Wednesday, October 24, 2018

Menangislah... Orang Yang Bisa Menangis Itu Sungguh Beruntung.

Saudaraku... Menangis itu bukan tanda kelemahan. Menangis itu tanda kelembutan hati dan kasih sayang.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS. Al-Anfal: 2)

وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi." (QS. Al Ma'idah: 83)

Tidak mau menangis itu tanda keras hati. Tanda bahwa Syaitan sudah berhasil menyusupkan penyakit ujub dan sombong ke dalam diri kita.

Ketika kita sudah sulit atau bahkan tidak bisa lagi menangis saat melihat atau mendengar sesuatu yang menyentuh, maka ber-istighfar-lah dan mohon ampun kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala, dosa apa yang sudah kita lakukan sampai tidak lagi memiliki kemampuan untuk menangis.

Jika kita menganggap menangis itu tanda orang cengeng sehingga tidak mau melakukannya. Maka jangan menyesal jika di hari akhir kita harus menangis darah untuk memohon pengampunan-NYA.

Abdullah bin Umar radhiyallahu ’anhu telah melihat keuntungan jual beli ini, dia berkata, ”Sesunggunya, aku menangis karena takut kepada Allah, ini lebih aku cintai dari pada bersedekah sebanyak seribu dinar.”

Mari kembali belajar menangis sebagaimana kita pertama kali dilahirkan ke dunia ini.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ

“Dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang bermalam (begadang) untuk berjaga-jaga (dari serangan musuh) ketika berperang di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Menangis itu dibagi menjadi sepuluh bagian, yang satu bagian karena Allah dan yang sembilan bagian semuanya karena riya’. Jika yang satu bagian itu terjadi setahun sekali, insya Allah dia akan selamat dari neraka.”

Mari melatih mata ini untuk meneteskan air tanda kesedihan dan pengharapan ketika berdzikir, membaca Al Qur'an, atau mengingat dosa serta kesalahan. Insyaa ALLAH Penuh Berkah.

Sumber tulisan:
FB Ust. Muhammad A.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih