yang tidak terlintas dalam ingatan. Hingga dia lupa berapa jumlah rakaat yang dia kerjakan." (HR. Ahmad 8361, Bukhari 608, Muslim 885 dan yang lainnya).

Disamping menggoda ingatan, setan juga menggoda konsentrasi dengan diganggu fisiknya, agar dia merasa telah berhadas,

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menasehatkan kepada orang yang suka was-was dengan hadas ketika shalat,

إنَّ الشَّيْطَانَ يَأْتِي أَحَدَكُمْ وَهُوَ فِي الصَّلاَة فَيَبَلُّ إحْلِيلَهُ حَتَّى يَرَى أَنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ ، وَأَنَّهُ يَأْتِيهِ فَيَضْرِبُ دُبُرَهُ ، فَيُرِيهِ أَنَّهُ قَدْ أَحْدَثَ ، فَلاَ تَنْصَرِفُوا حَتَّى تَجِدُوا رِيحًا ، أَوْ تَجِدُوا بَلَلا

"Sesungguhnya setan mendatangi kalian ketika shalat, lalu dia basahi tempat keluarnya kencing, hingga kalian merasa berhadas (ada kencing yang keluar). Dia juga datang dan menabok dubur kalian, sehingga kalian merasa telah berhadas (kentut). Karena itu, jangan kalian batalkan shalat, sampai mencium bau kentut atau ada yang basah di celana". (HR. Ibnu Abi Syaibah, 8083)

Setan itu Bernama Khinzib
Dalam hadis dari Utsman bin Abil ‘Ash radhiallahu ‘anhu, Beliau mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengadukan gangguan yang dia alami ketika shalat. Kemudian, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خِنْزِبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْهُ وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلاَثًا

Itu adalah setan. Namanya Khinzib. Jika kamu merasa diganggu, mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguannya dan meludahlah ke kiri tiga kali.”

Kata Utsman, “Aku pun melakukannya, kemudian Allah menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim 2203)

Berkali-kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada para sahabat akan kehadiran setan pada saat kita shalat. Dan tentu saja itu tidak bermakna bahwa setan ikut shalat berjamaah…!

loading...

Friday, October 30, 2015

Cara Kreatif Bersedekah...!!!

Pada postingan sebelumnya, kita pernah membahas tentang keutamaan bersedekah. [Di antaranya sedekah sebagai pemolah penyakit: Selengkapnya silahkan baca di SINI . Atau juga keistimewaan di dunia akhirat: baca di SINI].

Banyak orang yang berfikir: bersedekah itu mesti dengan uang. Padahal tidak demikian, bahkan Rasululalh Saw pun menegaskan bahwa terseyum dan bermuka manis kepada sesama itu adalah sedekah.

Berikut beberapa cara kreatif dalam bersedekah

Siapkan nasi bungkus dari rumah. Berikan kepada merea yang kira-kira membutuhkan, misalnya kepada Pedagang kecil. Pengemis. Orang gila. Pengamen. Anak terlantar etc. Ngga usah banyak juga gpp. Misal 1 bungkus setiap harinya.

Laundry/cucikan Mukena secara berkala musholla yg ada disekitar lingkungan kita

Bawa Mukena ketika akan berpergian. Tinggalkan di masjid/ musholla yg kita singgahi

Beli beberapa pasang sandal. Taruh di kantor atau musholla dan masjid untuk di gunakan ketika berwudhu

Kumpulkan botol minuman plastik/ botol bekas shampoo etc. Rusak dulu. Misal patahkan tutup botolnya. Agar tidak disalahgunakan. Setelah banyak berikan ke pemulung.
Belum pernah kan liat mata pemulung berbinar2 sambil ngucapin makasih berulang-ulang. Buat kita ngga ada harganya. Buat mereka langsung dikasih banyak yg mereka cari itu ruarr biasa rasanya ‪#‎seka_air_mata‬ (Ilmu ini saya dapatkan dari Om saya. Makasih Om. Barakallah)

Beli barang diskonan di supermarket agak banyak. Misal detergent, minyak goreng, sabun, buku tulis, pulpen kemudian bungkus cantik hadiahkan ke panti asuhan atau rumah singgah

Anak ultah? Bikin goodie bags. Kasih ke Panti Asuhan bareng anak. Ini melatih sikap empati anak kepada sesama.

Beli kamper/pengharum baju. Taruh di kumpulan mukena di masjid/musholla yg kita singgahi
🙅🏻🙅🏻🙅🏻 Jangan nawar sama pedagang kecil. Kalo bisa kasih lebih

Beli tissue atau keperluan yg remeh temeh di pedagang kecil yg kita jumpai. Beli tissue 2000 rupiah atau ikat rambut atau peniti udah bikin mereka senang

Bungkus perlengkapan shalat (Mukena, sarung, sajadah, kopiah, Al Qur'an jadikan parcel ketika lebaran. Berikan ke satpam komplek atau tukang kebersihan komplek atau office boy dikantor. 1 parcel senilai 100ribu aja. Pahalanya bisa terus-terusan. InsyaAllah

Selalu siap jika dimintai tolong tenaga jika sedekah materi belum bisa kita lakukan

Bayar lebih ketika naik angkot yang supirnya kakek2 atau bapak tua

Kasih tips lebih buat ibu/abang ojek online kalo kira-kira jaraknya jauh dan juga kondisi mereka yg kira2 memprihatinkan (tua misalnya)

Rutin mensortir mainan anak-anak kita. Buy 1 give 1. Ketika beli mainan baru harus ada 1 mainan yang disedekahkan. Ajari dan ajak anak kita ketika memberi mainan tersebut ke temannya atau panti asuhan

Ketika makan di kaki lima ada pengemis atau anak terlantar beliin mereka seporsi seperti yang kita makan (mungkin sekitar 15ribuan seporsi nasi uduk ayam goreng atau roti bakar)

Buat Designer Grafis/ animator. Bantu bikin design poster Kajian/ bikin obb bumper buat video Kajian. Free😘

Buat Cameramen. Bantu ambil gambar pada saat Kajian. Untuk disebarluaskan di sosmed. Free juga dong 😘

Buat para editor. Bantu ngedit video Kajian untuk disebar di sosmed or YouTube. Free pastinya 😘

Catat poin yang penting-penting ketika ikut Kajian. Seminar parenting or seminar-seminar yg bermanfaat buat banyak orang. Lalu ketik. Sebar di Whatsapp juga sosmed lainnya

Ketika di bis/di angkot. Bayarin nenek-kakek yg keliatan kurang mampu. Suami istri yg buta cry emotikon

Tawarkan temen kita yang searah. Jika kita bawa kendaraan. Ingat ini yg sesama jenkel nya yaa smile emotikon kalo beda jenkel bisa panjang urusannya kalo terus menerus

Beberapa bisa dilakukan dengan anak-anak kita. Biarkan anak-anak kita melihat kebaikan yang orang tuanya lakukan. Karena satu contoh perbuatan akan lebih efektif dari 100 nasehat. Semoga kebaikan-kebaikan ini selalu ada penerusnya hingga akhir jaman. Aamiin
Children see... Children do

Punya ilmu? Misal bisa gambar, bisa ngajar Al Qur'an/Iqra. Jago matematika. Suka dunia anak? Sesekali pas wiken dateng deh ke rumah singgah. Buka kelas. Kebayang happy nya anak-anak terlantar di ajarin sama kakak yang mumpuni di bidangnya. Sahabat saya graphic designer handal udah melakukan ini. Beliau ngajarin gambar anak-anak. Proud of u Ca 😘

Share postingan! ini semoga jadi salah satu timbangan amal jariyah kita nanti. Aamiin

Segitu dulu. Mungkin yang lainnya mau menambahkan. Semoga menginspirasi
loading...

Thursday, October 29, 2015

Indahnya Memiliki Sahabat Sejati.. Inilah Ciri-cirinya..

Salah seorang ulama besar yang hidup di abad ke-V hijriyah, Abû ath-Thayyib Ash-Sho'lûkî (w. 404 H) pernah berkata :

"إذا كان رضى الخلق معسوراً لايدرك، كان رضى الله ميسوراً لا ُيترك،
 إنا نحتاج إلى إخوان العُشرة  لوقت العُسرة"

"Apabila ridha makhluk itu suatu hal yang sulit tidak dapat diraih, maka ridha Allâh itu adalah suatu hal yang mudah yang tdk boleh ditinggalkan. Sesungguhnya, kami butuh kepada saudara-saudara yang bersahabat di waktu yang sulit."

Ungkapan tersebut merupakan gambaran betapa pentingnya memiliki seorang sahabat, tempat kita saling berbagi, yang akan mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan.

Sahabt sejati akan tampil sebagai pembela dan penolong ketika kesusahan. Karena itulah, salah seorang salaf dahulu pernah mengatakan :

مودة الصديق تظهر وقت الضيق
Kesetiaan sahabat itu akan tampak di saat kesulitan

Sahabat sejati adalah teman yang selalu mengingatkan untuk selalu berbuat kebaikan:

خير الصديق من يدلك على الخير
Sebaik-baik sahabat adalah yang mengarahkanmu kepada kebaikan

Sahabat sejati tidak akan mendukung setiap kesalahan yang kita perbuat, tapi ia tampil sebagai pengingat.

ومن أعانك على الشر ظلمك
Dan seseorang  yang  menolongmu di dalam keburukan maka sejatinya dia telah menzhalimimu 

Inilah sahabat setia... sahabat yang tidak selalu membenarkan tindak tanduk kita terlepas dari salah atau benar, tapi ia yang senantiasa jujur menyampaikan kebenaran.


صديقك من صدقك لا من صدّقك

Sahabatmu adalah yg berbuat benar kpd mu, bukan yg selalu membenarkanmu

Sahabat sejati itu:

1⃣ Yang dia menginginkan dirimu berada di sampingnya, agar bisa berjalan bersama.
2⃣ Yang dia tidak ingin kau berada di belakangnya, karena takut kau tertinggal.
3⃣ Yang dia tidak ingin kau berada di depannya, sampai dia yakin bahwa jalan di depanmu aman.
4⃣ Yang tahu sifat baikmu dan ia memuji dan memeliharanya.
5⃣ Yang tahu sifat burukmu, namun ia tetap menyayangimu dan meluruskanmu.
6⃣ Yang menemanimu  di kala senang dan susah
7⃣ Yang menolongmu di saat kau berbuat kebajikan, dan mencegahmu di saat berbuat keburukan
8⃣ Yang ucapannya di depan dan belakangmu tidak berbeda
9⃣ Yang senantiasa mengharapkan kebaikan bagimu sebagaimana dia mengharapkan kebaikan untuk dirinya sendiri

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
loading...

Wednesday, October 28, 2015

[Video] Lihat Bagaimana Reaksi Orang Tuli Ketika Pertama Kali Bisa Mendengar ...!

Tak seorang pun di dunia ini yang ingin terlahir tuli atau pekak. Tak terbayangkan betapa sepinya dunia ini tanpa kehadiran suara.

Bahkan dalam sebuah buku disebutkan, kalau seseorang boleh memilih menjadi tuli atau buta, katanya lebih baik menjadi buta. Begitu beratnya hidup dalam kesunyian!

Nah, seiring kecanggihan teknologi, kini manusia mampu menciptakan obat-obatan dan peralatan yang memungkinkan orang tuli bisa mendengar kembali.

Lantas, bagaimana reaksi orang tuli ketika pertama kali bisa mendengar? Sebuah video yang diunggah oleh Huffington Post membuat kompilasi bagaimana reaksi orang-orang yang awalnya tuli pada momen pertama mereka mendengar suara!

Tak terbayangkan rona kebahagiaan di wajah mereka! Tangisan rasanya tak mampu membayar kebahagiaan itu. Bahkan seorang bayi yang tidak mengerti apa-apa pun merasakan kebahagiaan tersebut.

Silahkan simak videonya di bawah ini:


Mudah-mudahan kita menjadi orang yang lebih bersyukur kepada Tuhan! Amin!
loading...

Tuesday, October 27, 2015

Ketahuilah... ! 90% Penyakit di Tubuh Manusia Disebabkan Karena Fikiran !

Kesehatan itu adalah nikmat terbesar yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia. Tidak ada gunanya uang berlimpah, rumah mewah, kendaraan terbaru, tetapi tubuh si pemiliknya terbaring akibat serangan penyakit.

Karena itu, jagalah kesehatan dengan sebaik-baiknya, hargailah nikmat Tuhan ini dengan selalu memfungsikan kesehatan untuk selalu berbuat kebaikan. Taburlah kebaikan selagi sehat!

Lantas bagaimana cara orang menghindari penyakit? Banyak yang mengira bahwa penyakit itu berasal dari makanan, pola konsumi dan lain sebagainya. Ini ada benarnya, tapi tidak benar sepenuhnya.

Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh makanan terhadap penyakit tidak lebih dari 10% saja di samping pengaruh lain seperti cuaca dan alam.

Selebihnya, ternyata 90% penyebab penyakit itu berasal dari pikiran. Barangkali anda kutang percaya, tapi mudah saja membuktikannya, silahkan perhatikan orang gila yang makan dari makanan-makanan yang tidak higienis dan kadang menjijikkan, tapi ternyata tubuh mereka tetap sehat, kenapa? Karena fikiran mereka selalu bahagia dan happy!

Penelitian terbaru di dunia medis menunjukkan betapa bahanya fikiran yang buruk terhadap kesehatan. Silahkan simak baik-baik hasil penelitian berikut ini:

1) MARAH, selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi 6 jam.

2) DENDAM & MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati.. Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah).

3) Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

4) Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

5) Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

6) Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

7) Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.

8) Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).

9) Jika kita mudah EMOSI & cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

10) Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

11) Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.

12) Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).

13) Jika kita sering BERSEDIH & merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Jadi, sudah siapkah anda membersihkan hati dan fikiran? Semoga kita semua selalu diberi kesehatan oleh Allah Swt. Amin
loading...

Pernikahan Pasangan Jin Keturunan Nyi Roro Kidul Melalui Perantara Manusia.. Jin Dinikahkan Oleh Penghulu... Bagaimana Menurut Anda?

Nyi roro kidiul dalam sebuah ilustrasi
Dalam keyakinan Islam, jin merupakan makhluk ghaib yang diciptakan Allah di samping makhluk-makhluk lainnya seperti manusia dan malaikat.

Jin juga mendapat perintah untuk beribadah dan larangan berbuat dosa dan kesyirikan. Karena itu, ada jin yang beriman dan ada pula jin yang kafir. Seperti manusia, jin juga berkembang biak dan beranak pinak.

Nah, tapi percayakah anda bahwa manusia bisa menjadi perantara pernikahan sepasang jin, lalu jin tersebut dinikahkan oleh penghulu yang juga seorang manusia?

Percaya atau tidak, tapi begitulah informasi yang tersebar di daerah Klaten, Jawa Tengah. Sebagaimana dikutip dari merdeka.com, penduduk Klaten digegerkan dengan pengakuan pasangan suami istri mengaku telah menikahkan pasangan jin.

Suami istri L dan S  tersebut mengatakan bahwa pasangan jin dinikahkan itu bernama Hardiyem dan Joko Purnama. Hmm... ternyata nama jin mirip-mirip nama orang juga ya! Menurut mereka, keduanya mengaku jin keturunan Ratu Laut Kidul (selatan).

Informasi yang dihimpun menyebutkan pernikahan yang menghebohkan warga tersebut digelar pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2015 kemarin sekitar pukul 13.00 WIB . Seperti layaknya pengantin di Jawa, kedua mempelai juga mengenakan pakaian adat. Seorang perangkat Desa setempat pun bertindak sebagai penghulu. Namun kedua jin yang menikah diperankan oleh dua orang tersendiri.

"Tubuh saya dan suami saya digunakan sebagai perantara untuk prosesi pernikahan dengan cara dirasuki oleh jin," kata pengantin wanita dengan tubuh yang kejang-kejang seperti kerasukan saat ditemui wartawan.

Pengantin wantia mengaku jin perempuan bernama Hardiyem sudah mengikuti dia dan suaminya selama 25 tahun. Sedangkan jin bernama Joko Purnama, merupakan jin keturunan Ratu Pantai Selatan.

"Hardiyem ikut saya sudah 25 tahun. Dia dapat kenalan jin Joko di Pantai Baron, Yogyakarta. Mereka minta dinikahkan," ujar pengantin wanita.

Ia juga menceritakan, dalam pernikahan makhluk gaib itu, juga ada seorang penghulu dan beberapa saksi dari kerabat. Bahkan menu hidangan pernikahan disajikan bagi tamu sama seperti pernikahan pada umumnya.

"Pernikahan ini kami lakukan setelah Hardiyem (nama jinnya) meminta dinikahkan dengan jin yang bernama Joko Purnama. Pasangan Hardiyem ini adalah jin anak Ratu Laut Kidul," ucapnya.

Ia melanjutkan, pernikahan dua jin ini terjadi setelah Hardiyem mengikuti keluarganya berlibur di Pantai Baron, Yogyakarta. Dari situ Hardiyem mengenal sosok jin lain, yakni Joko Purnama, dan kemudian minta dinikahkan.

Ditemui terpisah, T (50) yang menjadi penghulu dalam pernikahan gaib itu menyatakan, pernikahan ini adalah soal keyakinan kalau makluk gaib pun punya hak sama dengan manusia.

"Kami baru pertama kali ini menikahkan jin seperti ini. Ini merupakan persoalan keyakinan. Saya hanya memenuhi pernikahan gaib itu atas permintaan keluarga," kata T.

Kabar soal pernikahan dua jin di Klaten ditanggapi beragam. Sebagian warga ada yang meyakini hal itu dan menganggap sah, tetapi ada pula yang menyangsikan dan menilai bisa merusak aqidah jika dipercaya.

S, salah satu warga Klaten yang juga kerabat Ldan WS, orang yang mengaku menikahkan jin, menilai pernikahan itu sah karena sudah disahkan oleh penghulu. Dia pun menganggap pernikahan itu adalah pernikahan sebagaimana lazimnya.

"Ini pernikahan biasa, seperti pernikahan pada umumnya," kata S.

Sementara itu, seorang warga bernama K (25), tidak meyakini hal itu.

"Saya tidak percaya mas. Mana ada zaman modern seperti ini ada jin yang katanya keturunan Nyai Roro Kidul kok malah nikah. Jelas mengada-ada," ucap warga Cokrotulung, Klaten, itu.

Pendapat senada disampaikan tokoh masyarakat setempat yang juga salah satu penasehat Majelis Ulama Indonesia Klaten, Mustari. Meski belum mendengar kabar itu, dia sulit mempercayainya. Sebab, dunia jin dan manusia berbeda.

Nah, kalau anda, bagaimana pendapat pembaca yang budiman?
loading...

Monday, October 26, 2015

Download Peraturan Pemerintah [PP] Nomor 70 Tahun 2015 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara

Kabar baik bagi para Pegawai Negeri Sipil, Saat ini Pemerintah telah mengeluarkan peraturan baru yang memberikan kesejahteraan lebih bagi penyelenggaran negara berupa jaminan kecelakaan kerja.

Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 yang efektif mulai berlaku sejak bulan Juli 2015 lalu.

Sebagaimana dikutipo dari Repuklika, Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro mengingatkan bahwa para pegawai negeri sipil (PNS) kini memiliki hak tambahan berupa jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM). Jadi, jika ada yang mengalami kecelakaan ataupun meninggal  dunia saat menjalankan tugas, PNS mendapatkan tunjangan.

Dijelaskan, bahwa jaminan tersebut merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi Aparatur Sipil Negara.

"Kedua jaminan tersebut sudah berlaku sejak 1 Juli 2015. Kami perlu sosialisasikan karena masih banyak yang belum mengetahui," kata Iqbal, Sabtu (24/10).

Iqbal menambahkan, jaminan kecelakaan kerja yang bisa didapat PNS berupa pengobatan dan perawatan sampai sembuh. Jaminan itu bisa juga didapat melalui mekanisme klaim.

Sedangkan bagi PNS yang meninggal dunia saat bertugas, jaminan kematian dijanjikan cair tidak lebih dari satu jam setelah pengurusan. Jaminan tersebut diberikan kepada pasangan atau anak dari PNS yang meninggal.

Pada Sabtu (24/10) pagi, Taspen pun untuk pertama kalinya mencairkan JKM kepada Atik Sartika senilai Rp 322 juta. Suami Atik, Dulman Effendi, PNS golongan III C Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Jawa Barat Kementerian Kehutanan tewas saat memadamkan kebakaran hutan.

"Rp 322 juta itu termasuk jaminan pendidikan anak, tunjangan hari tua, biaya pemakaman. Tapi, istri almarhum juga tetap mendapat uang pensiunan milik suaminya setiap bulan," ujar Iqbal.

Bagi yang ingin melihat dan mengetahui secara lengkap dan rinci, silahkan download PP Nomor 70 Tahun 2015 di link yang tersedia di bawah ini [format PDF]:

Keterangan:
Jenis : PP
Nomor : 70
Tahun : 2015
Tentang: Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
Tanggal Pengundangan : 17 September 2015
Tanggal Ditetapkan : 16 September 2015
Tanggal Efektif: 1 Juli 2015
Lembaran Negara : Nomor 212 Tahun 2015
Tambahan Lembaran Negara: Nomor 5740
loading...

Berfikir Ulang Tentang "DEMOKRASI" [Bagian I : Negara-Negara Yang Makmur Tanpa Demokrasi]

Bukan kata yang asing lagi bagi semua kita: "DEMOKRASI". Dalam pelajaran IPS, guru-guru mengajarkan kita bahwa demokrasi itu berasal dari kata Demos dan Kratos yang berarti kekuasaan Rakyat.

Secara singkat, demokrasi diartiken sebagai suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demikiranlah uraian yang paling sering ditulis sewaktu menghadapi soal essay mengenai demokrasi, jawaban ini berasal dari ucapan seorang Abraham Lincoln.

Secara teori memang terdengar indah, semua pakar yang menyebut definisi demokrasi pasti menyebutkan demokrasi itu untuk melindungi hak rakyat, untuk mensejahterahkan rakyat, dsb.

Pantas banyak masyarakat yang terbuai dengan harapan itu. Tapi, berapa banyak teori yang selaras dengan kenyataan?

Oke, sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui batasan tulisan ini hanya pada pemerintahan demokrasi, yang berarti sistem negara secara keseluruhan, bukan pada demokrasi yang bersifat sosial kemasyarakatan atau forum, karena kita tahu musyawarah (yang kalau dalam agama Islam salah satu jenis pengambilan keputusan) juga bisa disebut demokrasi jika definisinya dijabarkan lebih luas.

Tapi sekali lagi, kita bukan membahas itu, kita membahas demokrasi dalam ranah sistem pemerintahan suatu negara yang umumnya diwarnai dengan aktivitas Pemilihan Umum (Pemilu), seperti yang terjadi di negara ini.

Sekarang kita ambil contoh sampel 3 negara, yaitu Irak, Suriah, dan Afghanistan. Mungkin mendengar 3 nama negara itu, anda langsung berpikir,

"Lho apa hubungannya 3 negara itu dengan demokrasi? Negara rawan konflik dan penuh kehancuran itukan negara Islam?". Kalau anda berpikir seperti itu, bahwa 3 negara yang disebutkan adalah negara Islam, itu berarti selama ini anda sudah kecele dan tertipu .

Perlu diketahui bahwa negara-negara itu bukanlah negara Islam, sama seperti Indonesia, mayoritas masyarakatnya mungkin Muslim, tapi sebenarnya sistem pemerintahan yang dianut ke-3 negara tersebut sampai saat ini adalah demokrasi.

Jika tidak percaya, dipersilahkan jalan-jalan ke Wikipedia:




Irak, Suriah, dan Afghanistan menganut sistem pemerintahan republik dan presidensial yang notabene rakyatnya mengadakan aktivitas Partai dan Pemilu tiap beberapa periode sebagai bagian dari demokrasi, sama seperti Indonesia. Hal ini tentu berbeda dengan negara Islam yang umumnya menganut sistem monarki, dimana pemimpinnya (Raja, Emir, Sultan, dll) tidak dipilih berdasarkan hasil voting masyarakat, melainkan keturunan dan musyawarah.

So, sangat salah jika ada yang berkata, "Untuk apa menerapkan hukum Islam, mau jadi macam Irak, Suriah, dan Afghanistan?", apa hubungannya, mereka kan bukan negara Islam (not yet)?  Malah masih lebih benar perkataan seperti ini, "Untuk apa mempertahankan demokrasi, mau jadi macam Irak, Suriah, dan Afghanistan?"

Jadi ini perlu diluruskan, jangan lagi mengaitkan negara-negara tersebut dengan pemerintahan Islam, karena faktanya pemerintahannya saja menerapkan hukum demokrasi, sama halnya seperti Indonesia.

Tulisan ini tidak bermaksud menonjolkan hukum pemerintahan Islam dibanding hukum lain, intinya agar semua lebih paham saja untuk tidak mengaitkan hal-hal yang tidak berkorelasi apalagi jika berbicara masalah pemerintahan, karena ini skalanya besar.

Intinya pikiran harus sama-sama saling terbuka. Masalah hukum mana yang lebih baik itu silahkan anda pikirkan sendiri saja, semua punya pandangan masingmasing, toh sebagai manusia kita sama-sama memiliki akal dan tidak boleh saling memaksakan kehendak, benar bukan?

Selanjutnya, kita ambil contoh sampel 5 negara, 5 negara ini merupakan 5 besar yang masuk dalam 10 negara terkaya dan termakmur di dunia (2014) berdasarkan GDP (PPP) per Kapita yang dirilis dalam situs mapsofworld.com, artikel2 lain pun dalam melist poin2 negara terkaya rujukannya dari sana. Jika kurang puas boleh cari di tempat lain, karena rata-rata hasilnya tidak jauh berbeda.

1. Qatar:
2. Luxembourg
3. Singapura
4. Brunei Darussalam
5. Kuwait

Demikian 5 negara yang dinobatkan sebagai terkaya di dunia. Dan ya, seperti yang anda tahu, dari 5 negara tersebut 4 diantaranya tidak menerapkan demokrasi. Negara yang menerapkan demokrasi hanya Singapura, itupun demokrasi perwakilan, bukan demokrasi langsung (demokrasi yang Pemilu dari rakyat). 4 negara yang memegang status sebagai negara terkaya di dunia itu menerapkan sistem monarki.

Qatar menerapkan sistem monarki yang dipimpin oleh Emir dan PM, meski Qatar masuk dalam wilayah Arab dan kerap disebut negara Islam, Qatar tidaklah menerapkan hukum hudud (seperti rajam dan potong tangan), tapi hukum Islam yang lain yang lebih bersifat ekonomi dan sosial tetap jalan,

Luxemburg, pemerintahannya bersifat Kadipaten (mungkin seperti kerajaan dan kesultanan) yang merupakan monarki konstitusional. Brunei Darussalam sedikit berbeda dengan Qatar, sama seperti Saudi, dalam implementasian hukum Islam, Sultan Bolkiah sudah mengumumkan menerapkan syariat Islam secara penuh, termasuk hukum hudud, Brunei pun cukup keras untuk masalah LGBT. Terakhir Kuwait, Kuwait juga negara dengan sistem monarki yang arah pemerintahannya ke hukum Islam.

Itulah beberapa contoh negara yang memiliki perbedaan hukum dan perbedaan nasib. Sekali lagi, maksud tulisan ini bukan ingin menonjolkan hukum mana yang lebih baik dari hukum lainnya, pokoknya sama-sama melihat fakta dan realitanya saja.

Realitanya, cukup banyak negara-negara yang tidak bisa hidup dengan demokrasi bahkan hancur olehnya, seperti Irak, Afghanistan, dan Suriah, kita bahkan belum membahas Libya. Dan faktanya, ternyata banyak pula negara yang bisa sukses tanpa pemerintahan demokrasi, tanpa aktivitas Pemilu dan lainnya, malah negara-negara tersebut yang umumnya menerapkan monarki berada pada peringkat-perangkat teratas untuk kemakmuran.

Sekarang setelah membahas negara luar, maka tak elok rasanya kalau tidak membahas negara sendiri, mengingat Indonesia ini negara yang demokratis sekali . Tiap beberapa periode anggaran milyaran hingga triliunan digeleontorkan untuk Pemilu, dari pemilihan presiden, anggota DPR, sampai pemilihan ketua daerah.

Apakah Indonesia bisa makmur dengan demokrasi? Semua punya jawaban masing-masing, dan itu tergandung persepsi anda.
loading...

Saturday, October 24, 2015

Biografi Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi

Bagi kalangan santri dan alim ulama, nama beliau sudah tidak asing lagi. Beliau dikenal sebagai tokoh Mazhab Syafi'i yang menjadi pengajar di Masjidil Haram di kota Mekkah.

Kitab-kitab yang beliau karang menjadi bahan ajar di berbagai pesantren dan perguruan Islam, baik di Indonesia, Asia Tenggara maupun di dunia Islam pada umumnya. Sebut saja misalnya kitab Nihayatuz Zain dan Maraqil Ubudiyyah yang sangat populer itu.

Namun patut disayangkan, saat ini banyak generasi muslim di negeri ini yang sudah melupakan salah satu ulama tokoh kebanggaan ini, padahal beliau merupakan salah satu tokoh berbangsa melayu yang keilmuannya diakui di negeri Hijaz.

Biografi Syaikh Muhammad Nawawi Al-Bantani
Nama lengkapnya adalah Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar bin Arbi bin Ali Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani.

Beliau lahir di kampung Tanara, (sekarang masuk dalam kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang) Banten pada tahun 1813 M atau 1230 H.

Ayah beliau bernama Kyai Umar, seorang pejabat penghulu yang memimpin masjid. Dari silsilahnya, Nawawi merupakan keturunan kesultanan yang ke 12 dari Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati, Cirebon), yaitu keturunan dari Putra Maulana Hasanuddin (Sultan Banten I) yang bernama Sunyara-ras (Tajul ‘Arsy). Nasabnya bersambung dengan Muhammad melalui Imam Ja’far Assidiq, Imam Muhammad Al-Baqir, Imam Ali ZainAl-Abidin, Sayyidina Husain, Fatimah Al-Zahra

Pada usia lima tahun Syekh Nawawi belajar langsung dibawah asuhan ayahandanya. Di usia yang masih kanak-kanak ini, beliau pernah bermimpi bermain dengan anak-anak sebayanya di sungai, karena merasakan haus ia meminum air sungai tersebut sampai habis. Namun, rasa dahaganya tak kunjung surut. Maka Nawawi bersama teman-temannya beramai-ramai pergi ke laut dan air lautpun diminumnya seorang diri hingga mengering.

Syahdan, ketika usianya memasuki delapan tahun, anak pertama dari tujuh bersaudara itu memulai peng-gembarannya mencari ilmu. Tempat pertama yang dituju adalah Jawa Timur. Namun sebelum berangkat, Nawawi kecil harus menyanggupi syarat yang diajukan oleh ibunya,

Aku do’akan dan kurestui kepergianmu mengaji dengan syarat jangan pulang sebelum kelapa yang sengaja kutanam ini berbuah.” Demikian restu dan syarat sang ibu.

Dan Nawawi kecilpun menyanggupinya. Maka berangkatlah Nawawi kecil menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu menuntut ilmu. Setelah tiga tahun di Jawa Timur, beliau pindah ke salah satu pondok di daerah Cikampek (Jawa Barat) khusus belajar lughat (bahasa) beserta dengan dua orang sahabatnya dari Jawa Timur.

Namun, sebelum diterima di pondok baru tersebut, mereka harus mengikuti tes terlebih dahulu. Ternyata mereka bertiga dinyatakan lulus. Tetapi menurut kyai barunya ini, pemuda yang bernama Nawawi tidak perlu mengu-langi mondok.

Nawawi kamu harus segera pulang karena ibumu sudah menunggu dan pohon kelapa yang beliau tanam sudah berbuah.” Terang sang kyai tanpa memberitahu dari mana beliau tahu masalah itu.

Tidak lama setelah kepulangannya, Nawawi muda dipercaya yang mengasuh pondok yang telah dirintis ayahnya. Di usianya yang masih relatif muda, beliau sudah tampak kealimannya sehingga namanya mulai terkenal di mana-mana. Mengingat semakin banyaknya santri baru yang berdatangan dan asrama yang tersedia tidak lagi mampu menampung, maka kyai Nawawi berinisiatif pindah ke daerah Tanah Pesisir.

Pada usia 15 tahun, ia mendapat kesempatan un-tuk pergi ke Makkah menunaikan ibadah haji. Disana ia memanfaatkan waktunya untuk mempelajari bebe-rapa cabang ilmu, diantaranya adalah: ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, ilmu hadits, tafsir dan ilmu fiqh. Setelah tiga tahun belajar di Makkah ia kembali ke daerahnya tahun 1833 M dengan khazanah ilmu keagamaan yang relatif cukup lengkap untuk mem-bantu ayahnya mengajar para santri.

Namun hanya beberapa tahun kemudian ia memutuskan berangkat lagi ke Makkah sesuai dengan impiannya untuk mukim dan menetap di sana. Di Makkah ia melanjutkan belajar ke guru-gurunya yang terkenal. Pertama kali ia mengikuti bimbingan dari Syekh Khatib Sambas (Penyatu Thariqat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Indonesia) dan Syekh Abdul Gani Bima, ulama asal Indonesia yang bermukim di sana. Setelah itu belajar pada Sayyid Ahmad Dimyati, Sayyid Ahmad Zaini Dahlan yang keduanya di Makkah.

Sedang di Madinah, ia belajar pada Syekh Muhammad Khatib Al-Hambali. Kemudian pada tahun 1860 M. Nawawi mulai mengajar di lingkungan Masjid Al-Haram. Prestasi mengajarnya cukup me-muaskan, karena dengan kedalaman pengetahuan agamanya, ia tercatat sebagai syekh disana. Pada tahun 1870 M, kesibukannya bertambah, karena ia harus banyak menulis kitab. Inisiatif menulis banyak datang dari desakan sebagian koleganya dan para sahabatnya dari Jawa. Kitab-kitab yang ditulisnya sebagian besar adalah kitab-kitab komentar (syarh) dari karya-karya ulama sebelumnya yang populer dan dianggap sulit dipahami. Alasan menulis syarh selain karena permintaan orang lain, Nawawi juga berkeinginan untuk melestarikan karya pendahulunya yang sering meng-alami perubahan (ta’rif) dan pengurangan.

Dalam menyusun karyanya Syekh Nawawi selalu berkonsultasi dengan ulama-ulama besar lainnya, sebelum naik cetak naskahnya terlebih dahulu dibaca oleh mereka. Karya-karya beliau cepat tersiar ke berbagai penjuru dunia karena karya-karya beliau mudah difahami dan padat isinya.

Nama Nawawi bahkan termasuk dalam kategori salah satu ulama besar di abad ke 14 H./19 M. Karena kemasyhurannya beliau mendapat gelar: Sayyid Ulama Al-Hijaz, Al-Imam Al-Muhaqqiq wa Al-Fahhamah Al-Mudaqqiq, A’yan Ulama Al-Qarn Al-Ram Asyar li Al-Hijrah, Imam Ulama’ Al-Haramain.
Syekh Nawawi cukup sukses dalam mengajar murid-muridnya, sehingga anak didiknya banyak yang menjadi ulama kenamaan dan tokoh-tokoh nasional Islam Indonesia, diantaranya adalah: Syekh Kholil Bangkalan, Madura, KH. Hasyim Asy’ari dari Tebu Ireng Jombang (Pendiri Organisasi NU), KH. Asy’ari dari Bawean, KH. Tubagus Muhammad Asnawi dari Caringin Labuan, Pandeglang Banten, KH. Tubagus Bakri dari Sempur-Purwakarta, KH. Abdul Karim dari Banten.

Syekh Nawawi Banten Sebagai Mahaguru Sejati
Nama Syekh Nawawi Banten sudah tidak asing lagi bagi umat Islam Indonesia. Bahkan kebanyakan orang menjulukinya sebagai Imam Nawawi kedua. Imam Nawawi pertama adalah yang membuat Syarah Shahih Muslim, Majmu’ Syarhul Muhadzab, Riyadhus Sholihin dan lain-lain. Melalui karya-karyanya yang tersebar di Pesantren-pesantren tradisional yang sampai sekarang masih banyak dikaji, nama kyai asal Banten ini seakan masih hidup dan terus menyertai umat memberikan wejangan ajaran Islam yang menyejuk-kan. Di setiap majelis ta’lim karyanya selalu dijadikan rujukan utama dalam berbagai ilmu, dari ilmu tauhid, fiqh, tasawuf sampai tafsir. Karya-karyanya sangat terkenal.

Di kalangan komunitas pesantren Syekh Nawawi tidak hanya dikenal sebagai ulama penulis kitab, tapi juga mahaguru sejati (the great scholar). Nawawi telah banyak berjasa meletakkan landasan teologis dan batasan-batasan etis tradisi keilmuan di lembaga pendidikan pesantren. Ia turut banyak membentuk keintelektualan tokoh-tokoh para pendiri pesantren yang sekaligus juga banyak menjadi tokoh pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Apabila KH. Hasyim Asy’ari sering disebut sebagai tokoh yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya NU, maka Syekh Nawawi adalah guru utamanya. Di sela-sela pengajian kitab-kitab karya gurunya ini, seringkali KH. Hasyim Asy’ari bernostalgia bercerita tentang kehidupan Syekh Nawawi, kadang mengenangnya sampai meneteskan air mata karena besarnya kecintaan beliau terhadap Syekh Nawawi.

Karya dan Kitab karangan Syekh Nawawi Al-Bantani
Di samping digunakan untuk mengajar kepada para muridnya, seluruh kehidupan beliau banyak dicurahkan untuk mengarang beberapa kitab besar sehingga tak terhitung jumlahnya. Konon saat ini masih terdapat ratusan judul naskah asli tulisan tangan Syekh Nawawi yang belum sempat diterbitkan.

Kitab-kitab karangan beliau banyak yang di-terbitkan di Mesir, seringkali beliau hanya mengirim-kan manuskripnya dan setelah itu tidak memperdulikan lagi bagaimana penerbit menyebarkan hasil karyanya, termasuk hak cipta dan royaltinya, selanjutnya kitab-kitab beliau itu menjadi bagian dari kurikulum pendidikan agama di seluruh pesantren di Indonesia, bahkan Malaysia, Filipina, Thailand dan juga negara-negara di Timur Tengah.

Menurut Ray Salam T. Mangondana, peneliti di Institut Studi Islam, Universitas of Philippines, ada sekitar 40 sekolah agama tradisional di Filipina yang menggunakan karya Nawawi sebagai kurikulum belajarnya. Selain itu, Sulaiman Yasin, dosen di Fakultas Studi Islam Universitas Kebangsaan di Malaysia juga menggunakan karya beliau untuk mengajar di kuliahnya. Pada tahun 1870 para ulama universitas Al-Azhar Mesir pernah mengundang beliau untuk memberikan kuliah singkat di suatu forum diskusi ilmiah. Mereka tertarik untuk mengundang beliau, karena sudah dikenal di seantero dunia.

Karya-karya Syekh Nawawi al-Bantani secara lebih lengkap antara lain adalah sebagai berikut:

1.) al-Tsamâr al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah
2.) al-‘Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn
3.)Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh
4.)Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf
5.)al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb
6.)Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn
7.)Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah
8.)Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd
9.)Salâlim al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄
10.)Qâmi’u al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân
11.)al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd
12.)Kasyf al-Marûthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah
13.)Fath al-Ghâfir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musammâ al-Kawâkib al-Jaliyyah
14.)Nur al-Dhalâm ‘ala Mandhûmah al-Musammâh bi ‘Aqîdah al-‘Awwâm
15.)Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts
16.)Madârij al-Shu’ûd syarah Maulid al-Barzanji
17.)Targhîb al-Mustâqîn syarah Mandhûmah Maulid al-Barzanjî
18.)Fath al-Shamad al ‘Âlam syarah Maulid Syarif al-‘Anâm
19.)Fath al-Majîd syarah al-Durr al-Farîd
20.)Tîjân al-Darâry syarah Matan al-Baijûry
21.)Fath al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb
22.)Murâqah Shu’ûd al-Tashdîq syarah Sulam al-Taufîq
23.)Kâsyifah al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ
24.)al-Futûhâh al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Îmâniyyah
25.)‘Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain
26.)Qathr al-Ghais syarah Masâil Abî al-Laits
27.)Naqâwah al-‘Aqîdah Mandhûmah fi Tauhîd
28.)al-Naĥjah al-Jayyidah syarah Naqâwah al-‘Aqîdah
29.)Sulûk al-Jâdah syarah Lam’ah al-Mafâdah fi bayân al-Jumu’ah wa almu’âdah
30.)Hilyah al-Shibyân syarah Fath al-Rahman
31.)al-Fushûsh al-Yâqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Baĥîyyah fi Abwâb al-Tashrîfiyyah
32.)al-Riyâdl al-Fauliyyah
33.)Mishbâh al-Dhalâm’ala Minĥaj al-Atamma fi Tabwîb al-Hukm
34.)Dzariyy’ah al-Yaqîn ‘ala Umm al-Barâĥîn fi al-Tauhîd
35.)al-Ibrîz al-Dâniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid al-Adnâny
36.)Baghyah al-‘Awwâm fi Syarah Maulid Sayyid al-Anâm
37.)al-Durrur al-Baĥiyyah fi syarah al-Khashâish al-Nabawiyyah
38.)Lubâb al-bayyân fi ‘Ilmi Bayyân.

Wafatnya Syaikh Nawawi Al-Bantani
Pada tanggal 25 Syawal 1314 H. atau 1897 M, Syeikh Nawawi menghembuskan nafas terakhir di usia 84 tahun. Umat berduka atas kepergian beliau untuk selama-lamanya.

Beliau kemudian dimakamkan di Ma’la di Kota Mekkah, dekat makam Siti Khadijah, Ummul Mukminin istri Rasulullah SAW.

Beliau sebagai tokoh kebanggaan umat Islam di Jawa khususnya di Banten, umat Islam di desa Tanara, Tirtayasa Banten setiap tahun di hari Jum’at terakhir bulan Syawal selalu diadakan acara haul untuk memperingati jejak peninggalan Syekh Nawawi Banten.

Posisi Strategis Syeikh Nawawi bagi Dunia dan Indonesia

1. Syekh Nawawi Al-Bantani adalah satu dari tiga ulama Indonesia yang mengajar di Masjid Al-Haram di Makkah Al-Mukarramah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dua yang lain ialah muridnya, Ahmad Khatib Minangkabau dan Kiai Mahfudz Termas. Ini menunjukkan bahwa keilmuannya sangat diakui tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di semenanjung Arab. Syekh Nawawi sendiri menjadi pengajar di Masjid al-Haram sampai akhir hayatnya yaitu sampai 1898, lalu dilanjutkan oleh kedua muridnya itu. Wajar, jika ia dimakamkan berdekatan dengan makam istri Nabi Khadijah di Ma’la.

2. Syekh Nawawi Al-Bantani mendapatkan gelar “Sayyidu Ulama’ al-Hijaz” yang berarti “Sesepuh Ulama Hijaz” atau “Guru dari Ulama Hijaz” atau “Akar dari Ulama Hijaz”. Yang menarik dari gelar di atas adalah beliau tidak hanya mendapatkan gelar “Sayyidu ‘Ulama al-Indonesi” sehingga bermakna, bahwa kealiman beliau diakui di semenanjung Arabia, apalagi di tanah airnya sendiri. Selain itu, beliau juga mendapat gelar “al-imam wa al-fahm al-mudaqqig” yang berarti “Tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam”. Snouck Hourgronje memberi beliay gelar “Doktor Teologi”.

3. Pada tahun 1870, Syekh Nawawi diundang para ulama Universitas Al-Azhar dalam sebuah seminar dan diskusi, sebagai apresiasi terhadap penyebaran buku-buku Syekh Nawawi di Mesir. Ini membuktikan bahwa ulama al-Azhar mengakui kepakaran Syekh Nawawi al-Bantani.

4. Paling tidak terdapat 34 karya Syekh Nawawi yang tercatat dalam Dictionary of Arabic Printed Books. Namun beberapa kalangan lainnya malah menyebut karya-karyanya mencapai lebih dari 100 judul, meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti tauhid, ilmu kalam, sejarah, syari’ah, tafsir, dan lainnya. Sebagian karyanya tersebut juga diterbitkan di Timur Tengah. Dengan kiprah dan karya-karyanya ini, menempatkan dirinya sebagai alim terpandang di Timur Tengah, lebih-lebih di Indonesia.

5. Kelebihan dari Syekh Nawawi al-Bantani adalah menjelaskan makna terdalam dari bahasa Arab, termasuk sastera Arab yang susah dipahami, melalui syarah-syarahnya. Bahasa yang digunakan Syekh Nawawi memudahkan pembaca untuk memahami isi sebuah kitab. Wajar jika syarah Syekh Nawawi menjadi rujukan, karena dianggap paling otentik dan paling sesuai maksud penulis awal. Bahkan, di Indonesia dan beberapa segara lain, syarah Syekh Nawawi paling banyak dicetak yang berarti paling banyak digunakan dibandingkan dengan buku yang terbit tanpa syarahnya.

6. Syekh Nawawi hidup di zaman di mana pemikiran Islam penuh perdebatan ekstrim antara pemikiran yang berorientasi pada syari’at dan mengabaikan hal yang bersifat sufistik di satu sisi serta sebaliknya pemikiran yang menekankan sufisme lalu mengabaikan syari’at di sisi lain.

Kelebihan dari Syekh Nawawi adalah mengambil jalan tengah di antara keduanya. Menurutnya, syari’at memberikan panduan dasar bagi manusia untuk mencapai kesucian rohani. Karena itu, seseorang dianggap gagal jika setelah melaksanakan panduan syari’at dengan baik, namun rohaninya masih kotor.

Hal sama juga berlaku bagi seorang sufi. Mustahil ia akan mencapai kesucian rohani yang hakiki, bukan kesucian rohani yang semu, jika ia melanggar atau malah menabrak aturan syari’at. Selain itu, di masa itu juga muncul pemikiran yang secara ekstrem mengutamakan aqli dan mengabaikan naqli atau sebaliknya mengutamakan naqli dan mengabaikan aqli.

Namun Syekh Nawawi berhasil mempertemukan di antara keduanya, bahwa dalil naqli dan aqli harus digunakan secara bersamaan. Namun jika ada pertentangan di antara kedunya, maka dalil naqli harus diutamakan.

7. Dalam konteks Indonesia, Syekh Nawawi merupakan tokoh penting yang memperkenalkan dan menancapkan pengaruh Teologi ‘Asy’ariyah. Teologi ini merupakan teologi jalan tengah antara Teologi Qadariyah bahwa manusia mempunyai kebebasan mutlak dengan teologi Jabariyah yang menganggap manusia tidak mempunyai kebebasan untuk berbuat baik atau berbuat jahat.

8. Cara berpikir jalan tengah ini kemudian diadopsi dengan baik oleh Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu, banyak kalangan yang berpandangan bahwa NU merupakan institusionalisasi dari cara berpikir yang dianut oleh Syekh Nawawi al-Bantani. Apalagi pendiri NU, KH. Hasyim ‘Asy’ari merupakan salah satu murid dari Syekh Nawawi al-Bantani.

9. Dalam konteks penjajahan, Syekh Nawawi al-Bantani berpendapat bahwa bekerja sama dengan penjajah Belanda adalah haram hukumnya. Karena itu, murid-murid Syekh Nawawi al-Bantani merupakan bagian terpenting dari sejarah perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Pemberontakan Petani Banten di abad 18 yang sangat merugikan Belanda, misalnya, merupakan salah satu contoh dari karya murid Syek Nawawi. Karena itu, wajar jika Syekh Nawawi menjadi salah satu objek “mata-mata” Snouck Hourgronje.

10. Berdasarkan penelitian Martin Van Bruinesen (Indonesianis dari Belanda) setelah mengadakan penelitian di 46 pesantren terkemuka di Indonesia ia berkesimpulan bahwa 42 dari 46 pesantren itu menggunakan kitab-kitab yang ditulis Syekh Nawawi al-Bantani. Menurut Martin, sekurang-kurangnya 22 karangan Nawawi yang menjadi rujukan di pesantren-pesantren itu.

Cerita Seputar Karomah-Karomah Syekh Nawawi Al-Bantani
Ada banyak cerita yang beredar di kalangan santri tentang karamah-karamah yang dimiliki oleh Syaikh Muhammad Nawawi Al-bantani, di antaranya:

1. Pada suatu malam Syekh Nawawi sedang dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah. Beliau duduk di atas ‘sekedup’ onta atau tempat duduk yang berada di punggung onta.

Dalam perjalanan di malam hari yang gelap gulita ini, beliau mendapat inspirasi untuk menulis dan jika insipirasinya tidak segera diwujudkan maka akan segera hilang dari ingatan, maka berdo’alah ulama ‘alim allamah ini,

“Ya Allah, jika insipirasi yang Engkau berikan malam ini akan bermanfaat bagi umat dan Engkau ridhai, maka ciptakanlah telunjuk jariku ini menjadi lampu yang dapat menerangi tempatku dalam sekedup ini, sehingga oleh kekuasaan-Mu akan dapat menulis inspirasiku.”

Ajaib! Dengan kekuasaan-Nya, seketika itu pula telunjuk Syekh Nawawi menyala, menerangi ‘sekedup’nya. Mulailah beliau menulis hingga selesai dan telunjuk jarinya itu kembali padam setelah beliau menjelaskan semua penulisan hingga titik akhir. Konon, kitab tersebut adalah kitab Maroqil Ubudiyah, komentar kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam Al-Ghazali.

2. Ketika tempat kubur Syekh Nawawi akan dibongkar oleh Pemerintah untuk dipindahkan tulang belulangnya dan liang lahatnya akan ditum-puki jenazah lain (sebagaimana lazim di Ma’la) meskipun yang berada di kubur itu seorang raja sekalipun. Saat itulah para petugas mengurungkan niatnya, sebab jenazah Syekh Nawawi (beserta kafannya) masih utuh walaupun sudah bertahun-tahun dikubur.

Karena itu, bila pergi ke Makkah, insya Allah kita akan bisa menemukan makam beliau di pemakaman umum Ma’la. Banyak juga kaum muslimin yang mengunjungi rumah bekas peninggalan beliau di Serang Banten.

Syekh Nawawi Al-Bantani mampu melihat dan memperlihatkan Ka’bah tanpa sesuatu alatpun. Cara ini dilakukan oleh Syekh Nawawi ketika membetulkan arah kiblatnya Masjid Jami’ Pekojan Jakarta Kota.


Makam Syech Nawawi al-Bantani
Telah menjadi kebijakan Pemerintah Arab Saudi bahwa orang yang telah dikubur selama setahun kuburannya harus digali. Tulang belulang si mayat kemudian diambil dan disatukan dengan tulang belulang mayat lainnya. Selanjutnya semua tulang itu dikuburkan di tempat lain di luar kota.

Lubang kubur yang dibongkar dibiarkan tetap terbuka hingga datang jenazah berikutnya terus silih berganti. Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu. Siapapun dia, pejabat atau orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin, sama terkena kebijakan tersebut. Inilah yang juga menimpa makam Syaikh Nawawi. Setelah kuburnya genap berusia satu tahun, datanglah petugas dari pemerintah kota untuk menggali kuburnya. Tetapi yang terjadi adalah hal yang tak lazim.

Para petugas kuburan itu tak menemukan tulang belulang seperti biasanya. Yang mereka temukan adalah satu jasad yang masih utuh. Tidak kurang satu apapun, tidak lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti lazimnya jenazah yang telah lama dikubur. Bahkan kain putih kafan penutup jasad beliau tidak sobek dan tidak lapuk sedikitpun.Terang saja kejadian ini mengejutkan para petugas. Mereka lari berhamburan mendatangi atasannya dan menceritakan apa yang telah terjadi.

Setelah diteliti, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan makam orang sembarangan. Langkah strategis lalu diambil. Pemerintah melarang membongkar makam tersebut. Jasad beliau lalu dikuburkan kembali seperti sediakala. Hingga sekarang makam beliau tetap berada di Ma΄la, Mekah.
loading...

Friday, October 23, 2015

Amarah Dan Bahayanya Terhadap Jiwa Manusia

Dalam sebuah hadtits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, diceritakan bahwa suatu ketika ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah Saw dan berkata:

"Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat".

Rasulullah Saw mengatakan:

"Janganlah engkau marah... Janganlah engkau marah... janganlah engkau marah...".

Rasulullah Saw mengulang-ulang kalimat beliau tersebut seakan menggambarkan bahwa amarah itu adalah sumber segala keburukan.

Di kali yang lain, Rasulullah Saw juga mengatakan:

"Sesungguhnya kemarahan itu adalah bara api yang tersimpan di hari anak Adam. Tidakkah kaliah lihat bagaimana matanya memerah dan mulutnya ternganga ketika ia marah?".

Ibnu Hajar rahimahullah berkata :

"Kemarahan dapat mengakibatkan perubahan zhahir dan batin, seperti perubahan warna (kulit wajah memerah), gemetar pada kaki dan tangan, kehilangan kendali dan perubahan diri, sehingga orang yang marah tersebut apabila ia menyadari keadaan dirinya ketika marah maka ia akan malu karena kejelekan rupanya dan perubahan dirinya, ini semuanya pada zhahir.

Adapun batin maka kejelekannya lebih parah daripada zhahir, karena kemarahan itu melahirkan kedongkolan di hati, hasad, merencanakan kejelekan dalam berbagai bentuknya, dan memang yang lebih jelek adalah keadaan batinnya, sebab perubahan zhahirnya adalah buah perubahan batinnya. Dan ini semuanya adalah pengaruh jelek kemarahan bagi tubuh.

Adapun pengaruh jeleknya bagi lisan, maka akan memunculkan cacian, ucapan keji yang malu diucapkan oleh seorang yang berakal dan ia akan menyesalinya ketika kemarahannya telah mereda.

Dan juga nampak pengaruh jelek kemarahan dalam perbuatan, yaitu dengan memukul atau membunuh, namun apabila ia tidak dapat melakukannya karena orang yang ia marahi itu telah lari, maka ia akan menyakiti dirinya sendiri, yaitu dengan merobek pakaiannya, menampar pipinya, dan bisa jadi ia jatuh dalam keadaan kesurupan, bisa jadi pula ia jatuh pingsan, dan bisa pula ia memecahkan peralatan makan, bahkan memukul orang yang tidak bersalah."

[ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻻﺑﻦ ﺣﺠﺮ ‏(10/520‏)]

Semoga Bermanfaat bagi kehidupan kita semua...

loading...

Ibu, Sudah Yakinkah Ibu Ingin Bekerja di Luar Rumah?

Ada ceramah seorang ustadz yang sangat menarik untuk kita simak dan renungkan, teruma bagi ibu-ibu yang bekerja di luar rumah.

Sang ustadz bercerita:

Tahun 2010, saya melakukan survey dengan bertanya kepada beberapa perempuan bekerja. Pertanyaan saya sangat sederhana:

"Bu, bagaimana perasaan ibu dengan kondisi ibu bekerja saat ini, lebih merasa cukup dengan suami saja bekerja atau merasa lebih cukup dengan ibu ikut bekerja?

Tahukah anda jawabannya? Ternyata 90% perempuan bekerja menjawab:

“Saya merasa cukup dengan hanya suami saja yang bekerja ketimbang saat ini saya ikut bekerja.”

Para istri yang saya survei itu mengaku justru dengan dirinya bekerja, hutang keluarga justru bertambah, padahal niat awalnya agar utang suami tidak bertambah parah.

Dulu semua yang diinginkan selalu bisa terpenuhi tapi dengan ikut bekerja menjadi selalu kurang, tidak ada yang cukup.

Setelah para istri ini curhat tentang kondisinya, lalu saya bertanya kepada,

“Ibu tahu tidak penyebab mengapa dulu saat suami ibu yang bekerja semuanya tercukupi dan sekarang ibu bekerja justru selalu kurang?”

Ibu-ibu itu menggeleng. Mereka hanya heran harusnya dengan ikut bekerja kebutuhan rumah tangga menjadi lebih dari cukup.

Saya sampaikan begini kepada ibu-ibu itu:
"Keberkahan rezki ibu telah hilang, ibu-ibu tahu mengapa hilang? Begini, dulu saat suami ibu saja yang bekerja ibu masih sempat untuk :
✅ mengurus anak-anak berangkat sekolah.
✅ Ibu masih sempat membangunkan suami untuk shalat malam.
✅ Ibu masih sempat membuatkan sarapan untuknya.
Dan ketika suami ibu pulang kerja,
♥ Ibu sudah cantik berdandan rapi untuk menghilangkan kelelahan suami ibu sore itu.
♥ Ibu masak yang terenak untuk suami dan
♥ masih sempat membacakan dongeng untuk anak-anak ketika akan tidur dan
♥ masih “fresh” saat suami ibu mengajak bercinta.

Tapi saat ibu bekerja saat ini,
⛔ Ibu lebih awal kan berangkat dari suami? Karena ibu masuk jam 7 pagi karena khawatir terlambat dan jauh ibu berangkat jam 5.30 padahal barangkali suami baru saja mandi.
⛔ Anak-anak belum terurus baju sekolahnya, bahkan bisa saja di antara mereka nggak ada yang sarapan karena Ibu lupa menyediakan.
Iya kan bu?"

Kata saya kepada mereka.
Di antara ibu-ibu yang bekerja ini mulai menangis. Saya meminta izin untuk meneruskan taujih di sore itu.

Dan ketika suami ibu pulang,
⛔ Ibu belum pulangkan karena ibu diminta lembur oleh boss ibu di pabrik.
⛔ Ketika suami sudah ada di rumah jam 5 sore, ibu masih berkutat dengan pekerjaan sampai jam 8 malam.
⛔ Suami ibu bingung ke mana dia mengadukan ceritanya hari itu dia mencari nafkah.
⛔ Anak-anak ibu belum mandi bahkan bisa saja di antara mereka ada yang tidak shalat Maghrib, karena tidak ada yang mengingatkannya. Kemudian mau makan akhirnya makan seadanya, hanya masak mie dan telur karena hanya itu yang mereka mampu masak.
⛔ Suami ibu hanya makan itu bahkan hampir tiap malam, sedangkan ibu baru pulang jam 9 sampai di rumah di saat anak-anak ibu sudah lelah karena banyak bermain,
⛔ bahkan di antara mereka masih ada yang bau karena nggak mandi.
⛔ Suami ibu terkapar tertidur karena kelelahan, karena suami ibu menunggu kedatangan ibu.
⛔ Kondisi ibu juga lelah, sangat lelah bahkan,
⛔ Ibu bahkan berbulan-bulan tidak bisa berhubungan intim dengan suami karena kelelahan….”

Ibu bekerja untuk menambah keuangan keluarga tapi ibu kehilangan banyak hal. Hal-hal yang pokok menjadi tidak selesai. Hal-hal yang ibu kerjakan di pabrik juga tidak maksimal karena hati ibu sedih tidak punya kesempatan mengurus suami dan anak-anak. Pakaian suami dan anak-anak kumal, kuku anak-anak panjang, rambut anak-anak gondrong dan tak terurus.

Ibu-ibu itu semakin kencang menangisnya, di antara mereka mengatakan “Hentikan ustadz, aku tak tahan lagi, hentikan”, sang ibu itu memeluk teman yang di sebelahnya dan menangis.

Sore itu saya berusaha menyampaikan kewajiban saya sebagai dai. Katakan yang benar itu walaupun harus membuat hati sedih. Di penutup saya menyampaikan, “Tidak ada larangan buat ibu bekerja dengan satu syarat, tugas pokok ibu tidak ada masalah, tidak ada hak-hak suami dan anak-anak yang berkurang yang dapat menyebabkan ketidakberkahan uang yang ibu dapatkan dari bekerja. Pastikan itu semua tidak ada masalah dan bekerjalah setelah itu”

Adzan Maghrib sore itu menghentikan ceramah saya di sela tangis ibu-ibu yang ingin segera pulang untuk bertemu dengan suami dan anak2
loading...

Thursday, October 22, 2015

Berapa Biaya Pengurusan Sertifikat Hak Milik [SHM] Tanah di BPN?

Banyak orang yang hendak mengurus penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) tanah yang ia miliki, tapi mereka jadi ragu karena tidak mengetahui berapa estimasi biaya yang diperlukan.

Padahal, sertifikat hak milik merupakan bukti kepemilikan atas tanah  yang paling kuat dibading surat keterangan ganti rugi biasa.

Sebagian masyarakat mengeluhkan tentang biaya pengurusan sertifikat terkait pertanahan yang seringkali dianggap tidak transparan.

Sebenarnya berapa biaya pengurusan sertifikat tanah?

Mengutip detik.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan Pertanahan Nasional /Kementerian Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Gunawan Muhamm‎ad‎, merinci sejumlah pengeluaran yang diperlukan untuk pengurusan sertifikat pertanahan.

Pertama adalah Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dengan nilai 5% dari total harga tanah dan bangunan. Biaya ini nantinya akan masuk ke dalam kas Pemerintah Daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Sebanyak 5% dari harga total harga lahan atau bangunan yang akan disertifikat," kata Gunawan saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (22/4/2015.

Namun, ada kebijakan yang menyebutkan, BPHTB hanya berlaku untuk unit tanah dan bangunan yang nilainya lebih dari Rp 60 juta ke atas. Ada pula Pemerintah Daerah yang menetapkan batasnya pada angka Rp 80 juta ke atas.

Tujuannya adalah, untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu yang umumnya untuk membeli tanah dan bangunan saja sudah cukup sulit.

Lewat aturan ini, maka masyarakat pemohon sertifikat hanya perlu membayar pajak atas selisih harga tanah dan bangunan yang bersangkutan.

"Misalkan Pemda menetapkan kalau batasnya Rp 60 juta, berarti kalau punya tanah Rp 100 juta maka yang kena pajak hanya Rp 100 juta dikurang Rp 60 juta, sisanya yang kena BPHTB. ‎Atau Rp 40 juta dikali 5%. Rp 2 juta," paparnya.

Ada pun biaya lainnya adalah Biaya Pengukuran, Biaya Pemeriksaan Tanah, dan Biaya Pendaftaran Tanah. Tiga jenis iuran ini dibayarkan ke BPN saat proses pengurusan sertifikat.

"Biaya yang di BPN, pertama adalah biaya pengukuran, dua adalah biaya panitia pemeriksa tanah, tiga adalah biaya pendaftaran tanah," katanya.

Biaya Pengukuran Tanah:
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13/2010 biaya pengukuran tanah ditentukan dengan rumus tertentu. Soal Harga Satuan Biaya Khusus Pengukuran (HSBKu) yang ditetapkan oleh menteri keuangan dan nilai harga masing-masing provinsi berbeda-beda, termasuk perbedaan harga untuk tanah pertanian dan non pertanian.

Untuk luas tanah kurang dari 10 hektar, dihitung dengan rumus luas tanah dibagi 500 dikali Harga Satuan Biaya Khusus Pengukuran (HSBKu), lalu ditambahkan dengan Rp 100.000.

Untuk luas tanah lebih dari 10 hektar-1.000 hektar, dihitung dengan rumus luas tanah dibagi 4.000, dikali Harga Satuan Biaya Khusus Pengukuran (HSBKu), lalu ditambahkan dengan Rp 14.000.000.

Untuk luas tanah lebih dari 1.000 hektar, dihitung dengan luas tanah dibagi 10.000, dikali Harga Satuan Biaya Khusus Pengukuran (HSBKu), lalu ditambahkan dengan Rp 134.000.000.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 51/2012, ditetapkan bahwa HSBKU dibagi menjadi dua yakni untuk pengukuran lahan pertanian dan lahan non pertanian.

Biayanya pun berbeda antar Provinsi di seluruh Indonesia. Biaya terendah untuk HSBKu lahan pertanian adalah Rp 20.000 yang berlaku di Maluku Utara, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Tertinggi ada di DKI Jakarta sebesar Rp 60.000.

Sementara biaya untuk HSBKu non pertanian terendah adalah, sebesar Rp 40.000 yang berlaku di Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Tertinggi adalah Rp 120.000 di DKI Jakarta, Riau, serta Kalimantan Timur.

"Artinya, untuk lahan seluas 1 hektar non pertanian dan terletak di DKI Jakarta, maka biaya yang pengukuran tanah adalah sebesar Rp 100 ribuan," jelas Gunawan.

Biaya Panitia Pemeriksa:
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13/2010, Biaya Panitia Pemeriksa dihitung dengan rumus tertentu.

Untuk unit yang tergolong skala kecil seperti rumah, kantor, dan ruko, digunakan rumus luas tanah dibagi dengan 500, dikalikan dengan Harga Satuan Biaya Khusus Panitia Penilai A (HSBKpa), ditambah Rp 350.000.

Untuk unit yang tergolong skala besar seperti lahan perkebunan sawit, komplek perkantoran, dan sebagainya digunakan rumus luas tanah dibagi 100.000, dikali Harga Satuan Biaya Khusus Panitia Penilai B (HSBKpb), ditambah Rp 5.000.000.

Adapun HSBKpa dan HSBKpb pertanian berdasarkan Peraturan Pemerintah 13/2010 adalah Rp 10.000, sementara untuk yang non pertanian adalah Rp 20.000.

"Kalau tanahnya 1 hektar di DKI Jakarta non pertanian pastinya, biaya jadi Rp 350.000," jelas dia.

Biaya Pendaftaran Tanah:
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13/2010, biaya pendaftaran tanah dihitung dengan rumus 2% dari nilai tanah ditambah Rp 100.000.

"Misalnya orang beli tanah totalnya Rp 100 juta maka biaya pendaftarannya Rp 2.100.000," pungkas Gunawan.

Sumber: detik.com
loading...

Wednesday, October 21, 2015

[Kisah Inspiratif]: Nasehat Yang Sama, Tapi Hasilnya Berbeda...

Alkisah, sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke dua anaknya:

"Anakku, dua pesan penting yang ingin ayah sampaikan kepadamu utk keberhasilan hidupmu... Pertama: jangan pernah menagih piutang kepada siapapun... Kedua: jangan pernah tubuhmu terkena terik matahari secara langsung".

Tak lama kemudian, sang ayah pun wafat menghadap sang Ilahi meninggalka dua orang putranya yang sudah dewasa itu.

Kini, 5 tahun telah berlalu. Suatu ketika, sang ibu pun menengok anak sulungnya dengan kondisi bisnis yang sangat memprihatinkan, si ibu pun bertanya:

"Anakku, mengapa kondisi bisnismu jadi begini???".

Anak sulung itu menjawab:

"Saya mengikuti pesan ayah bu... Saya dilarang menagih piutang ke siapa pun sehingga banyak piutang yang tidak dibayar.. hingga akhirnya lama-lama habislah modal saya... Begitu pun pesan beliau yang kedua, ayah melarang saya terkena sinar matahari secara langsung, itulah sebabnya pergi dan pulang kantor saya selalu naik taxi". Jelas si anak dengan penuh duka.

Kemudian sang ibu pergi ke tempat si bungsu yang keadaannya berbeda jauh. Si bungsu sukses menjalankan bisnisnya. Sang ibu pun bertanya:

"Anakku, mengapa hidupmu sedemikian beruntung...?"

Si bungsu menjawab:
"Ibu, ini tak lain berkat saya mengikuti pesan ayah bu.. Pesan yang pertama saya dilarang menagih piutang kepada siapapun. oleh karena itu saya tidak pernah memberikan hutang kepada siapapun sehingga modal saya tetap utuh.. Pesan kedua saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka saya selalu berangkat kerja sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam.."

* * *
Si Sulung dan Si Bungsu menerima pesan yang SAMA, namun masing-masing memiliki penafsiran dan sudut pandang atau PIKIRAN berbeda.

Mereka MELAKUKAN cara yang berbeda sehingga mendapatkan HASIL yang berbeda pula. Hati-hatilah dengan pikiran kita.. Pikiran positif memberi hasil menakjubkan, sebaliknya pikiran negatif memberikan hasil menghancurkan...
loading...

Tuesday, October 20, 2015

[Video]: Hamzah, Hafizh Al-Qur'an dari Amerika Serikat, Usia 14 Tahun

Tinggal di negara dengan minoritas muslim tidak membuatnya melupakan Al-Qur'an. Di usianya yang masih muda, ia tidak hanya mampu membaca al-Qur'an, tapi juga menghafalnya di luar kepala!

Itulah Hamzah Elhabashy. Remaja berusia 14 tahun asal Amerika Serikat ini membuat sejumlah ulama berdecak kagum dengan hafalan al-Quran dan bacaannya yang melantun merdu.

Dalam sebuah perlombaan hafalan al-Qur'an Internasional di Dubai, Hamzah mencuri perhatian para ulama yang menjadi dewan juri. Dengan bacaan qira'at Hafsh an ashim, Hamzah menunjukkan betapa kecintaannya kepada Al-Qur'an melalui hafalan dan qiraatnya.

Hal ini membuat kagum, sebab sementara banyak anak-anak muslim di negara Islam banyak yang tidak mampu membaca al-Qur'an, padahal begitu banyak tempat mengaji dan belajar al-Qur'an di negeri mereka. Tapi Hamzah menunjukkan sebaliknya.

Silahkan tonton video Hamzah di bawah ini:


Bagaimana menurut anda?
loading...

Hukum Waris Apa Saja Yang Berlaku di Indonesia?

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang persoalan hukum di Indonesia, yaitu tentang hukum warisan.

Banyak orang yang belum mengetahui tentang seluk beluk hukum kewarisan yang berlaku, sehingga tak jarang terjadi banyak sengketa.

Apa itu hukum waris?
Hukum Waris adalah suatu hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah meninggal dunia diberikan kepada yang berhak, seperti keluarga dan masyarakat yang lebih berhak.

Hingga kini belum ada hukum waris di Indonesia yang berlaku secara nasional. Namun ada tiga hukum waris yang dijalankan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu hukum waris adat, hukum waris Islam, dan hukum waris perdata.

Masing-masing hukum waris itu memiliki aturan yang berbeda-beda. Bagi orang Islam, berlaku hukum waris Islam, jika non muslim maka berlaku hukum waris adat atau hukum waris perdata.

Jika anda orang Islam, wajib bagi anda menggunakan pembagian dari Allah dan Rasul-Nya itu, baik itu dibagi secara kekeluargaan maupun lewat jalur pengadilan, dianggap menguntungkan atau merugikan, dianggap adil atau diskriminatif, itulah konsekuensi beragama, kita dituntut taat, sami'na wa atha'na.

Dan berikut definisi, kaidah, perbedaan dan penjelasannya secara umum:

1. Hukum Waris Adat
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam suku bangsa, agama, dan adat-istiadat yang berbeda satu dengan lainnya. Hal itu mempengaruhi hukum yang berlaku di tiap golongan masyarakat yang dikenal dengan sebutan hukum adat.

Menurut Ter Haar, seorang pakar hukum dalam bukunya yang berjudul Beginselen en Stelsel van het Adatrecht (1950), hukum waris adat adalah aturan-aturan hukum yang mengatur penerusan dan peralihan dari abad ke abad baik harta kekayaan yang berwujud dan tidak berwujud dari generasi pada generasi berikut. Hukum adat itu sendiri bentuknya tak tertulis, hanya berupa norma dan adat-istiadat yang harus dipatuhi masyarakat tertentu dalam suatu daerah dan hanya berlaku di daerah tersebut dengan sanksi-sanksi tertentu bagi yang melanggarnya.

Oleh karena itu, hukum waris adat banyak dipengaruhi oleh struktur kemasyarakatan atau kekerabatan. Di Indonesia hukum waris mengenal beberapa macam sistem pewarisan. Apa saja?
Sistem keturunan: sistem ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu sistem patrilineal yaitu berdasarkan garis keturunan bapak, sistem matrilineal berdasarkan garis keturunan ibu, dan sistem bilateral yaitu sistem berdasarkan garis keturunan kedua orang tua.

Sistem Individual: berdasarkan sistem ini, setiap ahli waris mendapatkan atau memiliki harta warisan menurut bagiannya masing-masing. Pada umumnya sistem ini diterapkan pada masyarakat yang menganut sistem kemasyarakatan bilateral seperti Jawa dan Batak.

Sistem Kolektif: ahli waris menerima harta warisan sebagai satu kesatuan yang tidak terbagi-bagi penguasaan atau pun kepemilikannya dan tiap ahli waris hanya mempunyai hak untuk menggunakan atau mendapat hasil dari harta tersebut. Contohnya adalah barang pusaka di suatu masyarakat tertentu.

Sistem Mayorat: dalam sistem mayorat, harta warisan dialihkan sebagai satu kesatuan yang tidak terbagi dengan hak penguasaan yang dilimpahkan kepada anak tertentu. Misalnya kepada anak tertua yang bertugas sebagai pemimpin keluarga menggantikan kedudukan ayah atau ibu sebagai kepala keluarga, seperti di masyarakat Bali dan Lampung harta warisan dilimpahkan kepada anak tertua dan di Sumatra Selatan kepada anak perempuan tertua.

2. Hukum Waris Islam
Hukum waris Islam berlaku bagi orang Islam secara imperatif (memaksa). Memang dulunya ada pilihan hukum, namun sejak tahun 2006, pilihan hukum sudah tidak diperkenankan lagi.

Hukum waris Islam berlaku bagi masyarakat Indonesia yang beragama Islam dan diatur dalam Pasal 171-214 Kompilasi Hukum Islam (KHI), yaitu materi hukum Islam yang ditulis dalam 229 pasal.

Dalam hukum waris Islam menganut prinsip kewarisan individual bilateral, bukan kolektif maupun mayorat. Dengan demikian pewaris bisa berasal dari pihak bapak atau ibu. Sumber utama dalam hukum Waris Islam adalah Al Quran surat An-Nisa' ayat 11-12. hukum Waris Islam atau ilmu faraidh adalah ilmu yang diketahui. siapa yang berhak mendapat waris dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa ukuran untuk setiap ahli waris.

Ilmu Faraidh termasuk ilmu yang paling mulia tingkat urgensinya, paling tinggi kedudukannya, paling besar ganjarannya, oleh karena pentingnya, bahkan sampai Allah sendiri yang menentukan takarannya, Allah Swt terangkan jatah harta warisan yang didapat oleh setiap ahli waris, dijabarkan kebanyakannya dalam beberapa ayat yang jelas, karena harta dan pembagiannya merupakan sumber ketamakan bagi manusia, sebagian besar dari harta warisan adalah untuk pria dan wanita, besar dan kecil, mereka yang lemah dan kuat, sehingga tidak terdapat padanya kesempatan untuk berpendapat atau berbicara dengan hawa nafsu.

Menurut hukum waris Islam ada tiga syarat agar pewarisan dinyatakan ada sehingga dapat memberi hak kepada seseorang atau ahli waris untuik menerima warisan:

Orang yang mewariskan (pewaris) telah meninggal dunia dan dapat di buktikan secara hukum ia telah meninggal. Sehingga jika ada pembagian atau pemberian harta pada keluarga pada masa pewaris masih hidup, itu tidak termasuk dalam kategori waris tetapi disebut hibah.

Orang yang mewarisi (ahli waris) masih hidup pada saat orang yang mewariskan meninggal dunia.
Orang yang mewariskan dan mewarisi memiliki hubungan:

A. Hubungan keturunan atau kekerabatan, baik pertalian garis lurus ke atas seperti ayah atau kakek dan pertalian lurus ke bawah seperti anak, cucu, paman, dll. Hubungan pernikahan, yaitu suami atau isteri. Pernikahan itu harus memenuhi dua syarat:

1. Perkawinan sah menurut syariat islam, yakni dengan akad nikah yang memenuhi rukun dan syarat-syaratnya.
2. Saat terjadi pewarisan salah satu pihak suami atau istri tidak dalam keadaan bercerai.

B. Apabila seseorang meninggal dunia tidak meninggalkan orang yang mewarisi maka hartanya akan diserahkan kepada baitul Mal (perbendaharaan Negara Islam) untuk dimanfaatkan untuk kepentingan umat islam.

3. Hukum Waris Perdata:
Hukum waris perdata atau yang sering disebut hukum waris barat berlaku untuk masyarakat non muslim, termasuk warga negara Indonesia keturunan baik Tionghoa maupun Eropa yang ketentuannya diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHP).

Hukum waris perdata menganut sistem individual dimana setiap ahli waris mendapatkan atau memiliki harta warisan menurut bagiannya masing-masing. Dalam hukum waris perdata ada dua cara untuk mewariskan:

Mewariskan berdasarkan undang-undang atau mewariskan tanpa surat wasiat yang disebut sebagai Ab-instentato, sedangkan ahli warisnya disebut Ab-instaat. Ada 4 golongan ahli waris berdasarkan undang-undang:
- Golongan I terdiri dari suami istri dan anak-anak beserta keturunannya.
- Golongan II terdiri dari orang tua dan saudara-saudara beserta keturunannya.
- Golongan III terdiri dari kakek, nenek serta seterusnya ke atas.
- Golongan IV terdiri dari keluarga dalam garis menyamping yang lebih jauh, termasuk saudara-saudara ahli waris golongan III beserta keturunannya.

Mewariskan berdasarkan surat wasiat yaitu berupa pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya setelah ia meninggal dunia yang oleh si pembuatnya dapat diubah atau dicabut kembali selama ia masih hidup sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 992.

Cara pembatalannya harus dengan wasiat baru atau dilakukan dengan Notaris. Syarat pembuatan surat wasiat ini berlaku bagi mereka yang sudah berusia 18 tahun atau lebih dan sudah menikah meski belum berusia 18 tahun. Yang termasuk golongan ahli waris berdasarkan surat wasiat adalah semua orang yang ditunjuk oleh pewaris melalui surat wasiat untuk menjadi ahli warisnya. 
loading...

Monday, October 19, 2015

[Video] Pidato Mufti Suriah Syaikh Ahmad Badruddin Hassun di Parlemen Uni Eropa

Pada tanggal 15 Januari 2008, Grand Mufti Suriah, Syaikh Ahmad Badruddin Hassun menyampaikan pidato kehormatan di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, dalam rangka pembukaan year of dialogue 2008.

Biografi Syaikh Ahmad Badruddin Hassun
Syaikh Ahmad Badruddin Hassun lahir di Halab, Suriah pada tahun 1949.

Ulama yang dikenal dengan pemikiran moderat dan terbuka ini berupakan alumni fakultas Syariah dari Universitas Al-Azhar dan meraih gelas doktor di bidang Fiqih, dan terpilih sebagai mufti sejak tahun 2002.

Konflik bersenjata di Suriah yang meletus sejak tahun 2011 lalu menyebabkan beliau masuk ke pusaran kritis. Ada beberapa pihak yang menuding beliau sebagai penyokong rezin Asad, namun kabar lain menyebutkan juga bahwa beliau ikut mendukung kaum revolusioner. Syaik Yusuf al-Qaradhawi pun pernah menyampaikan kritik secara pribadi kepada beliau.

Beberapa portal berita memuat pidato beliau yang menyebuat pihak asing turut bermain dalam kekacauan di Suriah.

Atas berbagai isyu tersebut, ada pula yang menduh beliau ber-tasyayyu (pro-syiah). Sengitnya konflik membawa bencana bagi keluarga beliau. Putra beliau yang bernama Sariyah Hassun, 21 tahun, menjadi korban yang dibunuh kelompok bersenjata di Suriah.

Pidato Syaikh Ahmad Badruddin Hassun di Parlemen Eropa
Berikut video pidato lengkap Syaikh Ahmad Badruddin Hassun di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis tanggal 15 Januari 2008.


Berikut terjemahan lengkap pidado Syaikh Ahmad Badruddin Hassun di depan anggota Perlemen Eropa:

Assalamualaikum, selamat pagi, shalom…

Dengan nama Allah pencipta kita semua dari tanah yang satu… dari debu Allah wujudkan kita semua…

Dengen ruh dari-Nya kita hidup. Ruh sebagai sumber kekuatan hidup. Kita semua hidup dari sumber yang satu.Kita semua adalah buatan Allah. Oleh sebab itu aku sampaikan penghormatan dengan sebutan “wahai sadaraku”, “wahai saudaraku satu ruh”, “wahai saudaraku satu tanah”, “saudaraku satu kemanuasiaan”.

Yang mulia Ketua Parlemen Eropa, Hans-Gert Pottering…

Yang mulia bapak dan ibu anggota parlemen.. . Yang mulia hadirin sekalian…

Aku datang dari suatu negeri. Aku tidak pernah memilih agar aku berada di sana. Tapi langitlah yang memlih aku menjadi bagian dari penduduk negeri itu. Itulah negeri yang kami sebut dengan negeri yang diberkahi: negeri Syam, Palestina, Lebanon, Suria, Yordania, Israel.

Inilah negeri-negeri yang menerima suluruh peradaban runahi dari langit. Di tanah kami, dulu Ibrahim berjalan. Di tanah kami, dulu Musa merasa aman dan hidup dalam kebahagiaan. Di tanah kami, dulu Isa dilahirkan. Dari tanah kami, Isa naik ke langit. Ke tanah kami, Muhammad datang dari Mekah untuk naik ke langit…

Saya sangat berharap kalian memahami dengan baik makna tanah yang telah memancarkan cahaya kepada kalian semua. Dulu, ketika kami masih menjadi pengikut al-Masih, pengikut Ibrahim, pengikut Musa dan sebagai muslimin, kami menerima dan menyebarkan semua ajaran itu kepada dunia sebagai cahaya, kecerahan dan kebahagiaan.

Saya sangat berterimakasih kepada kalian dari hati yang paling dalam. Saya juga berterimakasih kepada Ketua Parlemen yang telah memilih saya sebagai pembuka forum dialog kebudayaan pada tahun dimana dialog antar berbagai kebudayaan sangat dibutuhkan.

Saya sangat senang memilih kata berbagai budaya (tsaqafaat, bentuk jamak), karena tidak ada keragaman dalam peradaban, yang ada hanya satu peradaban. Berbagai budayalah yang menopang dan memperkokoh peradaban kita. Peradaban adalah hasil kerja kita bersama. Kita yang menciptakan peradaban.

Parlemen ini bukan dibangun hanya oleh orang Nasrani, orang Yahudi, muslim, orang sekuler, tapi parlemen ini dibangun oleh manusia. Inilah simbol peradaban untuk membangun kemanusiaan. Semua kita ikut membangun satu peradaban yang bernama peradaban kemanusiaan. Oleh sebab itu, kami tidak percaya pada apa yang disebut dengan benturan peradaban. Selamanya kami tidak percaya.

Peradaban hanya ada satu dalam dunia ini, tidak ada keragaman peradaban. Keragaman hanya ada pada budaya. Yang berbilang adalah kebudayaan, sementara peradaban hanya satu.

Mari kita lihat… Dengan apa peradaban berbenturan? Sesungguhnya peradaban berbenturan dengan kebodohan; peradaban berbenturan dengan terorisme; peradaban berbenturan dengan keterbelakangan. Orang yang berbudaya, apapun agama dan latar belakang budayanya, ia akan mengulurkan tangannya kepadaku untuk bersama-sama kita membangun peradaban kemanusiaan.

Ketika ada manusia bisa mendarat di bulan, kami mencari tahu nama orang-orang yang ikut berkeja dalam NASA (National Aeronautics and Space Administration) dan Badan Antariksa Uni Soviet (kini RKA, Badan Antariksa Federal Rusia). Dan aku menemukan bahwa mereka bukan orang Amerika semua. Mereka bukan orang Rusia semua. Tapi mereka adalah orang Eropa, Itali, Jerman, Perancis, Belgia, saya melihat merekalah yang membangun peradaban kita hingga mampu mengangkasa dan mendarat di bulan.

Mari kita pikir kembali tentang istilah “benturan peradaban”. Sesungguhnya istilah ini sangat penting untuk dipikirkan kembali. Peradaban tidak mungkin dibangun dari tempat terpencil. Orang-orang yang membangung Piramida adalah nenek-moyang kita semua. Orang-orang membangun Piramida Chili juga nenek-moyang kita. Maka peradaban adalah satu….

Yang kedua, apakah peradaban punya agama?... Atau, apakah peradaban hasil budaya kemanusiaan yang agama ikut andil memberikan nilai-nilai dan akhak di dalamnya? Tidak ada itu peradaban Kristen, peradaban Islam, peradaban Yahudi. Agama hanya memberikan nilai dan akhlak dalam peradaban. Kitalah yang menciptakan peradaban, sementara yang menciptakan agama adalah Tuhan.
Peradaban adalah buatan kita dan agama adalah buatan Tuhan. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua agar menghidar dari kecederungan memberi nama tertentu pada peradaban, karena peradaban adalah hasil kerja kita semua.

Siapa yang membangun peradaban? Manusia yang membangun peradaban. Saya dan kalian. Saya dan kalian siapa? Apakah saya pihak lain bagi kalian? Apakah kalian pihak lain bagi saya? Tidak. Apakah kalian pihak lain bagi saya? Tidak. Binatang pihak lain bagi kita. Sedang kalian adalah saudaraku: apapun agama kalian dan apapun bahasa kalian. Ibuku adalah ibu kalian dan bapakku adalah bapak kalian. Ibu kita adalah bumi, dan bapak kita adalah Adam alahissalam.

Mari kita mulai medidik generasi baru. Generasi baru yang menyadari bahwa manusia itu satu, yang lain dari manusia adalah binatang. Apapun agamanya, apapun negaranya, setiap manusia adalah saudaraku; darahnya adalah darahku; jiwanya adalah jiwaku; pikirannya adalah pikiranku; kebebasannya adalah kebebasanku; kebudayaanya berbeda dengan kebudayaanku untuk membangun satu peradaban di muka bumi ini.

Kami, di negeri kami, tidak percaya pada pluralitas agama. Tidak ada pluralitas agama bagi kami. Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad datang membawa satu agama yang sama. Agama itu adalah “kesucian Allah dan kemuliaan manusia”. Sedangkan syariat dan hukum, tentu berbeda-beda dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu wajar jika ada pluralitas syariat, tapi tidak ada pluralitas agama. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang satu, dan kita semua tunduk dan patuh kepada-Nya.
Tidak mungkin terjadi konflik agama. Atas dasar ini pula, tidak ada perang yang suci. Saya tidak percaya pada perang suci. Karena perang tidak mungkin disebut suci, selamanya. Hanya perdamaian yang pantas disebut suci.

Mari kita ajarkan anak-anak kita. Di sekolah, di gereja, di vihara, di masjid, kita ajarkan kepada mereka bahwa yang suci secara hakiki dalam hidup ini adalah manusia. Yang suci bukan hanya Ka’bah, Masjidil Aqsha, Tembok Ratapan, Gerjeja Qiyamah, sesungguhnya manusia adalah makhluk paling suci di dunia ini. Bagi kami, darah seorang bocah sama sucinya dengan seluruh benda-benda suci yang kalian yakini.

Mengapa saya mengatakan demikian? Karena Ka’bah dibangun oleh manusia (Ibrahim); Tembok Ratapan dibangun oleh orang-orang Yahudi; Gereja al-Qiyamah dibangun oleh orang-orang Nasrani. Sedang manusia, siapa yang membangun? Manusia adalah bangunan Tuhan. Terlaknatlah orang yang menghancurkan bangunan Tuhan!.. Tekutuklah orang yang membinasakan manusia.

Seorang bocah Palestina, bocah Israel, bocah Iraq, yang terbunuh hari ini, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita semua karena pembunuhan itu. Karena, bocah-bicah itu adalah “boneka-boneka” yang Tuhan ciptakan di muka bumi ini, dan kita membunuh boneka-boneka itu tanpa kemampuan mengembalikan kehidupan mereka lagi…

Jika Ka’bah dihancurkan, pasti akan dibangun kembali oleh anak-anak kita. Jika masjid Aqsha dihancurkan, pasti akan dibangun kembali oleh cucu-cucu kita. Jika gereja al-Qiyamah dihancurkan, pasti akan dibangun kembali oleh generasi selanjutanya. Tapi, saya mohon kesadaran kalian, jika seseorang dibunuh, siapa yang mampu mengembalikan kehidupannya?

Saya sangat menghormati orang-orang Eropa yang telah mengundang saya ke tempat ini. Saya ingin memulai, bersama kalian, menggalang dialog kebudayaan yang dilakukan tanpa ada batasan (tanpa diskriminasi) agar kita bisa menbentuk negara-negara yang berdiri atas dasar keseteraan antar penduduknya. Tidak boleh ada negara yang berdiri atas dasar agama atau kesukuan. Agama dan kesukuan adalah urusan kalian dengan Tuhan. Sedang saya dan kalian, harus tinggal di muka bumi ini dengan kedamaian. Jangan memaksa saya untuk mengikuti agama kalian dan saya tidak akan pernah memaksa kalian mengikuti agama saya. Karena agama adalah hubungan kita hanya dengan Tuhan semata.

Marilah kita membangun generasi baru. Generasi yang percaya bahwa peradaban kemanusiaan adalah hasil kerjasama umat manusia; bahwa yang paling suci di dunia ini adalah manusia dan kebebasan, setelah Allah Azza wa Jalla…

loading...