Saturday, May 11, 2013

Orangtua Bijak dan Kalajengking [Kisah Inspiratif]


Suatu ketika, ada seorang tua renta yang bijaksana duduk beristirahat di atas sebuah pohon tumbang di tepian sungai. Pandangannya menerawang menikmati indahnya pemandanganan, diiring gemiricik air yang mengalir ke muara.

"Plung...". Tiba-tiba, ia mendengar sesuatu terjatuh ke air.

Setelah ia perhatikan, ternyata itu adalah seekor kalajengking yang tergelincir dari batang kayu tempat ia duduk.


Dengan segera, pria tua itu mengulurkan tangannya menggapai kalajengking tersebut. Ia bermaksud menyelamatkan hewan berbahaya itu, dan ia mengguanakan tangannya karena tidak menemukan ranting.

Begitu tangannya menyentuh kalajengking tersebut, si kalajengking pun menyengat tangan pria tua itu hingga ia menggerakkan tangannya kesakitan, dan kalajengking itu pun kembali jatuh ke sungai.

Tak lama, pria tua itu kembali berusaha menyelamatkan si kalajengking. Dan akibatnya pun sama, si kalajengking menyengat tangan pak tua untuk kedua kalinya, dan aksi penyelamatan pun kembali gagal.

Beberapa detik kemudian, untuk ketiga kalinya, pria tua itu kembali mengulurkan tangannya ke sungai hendak menyelamatkan kalajengking tersebut.

Kebetulan, di samping pria tua itu ada seorang laki-laki yang memperhatikan gerak-geriknya dari tadi. Dengan penuh heran, laki-laki itu bertanya:

"Wahai pak tua, kelajengkin itu sudah menggigitmu dua kali, tapi mengapa engkau tidak jera dan mengambil pelajaran dari dua kali sengatan itu? Mengapa engkau masih ingin menyelamatkannya?".

Pria itu diam saja tidak menjawab. Ia terus saja menolong kalajengking tersebut, dan kali ini ia berhasil menyelamatkannya.

Setelah pria tua itu berhasil menolong hewan tersebut, ia pun kemudian mendekat laki-laki yang bertanya tadi, dan berkata:

"Anakku, sifat dan naluri kalajengking memang seperti itu, ia akan menyengat siapapun yang mendekatinya... Sementara aku juga memiliki sifat dan naluri ingin menolong apapun dan siapapun... Lantas, apa salahnya jikalau aku menuruti naluriku dan tidak mengalah terhadap naluri hewan tersebut..

Perlakukanlah manusia sesuai sifat dan nalurimu yang penuh kebaikan itu, bukan dengan sifat dan naluri orang lain walau seperti apapun... Meski mereka berbuat jahat kepadamu, menyakitimu...jangan dengarkan suara-suara orang lain yang menyuruhmu untuk meninggalkan mereka atau bahkan membalas perbuatan mereka...  Jangan biarkan sifat dan nalurimu yang baik engkau singkirkan hanya karena perbuatan dan permintaan orang lain..."
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih