Friday, June 26, 2015

Teknik Mencangkok Pepaya/Kates Ala Thailand.. Pepaya Cepat Berbuah dan Lebat!

Kemajuan pertanian di Thailand tidak diragukan lagi. Semua produk buah dan ternak yang bergelar 'Bangkok' biasanya menunjukkan pada kualitas yang bagus dan luar biasa, sebut saja jambu bangkok, ayam bangkok, dan lain sebagainya.

Dari waktu ke waktu, Thailand terus mengembangkan teknologi dan teknik pertanian yang menghasilkan produk bermutu, berukuran jumbo dan hasil yang menggiurkan.

Contohnya pepaya. Selama ini, pepaya (atau di beberapa daerah disebut kates, betik, kalikih dan lain sebagainya) yang biasa ditanam orang dengan cara pembiakan dari biji.

Namun demikian, di Thailand saat ini telah populer teknik pembiakan pepaya dengan cara dicangkok. Hasilnya sungguh luar biasa, di samping cepat menghasilkan buah, pepaya yang dihasilkan juga berbatang rendah dengan buah yang sangat lebat dan manis.

Nah, bagi anda yang hobi dengan dunia pertanian dan tertarik menanam pepaya dari teknik cangkok ala Thailand, berikut langkah-langkahnya:

1. Carilah pohon pepaya induk yang baik dan sehat. Lalu pangkas ujungnya supaya tumbuh tunas baru.



2. Bila tunas (biasanya ada beberapa tunas) sudah tumbuh dan berukuran cukup besar, buatlah lubang pada tunas tersebut seperti di gambar di bawah ini. Jangan lupa masukkan kayu supaya lubang itu tidak tertutup. Lubang ini nantinya akan menjadi tempat cangkok.



3. Setelah itu balutlah tempat tempat cangkokan dengan tanah yang subur, lalu bungkus dengan media plastik.



4. Selanjutnya akan tumbuh akar baru pada tempat tersebut, dan setelah akan tumbuh , potonglah dan segera tanam di kebun anda.



5. Nah, beginilah hasilnya:


Selamat mencoba!

Baca juga: Cara mencangkok Tanaman Buah Yang Benar
loading...

1 comment:

  1. Saya mencoba mencangkok tuh tapi baru satu minggu dan akarnya blum keluar, untuk keluar akar berapa lama?

    ReplyDelete

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih