Friday, March 3, 2017

[Foto]: Sejarah Pertemuan Presiden Indonesia Dengan Raja Arab Saudi Dari Masa ke Masa

Kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia disambut gegap gempita oleh seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat muslim Indonesia begitu suka cita dan bahagia menyambut kedatangan sang raja yang membawa rombongan terbesar dalam sejarah.

Pertmuan raja Saudi Arabia dengan pemimpin Indonesia bukan kali ini terjadi. Sejak lama, Indonesia dan Saudi Arabia telah menjalin hubungan baik, terlebih kedua negara merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar.

Berikut ulasan beberapa pertemuan raja-raja Arab Saudi dengan Presiden Indonesia dari masa ke masa.

1. Pertemuan Presiden Sukarno dengan raja kedua Saudi,  Raja Su'ud bin Abdul 'Aziz Al Su'ud. 


Raja Su'ud bin Abdul Aziz Al Su'ud menjabat sebagai Raja Saudi sejak 9 November 1953 dan turun tahta pada tanggal 2 November 1964 karena sakit. Beliau wafat di Athena, Yunani pada tahun 1969.

Presiden Sukarno bertemu dengan raja Su'ud pada tahun 1955. Pada tahun tersebut, Presiden Sukarno berangkat ke tanah suci untuk menunaikkan ibadah haji. Ia disambut dengan hangat oleh Raja Saud. Bahkan, Raja Saud memberikan cinderamata khusus untuk Sukarno berupa kiswah atau potongan kain penutup ka'bah.

Selain kiswah, selama beribadah haji, Presiden Sukarno juga diberi fasilitas oleh pihak kerajaan berupa mobil Chrysler Crown Imperial. Mobil yang ditungganginya itu turut menjadi hadiah untuk dibawa pulang ke Indonesia.

2. Pertemuan Presiden Suharto dengan raja ketiga Saudi Arabia, Raja Faishal bin Abdul Aziz Al Su'ud


Raja Faishal bin Abdul Aziz naik tahta pada tanggal  November 1964 dan kepemimpinan beliau berakhir pada tanggal 25 Maret 1975 setelah beliau tewas ditembak oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faishal bin Musa'id di kota Riyadh. 

Raja Faishal mengunjungi Indonesia pada tanggal 10 Juni 1970, kedatangan beliau disambut oleh diterima Presiden ke-2 RI Soeharto dan ibu negara saat itu, Siti Hartinah alias Tien Soeharto.

Raja Faishal terkenal sebagai sosok reformis, keberanian beliau menyetop ekspor minyak ke negara-negara yang mendukung Israel mendapat pujian dunia Islam saat itu. 

3. Pertemuan Presiden Suharto dengan raja keempat Saudi Arabia, Raja Khalid bin Abdul Aziz Al Su'ud


Raja Khalid bin Abdul 'Aziz Al Su'ud naik tahta pasca wafatnya Raja Faishal bin Abdul Aziz pada tanggal 25 Maret 1975. Dan kekuasaan beliau berakhir ketika wafat pada tanggal 13 Juni 1982.

Beliau merupakan Raja Saudi Arabia yang berjasa mendidikan Universitas Ummul Qura di Mekkah dan Universitas King Faishal di kota Dammam. 

Beliau juga dikenal karena dukungannya kepada mujahidin Afghanistan yang kala itu berjuang menghadapi Uni Soviet.

Presiden Soeharto bertemu dengan Raja Khalid pada tanggal 9 Oktober 1977. Bersama Ibu Tien Soeharto dan rombongan, Presiden Soeharto berangkat menuju Timur Tengah dengan menggunakan pesawat DC-8 “Siliwangi”. dalam kunjungan kenegaraan selama sepuluh hari ke Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Abu Dhabi, Bahrein, Syria, dan Mesir. Rombongan resmi Presiden antara lain terdiri atas Menteri Luar·Negeri a.i., Sjarif Thajeb, Menteri Negara Ekuin Widjojo Nitisastro dan Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono.

Sore hari, Presiden Soeharto beserta rombongan tiba di Riyadh, ibukota Kerajaan Saudi Arabia. Di lapangan udara internasional Riyadh, Presiden Soeharto disambut oleh Raja Khalid dengan upacara kebesaran militer. Kunjungan kenegaraan di Saudi Arabia ini berlangsung selama tiga hari.

Setelah wafat, Raja Khalid digantikan oleh Raja Fahd bin Abdul 'Aziz Al Su'ud. Dan Raja Fahd inilah yang pertama kali menggunakan gelar Khadimul Haramain (Pelayan dua tanah suci) sebagai ganti dari gelar yang lama, Shahibul Jalalah (Sang Pemilik Kebesaran). Dan beliau pula yang berjasa memulai proyek perluasa Masjidil Haram y ang berlangsung hingga hari ini.

4. Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan raja keenam Saudi Arabia, Raja Abdullah bin Abdul 'Aziz Al Suud

Raja Abdullah naik tahta menggantikan saudaranya Raja Fahd bin Abdul Aziz yang wafat pada tanggal 1 Agustus 2005. Dan kepemimpinan beliau berakhir pada tanggal 23 Januari 2015.

Di bawah kepemimpinan Raja Abdullah, hubungan bilateral Indonesia-Saudi Arabia baik & kuat. Perhatian beliau untuk Indonesia besar, beliau memberikan pengampunan atas banyak WNI yang divonis hukuman mati di Saudi Arabia. Beliau juga mengabulkan permintaan Indonesia agar penanganan ribuan WNI yang "overstay" dilaksanakan dengan baik & dengan waktu yang cukup. 

5. Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan raja ketujuh Saudi Arabia, Raja Salman bin Abdul 'Aziz Al Su'ud.


Raja Salman bin Abdul 'Azis Al Su'ud hafizhahullah naik tahta pada tanggal 23 Januari 2015 menggantikan saudaranya Raja Abdullah bin Abdul 'Aziz. 

Kunjungannya ke Indonesia terjadwa dari tanggal 1 hingga 9 Maret 2017, yang termasuk dalam rangkaian tur selama 31 hari di Asia ini, Indonesia menjadi negara kedua yang disinggahi oleh Raja Salman.

Kunjungan beliau ke Indonesia sangat spektakuler, beliau membawa serta 1500 rombongan dengan lebih dari 500 Ton kargo serta 2 tanggal berjalan yang dibawa langsung dari Saudi Arabia.

Semoga Allah selalu melindungi Saudi Arabia beserta sekalian pemimpin dan rakyatnya. Dan semoga hubungan Indonesia dengan Saudi Arabia serta negara-negara Islam terus terjalin dengan baik. Amin.

loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih