Tuesday, April 15, 2014

Unik: Sebuah Desa di Spanyol Bernama "Bunuh Yahudi!"...

Tahukah anda? Ada sebuah desa tua yang sudah berumur lebih dari 500 tahun yang memiliki nama cukup unik, yaitu: Castrillo Matajudíos yang berarti 'Desa Bunuhlah Yahudi'.

Menurut sejarahnya, desa yang saat ini dihuni oleh sekitar 60 orang penduduk ini memiliki nama tersebut sejak tahun 1035.

Penamaan ini dimulai ketika orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari sebuah desa terdekat berlindung di atas bukit.

"Orang-orang di sekitar Castrojeriz mengangkat senjata melawan utusan raja, menewaskan lima dari mereka dan 66 orang Yahudi, sedangkan sisanya dibuang ke Castrillo, yang kemudian dikenal sebagai Mota de los Judios" kata kepala desa setempat, Lorenzo Rodríguez  kepada koran lokal Diario De Burgos.

"Bahwa setelah orang-orang Yahudi diusir dari Spanyol pada tahun 1492, ada seseorang menulis bahwa sekarang kita menjadi 'lebih Kristen' dan memutuskan untuk mengubah nama daerah tersebut dari Bukit Yahudi (Jew's Hill) menjadi Bunuhlah Yahudi (Kill the Jews)"  sambung Rodriguez.

Ia menambahkan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami dari mana akar penamaan yang demikian. Hal ini disampaikan Rodriguez sebab dalam waktu tak lama lagi, desa ini tampaknya akan mengalami perubahan nama.

Desa Castrillo Matajudios di Spanyol
Minggu kemarin, 60 warga desa di bagian utara Spanyol ini memberikan suara pada usulan proposal perubahan nama desa yang ia ajukan sebagai kepala desa. Nama desa tersebut diusulkan untuk diubah kembali ke nama yang diyakini sebagai nama aslinya, yaitu Castrillo Mota de Judios (Desa Bukit Yahudi).

Istilah 'membunuh Yahudi' memang cukup santer di Spanyol. Sebuah tradisi lokal di wilayah Castilla León juga terbilang unik, yang mana mereka meminum minuman Matar Judios (membunuh yahudi), yaitu berupa campuran anggur dan limun- pada hari Jumat Agung.

Selain itu, Matarjudios juga bahkan dipakai sebagai nama keluarga, seperti halnya Matamoros (Membunuh bangsa Moor) yang lebih terkenal. Santo patron Spanyol, Saint James of Compostela, juga dikenal sebagai Saint James the Moorslayer (St. James si Pembunuh Yahudi). Sekitar 100 tahun setelah umat Islam menaklukkan Spanyol, Saint James menjadi simbol penaklukan Kristen, yang berlangsung 800 tahun dan berakhir pada tahun 1492 dengan jatuhnya Granada dan pengusiran orang-orang Yahudi. Umat Islam pun diusir tak lama kemudian.

Terkait nama ini, tidak ada tanggapan langsung dari para pimpinan Yahudi Spanyol. Namun seorang Yahudi Amerika yang telah lama tinggal di Spanyol yang tak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Guardian bahwa penamaan tersebut menunjukkan bahwa antisemitisme mengakar dalam sejarah Spanyol.

"Terus terang itu tidak mengejutkan saya, bahwa ada sebuah desa bernama Bunuhlah Yahudi, meskipun itu cukup menjijikkan bahwa mereka mempertahankan nama itu sampai sekarang, dan saya pikir adalah ide yang baik untuk mengubahnya. Ada rasisme kasual di Spanyol, dan tidak ada seorang pun di sini tampaknya yang menyadarinya, tetapi hal itu cukup mengejutkan bagi orang luar sana. Orang-orang di sini biasa mengatakan 'dia cukup me-Yahudi' dan hal-hal semacam itu, dan tak seorang pun yang menyadarinya. Belum lagi bahwa Spanyol selalu menyangkal tentang sejarah Yahudi dan Muslim. "

Yahudi tiba di Spanyol 2.000 tahun yang lalu, dan sampai munculnya Inkuisisi di Abad Pertengahan, Spanyol memiliki salah satu komunitas Yahudi terbesar di Eropa. Mereka ditoleransi oleh orang Romawi, tetapi dianiaya oleh Visigoth Kristen yang menaklukkan Roman Spanyol. Visigoth memperkenalkan konversi paksa pada awal abad ke-7.

Akibatnya, ketika umat Islam diserang di tahun 711, mereka dirangkul oleh orang-orang Yahudi yang membantu mereka untuk mengusir penindas Visigoth terhadap mereka. Saat umat islam berkuasa, tercipta toleransi beragama yang tidak pernah terdengar di tempat lain di Eropa, di mana umat Islam, Kristen dan Yahudi tinggal bersama secara harmonis.

Ketika wabah penyakit menyapu seluruh Eropa pada abad ke-14 secara luas, yang dipersalahkan tentang hal ini adalah orang-orang Yahudi. Dan di tahun 1391, ada pogrom di seluruh kota-kota besar di Spanyol yang menyebabkan eksodus massal dan konversi besar-besarkan ke Kristen.

Saat ini hanya ada sekitar 12.000 orang Yahudi di Spanyol. Jumlah ini cukup sedikti jika dibandingkan dengan 290.000 di Inggris dan 478.000 di Perancis. Pada tahun 2008 sebuah survei yang dilakukan oleh Pew Research Centre menemukan bahwa Spanyol menjadi salah satu negara yang paling antisemitic di Eropa.

Bebera Sumber:
The Guardian
Independent
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih