Wednesday, November 29, 2017

[Kisah Imam Abu Hanifah]: Gara-gara Dosa

Dalam kitab al-Jawahir al-Mudhiyyah diriwayatkan sebuah kisah:

وَكَانَ الإِمَامُ أَبُوْ حَنِيْفَةَ إِذَا شَكَلَتْ عَلَيْهِ مَسْئَلَةٌ قَالَ لِأَصْحَابِهِ : مَا هَذَا إِلاَّ لِذَنْبٍ أَحْدَثْتُهُ.. وَكَانَ يَسْتَغْفِرُ وَرُبَّمَا قَامَ وَصَلَّى فَتَنْكَشِفَ لَهُ الْمَسْئَلَةُ وَيَقُوْلُ : رَجَوْتُ أَنِّي تِيْبَ عَلَيَّ، فَبَلَغَ ذَلِكَ فُضَيْلَ بْنَ عِيَاض فَبَكَى بُكَاءً شَدِيْدًا ثُمَّ قَالَ : ذَلِكَ لِقِلَّةِ ذَنْبٍ، فَأَمَّا غَيْرُهُ فَلاَ يَتْنَبِهُ لِهَذَا. (الجواهر المضية في طبقات الحنفية، 2/487)

Dahulu, imam Abu Hanifah jika ada suatu permasalahan yang menyulitkannya, maka beliau pun berkata kepada murid-muridnya :

"Tidaklah hal ini terjadi, melainkan sebabnya adalah dosa yang telah aku lakukan”,

Lalu beliau beristighfar memohon ampun atau juga bangun lalu melaksanakan sholat, maka setelah itu terjawablah permasalahan tadi, dan beliau berkata :

"Aku berharap telah diterima taubatku".

Kisah ini pun sampai kepada Fudhail bin ‘Iyadh, maka dia pun menangis dengan sangat pilu, kemudian berkata :

"Hal itu karena sedikitnya dosa, adapun orang selainnya tidak akan memperhatikan hal seperti ini".
 [Lihat al-Jawahir al-Mudhiyyah fii Thabaqat al-hanafiyyah Juz. II. hlm. 487].

Lihatlah bagaimana akibat dari dosa, maka sudah seharusnya kita memperhatikan dosa-dosa kita, yang menjadikan permasalahan kehidupan kita, banyak yang tidak terjawab dan tidak ada jalan keluarnya.

Oleh karena itu marilah kita bertaqwa kepada Allah dan segera berhenti dari segala perbuatan dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

{...وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا}

Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. [QS. ath-Thalaq : 2]

Waffaqanallah..
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih