Tuesday, February 24, 2015

Alat Tangkap Ikan Dalam Tradisi Melayu

Lukah atau bubu sebagai alat penangkap ikan
Masyarakat melayu pesisir umumnya tinggal di daerah pantai atau di tepian sungai. Karena itu, kehidupan mereka amat dekat dengan aktifitas mencari ikan.

Karena kedekatan dengan pesisir pula, maka rantau-rantau melayu menjadi tujuan anak dagang yang mengadu nasib dan peruntungan, sebab sebagai kawasan bahari, sarana transportasi yang populer sejak dahulu tentu transportasi laut.

Umumnya, rumah-rumah orang melayu dahulu berada di pantai, dan kawasan tersebut lama kelamaan menjadi ramai dengan aktifitas dagang dan pelabuhan. Sedangkan di wilayah sungai, rumah dibangun menghadap ke sungai, sehingga memudahkan untuk persinggahan dan tambatan sampan atau perahu.

Pada postingan kali ini, akan dibahas tentang beberapa alat tangkap ikan yang populer di kawasan melayu. Bahkan, di Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, ada beberapa nama ruas jalan, yang diambil dari nama-nama alat tangkapan ikan.

Berikut beberapa alat untuk menangkap ikan yang populer di rantau Melayu, yaitu:

Bubu
Yaitu jerat yang dibuat dari kawat atau bambu dengan bentuk tertentu. Bubu memiliki desain khusus sehingga ikan terperangkap di dalamnya dan tidak bisa keluar lagi. Di laut, biasanya bubu diberi kaca agar memantulkan cahaya untuk menarik ikan. Sedangkan di sungai, bubu biasa diberi umpan untuk menarik ikan datang.

Lukah
Lukah sama dengan bubu, hanya saja luka biasa dibuat dari bambu dan biasa digunakan di sungai untuk menangkap ikan seperti keli, limbat dan sebagainya.

Tuasan
Tuasan adalah daun nipah atau daun nyiur yang digunakan nelayan untuk membuat sarang ikan sebelum dijala dengan pukat di tengah laut.

Tempuling
Tempuling adalah lembing pendek digunakan untuk menangkap ikan berukuran besar, seperti serampang.

Tuamang
Sejenis  pukat untuk menangkap ikan/

Tangkul
Tangkul adalah jaring yang diberi bertangkai dan dipasang di dasar sungai atau laut utk menangkap ikan.

Tombak
Yaitu alat untuk menangkap ikan berupa lembing tombak

Suluh
Biasa disebut juga dengan obor. Alat ini digunakan untuk mencari ikan pada waktu malam, terutama pada saat awal atau akhir bulan ketika tidak ada purnama.

Belat
Yaitu sejenis bidai yang dibuat daripada rotan atau buluh dan dipasang di sungai atau di laut untuk menangkap ikan.

Durung
Yaitu keranjang rotan untuk menangkap ikan menghalau ikan ke arah hilir yang sebelumnya telah dipersiapkan durung, atau biasa juga membawa berjalan durung ke arah hulu sungai. Mendurung biasanya dilakukan pada air sungai yang kecil atau di pinggir sungai yang besar yang dangkal.

Ambai
tangguk penangkap ikan, belat langgai; mengambai menangkap ikan (udang dll) dgn menangguk.

Taut
Yaitu pancing yang dipacakkan di tepi sungai diberi tanda pancang dan tidak ditunggu.

Kail
Semua orang kenal alat populer ini, biasanya disebut juga sebagai pancing. Pancing atau kail digunakan untuk menangkap ikan dan lain-lain, yang terdiri dari joran bertali yang unjungnya diberi pengait (mata) tajam. Pancing digunakan bersama umpan.

Pancing dikenal dalam berbagai bentuk, misalnya:
Pancing tunda : yaitu pancing yang ditarik pada belakang perahu.
Pancing kacar : yaitu pancing yang tidak memakai mata (untuk menangkap sotong dll).
Pancing palas : pancing dengan umpan tipuan (biasa dibuat dengan tali rapia yang mengkilat), dengan mata kail banyak, biasa digunakan untuk menangkap tamban atau selar.

Jermal
Yaitu alat penangkap ikan yang berupa pagar dan di belakangnya dipasangi pintu berjaring yang dapat diangkat-angkat; Panggung di tengah laut yang dibuat alat penangkap ikan berupa pagar berjaring.

Tangguk
Tangguk adalah alat tangkap ikan yang dibuat dari rotan atau sebangsa itu, atau jaring yang diberi berbingkai dan digunakan untuk menangkap ikan dengan cara dikeruk ke sarang ikan, udang dan lain sebagainya.

Sondong
Yaitu alat tangkap ikan berupa kain karung memanjang ke belakang yang dikaitkan pada kayu bersilang. Ujung sondong biasa diberi kulit kelapa. Sondong digunakan untuk menangkap udang kecil (udang pepai / rebon). Sondong juga digunakan oleh dua orang dengan mendorong ke depan sehingga udang terperangkap di bagian kain. Kegiatan menangkap ikan dengan sondong biasa disebut: menyondong.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih