Thursday, May 3, 2018

Luar Biasa, Racun Kalajengking Memiliki Banyak Manfaat Untuk Manusia

Siapa tak kenal kalajengking? Ya, hewan yang disebut al-'Aqrab dalam bahasa Arab ini memang terlihat mengerikan bagi kebanyakan orang.

Tapi, meski termasuk salah satu hewan yang menakutkan dan mematikan, tapi ternyata racun kalajengkin menyimpan berbagai manfaat bagi umat manusia. Maka tak heran, harga racun kalajengking pun menjadi salah satu komoditi termahal di dunia, harganya mencapai ratusan milyar per kilogram.

Sejak lama, manusia banyak belajar dari kalajengking dan berbagai hewan lainnya untuk dimanfaatkan. Ada ahli yang belajar memproduksi senyawa kimia bebeda-beda untuk membasmi hama, belalang atau ulat bulu jenis tertentu, atau membasmi nyamuk pembawa penyakit tertentu, mereka menggali pengetahuan untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat sekaligus aman dan tidak membahayakan manusia atau ternak.

Memang, dalam sesuatu yang kita benci, kadang terdapat kebaikan untuk kita, sebagaimana tersirat dalam firman Allah:

"...Dan kadang kamu benci sesuatu, padahal dia baik bagimu..." (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216)

Ada pemahaman alternatif tentang ayat di atas bahwa yang kita benci justru mengandung kebaikan bagi kita. Contohnya adalah tentang binatang bernama scorpion atau kalajengking. Dia ditakuti dan dibenci karena memiliki bisa beracun yang mematikan dari sengat di ekornya.

Tetapi kini, telah ditemukan manfaat kalajengking. Raymond John St.Leger, ahli serangga dari Universitas Maryland, menyebutkan bahwa alam telah bereksperimen selama ratusan juta tahun. Sebagian strategi gagal dan sebagian spesies telah punah. Maka, yang masih ada ialah hasil eksperimen yang sukses saja. Kalajengking telah mengembangkan serum kimia yang kuat untuk mempertahankan hidupnya.

Ada 1.300 spesies kalajengking yang masing-masing memiliki 300 jenis bisa beracun yang berbeda untuk melumpuhkan jenis mangsa yang berbeda pula. Setiap jenis racun hanya mematikan mangsa jenis tertentu tetapi aman untuk yang lain. Setetes cairan bisa kalajengking tersusun dari molekul dan protein kecil pepsida yang bersifat toksik. Artinya, bisa tersebut mempunyai daya rusak terhadap sel-sel tubuh si mangsa, berupa kelumpuhan atau bahkan menghancurkan sel dari dalam.

Dari penelitian terhadap bisa kalajengking diperoleh inspirasi untuk meniru susunan kimia racun-racun tersebut dalam rangka pembasmian hama tanaman. Pestisida yang ada saat ini membunuh semua serangga tanpa pandang bulu sehingga merusak rantai keseimbangan alam.

Dari kalajengking, para ahli belajar memproduksi senyawa kimia bebeda-beda yang hanya membunuh belalang jenis tertentu, atau ulat bulu jenis tertentu, atau nyamuk pembawa penyakit tertentu, tapi aman bagi jenis serangga lain juga tidak membahayakan manusia dan ternak.

Selain itu, para ilmuwan tersebut juga mencoba meniru cara kerja bisa kalajengking yang merembes masuk ke dalam sel dan menghancurkan dari dalam. Mereka membuat senyawa racun pembunuh sel lalu disuntikkan kedalam sel tumor untuk melawan kanker di tubuh manusia. Senyawa racun kalajengking lain yang bertugas membuat sel-sel mangsa lumpuh, ditiru untuk disuntikkan menjadi penghilang rasa sakit.

Menurut penelitian, racun kalajengking ternyata dapat di pakai sebagai pembersih tumor. Para peneliti menggunakan bahan sintetisnya sebagai pembawa yodium yang bersifat radioaktif se-sel tumor otak yang masih tertinggal setelah pembedahan. Sejauh ini teknik ini telah di uji pada 18 pasien , dan percobaan medis masih terus di lakukan, hasilnya sementara menunjukan bahwa proses pengobatan ini dapat di terima tubuh dan efektif.

Analisis menunjukan bahwa sifat radio aktif akan hilang secara keseluruhan setelah 24 jam zat di suntikan. radiasi tersebut juga bekerja di sekitar luka operasi saja sehingga tidak merusak sel-sel otak yang sehat.

Peneliti inggris mengungkapkan bahwa racun kalajengking bisa menjadi kunci untuk mencegah kegagalan bypas jantung. Jika seseorang mengalami ganggguan pada jantung, maka perawatan yang di perlukan adalah melakukan operasi bypas. OPerasi ini di lakukan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung pada orang yang di ketahui memiliki vpenyakit jantung koroner berat beresiko terkena serangan jantung.

Racun kalajengking ternyata dapat dipakai sebagai pembersih tumor. Para peneliti menggunakan bahan sintetisnya sebagai pembawa yodium yang bersifat radioaktif ke sel-sel tumor otak yang masih tertinggal setelah pembedahan. Sejauh ini teknik ini telah diuji pada 18 pasien, dan percobaan medis masih terus dilakukan, hasilnya sementara menunjukkan bahwa proses pengobatan ini dapat diterima tubuh dan efektif. Analisis menunjukkan bahwa sifat radio aktif akan hilang secara keseluruhan setelah 24 jam zat disuntikkan. radiasi tersebut juga bekerja disekitar luka operasi saja sehingga tidak merusak sel-sel otak yang sehat.

Peneliti Inggris mengungkapkan bahwa racun kalajengking bisa menjadi kunci untuk mencegah kegagalan bypass jantung. Jika seseorang mengalami gangguan pada jantung, maka perawatan yang diperlukan adalah melakukan operasi bypass. Operasi ini dilakukan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung pada orang yang diketahui memiliki penyakit koroner berat sehingga berisiko terkena serangan jantung.

Selama operasi, arteri atau vena sehat yang berasal dari bagian tubuh lain dihubungkan ke arteri koroner yang tersumbat. Rute baru ini akan membawa darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Namun operasi ini bisa gagal jika cangkokan pembuluh vena ini tersumbat.

“Racun ini bekerja dengan menekan respon alami pembuluh darah terhadap cedera sehingga menjaga pembuluh darah tetap bersih. Efektivitas toksin ini membuat kami terkejut dan hanya dibutuhkan sedikit molekul untuk mendapatkan efeknya,” ujar ketua penelitti Profesor Beech, seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (23/102010).

Profesor Beech mengungkapkan margatoxin ini kemungkinan bisa diberikan dalam bentuk obat yang ditelan, dihirup ataupun disuntikkan. Tapi bisa juga berpotensi sebagai obat spray ke pembuluh darah itu sendiri sambil menunggu operasi pencangkokan jantung.

Penyakit jantung hingga saat ini masih menjadi salah satu penyakit jantung yang ditakutkan, dan operasi by pass yang berjalan sukses bisa bertahan sekitar 10-15 tahun. Diharapkan dengan ditemukannya margatoxin dari kalajengking kulit kayu ini bisa mengurangi angka kegagalan operasi bypass pada pasien jantung, sehingga bisa meningkatkan harapan hidupnya.

Walhasil, manusia belajar hal bermanfaat dari sesuatu yang nampaknya buruk dan mematikan.

Penghilang rasa sakit

Para peneliti telah menggunakan senyawa alami yang ditemukan dalam racun kalajengking sebagai obat penghilang rasa sakit.
Harapannya adalah temuan itu akhirnya bisa mengarah pada pengembangan obat baru untuk manusia.

Memerangi sel kanker

Racun yang mematikan ini juga bisa digunakan untuk membantu perawatan kanker di masa depan.

Para peneliti dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, Universitas Washington dan startup Blaze Bioscience telah mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan racun kalajengking tersebut sebagai obat kanker.

Mengobati penyakit tulang

Penelitian menunjukkan bahwa racun kalajengking dapat menghalangi keropos tulang dan menjadikannya zat yang berguna untuk mengobati kondisi seperti rheumatoid arthritis dan osteoartritis.

Pada tahun 2011, seorang pria Kuba berusia 71 tahun mengklaim bahwa dia menahan sakit dan nyeri dengan membiarkan kalajengking menyengatnya setidaknya sebulan sekali.

Mencegah malaria

Racun kalajengking juga merupakan obat bagi penyakit malaria.

Pada tahun 2011, seorang peneliti dari Universitas Maryland memodifikasi jamur parasit yang berisi zat yang ditemukan dalam racun kalajengking untuk menyerang parasit malaria yang ditemukan di dalam nyamuk.

Namun cara mengambil racun kalajengking ternyata bukan merupakan perkara yang mudah. Jika salah mengambilnya, bisa-bisa justru membahayakan nyawa sendiri.

Lantas bagaimana caranya agar racun kalajengking dapat diperah dan diambil tanpa membahayakan jiwa kita?

Alat tersebut menempel pada buntut dan menggunakan listrik untuk menstimulasi kelenjar racun kalajengking.

“Apa yang membuat alat ini begitu spesial adalah keamanan dan kecepatannya. Jika dulunya kita hanya bisa mengambil racun dari 10 kalajengking dalam sehari, kini kita bisa mengambil racun dari 150 dalam sehari,” kata Mouad Mkamel, seorang peneliti di Ben M’sik Hassan II University, Kasablanka, yang memimpin penelitian 2017 silam.
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Artikel ini belum lengkap tanpa komentar anda!
Silahkan berkomentar yang santun dan cerdas, tidak menghina, tidak memaki dan tidak menyebar kebencian. Terima kasih