Monday, May 21, 2018

[Kisah Hikmah]: Aku Ingin Keluar Dari Pengajian

Alkisah, ada seorang jama'ah berbincang dengan seorang Syaikh ahli Hikmah yang menjadi tempat rutin ia mengaji :

"Syaikh, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"_

"Kenapa begitu? Apa alasannya?", tanya Sang Syaikh Ahli Hikmah.

"Saya lihat di pengajian ini tidak baik... banyak perempuan di sini yang suka bergosip, laki-lakinya pun banyak yang munafik, pengurusnya cara hidupnya tidak benar, jama'ahnya sibuk dengan HP-nya saja, pokoknya banyak yang tidak baik saya lihat".

"Baiklah, silahkan kalau begitu. Tapi sebelum kau pergi, maukah engkau lakukan sesuatu untukku?"

"Tentu saja, Syaikh... apa itu?".

"Ambillah segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."

"Itu mudah sekali!"

Diapun melakukan apa yang dimintakan Sang Syaikh Ahli Hikmah, sementara pengajian sedang berlangsung.

Setelah selesai, dia berkata kepada Sang Syaikh Ahli Hikmah bahwa dia siap untuk pergi.

"Sebelum kau pergi, ada satu pertanyaan. lagi Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dengan hpnya ?"

"Tidak."

"Engkau tahu mengapa?"

"Tidak."

"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yang tumpa.... Begitupun dengan kehidupan kita. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Nur Allah yang kita imani, maka : Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain,  Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain,  Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain, kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai Nur-Nya...".

Sang Syaikh melanjutkan:

"Ingat, direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.

Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai.

Tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.

Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik.

Jika dizhalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.

Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.

Mudah-mudahan bermanfaat dan dapat kita amalkan...
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih