Friday, April 4, 2014

[Kisah Inspiratif]: Pengemis dan Seekor Anjing Lucu

Syahdan, ada seorang pengemis yang setiap hari berkeliaran di jalanan. Ia hidup dari belas kasihan orang lain. Terbayang olehnya, anda ia punya uang Rp. 2 juta saja, tentu ia akan sangat bahagia.

Suatu hari, pengemis ini tanpa sengaja melihat seekor anjing kecil yang lucu. Ia melihat di sekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia menggendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya lalu mengikatnya.

Rupanya, pemilik anjing adalah orang yang paling kaya di kota tersebut. Orang kaya ini sangat panik, karena anjing tersebut ras nya sangat terkenal. Lalu orang kaya ini membuat pengumuman di stasiun TV lokal di kota tersebut,  bahwa "Siapa yang menemukan anjingnya akan diberi hadiah Rp. 2 juta"

Keesokan harinya pengemis ini keluar untuk mengemis seperti biasa. Namun tiba-tiba ia melihat pengumuman sayembara itu di televisi ada di warung sebelah ia mengemis. Ia kaget bercampur senang. Ia pun tergesa-gesa pulang ke rumahnya untuk menukar anjing tersebut dengan uang yang ia idam-idamkan.

Ia pun menggendong anjing itu ke stasiun TV. Tapi begitu ia melewati warung tadi, ia melihat di Tivi pengumuman hadiah berubah menjadi Rp. 3 juta, karena orang kaya ini belum dapat menemukan anjingnya.

Langkah kaki pengemis itu berhenti, setelah di pikir-pikir akhirnya di berkesimpulan, semakin lama anjing ini di tangannya, tentu hadiah yang dijanjikan orang kaya itu akan bertambah besar. Akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya.

Hari ke 3, benar saja hadiahnya bertambah lagi. Hari ke 4, hadiah bertambah lagi. Hari yang ke 7, hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota. Pada saat itu pengemis itu lari pulang ke gubuknya, untuk mengambil anjing itu, tapi diluar dugaan anjing kecil itu sudah mati kelaparan.

Hilang sudah kesempatan baik, Pengemis tetap jadi pengemis.

* * *

Sebenarnya di dalam kehidupan, banyak kesempatan bagus, bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya, tapi harapan kita terlalu tinggi.Ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang kita akan merubah arah mendekati target yang lebih tinggi.

Harapan manusia bagaikan sebuah gunung merapi, jika kita tidak dapat mengontrolnya bisa2 akan melukai diri kita sendiri.

Keinginan kita adalah sumber penderitaan yang selalu menuntut untuk terpuaskan, padahal nafsu keinginan tersebut tidak bisa dipuaskan kecuali memiliki rasa puas atas apa yang sudah dimiliki.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih