Saturday, November 5, 2016

Cara Mudah Membuat Pupuk Organik Cair Dari Sampah Rumah Tangga

Untuk tumbuh subur, tanaman perlu diberi pupuk. Nah, untuk pupuk ini, anda sebetulnya tidak perlu membeli mahal-mahal. tapi anda bisa memanfaatkan sampah dan limbah rumah tangga menjadi pupuk organis.

Di samping hemat, pupuk organik dari limbah rumah tangga memiliki keunggulan lain, yaitu sifanya yang bebas kimia berbahaya.

Limbah rumah tangga dalam ruang lingkup pembuatan pupuk organik cair ini adalah sampah rumah tangga terutama bahan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi, sayur-sayuran yang tidak layak dikonsumsi, hewan laut yang sudah basi dan lain-lain. Maka, untuk sampah rumah tangga seperti plastik kresek, botol-botol bekas, pembalut, popok bayi, dan limbah yang sulit busuk mestinya dipisahkan pada tempat sampah tersendiri dan tidak diikutkan di dalam pembuatan pupuk organik cair.

Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di postingan sebelumnya, cara pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga hanya untuk orang-orang yang tidak gampang jijik dikarenakan bahan-bahan yang akan kita gunakan dalam pembuatan pupuk organik cair adalah limbah rumah tangga yang bentuk dan rupanya tidak sejuk di mata. Belum lagi aromanya yang mungkin akan sangat mengganggu. Meski demikian jika anda memang berniat, persoalan ini bisa disiasati dengan menggunakan masker dan sarung tangan.

Pengertian Pupuk Organik cair

Pupuk organik merupakan pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk mengkondisikan atau memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan, dengan kandungan unsur hara yang majemuk.

Bahan-bahan untuk membuatnya inilah yang membedakan pupuk organik dan anorganik. Hasil uji komposisi kandungan unsur hara pada pupuk anorganik biasanya lebih lengkap dan terukur dibandingkan dengan pupuk organik cair. Tetapi, meskipun kandungan hara pada pupuk anorganik lebih lengkap dibanding pupuk organik, dampak negatif penggunaan pupuk anorganik banyak sekali.

Dampak negatif pupuk anorganik

  • Menyebabkan polusi air
  • Dapat mengakibatkan sindrom bayi biru
  • Kontaminasi zat pengotor
  • Menyebabkan ketergantungan
  • Hilangnya unsur mikro pada tanah
  • Memar (burn) karena pupuk berlebih
  • Konsumsi energi tinggi
  • Memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim
  • Berdampak terhadap mikoriza
  • Eutrofikasi/peningkatan laju pertumbuhan tumbuhan air
  • Peningkatan keasaman tanah, dan
  • Mengakibatkan pencemaran udara
  • Itulah beberapa kekurangan dari penggunaan pupuk anorganik. 


Sebaliknya, untuk penggunaan pupuk organik cair mempunyai banyak manfaat antara lain:

Kelebihan dari Pupuk Organik Cair

  • Umumnya tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak walaupun digunakan sesering mungkin.
  • Mengandung Giberelin atau asam giberelat (GA), yaitu hormon perangsang pertumbuhan tanaman untuk memicu munculnya bunga dan pembungaan yang serempak.
  • Memiliki bahan pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman.
  • Kandungan alkohol pada pupuk organik berfungsi untuk sterilisasi pada tanaman, yaitu mengurangi dan menghentikan pertumbuhan mikroba pengganggu pada tumbuhan terutama pada daun dan batang, seperti bercak daun, jamur dan spora organisme penyakit.
  • Ramah lingkungan, gampang didapat, dan ramah kantong  dibanding dengan harga pupuk anorganik yang semakin melangit.

Nah, hebat bukan?

Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Sampah rumah tangga

Nah, sampailah kita pada pembahasan tentang cara membuat pupuk organik cair dari sampah rumah tangga. Berikut ini langkah-langkahnya:

  •  Siapkan bahan bakunya, yakni sampah-sampah organik. Anda bisa mendapatkannya dari limbah rumah tangga atau kalau mau sedikit 'ndableg' mengais sisa-sisa sayuran di pasar sayur. Disitu gudangnya.
  • Kemudian cincang semua sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya.
  • Siapkan tong plastik atau tong bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya. Siapkan pula kantong plastik dan beri beberapa lubang sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
  • Siapkan tetes tebu atau gula yang sudah dilarutkan untuk mengaktifkan EM4.
  • Siapkan EM4 untuk mempermudah proses pelarutan. Anda bisa membelinya di toko-toko pertanian atau membuatnya sendiri. Kalau anda ingin membuat sendiri berikut ini panduannya.
 Cara mudah membuat EM4 sederhana.

  • Siapkan air sumber/air sumur. Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan, air PAM atau air irigasi karena dapat tercemar zat-zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
  • Campurkan cincangan sampah hijau, EM4, dan air gula atau tetes tebu ke dalam tong plastik. Setelah itu campuran dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Kemudian masukkan kantong plastik ini ke dalam tong dan tambahkan dengan air tanah.
  • Jangan lupa ikat kantong plastik berisi sampah hijau itu dan tutup rapat tongnya selama kurang lebih tiga minggu.
  • Setelah tiga minggu, buka tutup tong dan cek hasilnya. Jika sampah dalam tong itu tidak berbau busuk dan kelihatan menyusut berarti pembuatan pupuk organik cair anda berhasil. Angkat sampah dalam kantong plastik dan tiriskan. Anda akan mendapatkan 2 hal, sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan air dalam tong menjadi pupuk organik cair.
Demikianlah langkah-langkah membuat pupuk organik cair dari limbah rumah tangga. Kelihatannya simpel dan mudah kan? Jangan dijawab iya atau tidak sebelum anda mencobanya sendiri. Satu hal yang pasti, semua teknik dan teori di atas tidak akan mempunyai arti banyak untuk anda jika tidak pernah anda praktekkan. Karena teori hanyalah sebatas teori. Ilmu yang sebenarnya akan anda dapatkan melalui pengalaman-pengalaman dan proses trial and error.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih