Monday, September 2, 2013

Perbedaan Obat Paten dan Obat Generik... Pilih Mana?

Ketika anda sakit dan berobat, pilih obat paten atau obat generik? Sama atau bedakah khasiat dan kualitasnya? Mengapa yang satu harganya murah, dan mengapa yang satu mahal, bahkan bisa 10 kali lipatnya obat generik.

Pertanyaan-pertanyaan ini memang sering ditanyakan masyarakat. Dan dokter sendiri pun kadang bingung bagaimana menjawabnya. Masyarakat pun memiliki berbagai pendapat yang berbeda-beda.

Pernah ada seorang pasien yang tidak puas karena diberi obat generik oleh dokter. Pasien tersebut kembali ke ruang praktek dan berkata ”Saya minta obat yang bagus”. Dan pernah pula ada keluh kesah pasien yang diberi resep obat paten, kira-kira pasien tersebut berkata begini ”kan ada yang murah, kok diresepnya pilih yang mahal”.

Untuk diketahui, pasien mempunyai hak untuk memilih resep generik atau paten, namun sebelum anda memilih, silahkan dicermati perbedaan keduanya.

Obat Paten : obat jadi dgn nama dagang yg terdaftar atas nama si pembuat (pabrik) atau yg dikuasakannya, dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik pembuatnya.
Contoh : Amoxan kapsul, Erysanbe Chewable,

Obat generik : obat dgn nama resmi sesuai tercantum dalam farmakope Indonesia untuk zat yg berkhasiat
Contoh : Amoxicilin, Eritromisin,

Beberapa pertanyaan yang sering muncul dan jawabannya:

1. Apakah obat generik mempunyai khasiat yang sama dengan obat paten?
Ya, obat generik mempunyai khasiat yang sama dengan obat paten. Baik obat generik maupun obat paten mempunyai kandungan yang sama, dan keduanya mempunyai khasiat yang sama.

2. Apakah mutu obat generik sama dengan obat paten?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu ditegaskan satu hal, yaitu bahwa obat Generik adalah obat yang bermutu tinggi dan telah melalui quality control yang sangat ketat. Obat generik adalah obat yang berkualitas.

Nah, masalah apakah obat paten lebih bermutu? Ada yang lebih bermutu, ada yang sama saja. Beberapa obat paten mempunyai teknologi yang mereka kembangkan sendiri dan sudah dipatenkan yang tidak terdapat pada obat generik. Misalnya saja Eritromisin generik tidak dikunyah, namun Erisanbe Chewable bisa dikunyah dan bagi beberapa orang cara ini lebih nyaman dan efektif. Beberapa obat paten juga memiliki teknologi untuk mengurangi bau obat yang mungkin bisa membual beberapa orang mual. Obat Paten tertentu juga memiliki sistem “pelepasan berkala” di mana obat akan larut perlahan-lahan, sehingga obat yang sebelumnya harus diminum 3 kali sehari bisa diminum satu kali saja pada pagi hari dengan tekhnologi “pelepasan berkala” ini.

3. Mengapa harga obat generik lebih murah?
Ada beberapa alasan mengapa obat generik lebih murah:
a. Tidak terkena pajak
b. Tidak menganggung biaya promosi
c. Tidak menanggung biaya distribusi (ditanggung oleh pemerintah)
d. Disubsidi, bahkan ada beberapa yang “dijual rugi”

4. Bila Obat generik memang bagus, mengapa dokter lebih sering meresepkan obat paten?
Ada beberapa sebab, di antaranya:

a. Tidak semua obat sudah keluar versi generiknya.
Pemerintah akan memberi kesempatan pada perusahaan farmasi untuk meraup untung demi menutup biaya riset mereka. Maka itu obat-obat baru kadang belum ada versi generiknya

b. Obat Generik adalah obat bersubsidi, maka dari itu penggunaan subsidi ini harus disalurkan pada orang yang tepat pula.

c. Efek placebo.
Kadang pasien yang diberi obat generik tidak merasa puas karena pasien merasa “lebih mahal lebih baik”, atau “Ada rupa ada harga”. Maka itu kadang dokter lebih suka meresepkan obat paten.

Kesimpulannya : Anda sebagai pasien mempunyai hak memilih antara generik dan paten. Beritahukan pada dokter yang menjadi pilihan anda.

Dari berbagai sumber.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih