Monday, March 28, 2016

Berlebih-lebihan Itu Adalah Racun Hati

Hati itu ibaratnya adalah panglima, sedangkan badan adalah tentaranya. Mereka semua akan mentaati panglimanya, melaksanakan perintahnya dan tidak akan menyelisihinya. Jika panglimanya baik maka akan baik pula semua pasukannya, sedangkan jika dia jelek maka jelek pula semua pasukannya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

أﻻ وإن في الجسد مدغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله أﻻ وهي القلب. متفق عليه

"Ketahuilah, sesungguhnya didalam tubuh ada segumpal daging, apabila dia baik maka akan baik pula semua tubuhnya, tetapi apabila dia jelek akan jelek pula semua tubuhnya. Ketahuilah dia itu adalah hati."(HR Buhory Muslim).

Hati yang lurus adalah hati yang selamat dari berbagai kerusakan dan kebinasaan. Itulah hati yang tidak ada lagi kecintaan kecuali hanya kepada Allah, tidak ada lagi ketakutan melainkan hanya takut dan tunduk kepada Allah saja.

Namun disana ada beberapa racun yang membahayakan hati. Apabila hati tidak dijaga dari racun ini maka binasalah dia. Inilah racun-racunnya:

1. Berlebihan dalam berbicara.

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam..” [Bukhari no. 6018, Muslim no. 47]

Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan sebuah kalimat yang mana ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun selama 70 tahun ke dalam neraka” [HR Tirmidzin dan dia berkata shahih gharib]

2. Berlebihan dalam makan.

“Tidaklah ada bejana yang diisi anak adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka hendaknya sepertiga dari perutnya diisi dengan makanannya, sepertiga dengan minumannya dan sepertiga untuk bernafas. “ [HR Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah. Tirmidzi berkata: hasan shahih]

‎”Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu untuk menikah, hendaknya ‎‎bersegera menikah, karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga ‎‎kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu hendaknya dia bershaum (puasa) karena itu adalah ‎‎pemutus syahwatnya.‎” [HR Bukhari no. 1905 dan Muslim no. 1400‎]

3. Berlebihan dalam bergaul.
َ
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)

Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa berteman” [HR Abu Dawud dan Tirmidzi]

4. Berlebihan dalam memandang.

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat“. (An Nuur: 30)
“Pandangan adalah panah beracun diantara panah-panah iblis” [HR Thabrani dan Hakim].

Sumber: Jami' Al-'ulum walhikam, Ibnu Rajab; Tazkiyah An-Nafs, Syaikh Ahmad Farid. 
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih