Selama ini, limbah bagi kebanyakan orang hanya dianggap sebagai barang yang mencemarkan. Apalagi limbah pabrik kelapa sawit yang bisa sangat banyak setiap harinya.
Tapi ternyata, limbah kelapa sawit juga bisa mendatangkan manfaat, salah satunya untuk sebagai pupuk tanaman cabai.
Seperti dikutip dari metrotabagsel.com, seorang petani cabai di Desa Aek Tinga, Padang Lawas berhasill menyuburkan tanaman cabainya dengan memanfaatkan pupuk dari limbah pabrik sawit.
Ia mampu mengolah tanaman cabai dengan kesuburan yang cukup, hanya dengan menggunakan pupuk organik ini. Pupuk digunakannya, hanya merupakan limbah dari pabrik sawit, jenis boiler dan solid. Dua jenis limbah ini merupakan keluaran dari pabrik sawit, yang selama ini terbuang sia-sia.
Awalnya, saya melihat buangan limbah ini di kebun saya di sekitar pabrik. Saya lihat, membuat tanaman subur,” kata petani tersebut menceritakan awalnya menggunakan pupuk limbah ini.
Dari rasa penasarannya ini, kemudian ia mencoba memanfaatkannya untuk tanaman cabai miliknya. “Tahun lalu, saya hanya membuka lahan seperempat hektare. Ternyata, hasilnya cukup bagus,” ungkapnya.
Caranya, ia menaburkan limbah ke tanah sebelum digarap. Kemudian, limbah dicangkul dan dibuat berbaur dengan tanah. Tahap selanjutnya, ia membuat bedengan untuk tanaman cabai. Baru, di atas bedengan dibalut mulsa (plastik untuk pencegah gulma).
“Tapi sebelumnya tanahnya sudah berbaur limbah pabrik sawit tadi,” ungkapnya.
Nah, tahun lalu, dari seperempat hektare lahan yang dikelolanya, ia biasa mengangkut panen sebanyak 1,3 ton. Uang bersih yang didapatkannya setelah dikeluarkan modal dan upah pekerja, ia masih bisa mengantongi Rp30 juta.
Tentu berawal dari kesuksesan itu, semangatnya untuk mengembangkan budidaya cabai ini pun bertambah lagi. Tahun ini, ia membuka lahan bersama rekannya seluas setengah hektare.
Hasilnya pun menggembirakan. Dalam panen dua minggu ini, ia sudah mendapatkan hasil panen sebanyak 120 kilogram. Ia yakin, dari musim panen ini, akan terangkut hasil panen sebanyak 2 ton.
Tentu, apa yang dilakukan petani ini bisa menjadi inspirasi buat petani lainnya yang tengah menanam komoditas cabai. Terlebih, di saat kondisi lahan sempit saat ini, apa yang dilakukan petani sukses ini dianggap bisa menjadi satu solusi.
Tapi ternyata, limbah kelapa sawit juga bisa mendatangkan manfaat, salah satunya untuk sebagai pupuk tanaman cabai.
Seperti dikutip dari metrotabagsel.com, seorang petani cabai di Desa Aek Tinga, Padang Lawas berhasill menyuburkan tanaman cabainya dengan memanfaatkan pupuk dari limbah pabrik sawit.
Ia mampu mengolah tanaman cabai dengan kesuburan yang cukup, hanya dengan menggunakan pupuk organik ini. Pupuk digunakannya, hanya merupakan limbah dari pabrik sawit, jenis boiler dan solid. Dua jenis limbah ini merupakan keluaran dari pabrik sawit, yang selama ini terbuang sia-sia.
Awalnya, saya melihat buangan limbah ini di kebun saya di sekitar pabrik. Saya lihat, membuat tanaman subur,” kata petani tersebut menceritakan awalnya menggunakan pupuk limbah ini.
Dari rasa penasarannya ini, kemudian ia mencoba memanfaatkannya untuk tanaman cabai miliknya. “Tahun lalu, saya hanya membuka lahan seperempat hektare. Ternyata, hasilnya cukup bagus,” ungkapnya.
Caranya, ia menaburkan limbah ke tanah sebelum digarap. Kemudian, limbah dicangkul dan dibuat berbaur dengan tanah. Tahap selanjutnya, ia membuat bedengan untuk tanaman cabai. Baru, di atas bedengan dibalut mulsa (plastik untuk pencegah gulma).
“Tapi sebelumnya tanahnya sudah berbaur limbah pabrik sawit tadi,” ungkapnya.
Nah, tahun lalu, dari seperempat hektare lahan yang dikelolanya, ia biasa mengangkut panen sebanyak 1,3 ton. Uang bersih yang didapatkannya setelah dikeluarkan modal dan upah pekerja, ia masih bisa mengantongi Rp30 juta.
Tentu berawal dari kesuksesan itu, semangatnya untuk mengembangkan budidaya cabai ini pun bertambah lagi. Tahun ini, ia membuka lahan bersama rekannya seluas setengah hektare.
Hasilnya pun menggembirakan. Dalam panen dua minggu ini, ia sudah mendapatkan hasil panen sebanyak 120 kilogram. Ia yakin, dari musim panen ini, akan terangkut hasil panen sebanyak 2 ton.
Tentu, apa yang dilakukan petani ini bisa menjadi inspirasi buat petani lainnya yang tengah menanam komoditas cabai. Terlebih, di saat kondisi lahan sempit saat ini, apa yang dilakukan petani sukses ini dianggap bisa menjadi satu solusi.
loading...
0 komentar:
Post a Comment
Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih