Wednesday, April 19, 2017

Tak Sempurna Iman Seorang Muslim Kecuali Dengan Mencintai Rasulullah Saw

Mencintai Rasulullah merupakan sebuah wujud dari cinta kepada Allah. Barang siapa yang mencintai Allah pasti mencintai Rasul-Nya. Karena Rasulullah adalah kekasih-Nya, dan yang membawa kebaikan bagi kita semua juga yang telah berkorban untuk Agama Islam, sampai memperjuangkan kita untuk masuk ke surga.

Dan sungguh Rasulullah telah menjelaskan kedudukannnya kepada kita dengan sabdanya:

"Demi jiwaku yang berada di genggaman-Nya, tidak sempurna iman kalian sampai kalian lebih mencintaiku dari pada orang tua, anak kalian dan semua manusia".

Diriwayatkan dari Zahrah bin Ma'bad dari kakeknya bahwa ia berkata: kita sedang bersama Rasulullah yang tengah menggenggam tangan Umar, lalu Umar berkata:

"Demi Allah, sungguh engkau wahai Rasulullah yang paling saya cintai dari segala sesuatu kecuali dari saya sendiri".

Rasulullah pun bersabda :

"Tidak sempurna iman kalian sampai saya yang paling dicintainya melebihi dirinya sendiri". maka Umar pun berkata :

"Demi Allah, sekarang saya mencintaimu melebihi diri ini". Rasulullah menjawab: " Sekarang telah sempurna imanmu wahai Umar".

Dan Ibn Rajab Alhambali berkata : "Mencintai Rasulullah merupakan bagian dari dasar keimanan. Dan yang demikian diikuti dengan mencintai Allah. Dan Allah mengancam bagi orang yang lebih mencintai yang lain seperti kerabat, harta dan negara dibanding mencintai keduanya".

Maka tidak akan sempurna iman seorang hamba sampai ia mencintai Rasulullah dari dirinya sendiri. Dan inilah derajat cinta yang diinginkan Rasulullah kepada sahabatnya Umar. Dan derajat cinta ini pulalah yang harus diusahakan oleh semua orang Islam.

Sesungguhnya tidaklah ada pertentangan antara mencintai Rasulullah dan mencintai Allah, karena dasar mencintai Rasulullah adalah mencintai Allah. Dan tidak ada makhluk yang mempunyai sifat keindahan dan kesempurnaan Allah kecuali Rasulullah. Ketika kita mencintai Rasululullah, maka kita sedang mencintai keindahan sifat-sifat Allah yang terpancar dari Rasulullah.

Dengan demikian, mencintai Rasul dengan sepenuh hati pada hakikatnya adalah mencintai Allah, dan tidak ada pertentangan dalam hal ini.

• Maulana Syaikh Ali Jum'ah - Mufti Mesir
(Fatawa wal Ahkam lil Maratil Muslimah. Hal: 12)
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih