Wednesday, November 26, 2014

Surat Khalifah Umar Bin Khattab Yang Membuat Seorang Pemabuk Berat Jadi Bertaubat

Kata sahibul tarikh, di masa kepemimpinan Umar bin Khattab r.a, tersebutlah adalah seorang prajurit muda dari Syam yang gagah berani dan terkenal handal dalam peperangan.

Akan tetapi, prajurit ini memiliki suatu kebiasaan buruk, yaitu suka minum minuman keras.

Suatu hari, sampailah berita tentang prajurit tersebut kepada Amirul Mu'minin Umar bin Khaththab. Sang Khalifah pun bertanya:

“Bagaimana kabar sebenarnya tentang si Fulan itu?". tanya Umar kepada para sahabatnya.

Mereka menjawab:

"Wahai Amirul Mu'minin, ia memang seorang yang gagah berani, tapi ia sering minum-minuman keras".

Betapa terkejutnya Amirul Mukminin mendengar jawaban tersebut. Tak berapa lama kemudian, beliau memanggil sekretarisnya. Umar pun memerintahkannya untuk menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada salah satu prajuritnya yang suka mabuk itu.

Surat itu berbunyi singkat saja:

 إني أحمد الله إليك الذي لا إله إلا هو غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب ذي الطول لا إله إلا هو إليه المصير
Dari Umar bin Khaththab kepada Fulan bin Fulan.
Salam sejahtera ke atas kamu.
Aku memuji-Mu, ya Allah, Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Pengampun dosa, Penerima tobat, sangat keras siksa-Nya. Tidak ada Tuhan selain Dia. Kepada-Nya lah tempat kembali.

Selain menulis surat, Umar juga berpesan kepada sahabat-sahabat prajurit tersebut:

"Berdoaalah untuk saudara kalian, agar hatinya dibuka sehingga ia mau bertaubat".

Maka sampailah surat tersebut kepada si prajurit. Seraya takjub, sang prajurit muda membaca surat itu berulang kali. Dalam perenungannya bersebab surat itu, ia pun berkata kepada dirinya sendiri,

"Dia Yang Maha Pengampun dosa, Penerima taubat, sangat keras siska-Nya. Sungguh, Dia telah memperingatkanku akan siksa dan, Dia menjanjikan akan mengampuniku".

Sang prajurit itu pun terus membacanya hingga menangis. Dan atas hidayah Allah, ia pun meninggalkan perbuatan. Ia bertaubat.

Berita tentang taubat prajurit muda itu pun sampai kepada Umar, beliau sangat bersuka cita dan berkata:

”Jika kalian melihat saudara kalian dalam keburukan, maka luruskanlah dan doakanlah untuknya. Janganlah kalian menjadi pembantu setan.”

Apa itu pembantu syetan?

Yang dimaksud dengan “pembantu setan” adalah perbuatan mencaci maki, menghina, mencemooh dan perbuatan buruk yang dialamatkan kepada orang-orang yang tengah bergelimang dalam maksiat dan dosa. Ketika kita melakukan itu, kita sebenarnya telah ikut-ikutan membatu syaitan dalam menyesatkan saudara kita tersebut. Sebab, ketika ia dicerca, sebagai manusia hatinya akan semakin panas dan menganggap para pencerta tidak lebih baik darinya. Maka, ia pun semakin menjadi-jadi dalam maksiat.

Jadi, yang ia butuhkan adalah dakwah, perenungan, teladan... bukan penghakiman dan cercaan. Sungguh bijaksana Amirul Mu'minin Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu. Semoga kita mampu meneladani beliau. Amin ya Rabbal Alamin.

Baca juga:
Kisah Istri Umar bin Khattab menjadi Bidan
Ketika terjadi Gempa bumi di masa Umar
Kisah Amanah Umar dalam sekeping uang
Umar bin Khattab dan seorang pria tampan
Wanita yang melahirkan di dalam kubur di masa Umar

loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih