Friday, May 27, 2016

[Kisah Nyata]: Bahaya Terlalu Bebas Bergaul Dengan Ipar ... Semoga Menjadi Renungan Bagi Kita Semua..

Tersebutlah sebuah kisah nyata disuatu kota, seorang lelaki bernama Fulan. Ia bekerja sehari-hari sebagai seorang sopir taksi. Rata-rata 10 sampai 14 jam dia bekerja mencari nafkah untuk menghidupi istri dan 2 orang anaknya, ditambah dengan ibunya yang sudah tua dan adek lelakinya yang masih membujang, bernama Fulon. Kadang lewat tengah malam dia baru pulang ke rumah.

Siang itu Fulan membawa taksinya ditengah kota. Dibelakangnya duduk seorang perempuan yang tengah hamil besar. Perempuan itu tampak meringis kesakitan memegang perutnya. Rupanya dia dalam kondisi akan melahirkan. Fulan yang tidak menyangka akan mendapat penumpang seperti ini, terpaksa memacu kendaraannya menuju rumah sakit. Naluri kemanusiaannya menggiringnya untuk membantu perempuan tsb sampai bersalin dengan selamat.

Walaupun tidak kenal, wanita itupun diantarkannya sampai ke rumah sakit dan masuk ruang IGD. Dengan bimbang dan ragu Fulan memutuskan utk menunggu sampai wanita itu melahirkan. Lebih kurang satu jam menunggu, tiba-tiba seorang perawat keluar menemuinya dan mengabarkan bahwa anaknya telah lahir dengan selamat dan ibunya juga sehat wal afiat.

Seketika itu Fulan bersyukur dan berucap lirih alhamdulillah. Namun seketika itu juga dia berkata kepada perawat tsb, "Wanita itu bukan istri saya. Saya hanya sopir taksi. Wanita itu penumpang saya tadi...".

Perawat itu kaget. "Wanita itu tadi mengatakan kepada kami bahwa bapak adalah suaminya?" ujar perawat tsb.

"Apa? Dia bilang begitu? Demi Allah, saya hanya sopir taksi, dan dia penumpang saya. Dia bukan istri saya... Saya punya istri dan anak di rumah... saya hanya menolongnya" balas Fulan dengan suara meninggi.

Suasana menjadi agak gaduh diruang tsb. Pihak rumah sakit tidak bisa dgn mudah mempercayai ucapan si Fulan. Apalagi proses bersalin ini ada biaya dan tanggung jawabnya. Walaupun telah menunjukkan KTPnya, namun keterangan si Fulan tidak diterima oleh pihak rumah sakit. Entah mimpi apa semalam, Fulan kalut alang kepalang, karena perempuan hamil itu ternyata ngotot menyatakan bahwa dirinya adalah istri Fulan.

Pihak rumah sakit terpaksa menahan Fulan diruangan khusus. Pihak polisipun akhirnya harus turun tangan. Fulan dan perempuan itu diperiksa oleh polisi secara intensif. Singkat cerita, karena keduanya sama2 ngotot, perlu pembuktian laboratorium bahwa bayi yang baru lahir tersebut bukanlah anaknya sifulan. Beberapa hari fulan harus menjadi tahanan polisi, sembari pemeriksaan laboratorium dilakukan.

Setelah pemeriksaan selesai, Fulan dipanggil oleh pihak rumah sakit didampingi oleh pihak kepolisian. Dari pemeriksaan laboratorium secara lengkap, dokter menyatakan bahwa bayi tersebut bukanlah anak dari siFulan. Alangkah bahagianya Fulan mendengar keterangan ini. Serasa bebas lepas dari himpitan beban yang sangat berat.

Namun, bagaikan disambar petir, Fulan sangat kaget ketika dokter menyatakan bahwa Fulan bahkan tidak mungkin punya anak. Karena kondisinya yang mandul.

Fulan berteriak, "Apa dok? Saya mandul?? Tidak mungkin !!. Saya punya anak dua orang di rumah... tidak mungkin saya mandul...???".

Dokter dan polisi saling tengok terheran-heran. Temuan labor menyatakan Fulan ini mandul. Tetapi realitanya di rumah dia sudah punya dua anak. Ini anak siapa pula?

Disinilah awal hancurnya rumah tangga Fulan. Setelah diselidiki pihak berwajib, ternyata dua anak tersebut adalah hasil perselingkuhan si istri dengan adek Fulan yang bernama Fulon.

(Disadur dari sebuah kejadian disebuah kota... dengan bahasa penulis... nama dan tempat disamarkan 😔)

Saudara pembaca yang budiman....

Rasulullah saw pernah bersabda:

إيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْو؟ قَالَ : الْحَمْوُ الْمَوْتُ.

Janganlah kalian masuk bercampur dengan kaum wanita. Seorang lelaki anshar bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana pandanganmu kalau dengan ipar?". Rasulullah menjawab: "Ipar itu kematian.." (Hadits Muttafaqun alaih, dari Uqbah bin 'Amir)

Dalam hadits ini Rasulullah melarang laki-laki bercampur baur dengan kaum wanita, termasuk juga bercampur atau berduaan dengan ipar (saudara lelaki suami). Bahkan ipar itu bisa mendatangkan kematian. Artinya berduaan dengan ipar akan sangat mudah menjatuhkan seseorang ke dalam maksiat. Dan kemudian maksiat tersebut akan menghancurkan dan memporak-porandakan rumah tangga sekaligus agamanya.

Oleh karena itu, setiap muslim mesti memperhatikan pergaulannya. Kelonggaran dan pelanggaran kecil bisa membawa kepada kesalahan fatal.

Perselingkuhan dan perceraian telah begitu marak terjadi disekitar kita. Meruntuhkan sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat. Pergaulan yang bebas tanpa batas dengan lawan jenis adalah salah satu pemicu utamanya.

Allahul Musta'an...
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih