Friday, June 12, 2015

[Psikologi Anak]: Anak Laki-laki Suka Main Boneka, Pertanda Apa...? Bagaimana Menyikapinya..?

Anak adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Anaklah tempat tercurahkannya kasih sayang, harapan orangtua di masa mendatang.

Kita tentu maklum bahwa semua orangtua ingin anaknya tumbuh besar sesuai dengan kodratnya. Pertumbuhan yang baik pada anak akan sangat berpengaruh pada hidupnya di masa depan.

Perkembangan zaman dan teknologi yang pesat membuat banyak orangtua khawatir dengan perkembangan buah hati tercinta. Sejak dini, mereka mengantisipasi hal-hal tersebut dengan berbagai sikap. Sudah biasa misalnya orangtua melarang anak perempuan bermain mobil-mobilan atau ketika memiliki anak laki-laki juga tidak diizinkan bermain boneka.

Lantas, bagaimana jika ada seorang anak laki-laki misalnya gemar bermain boneka? Apakah itu suatu pertanda yang kurang baik? Apakah melarang hal tersebut bisa menghambat perkembangan imajinasinya?

Menurut beberapa pakar psikolog anak, ketika seorang anak masih kecil terutama di usia balita, mereka harus sudah mulai diasah daya imajinasinya karena akan mempengaruhi cara berpikirnya di masa depan. Jadi, menurut mereka sebenarnya tidak perlu terlalu mengkotak-kotakan antara anak perempuan dan laki-laki, sebab semakin lama pemikiran mereka semakin berkembang sesuai dengan imajinasi mereka. Anak-anak hendaknya dibiarkan  berimajinasi.

Oleh karena itu, penganut aliran ini berpendapat adalah wajar saja bila anak laki-laki suka bermain boneka. Sama halnya dengan anak perempuan yang tidak senang bermain boneka tapi lebih tertarik dengan mobil-mobilan. Mungkin saja anak senang bermain mobil-mobilan karena imajinasinya lebih menyatu dengan lingkungan.

Namun, demikian, orangtua hendaknya tetap mendampingi mereka agar tidak keluar batas ketika berusaha mengembangkan daya kreativitasnya,

Memaksakan anak melakukan permainan yang tidak disukainya tentu juga tidak baik bagi si anak. Misalnya saja seorang anak laki-laki tidak suka bermain mobil-mobilan tapi lebih senang main dengan boneka. Namun sang ibu melarangnya bahkan memarahinya sehingga membuat anak tertekan. Hal itu bisa memengaruhi mental anak ke depannya. Padahal orangtua sebenarnya bisa saja memainkan peran, misalnya memerankan boneka tersebut sebagai atlet atau astronot.

Jadi, misalkan imajinasi anak yang ingin menjadi astronot, maka orangtua bisa mengganti bonekanya dengan boneka astronot atau hal lain yang terkait dengan harapan si kecil.

Tapi perlu diingat, bahwa ketika misalnya seorang anak laki-laki sudah mulai terobsesi ingin mendandani bonekanya, maka orangtua harus bertindak. Di sinilah pentingnya orangtua mendampingi anak di saat bermain. Jadi poin utamanya adalah bagaimana orangtua menyisihkan waktunya untuk mendampingi anak-anak sehingga ketika anak memperlihatkan ada kecenderungan yang negatif, orangtua bisa memberikan pengarahan kepadanya.

Yang penting, orangtua harus bisa meluangkan waktu setiap hari untuk dekat dengan anak. Bila memang sibuk bekerja, luangkanlah waktu di pagi atau malam hari sebelum tidur untuk bermain dengan si kecil. Ingat, pola asuh orangtua lah yang akan membangun karakter, potensi, bakat, dan passion seorang anak nantinya.
loading...

2 comments:

  1. Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " [Psikologi Anak]: Anak Laki-laki Suka Main Boneka, Pertanda Apa...? Bagaimana Menyikapinya..? ".
    Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Jurnal Ilmiah Psikologi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap sekali jurnalnya saudara... semoga sukses dan terus berkarya!

      Delete

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih