Wednesday, March 11, 2015

Istri Cerewet dan Pertengkaran Suami-Istri Bisa Bikin Suami Pendek Umur....!!! [Hasil Penelitian Ilmiah]

Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan Denmark ini patut menjadi perhatian. Penelitian itu menyatakan bahwa pasangan suami istri yang kerap bertengkar, di mana sang istri sering mengomel dan cerewet dapat menyebabkan suami pendek umur.

Dikutip dari mirror.co.uk, kajian terkini yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pertengkaran suami istri dapat mengundang masalah kesehatan yang parah.

Pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat dari University of Copenhagen, Riekke Lund mengatakan bahwa pria yang memiliki istri yang cerewet, suka mengomel dan meminta sesuatu di luar kemampuannya berpotensi memiliki usia yang lebih singkat.

Penelitian yang diterbitkan secara online didipublikasikan secara online dalam  Journal of Epidemiology & Community Health , meneliti hampir 10.000 pria dan wanita di Denmark dalam rentang usia 36-52 tahun. Penelitian mengkaji tentang interaksi sosial mereka sehari-hari. Para peneliti yang cukup usil, meminta peserta dua pertanyaan utama:

"Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah Anda mengalami bahwa salah satu dari orang-orang berikut menuntut terlalu banyak dari Anda atau serius khawatir Anda" dan "Dalam kehidupan sehari-hari Anda, apakah Anda mengalami konflik dengan salah satu orang-orang berikut?" peserta bisa memilih teman, tetangga, mitra, keluarga atau anak-anak.

Sembilan persen dari peserta melaporkan selalu atau sering mengalami tuntutan atau kekhawatiran dari pasangan mereka, 10% dari anak-anak, 6% dari keluarga dan 2% dari teman. Dan 6% selalu atau sering mengalami konflik dengan pasangan mereka, 6% dengan anak-anak mereka, 2% dengan keluarga dan 1% dengan teman-teman.

Dalam perjalanan dari 11 tahun penelitian, 4% wanita dan 6% pria meninggal dunia sebagian besar kanker, tetapi juga dari berakhir kehidupan biasa penyakit: penyakit jantung, penyakit hati dari minum, atau kecelakaan dan bunuh diri. Dan bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, status perkawinan, kondisi jangka panjang, gejala depresi, dukungan emosional yang tersedia, dan kelas sosial (didefinisikan oleh jabatan), para peneliti mendapati bahwa mereka yang sering khawatir dengan atau telah tuntutan pasangan atau anak memiliki risiko kematian dini 50% -100% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menjalani kehidupan yang lebih damai.

"Dalam studi ini, kami menemukan bahwa laki-laki yang sangat rentan depresi karena tuntutan dari pasangan mereka, sedangkan perempuan lebih rentan terhadap stres hubungan sosial" tulis para penulis, Rikke Lund, Ulla Christensen, Charlotte Juul Nilsson, Margit Kriegbaum, dan Naja Hulvej Rod, semua dari University of Copenhagen, Denmark.

Mereka menambahkan bahwa temuan mereka sesuai dengan penelitian lain yang menemukan bahwa pria merespon stres dengan tingkat yang kortisol yang lebih tinggi, yang membuat kesehatan anjlok. Efek parah akan lebih berpengaruh kepada mereka yang menganggur.

Memang, umur dan ajal sudah menjadi ketentuan Allah Swt. Semua adalah misteri yang tidak dapat diketahui oleh manusia. Tapi penelitian ini semestinya juga harus menjadi perhatian bersama, sebab secara logis memang pertengkaran suami istri dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Baca juga tentang ini di majalah TIME.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih